NARASI RENJA LH 2015

(1)

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1.

Latar Belakang

Rencana kerja SKPD Kantor Lingkungan Hidup adalah dokumen perencanaan suatu SKPD untuk periode satu tahun yang akan menjadi pedoman dalam penyusunan RAPBD dan RKPD Pemerintah Daerah. Secara substansi Renja SKPD memuat rancangan, prioritas kegiatan, rencana kerja dan besarnya pendanaan, yang akan dilaksanakan langsung oleh SKPD maupun yang akan ditempuh dengan mendorong partisipasi masyarakat.

Evaluasi dan penilaian terhadap capaian kinerja setiap program dan kegiatan yang telah dilaksanakan pada tahun 2014 dan perkiraan capaian kinerja tahun 2016 sangat diperlukan, karena akumulasi capaian kinerja 2 (dua) tahun tersebut akan memberikan gambaran tentang capaian target RKPD dan RPJMD. Dari hasil evaluasi dan penilaian kinerja akan terlihat permasalahan dan kendala yang ditemui dalam pelaksanaan rencana pembangunan bidang lingkungan hidup baik fisik maupun non fisik, perbedaan antara asumsi dan kenyataan serta faktor – faktor yang berpengaruh terhadap implementasi kebijakan pemerintah kota, khususnya tentang lingkungan hidup.

Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) Kantor Lingkungan Hidup sebagai pelaksana harus menjabarkan RKPD ke dalam Rencana Kerja (Renja) taun 2016 sesuai dengan urusan, tugas pokok dan fungsi.

Penyusunan Renja ini mengacu kepada Rencana Starategis (Renstra) SKPD agar visi SKPD dapat dicapai dengan misi yang akan menjadi kenyataan dan dapat dirasakan oleh semua lapisan masyarakat.

1.2.

Landasan Hukum

Berdasarkan Peraturan Daerah Kota Payakumbuh nomor 4 tahun 2008 tanggal 16 September 2008 tentang Struktur Organisasi dan Tata Kerja Inspektorat dan Lembaga Teknis Dilingkungan Kota Payakumbuh, tugas pokok Kantor Lingkungan Hidup adalah melaksanakan pelaksanaan kegiatan dan


(2)

2 bimbingan teknis serta melaksanakan pengawasan dan pengendalian dibidang lingkungan hidup sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku antara lain;

1. Undang undang No. 18 Tahun 2008 tentang Pengelolaan Persampahan.

2. Undang undang No. 32 Tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup.

3. Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup tahun 2011 tentang Juknis DAK Lingkungan Hidup.

4. Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup No. 07 tahun 2011 tentang Pedoman Pelaksanaan program Adipura.

5. Perda No. 1 tahun 2012 tentang RTRW

6. Peraturan Walikota Payakumbuh No. 51 tahun 2011 tentang Penetapan Standar Biaya sebagai Pedoman Dalam Penyusunan dan Pelaksanaan APBD Kota Payakumbuh TA 2016

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud Kantor Lingkungan Hidup menyelenggarakan fungsi :

1. Pelaksanaan kebijakan dibidang lingkungan hidup dan pengendalian dampak lingkungan di Kota Payakumbuh.

2. Pelaksanaan bimbingan teknis dibidang pengelolaan lingkungan hidup dan pengendalian dampak lingkungan di Kota Payakumbuh

3. Pengawasan dan pengendalian dibidang lingkungan hidup dan pengendalian dampak lingkungan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

4. Pemantauan, analisis dan evaluasi serta pelaporan dibidang pengelolaan lingkungan hidup dan pengendalian dampak lingkungan.

Sesuai dengan visi Kantor Lingkungan Hidup untuk mewujudkan Kota Payakumbuh yang wawasan lingkungan dan sehat tentu akan bisa dicapai dengan adanya misi, tujuan dan sararan serta kinerja Kantor Lingkungan hidup yang mengemban tugas dan kewenangan bidang lingkungan hidup .

