Status Ekonomi TINJAUAN PUSTAKA

sampai pada tingkat ini adalah apabila orang tersebut dapat membedakan atau mengelompokkan objek tersebut. 8 5. Sintesis Sintesis menunjukan kepada suatu kemampuan seseorang untuk merangkum atau meletakkan dalam satu hubungan yang logis dari komponen – komponen pengetahuan yang dimiliki. Dengan kata lain sintesis adalah suatu kemampuan untuk menyusun formulasi baru dari formulasi – formulasi yang telah ada. 8 6. Evaluasi Evaluasi berkaitan dengan kemampuan untuk melakukan penilaian terhadap suatu materi atau objek. Penilaian ini didasarkan pada suatu kriteria yang ditentukan sendiri atau menggunakan kriteria yang ada. 8

2.2 Status Ekonomi

Kelas sosial atau golongan sosial mempunyai arti yang relatif lebih banyak dipakai untuk menunjukan lapisan sosial yang didasarkan atas kriteria ekonomi. Jadi, definisi kelas sosial atau golongan sosial ialah sekelompok manusia yang menempati lapisan sosial berdasarkan kriteria ekonomi. 9 Status ekonomi paling sering dicirikan sebagai peringkat hirarkis individu atau keluarga dalam sebuah komunitas atau masyarakat tertentu. Indikator-indikator status ekonomi menegosiasikan status dalam masyarakat dan termasuk karakteristik berwujud seperti tingkat pendidikan, pekerjaan prestise, otoritas, asosiasi kelompok, tempat tinggal, dan kedudukan masyarakat. Beberapa indikator ekonomi utama adalah aset berwujud dan termasuk gaji, kekayaan, kepemilikan rumah, dana pensiun, dan kepemilikan harta. 9 Kelas sosial berdasarkan status ekonomi dapat dibagi menjadi kelas atau golongan menurut Aristoteles 9 , yaitu: 1. golongan sangat kaya 2. golongan kaya, dan 3. golongan miskin Aristoteles 9 menggambarkan ketiga kelas tersebut seperti piramida: Universitas Sumatera Utara 1. Golongan pertama: merupakan kelompok terkecil dalam masyarakat. Mereka terdiri dari pengusaha, tuan tanah dan bangsawan. 2. Golongan kedua: merupakan golongan yang cukup banyak terdapat di dalam masyarakat. Mereka terdiri dari para pedagang, dsbnya. 3. Golongan ketiga: merupakan golongan terbanyak dalam masyarakat. Mereka kebanyakan rakyat biasa. Marx 9 juga membagi masyarakat menjadi tiga golongan, yakni: a. Golongan kapitalis atau borjuis: adalah mereka yang menguasai tanah dan alat produksi. b. Golongan menengah: terdiri dari para pegawai pemerintah. c. Golongan proletar: adalah mereka yang tidak memiliki tanah dan alat produksi. Termasuk didalamnya adalah kaum buruh atau pekerja pabrik. Menurut Pitirim A.Sorokin, stratifikasi sosial adalah pembedaan penduduk atau masyarakat ke dalam kelas-kelas secara bertingkat atau hierarkis. Menurut Bouman 10 , pelapisan sosial adalah golongan manusia yang ditandai dengan suatu cara hidup dalam kesadaran akan beberapa hak istimewa tertentu. Pelapisan sosial merupakan gejala yang bersifat universal. Kapan pun dan di mana pun, pelapisan sosial selalu ada. Soemardjan dan Soemardi 10 1974 menyebutkan bahwa selama dalam masyarakat ada sesuatu yang dihargai, maka dengan sendirinya pelapisan sosial terjadi. Sesuatu yang dihargai dalam masyarakat bisa berupa harta kekayaan, ilmu pengetahuan, atau kekuasaan. 10 Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa pelapisan sosial adalah pembedaan antarwarga masyarakat ke dalam kelas-kelas sosial secara bertingkat. Wujudnya adalah terdapat lapisan-lapisan di dalam masyarakat di antaranya ada kelas sosial tinggi, sedang, dan rendah. 