Bentuk Partisipasi Masyarakat dalam Pembangunan

lxx 2. Motif yang afektual-emosional Motif yang didasarkan atas kebencian terhadap gagasan, organisasi kelompok lain. Hal itu mendorong orang bersikap apriori, ketidaksenangan terhadap suatu kelompok yang terwujud kedalam bentuk tindakan apatis, sinisme, dan alienasi. 3. Motif yang tradisional Motif yang didasarkan atas penerimaan norma, tingkah laku individu dalam suatu kelompok. Hal ini berarti terjadi kesesuaian nilai-nilai dan norma-norma antara individu dengan kelompok sosial yang menyebabkan indiviodu mau bergabung dengan berpartisipasi dalam kelompok itu. 4. Motif yang rasional-tujuan Motif yang didasarkan atas keuntungan-keuntungan yang diperoleh jika ikut dalam kegiatan politik. Jika tiadak memberikan keuntungan apa-apa ia tidak akan ikut serta, demikian pula sebaliknya. Berdasarkan uraian di atas dapat diambil kesimpulan bahwa motivasi yang mendasari masyarakat untuk berpartisipasi sangat beragam tetapi pada intinya adalah masyarakat melihat ada sebuah harapan yang disandarkan dalam pelaksanaan pembangunan untuk memberikan kesejahteraan bagi seluruh rakyatnya.

d. Bentuk Partisipasi Masyarakat dalam Pembangunan

Mrenurut Dusseldrop dalam Slamet 1993:54 partisipasi masyarakat dapat dikelompokkan menjadi : 1. Berdasarkan derajat kesukarelaan. 2. Partisipasi berdasar cara keterlibatan. 3. Partisipasi berdasarkan keterlibatan didalam berbagai tahap dalam proses pembangunan terrencana. 4. Partisipasi berdasarkan intensitas dan frekuensi kegiatan 5. Partisipasi berdasarkan efektivitas 6. Partisipasi berdasarkansiapa yang terlibat 1. Berdasarkan derajat kesukarelaan a Partisipasi bebas lxxi Yaitu partisipasi yang dilandasi oleh rasa kesukarelaan yang bersangkutan untuk mengambil bagian dalam suatu kegiatan. Partisipasi bebas dapat dibedakan dalam: 1 Partisipasi spontan Yaitu aprtisipasi yang tumbuh secara spontan tanpa adanya suatu pengaruh atau bujukan pihakl lain. 2 Partisipasi terinduksi Yaitu partisipasi yang tumbuh bukan dari diri sendiri tetapi bujukan agar ia secara sukarela berpartisipasi dalam kegiatan tertentu. b Partisipasi paksaan Partisipasi paksaan dibedaak menjadi tiga, yaitu : 1 Partisipasi tekanan oleh hukumperaturan Yaitu keikutsertaan orang dalam kegiatan yang ditetapkan dalam hukum yang bertentangan dengan keyakinan, tanpa harus memerlukan persetujuan terlebih dahulu. 2 Partisipasi tekanan karena keadan sosial ekonomi Hampir sama dengan pertisipasi bebas,, hanya jika ia tidak melakukan kegiatan tertentu ia akan menghadapi tekanan, ancaman atau bahaya. 3 Partisipasi karena kebiasaan Yaitu bentuk partisipasi ysng dilskukan karena kebiasaan setempat. 2. Partisipasi berdasar cara keterlibatan Partisippasi tipe ini dibagi menjadi dua, yaitu : 1 Partisipasi langsung Jika orang menampilkan kegiatan tertentu didalam proses partisipasi, misalnya dengan mengambil peranan dalam pertemuan-pertemuan 2 Partisipasi tidak langsung Misalnya melakukan sesuatu hal dengan cara mewakilkan kepada orang lain. 3. Partisipasi berdasarkan keterlibatan didalam berbagai tahap dalam proses pembangunan terrencana. lxxii Dalam tipe ini ada 6 langkah yang perlu diperhatikan, yaitu perumusan tujuan, persiapan rencana, penerinmaan rencana, pelaksanaan, dan nilai. 4. Partisipasi berdasarkan intensitas dan frekuensi kegiatan Jenis partisipasi ini mendasarkan pada kegiatan yang diselenggarakan secara tidak teratur dan kegiatan tersebut embutuhkan partisipasi dalam interval waktu tertentu. 5. Partisipasi berdasarkan efektivitas Dibedakan menjadi partisipasi efektif dan tidak efektif. Partisipasi efektif yaitu kegiatan partisipatif yang telah menghasilkan perwujudan seluruh tujuan yang mengusahakan aktivitas partisipasi. Partisipasi tidak efektif jika tidak satupun atau sejumlah kecil saja dari tujuan aktivitas yang dicanangkan terwujud. 6. Partisipasi berdasarkan siapa yang terlibat Orang yang dapat berpartisipasi dapat dibedakan sebagai berikut: 1 Anggota masyarakat setempat 2 Pegawai pemerintah 3 Orang-orang luar 4 Wakil-wakil masyarakat yang terpilih

