commit to user 9
perbedaan hasil pengujian dari kedua bentuk benda uji sehubungan dengan gambaran kekuatan yang ingin diketahui. Istimawan, 1994
2.2. Landasan Teori
2.2.1. Beton
Beton didapat dari pencampuran semen portland, air, dan agregat dan kadang- kadang bahan tambah, yang sangat bervariasi mulai dari bahan kimia tambahan,
serat, sampai bahan buangan non-kimia pada perbandingan tertentu Tjokrodimuljo, 1996.
2.2.2. Beton Precast
Pracetak merupakan suatu proses produksi elemen struktur bangunan pada suatu tempat yang berbeda dengan tempat dimana elemen struktur tersebut akan
digunakan. Teknologi pracetak ini dapat diterapkan pada berbagai jenis material, yang salah satunya adalah material beton. Pemakaian beton precast dalam proyek
konstruksi dapat mempersingkat durasi proyek, mereduksi biaya konstruksi, dapat diproduksi secara masal, mengurangi biaya pengawasan, mengurangi kebisingan,
menghasilkan kualitas beton yang lebih baik, dan pelaksanaan konstruksi hampir tidak terpengaruh oleh cuaca. Wulfram, 2006.
Beton pra-cetak menunjukkan bahwa komponen struktur beton tersebut tidak dicetak atau dicor ditempat komponen tersebut akan dipasang. Biasanya ditempat
lain, dimana proses pengecoran dan curing-nya dapat dilakukan dengan baik dan mudah. Jadi komponen beton pra-cetak dipasang sebagai komponen jadi, tinggal
disambung dengan bagian struktur lainnya menjadi struktur utuh yang terintegrasi. Wiryanto Dewobroto,2007
commit to user 10
2.2.3. Beton Serat
Beton serat dapat dianggap sebagai bahan komposit yang terdiri dari beton dan serat. Perilaku beton serat menunjukkan kinerja yang lebih baik daripada beton
biasa. Kekuatan beton serat dalam menahan tarik setelah terjadi retak menunjukkan kemampuan yang lebih besar bila dibandingkan dengan beton biasa.
Ide dasar beton serat adalah menulangi beton dengan serat yang tersebar merata dengan orientasi acak. Serat yang dicampurkan ke dalam adukan beton akan
mengakibatkan terjadinya lekatan antara serat dengan pasta semen. Selain itu, ketika beton serat mengalami gaya tarik maka akan terjadi tahanan lekatan bond
strength antara serat dengan beton, kemudian setelah terjadi retak, serat masih mampu mendukung.
2.2.4. Material Penyusun Beton Serat