10 Ada beberapa indikator yang dapat digunakan dalam evaluasi status ekonomi. Indikator yang paling penting adalah status pekerjaan, pendapatan dan tingkat pendidikan. Status pekerjaan sangat relevan karena menentukan tempat orang-orang dalam hirarki sosial. Pendekatan yang paling umum terdiri dari mengelompokkan orang berdasarkan posisi mereka dalam tenaga kerja menjadi beberapa kelompok atau Universitas Sumatera Utara kelas sosial. Kelompok ini dapat dibagi seperti pekerja tingkat tinggi, tingkat rendah dan pengangguran. 11 Pendapatan adalah instrumen yang sering digunakan untuk mengukur status ekonomi sosial, yang relevan untuk realisasi strategi kesehatan. Pendapatan dapat dibagi atas tiga kelompok, kelompok pendapatan rendah yaitu kurang dari Rp. 1.375.000, kelompok pendapatan sedang antara Rp. 1.375.000 dan Rp. 14.000.000 dan kelompok pendapatan tinggi yaitu di atas Rp. 14.000.00. Ketidaksetaraan pendapatan yang dihasilkan berhubungan dengan perbedaan dalam mortalitas dan morbiditas, termasuk penyakit kesehatan mulut. Pendapatan yang tinggi memungkinkan akses ke layanan kesehatan mulut yang baik, lingkungan yang baik untuk kesehatan dan menawarkan kesempatan untuk mengadopsi perilaku kesehatan mulut yang tepat. 11 Tingkat pendidikan, umumnya, ada hubungan proporsionalitas yang langsung antara tingkat pendidikan dan kesehatan mulut yang berhubungan dengan kualitas hidup. Tingkat pendidikan yang tinggi menawarkan kemungkinan untuk mendapatkan dan memahami informasi mengenai perilaku kesehatan mulut dan promosi kesehatan gigi dan mulut. Banyak penelitian menegaskan hubungan antara ketidaksetaraan dalam status ekonomi dan ketidaksetaraan dalam kesehatan mulut. Hal ini terbukti bahwa ada perbedaan perilaku kesehatan mulut antara kaya dan yang bukan kaya. 11 Keluarga dengan status ekonomi rendah sering kekurangan keuangan, dukungan sosial dan pendidikan. Status ekonomi rendah berkorelasi dengan pendidikan rendah, kemiskinan, dan kesehatan yang buruk, akhirnya mempengaruhi masyarakat kita secara keseluruhan. 9, 12 Di Amerika Serikat ketidakadilan dalam distribusi kekayaan dan kualitas hidup meningkat dan juga secara global. Penelitian menunjukan bahwa anak-anak dari rumah tangga status ekonomi rendah mengembangkan kemampuan akademik lebih lambat dibandingkan dengan anak dari kelompok status ekonomi yang lebih tinggi. Kemampuan akademik awal yang berkorelasi dengan lingkungan rumah, di mana lingkungan literasi rendah dan stres kronis negatif mempengaruhi keterampilan pre akademik anak. Sistem sekolah di Universitas Sumatera Utara masyarakat status ekonomi rendah sering menghadapi masalah kekurangan sumber, lalu mengurangi perkembangan akademik mahasiswa. Pendidikan yang tidak memadai dan meningkatnya angka berhenti sekolah mempengaruhi prestasi akademik anak-anak, sehingga melangsungkan status rendah ekonomi masyarakat. 9, 12 Sebaliknya, keluarga dari status ekonomi tinggi dapat menerima pendidikan yang lebih baik sehingga pekerjaan yang dimiliki lebih baik dan pendapatan yang lebih tinggi yang memungkinkan mereka untuk memiliki akses atau pengetahuan yang lebih luas mengenai kesehatan. 9 2.3 Kanker Mulut 2.3.1 Definisi