Bagian Personalia Kerangka Konsep 1. Persepsi

8 ingatan, proses informasi, bahasa serta pengujian hipotesa yang merupakan komponen pusat persepsi yang mengolah informasi. Persepsi merupakan aktifitas menilai sehingga bersifat evaluatif dan subyektif. Evaluatif berkaitan dengan nilai baik-buruk atau positif- negatif. Subyektif berarti adanya perbedaan kapasitas indera dan perbedaan filter konseptual dari masing-masing individu dalam melakukan persepsi. Sehingga pengolahan stimuli dalam diri komunikan tadi akan membuahkan makna eksklusif, yang berbeda anatara yang satu dengan yang lain. Dalam penelitian ini akan dipaparkan persepsi karyawan terhadap peranan bagian Personalia yang sekaligus berfungsi sebagai Internal Public Relations.

2. Bagian Personalia

Personalia adalah berhubungan dengan orang-orang kepegawaian, keanggotaan. 3 Personalia adalah bagian dari fungsi perusahaan yang dipimpin oleh seorang manajer untuk melaksanakan manajemen personalia, yaitu: perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengendalian atas pengadaan tenaga kerja, pengembangan, kompensasi, integrasi, pemeliharaan, dan pemutusan hubungan kerja dengan sumber daya manusia untuk mencapai sasaran perorangan, organisasi, dan masyarakat. Jadi personalia atau personel sering juga disebut dengan istilah kepegawaian. Istilah personalia, personnel atau kepegawaian, mengandung 3 Pius A. Partanto dan M. Dahlan al Barry. Kamus Ilmiah Populer. Arkola. Surabaya. 1994. hal. 592 9 arti keseluruhan orang-orang yang bekerja dalam suatu organisasi tertentu 4 . Istilah personalia atau personnel atau kepegawaian sama maknanya dengan Humas Resources Development HRD. Tanggung jawab dan lingkup tugasnya pun tidak jauh beda. Secara struktural kedudukannya adalah sebagai pimpinan department atau bagian tersendiri yang bertanggung jawab sepenuhnya kepada General Manager atau pemimpin perusahaan. Adapun yang dimaksud dengan personalia di sini adalah dalam arti tenaga kerja yaitu seperti halnya buruh, karyawan dan pegawai. Hanya saja pengertian umum di masyarakat, buruh atau karyawan adalah tenaga kerja dalam perusahaan swasta, sedang pegawai yang dimaksud adalah tenaga kerja yang bekerja pada pemerintah atau sering disebut juga sebagai pegawai negeri. Dan antara buruh dengan karyawan dalam pengertian masyarakat umum pun sering dibedakan, sebab buruh adalah tenaga kerja yang lebih banyak memberikan tenaga fisik daripada karyawan. 5 Tanggung jawab utama tentang masalah-masalah personalia sudah barang tentu berada pada tangan pucuk pimpinan. Namun fungsi personalia tidak di kerjakan sendiri oleh pucuk pimpinan, melainkan didelegasikan kepada masing-masing pemimpin atau manager yang menjadi bawahannya. 4 Marihot Manullang, Drs, MM. MSc. Manajemen Personalia. Gajah Mada University Press. Medan. 2000. hal. 6 5 Ec. Alex S. Nitisemito. Manajemen Personalia Manajemen Sumber daya Manusia. Penerbit Ghalia Indonesia. Kudus. 1982. hal 11 10 Fungsi personalia terutama memperhatikan pengembangan tenaga kerja yang bermotivasi tinggi dan yang berfungsi secara lancar. Fungsi ini sebenarnya merupakan tanggung jawab tiap manajer. Namun bagian personalia memainkan peranan khusus. Kenyataan bahwa personalia merupakan tanggung jawab satu bagian khusus maupun seluruh organisasi membuat hubungan tingkat antara bagian personalia atau bagian lainnya menjadi sulit. 6 Tujuan fungsi personalia adalah realisasi tujuan perusahaan dan kepuasan pada di pekerja karyawan harus dapat direalisasikan dan menjadi tanggung jawab dari pucuk pimpinan. Melaksanakan fungsi personalia berarti memimpin serikat-serikat pekerja, yaitu mewakili pegawai perusahaan untuk mengadakan perjanjian perburuhan dengan pemimpin perusahaan serta turut memperhatikan keadaan sekitar pekerjaan pegawai. Serta mewakili buruh untuk menyelesaikan perselisihan yang terjadi antara majikan atau pemimpin dengan para pegawai. Tugas personalia sendiri adalah bertanggung jawab untuk perencanaan, pengembangan, penerapan, pengamatan dan pengawasan seluruh operasional sumber daya manusia serta menjalin hubungan antara objektivitas, bisnis, dan manajemen fungsi sumber daya manusia. Dan yang paling utama adalah menjaga iklim kerja yang baik. 6 Strauss dan Sayles. Manajemen Personalia Segi Manusia dalam Organisasi. Lembaga Pendidikan dan Pendidikan Manajemen. 1982. hal 277 11 Seorang manajer personalia memerlukan pengetahuan yang luas dari berbagai bidangilmu seperti psikologi, sosiologi, filsafat, ekonomi, dan manajemen. Pengetahuan tentang berbagai bidang ini akan sangat membantu sebab karyawan sebagai manusia mempunyai sikap, pandangan, cara berpikir, adat istiadat dan lain-lain, yang berbeda antara satu dengan lainnya. Bahkan untuk kelompok yang berasal dari daerah yang sama akan berbeda satu dengan lainnya 7 . Jadi Bagian Personalia SGM yaitu bagian manajemen dan perusahaan yang bertanggung jawab mengelola dan menangani masalah kepegawaian atau kekaryawan, mulai dari rekrutmen, pembinaan training, pemutusan hubungan kerja, manajemen hubungan pemberi award, penyampaian keluhan, kedisiplinan, penilaian dan kesejahteraan karyawan. Bagian personalia ini dipimpin oleh seorang Manager Personalia yang mempunyai tanggung jawab kepada pimpinan perusahaan.

3. Karyawan