58 sampai satu. Nilai R square yang mendekati satu berarti variabel-variabel
independen memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variabel dependen. Hasil koefisien determinasi ditunjukkan pada
tabel 4.8 berikut ini.
Tabel 4.8 Koefisien Determinasi
Model Summary
b
Model R
R Square Adjusted R
Square Std. Error of
the Estimate Durbin-Watson
1 .453
a
.205 .158
20.97762 1.991
a. Predictors: Constant, EPS, DPR, NIM b. Dependent Variable: Harga_saham
Tabel 4.8 menunjukkan tampilan output SPSS menampilkan nilai R square 0.205 yang berarti bahwa persentase pengaruh variabel nilai perusahaan yang
dapat dijelaskan oleh variabel Dividen Payout Rasio DPR, Net Interest Margin NIM dan Earning Per Share EPS sebesar 0.205 20.5 dan sisanya 79.5
dijelaskan oleh variabel lain yang tidak disertakan pada model ini
4.2 Pembahasan
Berdasarkan pengujian hipotesis yang telah dilakukan, diperoleh bahwa kinerja keuangan perusahaan yang dilihat menggunakan indikator likuiditas dan
leverage tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan. Hanya profitabilitas yang mampu memiliki pengaruh positif signifikan terhadap nilai
perusahaan. Penggunaan kebijakan dividen sebagai pemoderasi menunjukkan bahwa kebijakan dividen tidak mampu secara signifikan memoderasi pengaruh
Universitas Sumatera Utara
59 likuiditas, leverage dan profitabilitas terhadap nilai perusahaan. Hasil penelitian
terhadap masing-masing variabel dapat diuraikan sebagai berikut : 1 Pengaruh Dividen Payout Rasio DPR terhadap harga saham
DPR dalam teori berhubungan positif dengan harga saham. Semakin tinggi DPR maka harga saham tinggi dan semakin rendah Dividen Payout Rasio DPR
maka harga saham rendah. Kemampuan kas yang tinggi akan berdampak terhadap kemampuan kewajiban jangka pendek perusahaan dan berdampak positif terhadap
harga saham. Dividen Payout Rasio DPR secara parsial hasil dalam penelitian ini menemukan berpengaruh positif tidak signifikan terhadap harga saham. Ini
mengindikasikan bahwa Dividen Payout Rasio DPR terlalu dipertimbangkan oleh pihak eksternal perusahaan dalam melakukan penilaian sebuah perusahaan
dan memiliki pengaruh positif signifikan terhadap perubahan harga saham sebuah perusahaan. Semakin kecil kepemilikan kas yang disesuaikan dengan kondisi
yang dimiliki oleh perusahaan maka akan berdampak pada peningkatan nilai perusahaan karena dengan adanya nilai kas yang berlebihan atau kepemilikan kas
yang tinggi pada cenderung membuat penurunan akuisisi dan merger Harford, 1999 dalam Susanti, 2010. Hasil penelitian ini tidak mendukung teori yang
menyatakan informasi tentang arus kas suatu perusahaan berguna bagi pemakai laporan sebagai dasar untuk menilai kemampuan perusahaan dalam menghasilkan
kas dan setara kas dan menilai kebutuhan perusahaan untuk menggunakan arus kas tersebut. Proses pengambilan keputusan ekonomi, para pemakai informasi
perlu melakukan evaluasi terhadap kemampuan perusahaan dalam menghasilkan kas dan setara kas serta kepastian perolehannya. Hasil penelitian ini sesuai dengan
Universitas Sumatera Utara
60 Ervin 1998 yang menemukan laba lebih relevan daripada operasi, investasi, atau
arus kas pembiayaan dalam siklus perusahaan maturity. Masuknya profitabilitas tidak mampu secara signifikan memoderasi pengaruh
DPR terhadap harga saham. Berbeda dengan penelitian yang dilakukan Erlangga 2009, dengan hasil penelitian menunjukkan bahwa profitabilitas dapat
memoderasi hubungan antara kinerja keuangan terhadap harga saham. Profitabilitas mampu meningkatkan harga saham pada saat Dividen Payout Rasio
DPR tinggi dan profitabilitas dapat menurunkan harga saham pada saat Dividen Payout Rasio DPR rendah.