Struktur Organisasi Kantor Lingkungan Hidup terdiri dari :

1. Kepala Kantor

2. Sub Bagian Tata Usaha


(3)

3 4. Seksi Pengawasan & Pengendalian Pencemaran Lingkungan

5. Seksi Tata Lingkungan dan Penaatan hukum lingkungan

1.3.MAKSUD DAN TUJUAN

Rencana Kerja Kantor Lingkungan Hidup Kota Payakumbuh tahun 2016 disusun dengan maksud dan tujuan sebagai berikut :

Maksud :

1. Sebagai pedoman dan landasan bagi unit kerja Kantor Lingkungan Hidp Kota Payakumbuh dalam menyusun Rencana kerja dan anggaran (RKA) dan Rencana APBD.

2. Sebagai penjabaran rencana kerja tahun selanjutnya.

3. Acuan dalam pelaksanaan tugas, pelaporan dan pengendalian kegiatan Kantor Lingkungan Hidup Kota Payakumbuh;

4. Acuan dalam penyusunan laporan akuntabilitas kinerja Kantor Lingkungan Hidup Kota Payakumbuh

5. Bahan pertimbangan bagi penyusunan rencana/program pembangunan daerah

dibidang lingkungan hidup

6. Bahan pertimbangan dalam membangun kemitraan dengan para pemangku

kepentingan dibidang lingkungan hidup

Tujuan :

1. Tujuan dari penyusunan Renja Kantor Lingkungan Hidup Tahun 2016 adalah untuk menjadi pedoman dan acuan dalam penyusunan Kebijakan Urusan Anggaran (KUA) dan Plafon Anggaran Sementara (PPAS) yang menjadi bahan penyusunan RAPBD tahun 2016.

2. Agar kinerja Kantor Lingkungan Hidup Kota Payakumbuh dapat diukur dan dievaluasi secara lebih objektif sesuai dengan indikator yang ditetapkan terutama dalam penyusunan laporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah (LAKIP)

Dalam rencana kerja (Renja) Kantor lingkungan Hidup ini tercermin tujuan yang ingin dicapai dalam jangka waktu 1 (satu) tahun. Hal ini juga merupakan pencapaian visi dan misi Kantor Lingkungan Hidup. Adapun Visi Kantor Lingkungan Hidup Kota Payakumbuh ditetapkan sebagai berikut :


(4)

4

TERWUJUDNYA PENINGKATAN KUALITAS LINGKUNGAN HIDUP DALAM

MENUNJANG PEMBANGUNAN BERKELANJUTAN YANG BERWAWASAN

LINGKUNGAN DI KOTA PAYAKUMBUH ”

Misi Kantor Lingkungan Hidup Kota Payakumbuh ditetapkan sebagai berikut :

1.MELAKSANAKAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP YANG SERASI,

SELARAS DAN SEIMBANG SERTA DILAKSANAKAN DENGAN AZAS TANGGUNG JAWAB BERSAMA.

2.MENGINTEGRASIKAN PRINSIP–PRINSIP PENGELOLAAN LINGKUNGAN

HIDUP DIDALAM SETIAP PEMBANGUNAN.

3.MENINGKATKAN DAN MENGEMBANGKAN KETAATAN DAN PERAN SERTA

MASYARAKAT DALAM PELESTARIAN LINGKUNGAN HIDUP MELALUI SISTEM DAN PERATURAN YANG BERPIHAK KEPADA PRANATA MASYARAKAT LOKAL.

4.MEMPERKUAT KEMAMPUAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP KOTA

PAYAKUMBUH.

1.4.Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan Renja mencakup 4 bab dan tiap bab dirinci dalam beberapa sub bagian. Selanjutnya sistematika penulisan ini adalah sebagai berikut BAB I. PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang

1.2 Landasan hukum

1.3 Maksud dan tujuan 1.4 Sistematika Penulisan

BAB II. EVALUSI PELAKSANAAN RENJA SKPD TAHUN 2014

2.1 Evaluasi pelaksanaan Renja SKPD tahun lalu dan capaian Renstra SKPD

2.2 Analisis kinerja pelayanan SKPD


(5)

5 BAB III. TUJUAN,SASARAN, PROGRAM DAN KEGIATAN

3.1 Telaahan terhadap kebijakan nasional 3.2 Tujuan dan sasaran Renja SKPD 3.3 Program dan kegiatan

BAB IV. PENUTUP


(6)

