41 a.
Jika ada pola tertentu, seperi titik-titik yang ada membentuk pola tertentu yang teratur bergelombang, melebar kemudian menyempit, maka
mengindikasikan telah terjadi heteroskedastisitas. b.
Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas.
3.8.2.4 Uji Autokorelasi
Uji autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah dalam suatu model regresi linear terdapat korelasi antar residual pada periode t dengan residual
periode t-1 sebelumnya. Model regresi yang baik adalah regresi yang bebas dari autokorelasi. Cara yang dapat digunakan untuk mendeteksi ada atau tidaknya
autokorelasi adalah dengan Uji Durbin Watson DW. Pengambilan keputusan ada tidaknya autokorelasi Ghozali, 2009:
a. Bila nilai Durbin-Watson DW terletak antara batas atas atau Upper Bound
DU dan 4-DU, maka koefisien autokorelasi sama dengan nol, berarti tidak ada autokorelasi.
b. Bila nilai DW lebih rendah daripada batas bawah atau Lower Bound DL,
maka koefisien autokorelasi lebih besar dari nol, berarti ada autokorelasi positif.
c. Bila nilai DW lebih besar daripada batas bawah atau Lower Bound 4-DL,
maka koefisien autokorelasi lebih kecil dari nol, berarti ada autokorelasi negatif.
Universitas Sumatera Utara
42 d.
Bila nilai DW terletak diantara batas atas DU dan batas bawah DL atau DW terletak antara 4-DU dan 4-DL, maka hasilnya tidak dapat
disimpulkan.
Tabel 3.3 Kriteria Pengambilan Keputusan
Hipotesis Nol Keputusan
Jika
Tidak Ada Autokorelasi Positif Tolak
0 D DL
Tidak Ada Autokorelasi Positif No Decison
DL ≤ D ≤ DU
Tidak Ada Autokorelasi Negatif Tolak
4-DL d 4
Tidak Ada Autokorelasi Negatif No Decision
4-DU ≤ d ≤ 4-DL
Tidak Ada Autokorelasi Positif dan Negatif
Tidak Tolak DU d 4-DU
Sumber: Ghozali, 2006 3.8.3 Analisis Regresi MRA Moderating Regression Analysis
Model yang digunakan dalam penelitian adalah model regresi linier berganda. Hal ini disebabkan penelitian dirancang untuk mengetahui arah,
pengaruh dan kekuatan hubungan dari variabel independen terhadap variabel dependen. Adapun model dasarnya dapat dirumuskan sebagai berikut:
Y = + b1X1+ b2Z+b3X
1
.Z + e Keterangan:
Y = Harga saham
a = Konstanta persamaan regresi
b1, b2, = Koefisien regresi dari masing-masing variabel independen X
1
= Dividen Payout Rasio DPR X
2
= Net Interest Margin NIM
Universitas Sumatera Utara
43 X
3
= Earning Per Share EPS
Z
=
Profitabilitas
e = Variabel Residual
Besarnya konstanta tercermin dalam “a” dan besarnya koefisien regresi dari masing-masing variabel independen ditunjukkan dengan b1, b2 dan b3. Pada
model persamaan di atas dapat diketahui tanda positif atau negatif dari masing- masing variabel independen terhadap variabel dependen.
Uji Interaksi atau sering disebut dengan Moderated Regression Analysis MRA merupakan aplikasi khusus regresi berganda linear di mana dalam persamaan
regresinya mengandung unsur interaksi perkalian dua atau lebih variabel independen Ghozali, 2006. Variabel perkalian antara Kinerja Keuangan DPR X1,
NIM X2 dan EPS,X3 dan profitabilitas Z merupakan variabel moderating oleh karena menggambarkan pengaruh moderating variabel profitabilitas Z terhadap
hubungan Kinerja Keuangan X dan harga saham Ŷ.
3.8.4 Pengujian Hipotesis