Kerangka Pemikiran LANDASAN TEORI

lxxvi pelaku yang terlibat.Dalam tingkat ini, negosiasi dilakukan secara bertahap untuk memberikan kesempatan kepada seluruh pelaku dalam menyuarakan aspirasinya. 6. Kemitraan Kemitraan yaitu suatu hubungan kerja yang sinergis diantara berbagai pelaku untuk mewujudkan tujuan yang disepakati bersama. Di tingkat ini, para pelaku melakukan pembagian tanggung jawab serta resiko dari konsensus yang mereka hasilkan.

B. Kerangka Pemikiran

Pada era demokratisasi sebagaimana telah berjalan seperti sekarang ini, masyarakat memiliki peran yang cukup sentral dalam menentukan pilihan kebijakan yang sesuai dengan aspirasi serta kebutuhan mereka. Masyarakat memiliki kadaulatan yang cukup luas untuk ikut menentukan orientasi dan memperjuangkan arah kebijakan pembangunan yang dikehendaki. Nilai-nilai yang seharusnya dibangun adalah bahwa pembangunan diterjemahkan sebagai kebutuhan kolektif masyarakat serta bebas dari kepentingan individu maupun golongan. Desa sebagai kesatuan masyarakat hukum kecil yang memiliki batas-batas wilatah serta mempunyai kewenanguan untuk mengatur dan mengelola kepentingan masyarakatnya yang dihormati dan diakui oleh negara. Pembangunan pedesaan hendaknya mengarah kepada peningkatan kesejahteraan masyarakat desa. Keberhasilan pembangunan desa sangat tergantung dari sejauh mana partisipasi masyarakat telah diberdayakan dan pendekatan yang dilakukan oleh pemerintah desa kepada masyarakat dalam suatu program pembangunan desa tahap perencanaan, pelaksanaan, monitoring dan evaluasi. Partisipasi disini bisa berupa partisipasi buah pikiran atau ide, partisipasi ketrampilan atau tenaga, partisipasi sosial dan partisipasi dalam pelaksanaan program. Dari partisipasi ini banyak hal yang dapat diserap, diantaranya rasa kompetisi, rasa tanggung jawab dan solidaritas. lxxvii Suatu program sering mengalami kegagalan karena tidak sesuai dengan keinginan masyarakat. Hal ini terjadi karena kegiatan yang dilakukan sering kali menggunakan pendekatan dari atas sehingga keinginan dari masyarakat kurang dapat tersalurkan dengan baik dan berakibat pada partisipasi yang bersifat pasif. Sebagai upaya untuk mengantisipasi agar program pembangunan yang telah direncanakan dapat berjalan serta dapat memberikan perubahan kepada masyarakat maka yang diperlukan adalah pendekatan dari bawah, sehingga semua aspirasi masyarakat relatif dapat diakomodasikan dan berimbas pada partisipasi aktif dari masyarakat dalam semua kegiatan-kegiatan pembangunan yang akan dilakukan. Pendekatan ini menjanjikan keberhasilan program pembangunankegiatan kemasyarakatan yang akan dilaksanakan karena kegiatan tersebut mencerminkan keinginan masyarakat pada umumnya. Dari kedua pendekatan tersebut memang ada kelemahan dan kelebihannya, sehingga perlu dikombinasikan atau dicari “titik temu” antara keinginan masyarakat dengan pemerintah desa untuk mencapai tujuan yang optimal. Artinya kegiatan tersebut baik untuk dilaksanakan karena telah sesuai dengan keinginan masyarakat dan sesuai pula dengan keinginan pemerintah sebagai pembuat kebijakan. Dengan demikian, keterlibatan masyarakat partisipasi masyarakat akan bermanfaat bagi pemerintah desa dan masyarakat itu sendiri. Pemerintah desa melalui lembaga-lembaga yang ada hendaknya mendorong kemauan masyarakat untuk berperan serta secara aktif dalam menentukan program pembangunan yang sesuai dengan kebutuhannya. Masyarakat sendiri juga harus menyadari akan pentingnnya keterlibatan mereka dalam menentukan program yang ada sehingga pembangunan berjalan sesuai kebutuhan dan harapan mereka. Namun kesempatan yang diberikan secara luas tersebut apabila tidak di dukung dengan kemampuan yang memadahi dari masyarakat maka hal itu tidak akan membawa perubahan yang berarti. Kemampuan berpartisipasi terkait erat dengan sumber daya manusia itu sendiri. Pendidikan merupakan salah satu faktor yang memiliki peran yang cukup penting dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Melalui pendidikan sedikit banyak seseorang akan memperolah informasi tentang persoalan-persoalan lxxviii pembangunan secara luas. Pendidikan formal kita yang terbagi-bagi dalam jenjangtingkatan, dimana pada tiap tingkatan akan memberikan informasi– informasi yang berbeda. Jenjang pendidikan yang lebih tinggi akan memberikan banyak informasi-informasi terkait pembangunan yang diperolah, sebaliknya jenjang pendidikan rendah akan memberikan informasi yang lebih sedikit dibanding jenjang diatasnya. Semakin tinggi pendidikan seseorang akan semakin banyak pula informasi dan persoalan pembangunan yang dihadapi bangsa. Selanjutnya, hal itu akan menumbuhkan minat, perhatian, dan kemampuan masyarakat untuk berpartisipasi dalam kegiatan pembangunan sesuai dengan pengalaman yang dimiliki. Selain faktor pendidikan, pekerjaan merupakan faktor lain yang mempunyai keterkaitan dengan partisipasi masyarakat dalam pembangunan. Pekerjaan menjadi salah satu simbol di dalam masyarakat pedesaan untuk menentukan kelas sosial. Seseorang yang mempunyai pekerjaan yang prestisius guru, perangkat desa, di masyarakat desa telah dianggap sebagai tokoh masyarakat karena dipandang memiliki kemampuan secara spiritual maupun material yang lebih, sehingga dalam setiap kegiatan yang berhubungan dengan kemasyarakatan maka sebagai seorang tokoh masyarakat akan selalu mendapat peran yang signifikan. Dua faktor tersebut di atas, yaitu tingkat pendidikan dan jenis pekerjaan dimungkinkan secara bersama-sama mempunyai korelasi dengan partisipasi masyarakat dalam pembangunan. Pendidikan yang tinggi memberikan informasi dan persoalan yang luas tentang pembangunan, selanjutnya akan memungkinkan seseorang untuk memiliki kemampuan dan kemauan untuk berpartisipasi dalam pembangunan yang ada di daerah setempat. Sedangkan pekerjaan juga dapat mendorong seseorang untuk berperan serta secara aktif di dalam kegiatan-kegiatan pembangunan yang ada, semakin baik pekerjaan yang dimiliki oleh seseorang maka akan semakin besar peluangnya untuk dapat terlibatdilibatkan dalam kegiatan pembangunan karena dipandang memiliki kemampuan secara spiritual maupun material yang lebih. Antara pendidikan dan pekerjaan memilki hubungan yang searah jika dikaitkan dengan partisipasi masyarakat. Seseorang yang lxxix memiliki pendidikan dan pekerjaan yang baik dianggap memiliki kemampuan intelektual, semangat, dan marerial yang lebih dalam berpartisipasi dalam kegiatan pembangunan. Gambar 1. Skema Kerangka Berpikir