2 Pengaruh Net Interest Margin NIM terhadap harga saham. NIM dalam teori berhubungan negatif dengan harga saham. Semakin tinggi Net
Interest Margin NIM maka harga saham rendah dan semakin rendah Net Interest Margin NIM maka harga saham tinggi. Penggunaan hutang harus hati-hati oleh
pihak manajemen, karena semakin besar hutang akan menurunkan harga saham. Net Interest Margin NIM yang parsial dalam hasil penelitian ini menemukan
memiliki pengaruh negatif signifikan terhadap harga saham. Ini mengindikasikan semakin tinggi atau rendah hutang yang dimiliki sebuah perusahaan tidak akan
mempengaruhi harga saham, karena dalam pasar modal indonesia pergerakan harga saham dan penciptaan nilai tambah perusahaan disebabkan faktor psikologis
pasar. Besar kecilnya hutang yang dimiliki perusahaan tidak terlalu diperhatikan oleh investor, karena investor lebih melihat bagaimana pihak manajemen
perusahaan mengunakan dana tersebut dengan efektif dan efisien untuk mencapai nilai tambah bagiharga saham. Berbeda dengan teori yang mengatakan Net
Universitas Sumatera Utara
61 Interest Margin NIM yang tinggi dapat mengindikasikan bahwa klaim pihak lain
relatif lebih besar ketimbang asset yang tersedia untuk menutupnya, meningkatkan resiko bahwa klaim kreditor kemungkinan tidak akan tertutup
secara penuh bilamana terjadi likuidasi. Semakin rendah rasionya, maka semakin sedikit kewajiban perusahaan dimasa yang akan datang dan baik secara langsung
maupun tidak langsung berdampak terhadap harga saham Hartini, 2010. Masuknya profitabilitas tidak mampu secara signifikan memoderasi pengaruh Net
Interest Margin NIM terhadap harga saham. Berbeda dengan penelitian yang dilakukan Erlangga 2009, dengan hasil penelitian menunjukkan bahwa
profitabilitas dapat memoderasi hubungan antara kinerja keuangan terhadap harga saham. Profitabilitas mampu meningkatkan harga saham pada saat Net Interest
Margin NIM rendah dan profitabilitas tidak dapat menurunkan harga saham pada saat Net Interest Margin NIM tinggi.
3 Pengaruh Earning Per Share EPS terhadap harga saham. Earning Per Share EPS dalam teori berhubungan positif dengan harga saham.
Semakin tinggi Earning Per Share EPS maka harga saham tinggi dan semakin rendah EPS maka harga saham rendah. Semakin baik perusahaan membayar
return terhadap pemegang saham akan meningkatkan harga saham. Earning Per Share EPS secara parsial dalam hasil penelitian ini menemukan bahwa Earning
Per Share EPS berpengaruh positif signifikan terhadap harga saham. Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian Susilo 2009 yang menunjukkan bahwa
Earning Per Share EPS berpengaruh terhadap perubahan harga saham perusahaan. Hasil penelitian ini juga didukung oleh Lestroyini 2010 dan Jhojor
Universitas Sumatera Utara
62 2009. Earning Per Share EPS menunjukkan tingkat keuntungan bersih yang
mampu diraih oleh perusahaan pada saat menjalankan operasinya. Keuntungan yang layak dibagikan kepada pemegang saham adalah keuntungan setelah bunga
dan pajak, sehingga dengan profitabilitas yang tinggi dapat memberikan nilai tambah kepada nilai perusahaannya yang tercermin pada harga sahamnya.
Semakin tinggi nilai Earning Per Share EPS akan menggembirakan pemegang saham karena semakin besar laba yang disediakan untuk pemegang saham.
Dengan meningkatnya laba maka harga saham cenderung naik, sedangkan ketika laba menurun maka harga saham ikut juga turun.
Masuknya kebijakan dividen tidak mampu secara signifikan memoderasi pengaruh profitabilitas terhadap nilai perusahaan. Berbeda dengan penelitian yang
dilakukan Erlangga 2009, dengan hasil penelitian menunjukkan bahwa profitabilitas dapat memoderasi hubungan antara Earning Per Share EPS
terhadap harga saham. Profitabilitas tidak mampu meningkatkan harga saham pada saat Earning Per Share EPS tinggi dan profitabilitas tidak dapat
menurunkan harga saham pada saat Earning Per Share EPS rendah.
Universitas Sumatera Utara
63
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan pada penelitian ini, maka dapat disimpulkan beberapa hal sebagai berikut:
1 DPR
berpengaruh positif signifikan terhadap
harga saham. Ini mengindikasikan bahwa Dividen Payout Rasio DPR selalu dipertimbangkan
oleh pihak eksternal perusahaan dalam melakukan saham sebuah perusahaan dan memiliki pengaruh yang signifikan terhadap perubahan harga saham
sebuah perusahaan. 2
Net Interest Margin NIM tidak berpengaruh signifikan terhadap harga saham. Besar kecilnya hutang yang dimiliki perusahaan terlalu diperhatikan
oleh investor, karena investor lebih melihat bagaimana pihak manajemen perusahaan menggunakan dana tersebut kurang efektif dan efisien untuk
mencapai nilai tambah bagi harga saham. 3
EPS berpengaruh positif signifikan terhadap harga saham. Earning Per Share EPS menunjukkan tingkat keuntungan bersih yang mampu diraih oleh
perusahaan pada saat menjalankan operasinya. Keuntungan yang layak dibagikan kepada pemegang saham adalah keuntungan setelah bunga dan
pajak, sehingga dengan Earning Per Share EPS yang tinggi dapat memberikan nilai tambah kepada harga sahamnya.
4 Profitabilitas mampu secara signifikan memoderasi pengaruh Dividen Payout
Rasio DPR, Net Interest Margin NIM dan Earning Per Share EPS
Universitas Sumatera Utara