6

BAB II

EVALUASI PELAKSANAAN RENJA 2014

2.1. Evaluasi Pelaksanaan Renja Kantor Lingkungan Hidup Tahun 2014

Hasil capaian pelaksanaan Renja tahun 2014 sesuai dengan indikator, tolak ukur dan capaian hasil berdasarkan DPA APBD TA 2014 sejumlah Rp. 1.829.223.177,- dengan capaian kinerja 91,43 % yang terdiri dari program/ kegiatan sbb :

Program/ Kegiatan Target (Rp) Realisasi

Rp (%) Fisik (%)

Program Pelayanan Administrasi

Perkantoran

- Penyediaan jasa surat menyurat

1.500.000 1.204.500 80,30% 1.204.500

- Penyediaan jasa komunikasi, sumber daya air dan listrik

35.400.000

29.741.182

84,01% 29.741.182

- Penyediaan jasa

peralatan dan

perlengkapan kantor

8.570.000 7.465.000 87,11% 7.465.000

- Penyediaan jasa jasa pemeliharaan

dan perizinan

kendaraan

dinas/operasional

4.050.000 2.982.500 73,64% 2.982.500

- Penyediaan jasa administrasi keuangan 35.448.000 35.448.000 100,00 % 35.448.000

- Penyediaan jasa kebersihan kantor

38.238.600

34.919.000


(7)

7 - Penyediaan alat

tulis kantor 17.978.465 17.978.050 100,00 % 17.978.050

- Penyediaan barang

cetakan dan

penggandaan

7.543.350 7.069.600 93,72% 7.069.600

- Penyediaan

komponen instalasi listrik/ penerangan bangunan kantor

1.270.500 1.230.000 96,81% 1.230.000

- Penyediaan bahan

bacaan dan

peraturan perundang-undangan

3.047.750 2.788.900 91,51% 2.788.900

- Penyediaan

makanan dan

minuman

7.330.000 5.743.100 78,35% 5.743.100

- Rapat-rapat

koordinasi dan

konsultasi ke luar daerah

97.471.000

93.200.490

95,62% 93.200.490

Program

Peningkatan Sarana

dan Prasarana

Aparatur

- Pengadaan

mebeleur

5.450.000 5.000.000 91,74% 5.000.000

- Pemeliharaan

rutin/berkala gedung kantor 15.000.000 14.553.000

97,02% 14.553.000

- Pemeliharaan

rutin/ berkala

kendaraan

78.440.250

66.678.300


(8)

8 dinas/operasional Program Peningkatan Disiplin Aparatur

- Pengadaan

pakaian dinas

beserta

kelengkapannya

8.100.000 7.650.000 94,44% 7.650.000

Program Pengembangan Kinerja Pengelolaan Persampahan

589.031.500

- Penyediaan sarana

dan prasarana

pengelolaan persampahan 537.290.500 515.178.900

95,88% 515.178.900

- Bimbingan teknis persampahan

51.741.000

33.350.140

64,46% 33.350.140

Program Pengendalian

Pencemaran dan

Perusakan

Lingkungan Hidup

150.792.350

- Koordinasi

penilaian kota

sehat/Adipura

100.633.200

83.634.250

83,11% 83.634.250

- Pengawasan

pelaksanaan

kebijakan bidang

50.159.150

30.470.950


(9)

9 lingkungan hidup

Program

Perlindungan dan

Konservasi Sumber Daya Alam

- Konservasi sumber

daya air dan

pengendalian kerusakan sumber-sumber air

436.841.180

428.282.415

98,04% 428.282.415

- Pengendalian

kerusakan hutan

dan lahan

40.892.000

36.215.950

88,56% 36.215.950

Program Peningkatan

Kualitas dan Akses

Informasi Sumber

Daya Alam dan

Lingkungan Hidup

- Peningkatan

edukasi dan

komunikasi

masyarakat di

bidang lingkungan

127.998.600

96.000.000

75,00% 96.000.000

- Pengembangan

data dan informasi lingkungan

77.884.900

74.007.600

95,02% 74.007.600

- Penguatan jejaring informasi

lingkungan pusat


(10)

10 dan daerah

Program Peningkatan

Pengendalian Polusi

- Pengujian kadar polusi limbah padat dan limbah cair

109.107.900

105.295.650

96,51% 105.295.650

- Pembangunan

tempat

pembuangan benda

padat/cair yang

menimbulkan polusi

94.483.200

85.335.700

90,32% 85.335.700

2.000.669.545 1.829.223.177

91,43% 1.829.223.177

Sedangkan capaian untuk tahun 2016 di targetkan 100 % dari seluruh Renja yang disusun dengan dukungan dana APBD (DAK+DAU) senilai Rp. 2.393.668.635,-

