2.4 Fungsi Ginjal
Fungsi ginjal dapat dibagi menjadi fungsi eksresi dan non ekskresi yang dirangkum dibawah ini:
1. Sebagai tempat terjadinya penyaringan urin
2. Tempat terjadinya proses reabsorbsi zat natrium, kalium, kalsium, fosfat
glukosa ,asam amino dan air. 3.
Tempat terjadinya proses transpor aktif ion pada tubulus. 4.
Protein renin yang menyebabkan pembentukan angiostensin II di hasilkan dalam asparatus justakglomerular.
5. Sebagai tempat metabolism vitamin D menjadi 1,25
dihidroksikolekalsiferol yang berperan dalam meningkatkan absopsi kalsium dan fosfat dalam usus.
6. Tempat produksi eritroprotein yang berfungsi untuk meningkatkan
produksi sel darah merah di sumsum tulang belakang. 7.
Tempat produksi prostaglandin yang memiliki efek pada tonus pembuluh darah ginjal O’ Callaghan 2007.
2.5 Patofisiologis Gagal Ginjal Kronik GGK
Fungsi renal menurun karena produk akhir metabolisme protein tertimbun dalam darah, sehingga mengakibatkan terjadinya uremia dan memengaruhi
seluruh sistem tubuh. Semakin banyak timbunan produksi sampah maka gejala semakin berat Nursalam dan Batticaca, 2009.
Universitas Sumatera Utara
Penurunan fungsi ginjal umumya disebabkan karena kerusakan nefron yang mekanisme perjalanannya berbeda-beda tergantung dari faktor pemicu dari
gagal ginjal tersebut dari etiologi yang lebih spesifik, seperti glomerulonefritis, pajanan terhadap toksin, atau etiologi lain yang menyebabkan hiperfiltrasi dan
hipertofi nefron yang berujung pada rusaknya nefron Bargman dan Skorecki, 2013.
Pada gagal ginjal kronik stadium akhir terjadi pengurangan jumlah nefron yang progresif dan signifikan yang diperantarai oleh hormon-hormon vasoaktif,
sitokin dan faktor pertumbuhan. Pada jangka pendek akan terjadi adaptasi hiperfiltrasi pada nefron yang menjadi maladaptif karena peningkatan tekanan dan
aliran yang mempermudah terjadinya sklerosis dan lenyapnya nefron yang tersisa. Proses ini juga menjelaskan mengapa berkurangnya massa ginjal akibat
satu cedera dapat menyebabkan kemerosotan progesif fungsi ginjal bertahun- tahun kemudian.
Pada stadium ini terjadi akumulasi toksin, cairan, dan elektrolit yang secara normal diekskresikan oleh ginjal dan meyebabkan sindrom uremik yang
tentunya akan memengaruhi hampir dari seluruh sistem organ tubuh dan dapat menyebabkan kematian apabila tidak segera diakukan terapi sulih ginjal Bargman
dan Skorecki, 2013.
Universitas Sumatera Utara
2.6 Klasifikasi Gagal Ginjal Kronik GGK
Klasifikasi GGK didasarkan atas dasar derajat stage . Klasifikasi derajat penyakit, dibuat atas dasar LFG dengan juga mempertimbangkan klirens kreatinin
yang memberi pengaruh pada LFG. Perhitungan digunakan dengan menggunakan rumus Kockcroft-Gault atau persamaan dari studi Modification of Diet Renal
Disease yang keduanya menggunakan konsentrasi kreatinin serum pada perhitungannya, rumus yang digunakan adalah sebagai berikut :
\ Penentuan LFG secara tepat tidaklah mudah karena dua indeks yang sering
dihitung urea dan kreatinin memiliki karakteristik yang memengaruhi keakuratan sebagai penanda klirens. Kreatinin berguna untuk memperkirakan
LFG karena sifat zat terlarut kecil yang mudah terfiltrasi. Namun kadar kreatinin serum dapat meningkat secara akut akibat konsumsi makanan yang mengandung
Persamaan dari Studi Modification of Diet in Renal Disesase LFG mlmnt1,73m
2
= 1,86x P
cr
x usia
-0,203
Pada Perempuan dikalikan 0,742 Pada orang Amerika –Afrika dikalikan 1,21
Rumus Cockcroft-Gault Perkiraan Klirens Kreatinin = 140- usia x berat badan Kg
mLmenit 72 xP
cr
mgdL Pada perempuan dikalikan 0,85
Universitas Sumatera Utara
daging sehingga hasil perhitungan LFG menjadi besar Denker dan Brenner, 2013.
Dari hasil perhitungan tersebut maka derajat penyakit GGK dapat diklasifikasikan berdasarkan stadium sesuai dengan yang tertera pada tabel di bawah ini:
Tabel 2.1 Klasifikasi Penyakit ginjal Kronik Berdasarkan LFG Stadium
LFG mLmenit per 1,73 m
2
Keterangan 1
90 Kerusakan nefron awal
2 60-89
Kerusakan nefron ringan 3
30-59 Kerusakan nefron sedang
4 15-29
Kerusakan nefron berat 5
15 Uremia
dialisis Sumber: National Kidney Foundation
2.7 Manifestasi Gagal Ginjal Kronik GGK