Serat Kawat Baja Limbah Ban

commit to user 19

2.2.4.4. Bahan Tambah

a. Pengertian Bahan Tambah

Bahan tambah merupakan bahan selain unsur pokok bahan penyusun beton semen, air, dan agregat yang ditambahkan ke dalam adukan material penyusun beton sebelum atau selama proses pencampuran. Bahan ini biasanya ditambahkan kedalam beton apabila diinginkan untuk mengubah sifat-sifat beton, baik itu dalam keadaan segar maupun setelah beton itu mengeras. Hal ini juga dilakukan mengingat berbagai persoalan yang ada di lapangan sangat kompleks, sehingga dibutuhkan cara-cara khusus untuk menanggulanginya.

b. Accelellator

Accelerator adalah bahan tambah yang berfungsi untuk untuk mempercepat proses ikatan dan pengerasan beton maupun mortar, bahan ini digunakan untuk mengurangi lamanya waktu pengeringan dan mempercepat pencapaian kekuatan pada beton maupun mortar. Bahan ini digunakan jika penuangan adukan dilakukan dibawah air, atau pada struktur beton yang memerlukan pengerasan segera.

2.2.4.5. Serat Kawat Baja Limbah Ban

Ide dasar penambahan serat adalah memberi tambahan pada beton dengan serat yang disebarkan secara merata ke dalam adukan beton dengan orientasi random akan dapat mencegah terjadinya retak-retak beton secara dini, baik akibat panas hidrasi, penyusutan, dan pembebanan. Penambahan serat dalam beton dapat memperbaiki kekuatan tarik beton dan sifat getasnya Soroushian dan Bayashi, 1987. Pada beton berserat, serat akan dapat berfungsi jika ukuran panjang serat lebih besar dari ukuran agregatnya. Apabila agregatnya yang lebih besar dapat commit to user 20 menyebabkan penggumpalan serat, serat tidak mampu mengikat antar agregat. Hal ini memungkinkan munculnya efek negatif pada sifat beton yang dihasilkan. Penelitian ini menggunakan serat dari limbah industri yaitu serat kawat baja limbah ban. Serat yang digunakan dalam penelitian ini mempunyai ukuran panjang 50 mm dan lebar 1 mm dengan persentase campuran 0 , 0,5 , 1 , dan 1,5 dari volume adukan beton.

2.2.5. Sifat Struktural Beton Serat

Peningkatan sifat struktural yang diperlihatkan oleh beton serat dipengaruhi oleh: a. Orientasi penyebaran Fibre dispersion adalah teknik pencampuran adukan agar serat yang ditambahkan dapat tersebar merata dengan orientasi random dalam beton. Arah penyebaran serat yang random dan terdistribusi secara merata dan baik akan menyebabkan peningkatan sifat struktural yang optimal. Untuk mencapai hal ini, faktor yang perlu diperhatikan adalah metode penyebaran dan pencampuran serat ke dalam adukan beton, konsentrasi, dan aspek rasio serat. b. Lekatan pada alur retakan Ukuran serat yang pendek dan tidak menerus memungkinkan terjadinya alur retak tidak melewati serat sehingga lekatan antara serat dan partikel penyusun beton dalam komposit tidak optimal. Apabila lekatan serat yang terjadi pada massa beton lebih kecil daripada kuat tarik serat maka kekuatan beton serat akan ditentukan oleh kuat lekat serat bond strength. c. Panjang tertanam serat yang tidak teratur random Gaya aksial yang diakibatkan oleh tegangan lekat serat pada pasta semen merupakan fungsi dari panjang tertanam minimum serat pada bidang retak. Panjang tertanam serat ini juga tidak teratur. d. Aspek rasio serat Aspek rasio merupakan parameter non-dimensional yang menunjukkan karakterisasi dari serat. Aspek rasio memiliki pengaruh yang signifikan terhadap perilaku serat dalam beton. Secara umum, peningkatan aspek rasio

Dokumen yang terkait

Stress Strain Behaviour And Modulus Of Elasticity Of Steel DustCollector Concrete

0 5 6

PENGARUH PEMAKAIAN SERAT BAJA BAN BEKAS PADA BETON DENGAN AGREGAT DAUR ULANG TERHADAP KUAT TARIK BELAH DAN MODULUS OF RUPTURE

1 21 70

KAJIAN KUAT DESAK DAN MODULUS ELASTISITAS BETON DENGAN BAHAN TAMBAH METAKAOLIN DAN SERAT ALUMINIUM

4 13 61

COMPRESSIVE STRENGTH AND MODULUS OF ELASTICITY OF GEOPOLYMER CONCRETE WITH MANAJEMEN RISIKO KONTRAK ANTARA KONTRAKTOR DENGAN SUBKONTRAKTOR.

0 4 15

COMPRESSIVE STRENGTH AND MODULUS OF ELASTICITY OF GEOPOLYMER CONCRETE WITH MANAJEMEN RISIKO KONTRAK ANTARA KONTRAKTOR DENGAN SUBKONTRAKTOR.

0 2 106

COMPRESIVE STRENGTHS AND MODULUS OF ELASTICITY OF STEEL FIBER REINFORCED CONCRETE Compresive Strengths And Modulus Of Elasticity Of Steel Fiber Reinforced Concrete Under Different Temperature Conditions.

0 2 15

PENGARUH BAHAN TAMBAH BERBASIS GULA TERHADAP KUAT TEKAN DAN MODULUS ELASTISITAS BETON (Influence of Sugar Based Admixture on Concrete’s Compressive Strength and Elasticity Modulus)

3 29 84

KAJIAN KUAT DESAK DAN MODULUS ELASTISITAS BETON NORMAL DENGAN BAHAN TAMBAH ABU VULKANIK DAN SERAT ALUMINIUM.

0 0 17

TINJAUAN KUAT TEKAN DAN MODULUS ELASTISITAS BETON DENGAN MENGGUNAKAN KAPUR PADAM DAN TANAH PADAS (Compressive strength and modulus elasticity concrete with lime stone and trass).

0 0 12

PENGARUH DOSIS DAN ASPEK RASIO SERAT BAJA TERHADAP KUAT TEKAN DAN MODULUS ELASTISITAS PADA BETON NORMAL DAN BETON MUTU TINGGI (Effect of Dossage and Aspect Ratio of Steel Fiber on Compressive Strength and Modulus of Elasticity of Normal and High Strength

0 0 14