2.2. Analisa Kinerja Pelayanan Kantor Lingkungan Hidup

Secara umum capaian program Renstra SKPD tahun anggaran 2014 tidak ada kendala dan terlaksana dengan baik, Standar Pelayanan Minimal bidang Lingkungan Hidup telah dilaksanakan sebanyak 3 (tiga) dari 4 (empat) indikator. SPM yang belum terlaksana hanya pelayanan pencegahan pencemaran udara dari sumber tidak bergerak. Hal ini disebabkan tidak adanya sumber pencemar udara tidak bergerak di Kota Payakumbuh.

2.3. Isu – Isu Penting Penyelenggaraan Tugas Pokok dan Fungsi SKPD

Secara umum berdasarkan isu strategis tentang lingkungan hidup di Kota Payakumbuh antara lain :


(11)

11 1. Kerusakan bantaran sungai dan menurunnya kualitas air Sungai Batang

Agam, Batang Lampasi dan Batang Sinamar akibat dari - Penambangan liar Galian C maupun abrasi bibir sungai.

- Sebagai pembuangan sampah dan limbah cair dari industri rumah tangga, dari usaha peternakan dan lain-lain

2. Berkembangnya industri rumah tangga yang menghasilkan limbah padat, cair dan pencemaran udara akibat dari tungku pembakaran.

3. Berkembangnya usaha peternakan unggas yang menimbulkan :

- Bau yang mengganggu terutama yang lokasinya dekat dengan

pemukiman.

- Limbah rumah potong hewan dan pasar ternak yang belum dibuatkan IPAL nya

4. Masih lemahnya pemahaman dan kesadaran masyarakat akan pentingnya arti menjaga kelestarian lingkungan.

- Kebiasaan membuang sampah sembarangan.

- Masih adanya masyarakat yang MCK ditempat yang tidak sesuai dengan standar kesehatan.

- Masih kurangnya pengetahuan masyarakat tentang 3 R (Reuse, Reduse dan Recycle)

- Masih belum optimalnya pengelolaan drainase kota yang sering

tersumbat oleh tumpukan sampah.

5. Pertambahan jumlah dan aktifitas penduduk yang mengakibatkan tekanan terhadap lingkungan misalnya :

- Meningkatnya volume sampah dan limbah

- Meningkatnya pemanfaatan SDA yang tidak terkendali

- Meningkatnya kawasan-kawasan kumuh.

6. Masih rendahnya low-inforcement terhadap penindakan pelanggaran sektor

lingkungan hidup.

7. Aspek institusi pengelolaan lingkungan hidup masih setingkat kantor yang semestinya telah berbentuk Badan (Bapedalda)

8. Masih rendahnya SDM aparatur terutama tentang pemantauan, analisa dan perencanaan.

9. Semakin berkurangnya jumlah kawasan hijau akibat peralihan fungsi lahan 10.Perubahan pola hidup dan konsumsi masyarakat mempengaruhi terhadap


(12)

12 11.Terjadinya perubahan iklim dengan semakin berkurangnya Ruang Terbuka

Hijau (RTH)

12.Melemahnya budaya dan perilaku hidup bersih

13.Tumbuh suburnya usaha/ kegiatan yang berpotensi menimbulkan

pencemaran (air, tanah dan udara)

14.Belum memadainya sarana prasarana persampahan dengan volume


(13)

13

BAB III

TUJUAN, SASARAN, PROGRAM DAN KEGIATAN

3.1. Telaahan Terhadap Kebijakan Nasional

Dengan didasarkan pada tugas dan fungsinya, Kantor Lingkungan Hidup sebagai pelaksana di daerah memahami pelaksanaan ligkungan hidup yang mempunyai ciri khas antara lain tingginya potensi konflik, pemahaman masalah lingkungan yang tidak mudah serta lemahnya dukungan politik. Oleh karena itu kebijakan nasional pengelolaan lingkungan hidup adalah sebagai berikut :

1. Pelestarian lingkungan dilaksanakan berdasarkan konsep pembangunan

berkelanjutan yaitu pembangunan yang mampu memenuhi aspirasi dan kebutuhan manusia saat ini, tanpa mengurangi potensi pemenuhan aspirasi dan kebutuhan generasi yang akan datang.