e. Tahapan Partisipasi Masyarakat dalam Pembangunan

Dokumen yang terkait

Analisis hubungan antara tingkat perkembangan desa dengan kesejahteraan dan partisipasi masyarakat dalam pembangunan

0 4 160

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENDIDIKAN DAN PENDAPATAN DENGAN TINGKAT PARTISIPASI PUS DALAM PELAKSANAAN PROGRAM KELUARGA BERENCANA DI DESA MENGANTI KECAMATAN KESUGIHAN KABUPATEN CILACAP TAHUN 2015

7 87 110

Analisis hubungan antara tingkat perkembangan desa dengan kesejahteraan dan partisipasi masyarakat dalam pembangunan

0 2 150

HUBUNGAN ANTARA SIKAP DEMOKRASI DENGAN SIKAP INTEGRASI PADA MASYARAKAT DESA DAYU KECAMATAN GONDANGREJO KABUPATEN KARANGANYAR TAHUN 2010 2011

1 1 66

HUBUNGAN TINGKAT PENDIDIKAN IBU DAN PENDAPATAN PERKAPITA DENGAN STATUS GIZI ANAK BALITA DI DESA Hubungan Tingkat Pendidikan Ibu Dan Pendapatan Perkapita Dengan Status Gizi Anak Balita Di Desa Dagen Kecamatan Jaten Kabupaten Karanganyar.

0 0 17

PENDAHULUAN Hubungan Tingkat Pendidikan Ibu Dan Pendapatan Perkapita Dengan Status Gizi Anak Balita Di Desa Dagen Kecamatan Jaten Kabupaten Karanganyar.

0 0 5

HUBUNGAN PARTISIPASI MASYARAKAT DENGAN PEMBANGUNAN POLITIK DI DESA RANCAJAWAT KECAMATAN TUKDANA KABUPATEN INDRAMAYU.

3 19 77

Penyiapan Pola Adaptasi dan Mitigasi Perubahan Iklim Masyarakat Desa Jetis Kecamatan Jaten Kabupaten Karanganyar Jawa Tengah.

0 0 1

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENDIDIKAN MASYARAKAT DENGAN KESADARAN MASYARAKAT DALAM PEMBANGUNAN DESA (Studi Korelasi di DesaTemuwangi Kecamatan Pedan Kabupaten Klaten Tahun 2009-2010).

0 0 18

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENDIDIKAN MASYARAKAT DENGAN KESADARAN MASYARAKAT DALAM PEMBANGUNAN DESA (Studi Korelasi di DesaTemuwangi Kecamatan Pedan Kabupaten Klaten Tahun 2009-2010) | Widyaningsih | Educitizen 2980 6655 1 SM

0 0 10