31
4.3 Penentuan Kapasitas Adsorpsi dengan Variasi Kecepatan Pengadukan
Data kapasitas adsorpsi pasir putih pada variasi kecepatan pengadukan dapat dilihat pada Tabel A.4 Lampiran A dan pada Gambar 4.4
Gambar 4.4 Nilai Kapasitas Adsorpsi dengan Variasi Kecepatan Pengadukan pada Konsentrasi Cd
2+
70 ppm dan Ukuran Adsorben Pasir Putih 40 mesh Dari hasil analisa di atas dapat dilihat bahwa pada kecepatan pengadukan
150 rpm memiliki kapasitas adsorpsi dan persentase adsorpsi yang terbesar. Untuk kapasitas adsorpsi yaitu pada saat t= 2 jam dan t
max
= 24 jam sebesar 0,2567 mgg dan 0,2878 mgg. Sedangkan kapasitas adsorpsi yang terkecil adalah pada
kecepatan pengadukan 100 rpm saat t= 2 jam dan t
max
= 24 jam sebesar 0,2293 mgg dan 0,2369 mgg.
Kecepatan pengadukan juga merupakan salah satu faktor penting yang dapat mempengaruhi kemampuan dan kapasitas adsorpsi dari suatu adsorben. Semakin
besar kecepatan pengadukan, maka akan semakin besar juga konstanta adsorpsinya. Hal ini disebabkan oleh lapisan film pada adsorben mengalami
penipisan maka adsorban akan dapat menembus lapisan filmnya [31].
Dalam proses adsorpsi, apabila kecepatan pengadukankecil, maka adsorban akan sulit menembus lapisan film yang berada di antara permukaan adsorben dan
difusi filmnya. Apabila kecepatan pengadukan sesuai, maka akan menaikkan film difusinya sampai ke titik pori difusi
[32].
Universitas Sumatera Utara
32 Berikut ini merupakan proses molekul adsorban saat akan memasuki pori-
pori adsorben yang disajikan pada Gambar 4.7
[33] Gambar 4.5 Proses Molekul Adsorbant Masuk ke Dalam Pori-Pori Adsorben
4.4 Penentuan Kapasitas Adsorpsi dengan Variasi Konsentrasi Larutan
Data kapasitas adsorpsi pasir putih pada variasi konsentrasi larutan Cd
2+
dapat dilihat pada Tabel A.5 Lampiran A dan pada Gambar 4.6
Gambar 4.6 Nilai Kapasitas Adsorpsi dengan Variasi Konsentrasi Larutan Cd
2+
pada Kecepatan Pengadukan 150 rpm dan Ukuran Adsorben Pasir Putih 40 mesh Dari hasil analisa di atas dapat dilihat bahwa konsentrasi larutan Cd
2+
70 ppm memiliki kapasitas adsorpsi dan persentase adsorpsi yang terbesar. Untuk
Universitas Sumatera Utara
33 kapasitas adsorpsi yaitu pada saat t= 2 jam dan t
max
= 24 jam sebesar 0,2567 mgg dan 0,2878 mgg. Sedangkan kapasitas adsorpsi yang terkecil adalah konsentrasi
larutan Cd
2+
50 ppm pada saat t= 2 jam dan t
max
= 24 jam sebesar 0,1355 mgg dan 0,1523 mgg.
Hasil percobaan di atas menunjukkan bahwa kapasitas adsoprsi berbanding lurus dengan konsentrasi ion logam. Dengan kata lain, interaksi antara ion logam
dan adsorben akan meningkat seiiring dengan bertambahnya konsentrasi larutan logam
[34]. Pada konsentrasi larutan Cd
2+
70 ppm lebih banyak mengalami proses adsorpsi dibandingkan dengan konsentrasi 30 ppm dan 50 ppm. Hal ini
disebabkan oleh semakin besarnya konsentrasi suatu larutan logam, akan menyebabkan semakin besarnya gaya dorong driving force yang dapat
menyebabkan larutan dapat diserap sampai ke dalam situs aktif pada adsorben. Selain itu, variasi konsentrasi digunakan untuk menentukan model isotherm
adsorpsi yang terjadi pada saat proses adsorpsi [35].
4.5 Penentuan Waktu Kontak Optimum dan Kinetika Adsorpsi