Prespektif Global dalam Iptek

I. Prespektif Global dalam Iptek

Perlu kita sadari bahwa kemajuan yang dicapai berkat kemajuan ilmu dan teknologi bersifat ambivalen artinya disamping banyak akibat positif, terdapat juga akibat negatif. Tidak dapat disangkal lagi berkat adanya kemajuan iptek manusia mempunyai banyak kemudahan dan kemajuan, pandangan optimis terus berlangsung secara terus menerus. Ilmu pengetahuan dianggap sebagai kunci untuk memecahkan kesulitan yang mengganggu kesulitan manusia. Teknologi yang diciptakan manusia memang untuk memenuhi kebutuhan demi kelangsungan hidup manusia sesuai dengan jamannya. Perkembangan iptek banyak mempengaruhi perubahan dalam kehidupan manusia. Perkembangan teknologi pada abad 20 berlangsung sangat cepat dan akibat yang ditimbulkannya mempengaruhi bidang-bidang lain. Tampaknya teknologi mempengaruhi sebagian besar kehidupan manusia. Dilihat dari sejarahnya teknogi berkembang dari Barat pada abad ke XVI dan puncanya pada revolusi Industri pada bad ke XVIII. Istilah Rvolusi Industri dipopulerkan oleh Arnold Toynbee pada tahaun 1884, yang mengacu pada transformasi besar-besaran yang terjadi di Inggris pada abad XVIII dan XIX, meskipun sebenarnya teknologi sudah ada sejak adanya manusia hidup di bumi, tetapi lonjakan yang spektakuler baru terjadi pada abad ke XVIII dan XIX Damardjati Supadjar: 106. Menurut Prof. Iskandar Alisyahbana dalam Damardjati Supajar: 108 teknologi bersifat dialektik artinya teknologi dapat menyelesaikan masalah yang dihadapi manusia, akan tetapi pemecahan masalah tersebut menimbulkan permasalahan yang baru dan permasalahan yang baru harus dipecahkan dengan teknologi yang baru pula. Teknologi ibarat pedang bermata dua, artinya teknologi memiliki dampak positif dan dampak negatif terhadap kehidupan manusia. Contoh ditemukannya mesin gergaji kayu, manusia mudah membangun industri kayu lapis, tetapi dibalik itu terjadilah penebangan hutan secara cepat dan meningkatnya pemanasan global. Penggunaan pestisida dapat untuk membasmi hama tanaman namun dibalik itu tanah menjadi kurang subur, masih banyak contoh lainnya. Untuk menjadi dampak negatif yang tidak berlebihan teknologi maka diperlukan etika penggunaan teknologi. Manusia harus dapat menciptakan hubungan teknologi dengan manusia yang selaras dalam arti penggunaan teknologi disesuaikan dengan kepentingan sehingga tidak menimbulkan dampak negatif yang besar. Perkembangan iptek mencakup semua bidang kehidupan manusia. Antara lain bidang komunikasi dan informasi; diketemukan radio, televisi, radio, hand phone, feximil, mempercepat komunikasi. Bidang kesehatan, berhasilnya manusia menemukan alat dan obat-obatan dapat memperpanjang angka harapan hidup dan sebagainya. Menurut Alvin Toffler mengumpamakan teknologi sebagai mesin yang besar atau sebuah akselelator alat pemercepat yang dasyat dan ilmu pengetahuan sebagai bahan bakarnya. Teknologi dan ilmu pengetahuan dapat dibedakan tetapi tidak dapat dipisahkan. Era globalisasi mempermudah terjadinya alih teknologi secara langsung atau tidak langsung. BAHASA INDONESIA PEMBAHASAN PENTINGNYA KESADARAN DALAM PERSPEKTIF GLOBAL Menurut Kamus Filsafat yang ditulis oleh Loren Bagus 1996 bahwa yang dimaksud dengan kesadaran adalah mengandung arti keinsyafan terhadap ego, diri, atau benda. Kesadaran adalah kemampuan untuk melihat dirinya sendiri sebagaimana orang lain dapat melihatnya. Dengan kata lain kesadaran adalah “pengakuan diri”. Kesadaran muncul dari dalam diri kita sebagai cetusan nurani. Kalau hal ini dikaitkan dengan perspektif global maka kesadaran di sini adalah pengakuan bahwa kita adalah bukan semata-mata sebagai warga suatu Negara tetapi juga warga dunia, yang mempunyai ketergantungan terhadap orang lain dan bangsa lain, serta terhadap alam sekitar baik secara lokal, nasional, maupun global. Dengan kesadaran itu muncul suatu pengakuan bahwa masalah global perlu dipelajari, dipahami dan dimanfaatkan untuk kepentingan bersama, sehingga dalam berpikir, berucap, dan bertindak menunjukkan dan mencerminkan adanya kepedulian, kepentingan, dan kemanfaatan. Dalam kehidupan global yang pertama kali harus disadari adalah bahwa manusia adalah merupakan warga Negara global, sebagai penduduk dunia yang memiliki hak dan kewajiban tertentu. Hak merupakan cornerstone of citizenship Stainer, 1996:20, merupakan inti dari kehidupan warga dunia. Sedangkan kewajiban merupakan panggilan atau tanggung jawab atau tugas kita sebagai warga dunia. Selain itu, perlu kita sadari