METODE PENELITIAN HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

6

2. METODE PENELITIAN

Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kuantitatif. Pada penelitian ini memaparkan ada tidaknya kontribusi variabel independen yaitu kepemimpinan kepala sekolah dan factor kontekstual terhadap variabel dependen yaitu kinerja guru. Penelitian dilakukan pada Guru-guru SMA Negeri 1 Teras Boyolali Tahun 2016. Alasan peneliti mengambil penelitian di tempat tersebut adalah dari segi kondisi ruang guru yang kurang luas, berkas-berkas masih tertumpuk dimeja sehingga mempersempit ruang gerak guru sehingga membuat kinerja menjadi kurang baik dan tidak bisa bekerja dengan nyaman. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh guru- guru SMA Negeri 1 Teras Boyolali yang berjumlah 55 guru dan merupakan sampel jenuh. Alasan menggunakan sampel jenuh adalah dari jumlah responden yang berjumlah 55, sehingga seluruh populasi dijadikan sampel. Pengumpulan data pada penelitian ini yaitu menggunakan metode angket dan metode dokumentasi. Metode angket atau kuesioner digunakan untuk menghimpun data. Angket bersifat tertutup, yaitu responden tinggal memilih salah satu jawaban yang telah disediakan. Metode dokumentasi digunakan untuk menghimpun data mengenai daftar nama guru di SMA tersebut. Teknik analisis data yang digunakan pada penelitian ini yaitu analisis regresi linear ganda, dengan uji prasyaratnya yaitu uji normalitas dan uji linearitas.

3. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Uji prasyarat analisis diperlukan sebelum melakukan uji hipotesis terhadap data yang telah terkumpul. Pengujian normalitas digunakan untuk mengetahui normal atau tidaknya suatu distribusi. Uji yang digunakan dalam uji normalitas adalah uji statistic non-parametrik Kolmogorov-Smirnov test K-S. Adapun hasil uji normalitas data disajikan dalam tebel 1 sebagai berikut. 7 Tabel 1 Hasil Uji Normalitas Unstandardized Residual N 55 Normal Parametersa,b Mean ,0000000 Std. Deviation 6,91296333 Most Extreme Differences Absolute ,101 Positive ,078 Negative -,101 Kolmogorov-Smirnov Z ,751 Asymp. Sig. 2-tailed ,625 Berdasarkan tabel diatas, besarnya nilai Kolmogorov-Smirnov adalah 0,751 dengan signifikansi lebih besar dari 0,05 dan menunjukkan keadaan yang tidak signifikan. Hal ini berarti Ho diterima, yang artinya bahwa data residual berdistribusi normal atau model ini lolos uji normalitas. Uji linearitas digunakan untuk mengetahui apakah dua variabel mempunyai hubungan yang linier atau tidak. Data yang baik seharusnya terdapat hubungan yang linier antara variabel bebas X dengan variabel terikat Y. Dasar pengambilan keputusan yaitu jika nilai siginifikansi lebih besar dari 0,05. Adapun ringkasan hasil uji linearitas disajikan dalam tabel 2 sebagai berikut. Tabel 2 Hasil Uji Linearitas No. Variabel Sig. Deviation from Linierity Taraf Signifikansi Kesimpulan 1 Kepemimpinan Kepala Sekolah 0,357 0,05 Linier 2 Faktor Kontekstual 0,563 0,05 Linier Berdasarkan hasil perhitungan terdapat nilai deviation from linierity diperoleh nilai variabel kepemimpinan kepala sekolah sebesar 0,357 dan factor kontekstual sebesar 0,563. Kedua variabel mempunyai nilai lebih besar dari 0,05. Artinya kedua variabel tersebut dapat dikatakan linier. Uji prasyarat analisis telah terpenuhi, maka model regresi dapat digunakan pada penelitian. Model analisis yang digunakan yaitu model analisis regresi linear 8 berganda Y = a + b1X1+ b2X2. Adapun hasil uji analisis regresi linear ganda disajikan dalam tabel 3 sebagai berikut Tabel 3 Hasil Analisis Regresi Linier Variabel Koefisien Regresi Constant 26,140 Kepemimpinan Kepala Sekolah X 1 0,853 Faktor Kontekstual X 2 1,659 Berdasarkan tabel diatas, maka persamaan regresi linier berganda adalah sebagai berikut : Y = 4,277 + 0,853X 1 + 0,659X 2 . Nilai konstanta = 26,140. Hal ini menunjukkan bahwa apabila nilai variabel kepemimpinan kepala sekolah dan faktor kontekstual adalah nol, maka nilai variabel kinerja guru sama dengan 26,140. Koefisien regresi variabel kepemimpinan kepala sekolah = 0,853, berarti variabel kepemimpinan kepala sekolah berpengaruh positif terhadap kinerja guru. Apabila nilai variabel kepemimpinan kepala sekolah mengalami kenaikan sebesar satu poin, maka variabel kinerja guru mengalami peningkatan sebesar 0,853. Koefisien regresi variabel factor kontekstual = 1,659, berarti variabel faktor kontekstual berpengaruh positif terhadap kinerja guru. Apabila nilai variabel faktor kontekstual mengalami kenaikan sebesar satu poin, maka variabel kinerja guru mengalami peningkatan sebesar 1,659. Hasil pengujian uji t untuk variabel kepemimpinan kepala sekolah X 1 t hitung lebih besar dari t tabel . Dari perhitungan tersebut diperoleh hasil dari t hitung = 3,307 lebih besar dari t tabel =2,004, maka Ho ditolak sehingga ada pengaruh yang signifikan kepemimpinan kepala sekolah terhadap kinerja guru . Dari hasil ini menunjukkan bahwa hipotesis 1 yang menyatakan ada pengaruh atau kontribusi kepemimpinan kepala sekolah terhadap kinerja guru di SMA Negeri 1 Teras Boyolali Tahun 2016 terbukti kebenarannya. Hasil pengujian uji t untuk variabel factor kontekstual X 2 t hitung lebih besar dari t tabel . Dari perhitungan tersebut diperoleh hasil dari t hitung = 3,509 lebih besar dari t tabel =2,004, maka Ho ditolak sehingga ada pengaruh yang signifikan faktor kontekstual terhadap kinerja guru . Dari hasil ini menunjukkan bahwa hipotesis 2 9 yang menyatakan ada pengaruh atau kontribusi faktor kontekstual terhadap kinerja guru di SMA Negeri 1 Teras Boyolali Tahun 2016 terbukti kebenarannya. Uji F digunakan untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh positif variabel kepemimpinan kepala sekolah dan faktor kontekstual secara serempak atau bersama- sama terhadap kinerja guru. Dengan didapatnya F hitung = 23,728 lebih besar dari F tabel = 3,16, maka Ho ditolak sehingga bersama-sama ada pengaruh yang signifikan kepemimpinan kepala sekolah dan faktor kontekstual terhadap kinerja guru. Dari hasil ini menunjukkan hipotesis 3 yang menyatakan ada pengaruh atau kontribusi kepemimpinan kepala sekolah dan fakto kontekstual terhadap kinerja guru di SMA Negeri 1 Teras Boyolali Tahun 2016 terbukti kebenarannya. Koefisien determinasi digunakan untuk mengukur besar atau berapa persen pengaruh variabel bebas Kepemimpinan kepala sekolah X 1 dan faktor kontekstual X 2 terhadap kinerja guru Y. Semakin besar nilai R 2 R Square, maka semakin kuat kemampuan model regresi yang diperoleh untuk menerangkan kondisi sebenarnya. Adapun besarnya garis regresi antara variabel X terhadap Y dapat dilihat pada tabel berikut. Tabel 4 Hasil Analisis Varian Regresi Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate 1 0,691 a 0,477 0,457 7,045 Berdasarkan perhitungan diatas dapat diketahui koefisien determinan sebesar 0,477 atau sebesar 47,7. Hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa pengaruh variabel kepemimpinan kepala sekolah dan faktor kontekstual terhadap variabel terikat kinerja guru sebesar 47,7. Sisanya sebesar 52,3 merupakan variabel lain yang tidak diteliti dalam penelitian. Sedangkan untuk mengukur besarnya proporsi sumbangan masing-masing variabel bebas, yaitu kepemimpinan kepala sekolah dan faktor kontekstual terhadap kinerja guru. Koefisien determinasi parsial juga digunakan untuk mengetahui variabel yang berpengaruh paling dominan terhadap Y. Hasil analisis SPSS disajikan sebagai berikut. 10 Tabel 4.8 Hasil Analisis Koefisien Determinasi Parsial No Variabel Beta Zero Order 1. Kepemimpinan Kepala Sekolah 0,301 0,594 2. Faktor Kontekstual 0,458 0,651 Berdasarkan tabel diatas, maka dapat diketahui besarnya pengaruh yang diberikan oleh setiap variabel bebas terhadap variabel terikat dengan cara mengalikan nilai beta dengan nilai zero order kemudian dikali 100. Maka hasil analisa dapat diperoleh sebagai berikut: 1. Presentase pengaruh dari X 1 terhadap Y sebesar : Beta x zero order x 100 = 0,301 x 0,594 x 100 = 17,88. 2. Presentase pengaruh X 2 terhadap Y sebesar : Beta x zero order x 100 = 0,458 x 0,651 x 100 = 29,81. Total pengaruh yang diberikan oleh masing-masing variabel bebas yaitu sebesar 17,88 + 29,81 = 47,69 atau dibulatkan menjadi 47,7 sama dengan Rsquare atau pengaruh simultan. Variabel bebas yang berpengaruh dominan adalah faktor kontekstual yaitu sebesar 29,81.