2. Fungsi lingkungan perlu dilestarikan demi kepentingan manusia baik dalam jangke pendek, menengah, maupun jangka panjang. Pengambilan keputusan dalam pembangunan perlu memperhatikan pertimbangan daya dukung lingkungan sesuai fungsinya.

3. Pemanfaatan sumber daya alam tak terpulihkan perlu memperhatikan

kebutuhan antar generasi. Pemanfaatan sumber daya alam terpulihkan (renewable resources) perlu memperhatiakan daya pulihnya.

4. Setiap warga negara mempunyai hak untuk mendapatkan lingkungan yang baik dan sehat dan berkewajiban untuk melestarikan lingkungan.

5. Dalam pelestarian lingkungan, usaha pencegahan lebih diutamakan daripada usaha penanggulangan dan pemulihan.

6. Kualitas lingkungan ditetakan bedasarkan fungsinya. Pencemaran dan kerusakan lingkungan perlu dihindari, bila terjadi kerusakan lingkungan,

maka diadakan perbaikan dengan tanggung jawab kepada yang

menyebabkannya

7. Pelestarian lingkungan dilaksanakan berdasarkan prinsip – prinsip pelestarian melalui pendekatan manajemen yang layak dengan sistem pertanggung jawaban.

Melihat permasalahan lingkungan yang dihadapi dan berpedoman kepada kebijakan nasional pengelolaan lingkungan hidup diatas, maka Kantor Lingkungan


(14)

14 Hidup Kota Payakumbuh menetapkan visi yang dijalankan berdasarkan mandat yang diberikan untuk mendukung terlaksananya agenda pembangunan Kota Payakumbuh.

Untuk mewujudkan visi tersebut di atas dicapai dengan misi sebagai pernyataan dalam penetapan tujuan yang ingin dicapai, antara lain:

1. Mengintegrasikan prinsip pengelolaan lingkungan hidup dalam setiap pembangunan baik di tingkat kelurahan, kecamatan dan tingkat kota.

2. Meningkatkan pengembangan PSM melalui sistem dan peraturan yang

berpihak pada pranata masyarakat lokal.

3. Mengembangkan sistem kelembagaan, pemanfaatan sumber daya dan sistem pengembangannya.

4. Menyediakan sejumlah SDM yang berkualitas.

5. Melaksanakan operasional pengelolaan sampah dan air limbah di Kota Payakumbuh.

6. Menyiapkan seluruh data base dan penyusunan perencanaan yang diperlukan

bidang lingkungan hidup.

7. Meningkatkan koordinasi dengan dinas terkait, sekolah- sekolah dan terhadap masyarakat tentang budaya hidup bersih dan bersih lingkungan.

8. Memperbaiki kinerja dan pemanfaatan sarana dan prasarana yang ada.

Untuk mencapai tujuan jangka menengah (2012–2017) didukung dengan beberapa kegiatan (terlampir).

3.2. Tujuan dan Sasaran Renja SKPD

Adapun sasaran yang ingin dicapai dari kebijakan dan rencana strategis pengelolaan Lingkungan Hidup Kota Payakumbuh adalah :

1. Meningkatkan pelaksanaan dan pengawasan terhadap pengendalian

pencemaran dan perusakan lingkungan.

2. Meningkatkan pelaksanaan dan pengawasan terhadap perlindungan dan

konservasi sumberdaya daya alam.

3. Meningkatkan pelaksanaan dan pengawasan terhadap rehabilitasi dan

pemulihan cadangan sumber daya alam.

4. Meningkatkan kualitas dan akses informasi sumberdaya alam dan lingkungan hidup.


(15)

15

3.3. Program dan Kegiatan Tahun 2016

Pada tahun 2016, kebijakan bidang lingkungan hidup yang ingin dicapai antara lain :

I. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran

1 Penyediaan jasa surat menyurat

2 Penyediaan jasa komunikasi, sumber daya air dan listrik 3 Penyediaan Jasa Peralatan dan Perlengkapan Kantor 4 Penyediaan jasa pemeliharaan & perizinan kendaraan

dinas/Operasional

5 Penyediaan jasa administrasi keuangan 6 Penyediaan jasa kebersihan kantor 7 Penyediaan alat tulis kantor

8 Penyediaan barang cetakan dan penggandaan 9 Penyediaan peralatan dan perlengkapan kantor

10 Penyediaan bahan bacaan dan peraturan perundang-undangan 11 Penyediaan makanan dan minuman

12 Rapat-rapat koordinasi dan konsultasi keluar daerah

II. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur

1 Pengadaan kendaraan dinas / opersional

2 Pemeliharaan rutin/berkala kendaraan dinas/operasional

III. Program Peningkatan Disiplin Aparatur

1 Pengadaan pakaian dinas beserta perlengkapannya

URUSAN WAJIB /URUSAN LINGKUNGAN HIDUP

I. Program Pengembangan Kinerja Pengelolaan Persampahan

1 Penyediaan prasarana dan sarana pengelolaan persampahan 2 Peningkatan peran serta masyarakat dalam pengelolaan

persampahan

3 Bimtek persampahan


(16)

16

Hidup

1 Kordinasi Penilaian Kota Sehat/Adipura 2 Pemantauan Kualitas Lingkungan

3 Pengawasan Pelaksanaan Kebijakan Bidang Lingkungan Hidup 4 Pengkajian Dampak Lingkungan

5 Peningkatan Peran Serta masyarakat dalam pengendalian lingkungan hidup

III. Program perlindungan dan Konservasi Sumber Daya Alam

1 Konservasi Sumber Daya Air dan Pengendalian Kerusakan Sumber – sumber Air

IV. Program Peningkatan Kualitas dan Akses Informasi SDA dan Lingkungan Hidup

1 Pengembangan data dan informasi lingkungan 2 Penguatan jejaring informasi pusat dan daerah

3 Peningkatan edukasi dan komunikasi masyarakat di bidang lingkungan

V. Program Peningkatan Pengendalian Polusi

1 Pengujian kadar polusi limbah padat dan limbah cair. 2 Pembangunan tempat pembuangan benda padat/cair yang

menimbulkan polusi

Uraian pagu indikatif untuk masing - masing kegiatan dapat dilihat pada matrik (terlampir).


(17)

17

BAB IV

PENUTUP

Rencana Kerja (Renja) SKPD Kantor Lingkungan Hidup tahun 2016 menurut rancangan kerangka logis secara makro dan pembiayaan pembangunan bersifat indikatif dengan mengacu pada Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 54 tahun 2010 tentang Tahapan dan Tata Cara Penyusunan Rencana Kerja Satuan Kerja Peraangkat Daerah (Renja SKPD).

Dalam rangkaian penyusunan perencanaan RKPD Kota Payakumbuh dari segala urusan wajib, diperlukan koordinasi antar instansi dan partisipasi seluruh pelaku pembangunan melalui forum – forum yang disebut forum gabungan SKPD serta Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang). Forum tersebut menghasilkan kesepakatan terutama sinkronisasi rencana kegiatan dan penyelarasan program dan kegiatan yang tertuang dalam agenda pembangunan kota.

Dengan adanya Rencana Kerja (Renja) SKPD, prioritas pembangunan sebagai penjabaran dari visi dan misi akselerasi peningkatan kesejahteraan masyarakat akan lebih terkosentrasi, terintegrasi dan sinergi dalam pencapaian sasaran yang telah ditetapkan. Semoga program dan kegiatan bidang lingkungan hidup tahun 2016 yang direncanakan akan dapat terlaksana dengan baik dan mencapai sasaran dalam mewujutkan pembangunan berkelanjutan dan berwawasan lingkungan. Insyaallah.

Payakumbuh, Februari 2015 Kepala Kantor Lingkungan Hidup

Ir.SYAMSURIAL,M.Si


(1)

12

11.Terjadinya perubahan iklim dengan semakin berkurangnya Ruang Terbuka Hijau (RTH)

12.Melemahnya budaya dan perilaku hidup bersih

13.Tumbuh suburnya usaha/ kegiatan yang berpotensi menimbulkan pencemaran (air, tanah dan udara)

14.Belum memadainya sarana prasarana persampahan dengan volume timbulan sampah.