bahwa di dunia ini tidak hanya ada kita, akan tetapi pada orang lain yang bermukin di seluruh belahan dunia. Oleh karena itu, kita harus banyak mempelajari tentang dunia dan seisinya. Oleh karena siswa kita merupakan bagian dari dunia maka dia harus diberikan pengetahuan tentang keberadaan dia sebagai penduduk dunia. Tugas guru adalah mengglobalkan pengetahuan dan sikap serta kesadaran siswa terhadap dunia. Guru seperti ini adalah guru global atau Global Teacher Steiner, 1996. Kesadaran tentang terjadinya globalisasi adalah sikap menerima suatu kenyataan bahwa planet tempat kita berada ini semakin menyempit dengan adanya terobosan di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi. Sikap dalam menghadapi globalisasi ini adalah bukan melawan arus globalisasi akan tetapi kita harus dapat “menjinakkan” globalisasi itu sendiri. Globalisasi adalah suatu proses yang berlanjut, bila kita lambat mengikutinya maka kita akan semakin ketertinggalan. Tetapi juga akan berakibat fatal apabila kita salah dalam memperlakukannya. Kita menyadari betul bahwa perkembangan dalam bidang Ilmu Pengetahuan dan Teknologi IPTEK begitu pesat menurut Makagiansar Mimbar, 1989. Kemajuan IPTEK ini ditandai dengan berbagai temuan yang mengagumkan. Kita ketahui berbagai temuan dalam ilmu pengetahuan yang berdampak dunia, misalnya tentang pengembangbiakkan makhluk hidup melalui sel yaitu “cloning”, dan ditemukannya hijau daun klorofil sebagai obat pembasmi kanker Republika, 10 Februari 1998. Selain itu, kemajuan dalam bidang teknologi informasi terutama penggunaan computer dan satelit juga merupakan faktor yang mempercepat arus globalisasi ini. Masih banyak contoh lainnya yang membuktikan bahwa kemajuan dalam IPTEK mempunyai dampak secara global. Perkembangan teknologi komunikasi dimulai dengan diciptakannya pesawat telepon oleh Alexander Grahan Bell Yaya, 1998 pada tahun 1976. Hal ini membawa perubahan besar terhadap teknologi komunikasi. Teknologi komunikasi ini lebih diperkuat lagi dengan berkembangnya teknologi computer yang diciptakan oleh Atansoff dan Clifford Berry tahun 1939. Kedua teknologi tersebut secara bersinergi memberikan landasan yang kuat bagi perkembangan teknologi komunikasi modern. Dengan adanya teknologi telepon ini tidak lagi mengenal batas administrasi Negara. Telepon mempunyai jangkauan yang sangat jauh dan luas, namun demikian manusia tidak puas, selalu merasakan adanya kekurangan, bagaimana kalau orang yang ditelepon tidak ada di tempat? Bukankah komunikasi tersebut akan terhenti sampai di situ? Oleh karena itu, para ilmuwan terus berpikir, maka munculah teknologi untuk mensinergikan sehingga bersinerginya telepon dan computer sehingga muncul surat elektronik, pager, telepon genggam, dan internet yang dapat mengatasi kekurangan teknologi telepon seperti disebutkan di atas. Teknologi merupakan alat dan jalan untuk menggunakannya sangat tergantung pada orangnya. Apabila digunakan untuk hal yang negatif maka teknologi menjadi sesuatu yang jelek dan menakutkan, sebaliknya apabila digunakan untuk kepentingan yang positif maka teknologi menjadi sesuatu yang baik dan sangat mengasyikkan. Di sinilah pentingnya kesadaran dan wawasan agar teknologi lingkungan untuk kepentingan yang positif. Saat ini, kita memasuki abad “duni tanpa tapal batas” administrasi Negara. Kita merasakan bahwa dunia menjadi semakin sempit, dan transparan. Suatu peristiwa yang terjadi di satu belahan dunia akan dengan cepat diketahui di belahan dunia lainnya. Pengaruhnya dapat menembus langsung ke pelosok-pelosok dunia. Untuk ini kita daoat mengetahui dari Koran, televisi, radio, telepon, internet, e-mail, dan sebagainya. Inilah teknologi komunikasi yang merupakan media informasi bagi manusia. Sadarkah kita, bahwa di rumah saat ini sudah dipenuhi dengan alat dan media sebagai hasil kemajuan teknologi, misalnya TV, radio, telepon, parabola dan sebagainya. Alat dan media tersebut mempersempit dunia. Kita dapat mengetahui apa yang terjadi di Timur Tengah, Eropa, dan Amerikan secara sekejap. Di sinilah kita memerlukan kesadaran yang tinggi serta wawasan yang luas. Dengan kesadaran bahwa kita merasakan adanya kebutuhan memahami masalah global, serta dengan wawasan yang luas kita dapat memilih dan memilah informasi atau nilai mana yang diperlukan dan mana yang tidak, mana yang sesuai dengan nilai budaya kita dan mana yang tidak. Untuk mendukung kesadaran dan wawasan kita diperlukan adanya landasan, seperti berikut ini;

A. NASIONALISME KESADARAN NASIONAL