4. PENUTUP

Dokumen yang terkait

KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DALAM PEMBINAAN KINERJA GURU DI SD NEGERI DRAJIDAN BOYOLALI Kepemimpinan Kepala Sekolah Dalam Pembinaan Kinerja Guru Di Sd Negeri Drajidan Kecamatan Musuk Kabupaten Boyolali.

0 2 11

KINERJA GURU DITINJAU DARI KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DAN FAKTOR KONTEKSTUAL Kinerja Guru Ditinjau dari Kepemimpinan Kepala Sekolah dan Faktor Kontekstual di SMA Negeri 1 Teras Boyolali Tahun 2016.

0 3 16

PENDAHULUAN Kinerja Guru Ditinjau dari Kepemimpinan Kepala Sekolah dan Faktor Kontekstual di SMA Negeri 1 Teras Boyolali Tahun 2016.

0 3 7

KINERJA GURU DITINJAU DARI SERTIFIKASI GURU DAN GAYA KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DI SMP NEGERI Kinerja Guru Ditinjau Dari Sertifikasi Guru Dan Gaya Kepemimpinan Kepala Sekolah Di SMP Negeri Se-Kecamatan Ngawen Kabupaten Blora.

0 2 16

KINERJA GURU DITINJAU DARI SERTIFIKASI GURU DAN GAYA KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DI SMP NEGERI Kinerja Guru Ditinjau Dari Sertifikasi Guru Dan Gaya Kepemimpinan Kepala Sekolah Di SMP Negeri Se-Kecamatan Ngawen Kabupaten Blora.

0 3 14

KINERJA GURU MTs DI KABUPATEN KENDAL DITINJAU DARIKEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH, KOMPETENSI Kinerja Guru MTs Di Kabupaten Kendal Ditinjau Dari Kepemimpinan Kepala Sekolah, Kompetensi Guru, Dan Iklim Sekolah.

0 1 24

KINERJA GURU DITINJAU DARI PERSEPSI GURU TENTANG KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DAN TUNTUTAN KINERJA GURU DITINJAU DARI PERSEPSI GURU TENTANG KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DAN TUNTUTAN SERTIFIKASI GURU DI SMA NEGERI 2 REMBANG TAHUN AJARAN 2010/2011.

0 0 17

KINERJA GURU DITINJAU DARI MOTIVASI KERJA DAN KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH KINERJA GURU DITINJAU DARI MOTIVASI KERJA DAN KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH (STUDI KASUS PADA SMP NEGERI 1 KEDUNG JEPARA).

0 0 15

KONTRIBUSI IKLIM KOMUNIKASI, KESEJAHTERAAN, DAN GAYA KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH TERHADAP KINERJA GURU Kontribusi Iklim Komunikasi,Kesejahteraan, dan Gaya Kepemimpinan Kepala Sekolah Terhadap Kinerja Guru di SMP Negeri Kecamatan Teras Kabupaten Boyolali

0 2 22

KINERJA GURU DITINJAU DARI KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH - Unika Repository

0 0 14