(2)

13

BAB III

TUJUAN, SASARAN, PROGRAM DAN KEGIATAN

3.1. Telaahan Terhadap Kebijakan Nasional

Dengan didasarkan pada tugas dan fungsinya, Kantor Lingkungan Hidup sebagai pelaksana di daerah memahami pelaksanaan ligkungan hidup yang mempunyai ciri khas antara lain tingginya potensi konflik, pemahaman masalah lingkungan yang tidak mudah serta lemahnya dukungan politik. Oleh karena itu kebijakan nasional pengelolaan lingkungan hidup adalah sebagai berikut :

1. Pelestarian lingkungan dilaksanakan berdasarkan konsep pembangunan berkelanjutan yaitu pembangunan yang mampu memenuhi aspirasi dan kebutuhan manusia saat ini, tanpa mengurangi potensi pemenuhan aspirasi dan kebutuhan generasi yang akan datang.

2. Fungsi lingkungan perlu dilestarikan demi kepentingan manusia baik dalam jangke pendek, menengah, maupun jangka panjang. Pengambilan keputusan dalam pembangunan perlu memperhatikan pertimbangan daya dukung lingkungan sesuai fungsinya.

3. Pemanfaatan sumber daya alam tak terpulihkan perlu memperhatikan kebutuhan antar generasi. Pemanfaatan sumber daya alam terpulihkan (renewable resources) perlu memperhatiakan daya pulihnya.

4. Setiap warga negara mempunyai hak untuk mendapatkan lingkungan yang baik dan sehat dan berkewajiban untuk melestarikan lingkungan.

5. Dalam pelestarian lingkungan, usaha pencegahan lebih diutamakan daripada usaha penanggulangan dan pemulihan.

6. Kualitas lingkungan ditetakan bedasarkan fungsinya. Pencemaran dan kerusakan lingkungan perlu dihindari, bila terjadi kerusakan lingkungan, maka diadakan perbaikan dengan tanggung jawab kepada yang menyebabkannya

7. Pelestarian lingkungan dilaksanakan berdasarkan prinsip – prinsip pelestarian melalui pendekatan manajemen yang layak dengan sistem pertanggung jawaban.

Melihat permasalahan lingkungan yang dihadapi dan berpedoman kepada kebijakan nasional pengelolaan lingkungan hidup diatas, maka Kantor Lingkungan


(3)

14

Hidup Kota Payakumbuh menetapkan visi yang dijalankan berdasarkan mandat yang diberikan untuk mendukung terlaksananya agenda pembangunan Kota Payakumbuh.

Untuk mewujudkan visi tersebut di atas dicapai dengan misi sebagai pernyataan dalam penetapan tujuan yang ingin dicapai, antara lain:

1. Mengintegrasikan prinsip pengelolaan lingkungan hidup dalam setiap pembangunan baik di tingkat kelurahan, kecamatan dan tingkat kota.

2. Meningkatkan pengembangan PSM melalui sistem dan peraturan yang berpihak pada pranata masyarakat lokal.

3. Mengembangkan sistem kelembagaan, pemanfaatan sumber daya dan sistem pengembangannya.

4. Menyediakan sejumlah SDM yang berkualitas.

5. Melaksanakan operasional pengelolaan sampah dan air limbah di Kota Payakumbuh.

6. Menyiapkan seluruh data base dan penyusunan perencanaan yang diperlukan bidang lingkungan hidup.

7. Meningkatkan koordinasi dengan dinas terkait, sekolah- sekolah dan terhadap masyarakat tentang budaya hidup bersih dan bersih lingkungan.

8. Memperbaiki kinerja dan pemanfaatan sarana dan prasarana yang ada.

Untuk mencapai tujuan jangka menengah (2012–2017) didukung dengan beberapa kegiatan (terlampir).

3.2. Tujuan dan Sasaran Renja SKPD

Adapun sasaran yang ingin dicapai dari kebijakan dan rencana strategis pengelolaan Lingkungan Hidup Kota Payakumbuh adalah :

1. Meningkatkan pelaksanaan dan pengawasan terhadap pengendalian pencemaran dan perusakan lingkungan.

2. Meningkatkan pelaksanaan dan pengawasan terhadap perlindungan dan konservasi sumberdaya daya alam.

3. Meningkatkan pelaksanaan dan pengawasan terhadap rehabilitasi dan pemulihan cadangan sumber daya alam.

4. Meningkatkan kualitas dan akses informasi sumberdaya alam dan lingkungan hidup.


(4)