D. PERUMUSAN HIPOTESIS

Dokumen yang terkait

Analisis hubungan antara tingkat perkembangan desa dengan kesejahteraan dan partisipasi masyarakat dalam pembangunan

0 4 160

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENDIDIKAN DAN PENDAPATAN DENGAN TINGKAT PARTISIPASI PUS DALAM PELAKSANAAN PROGRAM KELUARGA BERENCANA DI DESA MENGANTI KECAMATAN KESUGIHAN KABUPATEN CILACAP TAHUN 2015

7 87 110

Analisis hubungan antara tingkat perkembangan desa dengan kesejahteraan dan partisipasi masyarakat dalam pembangunan

0 2 150

HUBUNGAN ANTARA SIKAP DEMOKRASI DENGAN SIKAP INTEGRASI PADA MASYARAKAT DESA DAYU KECAMATAN GONDANGREJO KABUPATEN KARANGANYAR TAHUN 2010 2011

1 1 66

HUBUNGAN TINGKAT PENDIDIKAN IBU DAN PENDAPATAN PERKAPITA DENGAN STATUS GIZI ANAK BALITA DI DESA Hubungan Tingkat Pendidikan Ibu Dan Pendapatan Perkapita Dengan Status Gizi Anak Balita Di Desa Dagen Kecamatan Jaten Kabupaten Karanganyar.

0 0 17

PENDAHULUAN Hubungan Tingkat Pendidikan Ibu Dan Pendapatan Perkapita Dengan Status Gizi Anak Balita Di Desa Dagen Kecamatan Jaten Kabupaten Karanganyar.

0 0 5

HUBUNGAN PARTISIPASI MASYARAKAT DENGAN PEMBANGUNAN POLITIK DI DESA RANCAJAWAT KECAMATAN TUKDANA KABUPATEN INDRAMAYU.

3 19 77

Penyiapan Pola Adaptasi dan Mitigasi Perubahan Iklim Masyarakat Desa Jetis Kecamatan Jaten Kabupaten Karanganyar Jawa Tengah.

0 0 1

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENDIDIKAN MASYARAKAT DENGAN KESADARAN MASYARAKAT DALAM PEMBANGUNAN DESA (Studi Korelasi di DesaTemuwangi Kecamatan Pedan Kabupaten Klaten Tahun 2009-2010).

0 0 18

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENDIDIKAN MASYARAKAT DENGAN KESADARAN MASYARAKAT DALAM PEMBANGUNAN DESA (Studi Korelasi di DesaTemuwangi Kecamatan Pedan Kabupaten Klaten Tahun 2009-2010) | Widyaningsih | Educitizen 2980 6655 1 SM

0 0 10