Prosedur Kinetika Adsorpsi Pembuatan Larutan Cd

24

3.3.4 Prosedur Kinetika Adsorpsi

Mengukur Kinetika Adsorpsi Pada Ukuran Adsorben, Kecepatan Pengadukan, dan Konsentrasi Larutan Cd Optimum Terhadap Kemampuan Adsorpsi 1. Larutan Cd 2+ 30 ppm diambil sebanyak 100 mL dari botol 2,5 L lalu dimasukkan ke dalam erlenmeyer 2. Kemudian adsorben pasir putih ditambahkan sebanyak 10 gram 3. Kemudian larutan diaduk menggunakan shaker dengan ukuran adsorben, kecepatan pengadukan, dan konsentrasi larutan optimum pada suhu kamar 4. Lalu sampel diambil sebanyak 2 mL pada selang waktu 10 menit sampai 2 jam 5. Konsentrasi ion Cd 2+ pada larutan setelah adsorpsi dianalisis dengan Atomic Adsorption Spectroscopy AAS 6. Lalu nilai q t dihitung dengan rumus : [14] Universitas Sumatera Utara 25 Gambar 3.12 Flowchart Pengukuran Kinetika Adsorpsi Pada Ukuran Adsorben, Kecepatan Pengadukan, dan Konsentrasi Larutan Cd Optimum Terhadap Kemampuan Adsorpsi Mulai Larutan Cd 2+ 30 ppm diambil sebanyak 100 mL dari botol 2,5 L lalu dimasukkan ke dalam erlenmeyer Kemudian larutan diaduk menggunakan shaker dengan ukuran adsorben, kecepatan pengadukan, dan konsentrasi larutan optimum pada suhu kamar Kemudian larutan diaduk menggunakan shaker Kemudian adsorben pasir putih ditambahkan sebanyak 10 gram Lalu sampel diambil sebanyak 2 mL pada selang waktu 10 menit sampai 2 jam Konsentrasi ion Cd 2+ s etelah adsorpsi dianalisa dengan Atomic Adsorption Spectroscopy AAS Selesai Lalu nilai q t dihitung : Universitas Sumatera Utara 26

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Perlakuan Awal pada AdsorbenPasir Putih

Pasir putih yang dipakai sebagai penjerap adsorben merupakan jenis pasir pantai yang diperoleh dari Desa Pantai Permin, Kecamatan Pantai Cermin, Kabupaten Serdang Bedagai. Pasir putih terlebih dahulu dikeringkan di bawah sinar matahari agar dapat dipisahkan menurut ukuran mesh masing-masing. Ukuran mesh yang dipakai pada penelitian ini adalah 10 mesh ; 20 mesh ; 40 mesh. Setelah kering, pasir putih dicuci dengan aquadest dan dibilas sampai bersih. Tujuan dari proses pencucian yang dilakukan pada adsorben pasir putih adalah untuk menghilangkan mineral-mineral garam serta kotoran-kotaran yang masih melekat pada pasir putih tersebut. Indikator proses pencucian diperoleh apabila telah mendapatkan pH pencuci yang konstan. Artinya, tidak ada lagi mineral-mineral garam dan kotoran-kotaran yang masih melekat pada pasir putih tersebut. Gambar 4.1 Proses Pencucian Adsorben Pasir Putih Universitas Sumatera Utara