15 3.3. Program dan Kegiatan Tahun 2016

Pada tahun 2016, kebijakan bidang lingkungan hidup yang ingin dicapai antara lain :

I. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran

1 Penyediaan jasa surat menyurat

2 Penyediaan jasa komunikasi, sumber daya air dan listrik

3 Penyediaan Jasa Peralatan dan Perlengkapan Kantor

4 Penyediaan jasa pemeliharaan & perizinan kendaraan dinas/Operasional

5 Penyediaan jasa administrasi keuangan

6 Penyediaan jasa kebersihan kantor

7 Penyediaan alat tulis kantor

8 Penyediaan barang cetakan dan penggandaan

9 Penyediaan peralatan dan perlengkapan kantor

10 Penyediaan bahan bacaan dan peraturan perundang-undangan

11 Penyediaan makanan dan minuman

12 Rapat-rapat koordinasi dan konsultasi keluar daerah

II. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur

1 Pengadaan kendaraan dinas / opersional

2 Pemeliharaan rutin/berkala kendaraan dinas/operasional

III. Program Peningkatan Disiplin Aparatur

1 Pengadaan pakaian dinas beserta perlengkapannya

URUSAN WAJIB /URUSAN LINGKUNGAN HIDUP

I. Program Pengembangan Kinerja Pengelolaan Persampahan

1 Penyediaan prasarana dan sarana pengelolaan persampahan

2 Peningkatan peran serta masyarakat dalam pengelolaan persampahan

3 Bimtek persampahan


(5)

16 Hidup

1 Kordinasi Penilaian Kota Sehat/Adipura

2 Pemantauan Kualitas Lingkungan

3 Pengawasan Pelaksanaan Kebijakan Bidang Lingkungan Hidup

4 Pengkajian Dampak Lingkungan

5 Peningkatan Peran Serta masyarakat dalam pengendalian lingkungan hidup

III. Program perlindungan dan Konservasi Sumber Daya Alam

1 Konservasi Sumber Daya Air dan Pengendalian Kerusakan Sumber

– sumber Air

IV. Program Peningkatan Kualitas dan Akses Informasi SDA dan Lingkungan Hidup

1 Pengembangan data dan informasi lingkungan

2 Penguatan jejaring informasi pusat dan daerah

3 Peningkatan edukasi dan komunikasi masyarakat di bidang lingkungan

V. Program Peningkatan Pengendalian Polusi

1 Pengujian kadar polusi limbah padat dan limbah cair.

2 Pembangunan tempat pembuangan benda padat/cair yang menimbulkan polusi

Uraian pagu indikatif untuk masing - masing kegiatan dapat dilihat pada matrik (terlampir).


(6)

17

BAB IV

PENUTUP

Rencana Kerja (Renja) SKPD Kantor Lingkungan Hidup tahun 2016 menurut rancangan kerangka logis secara makro dan pembiayaan pembangunan bersifat indikatif dengan mengacu pada Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 54 tahun 2010 tentang Tahapan dan Tata Cara Penyusunan Rencana Kerja Satuan Kerja Peraangkat Daerah (Renja SKPD).

Dalam rangkaian penyusunan perencanaan RKPD Kota Payakumbuh dari segala urusan wajib, diperlukan koordinasi antar instansi dan partisipasi seluruh pelaku pembangunan melalui forum – forum yang disebut forum gabungan SKPD serta Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang). Forum tersebut menghasilkan kesepakatan terutama sinkronisasi rencana kegiatan dan penyelarasan program dan kegiatan yang tertuang dalam agenda pembangunan kota.

Dengan adanya Rencana Kerja (Renja) SKPD, prioritas pembangunan sebagai penjabaran dari visi dan misi akselerasi peningkatan kesejahteraan masyarakat akan lebih terkosentrasi, terintegrasi dan sinergi dalam pencapaian sasaran yang telah ditetapkan. Semoga program dan kegiatan bidang lingkungan hidup tahun 2016 yang direncanakan akan dapat terlaksana dengan baik dan mencapai sasaran dalam mewujutkan pembangunan berkelanjutan dan berwawasan lingkungan. Insyaallah.

Payakumbuh, Februari 2015 Kepala Kantor Lingkungan Hidup

Ir.SYAMSURIAL,M.Si