Tujuan Visi-Misi TINJAUAN UMUM

Youth Formation Center 22 militansi iman sebagai inti atau tulang punggung dari umat Gereja Katolik sehingga mampu terjun aktualisasi di tengah-tengah masyarakat.

II.3.2. Tujuan

Youth Formation Center Untuk membentuk seorang kader yang dituntut memiliki kualitas tertentu antara lain adalah berdedikasi tinggi, siap sedia berkorban demi kepentingan umumkelompokorganisasi, berinisiatif, bersemangat pelopor bukan cuma pengekor, cakap dan trampil, mandiri tapi juga mampu kerja sama dalam tim, berdisiplin tinggi, memiliki etos kerja dan hidup rohani yang mendalam. Khusus kader sosial kemasyaraktan, disamping hal-hal tersebut di atas, dituntut kualitas sebagai berikut KWI, Penjelasan Pedoman Karya Pastoral Kaum Muda, 1998 : 1. Akseptabilitas; 2. Mobilitas; 3. Semangat juang berlandasan kemandiriankepercayaaan pada kemampuan sendiri; 4. Keberanian terlibat dalam struktur-struktur yang strategis baik yang formal maupun nonformal; 5. Kreativitas menuju budaya indonesia baru dengan menggali budaya bangsa; 6. Kepekaan dan tanggap akan situasi aktual dalam masyarakat; 7. Perjuangan untuk hak-hak asasi dan perataan kesejahteraan hidup. Secara umum, Youth Formation Center bertujuan untuk membentuk orang muda katolik agar memiliki 3 pilar utama, yakni memiliki character, community , dan spirituality sehingga dapat berkarya di tengah-tengah masyarakat Indonesia.

II.3.3. Visi-Misi

Visi : Berupaya melayani, mendukung, dan mengembangkan kaum muda katolik di wilayah Kevikepan Yogyakarta secara utuh dan integral sejalan dengan Arah Dasar Keuskupan Agung Semarang dan Gerak Hidup Gereja Indonesia. Misi : 1. Menyediakan fasilitas dan sarana yang mendukung berbagai pelatihan untuk kaum muda katolik di bidang kepribadian, katolisitas, kemanusiaan- keasyarakatan, kepemimpinan-organisasi, dan intelektualitas-prosesionalitas secara lengkap dan terintegrasi. Youth Formation Center 23 2. Menyediakan tim yang handal dan berkompeten dalam bidang karakter, sosial, dan spiritualitas untuk memberikan pelayanan dan pendampingan. 3. Mengembangkan dan menyelenggarakan model dan metode pendampingan bagi kaum muda katolik sehingga dapat menjadi seorang kader yang memiliki kepribadian, bersifat sosial, dan memiliki militansi iman katolik secara berkesinambungan, terintegrasi, dan menyeluruh.

II.3.4. Pelaku dan Sistem Organisasi