ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENAWARAN BERAS DI KABUPATEN SERDANG BEDAGAI.

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
PENAWARAN BERAS DI KABUPATEN SERDANG BEDAGAI

TESIS
Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan
Dalam Memperoleh Gelar Megister Sains
Program Studi Ilmu Ekonomi

Oleh:

ESTY SURYA RAMADHANI. P
NIM: 8146162004

SEKOLAH PASCA SARJANA
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2016

ABSTRAK

Esty Surya Ramadhani P. Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi
Penawaran Beras di Kabupaten Serdang Bedagai. Program Pascasarjana

Universitas Negeri Medan, 2016.
Dunia kembali dikhawatirkan dengan persoalan ketahanan pangan bagi
masyarakat, terutama dari dimensi ketersediaan, akses terhadap pangan dan
stabilitas harga pangan. Negara harus mampu meningkatkan produksi untuk bisa
menyediakan pangan beras secara berkecukupan dan berkelanjutan, namun disisi
lain terdapat banyak faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat ketersediaan beras
di masyarakat. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh luas panen,
harga beras, harga roti tawar, dan curah hujan terhadap penawaran beras di
Kabupaten Serdang Bedagai. Dalam mengukur dan menganalisa digunakan model
analisis regresi Ordinary Least Square (OLS) dengan pengolah data Eviews 6.0.
Dengan menggunakan data sekunder yang bersumber dari BPS Kabupaten
Serdang Bedagai selama kurun waktu
2011 – 2015. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa variabel bebas yang digunakan menjelaskan variabel
penawaran beras (PB) menunjukkan arah pengaruh yang sesuai dengan hipotesis.
Luas panen dan harga beras berpengaruh positif dan signifikan terhadap
penawaran beras (PB) sedangkan harga roti tawar dan curah hujan berpengaruh
positif namun tidak signifikan terhadap penawaran beras (PB) di Kabupaten
Serdang Bedagai Propinsi Sumatera Utara.
Kata Kunci : Penawaran, Luas Panen, Harga Beras, Harga Roti Tawar, Curah

Hujan



 

ABSTRACT
 
 
 

Esty Surya Ramadhani P. Analysis of Factors Affecting supply Rice in Serdang
Bedagai. Graduate Program, State University of Medan, 2016.
The world's back is concerned with food security issues for the community,
pecially from the dimensions of availability, access to food and food price
stability. Countries should be able to increase production in order to provide food
rice sufficiency and sustainable, but on the other hand there are many factors that
affect the level of availability of rice in the community. This study aimed to
analyze the influence of the harvested area, the price of rice, the price of bread,
and rainfall to supply rice in Serdang Bedagai. In measuring and analyzing

regression analysis model was used Ordinary Least Square (OLS) with a data
processor Eviews 6.0. By using secunder data from BPS Serdang Bedagai during
the period 2011 - 2015. The results showed that the independent variables used to
explain the variables rice deals (PB) indicate the direction of influence in
accordance with the hypothesis. Area harvested and the price of rice positive and
significant impact on rice deals (PB) while the price of bread and rainfall positive
effect but not significant to supply rice (PB) in Serdang Bedagai North Sumatra
Province.
Keywords : Special, Harvested Area, Rice Price, Price Bread, Rainfall

ii 

 

KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, segala puji dan syukur penulis haturkan kepada Allah SWT atas segala
rahmat, taufik dan hidayahnya sehingga penulis dapat merampungkan penyusunan tesis
dengan judul “Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Penawaran Beras Di
Kabupaten Serdang Bedagai.”
Selama penyusunan tesis ini, penulis banyak sekalin mendapat masukan, bimbingan

dan arahan serta dukungan dari berbagai pihak. Oleh sebab itu pada kesempatan ini penulis
mengucapkan terimakasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada:
1. Bapak Prof. Dr. Syawal Gultom, M.Pd, selaku Rektor Universitas Negeri Medan.
2. Bapak Prof. Dr. Bornok Sinaga, M.Pd, selaku Direktur Program Pascasarjana
Universitas Negeri Medan.
3. Ibu Dr. Fitra waty, M.Si, selaku Ketua Program Studi Ilmu Ekonomi Pascasarjana
Universitas Negeri Medan sekaligus selaku Dosen Penguji dan Bapak Dr. M. Fitri
Ramadhana, M.Si, selaku Sekretaris Program Studi Ilmu Ekonomi Pasca Sarjana
Universitas Negeri Medan.
4. Bapak Dr. Arwansyah, M.Si, Selaku Pembimbing I (Pertama) dan Bapak Dr. Eko
Wahyu Nugrahadi, M.Si selaku Pembimbing II (Dua) yang telah memberikan
masukan, saran, perhatian dan kesabaran dalam membimbing penulis hingga selesainya
penulisan tesis ini.
5. Bapak Saidun Hutasuhut, M.Si dan Bapak Prof. Indra Maipita, M.Si.,Ph.D, selaku
Dosen Penguji yang telah banyak memberikan masukan yang sangat berharga bagi
penulis.

iii 
 


6. Teristimewa untuk kedua orang tuaku tersayang. Ayahanda H. Lenggang Pulungan dan
Ibunda Hj. Sri Darliana yang sangat saya cintai, terima kasih atas semua ini, motivasi
semangat pantang menyerah untuk menjalani pendidikan setinggi-tingginya, selalu
memberi dukungan, doa yang tulus untuk kebaikan penulis tanpa pernah mengharap
balasan apapun serta Abangku H. Armin Pulungan dan Adikku Rico Parulian Pulungan
yang selalu setia memberikan dukungan, doa yang tulus dan mengalir tanpa henti.
7. Para dosen pengajar dan teman-teman mahasiswa Pasca Sarjana angkatan 2014
Program Studi Ilmu Ekonomi beserta semua pihak yang telah membantu penyelesaian
tesis ini.
Penulis masih mengharapkan masukan maupun kritikan yang membangun dalam penelitian
tesis ini. Akhirnya penulis menyadari bahwa karya belumlah sempurna, semoga karya ini
dapat bermanfaat bagi dunia pendidikan, pemerintah dan masyarakat.

Medan, 27 Januari 2017
Penulis,

Esty Surya Ramadhani. P

 


iv 
 

DAFTAR ISI
Halaman
ABSTRAK .....................................................................................................

i

ABSTRACT ....................................................................................................

ii

KATA PENGANTAR ...................................................................................

iii

DAFTAR ISI …………………………………………………………….....

v


DAFTAR GAMBAR …………………………………………………….....

vii

DAFTAR TABEL .........................................................................................

viii

BAB I

PENDAHULUAN ……………………………………………..
1.1.
1.2.
1.3.
1.4.

BAB II

Latar Belakang Masalah ………………………….........

Rumusan Masalah ………………………………….......
Tujuan Penelitian …………………………………........
Manfaat Penelitian …………………………………......

KAJIAN PUSTAKA ……………………………………........
2.1. Kerangka Teori ……………………………………........
2.1.1. Teori Penawaran …………………………….......
2.1.2. Teori Produksi ……………………………...........
2.1.3. Kebijakan Harga ……………….............................
2.1.4. Luas Lahan………..................................................
2.1.5. Teori dan Konsep Iklim ..........................................
2.2. Penelitian Terdahulu ……………………………………
2.3. Kerangka Penelitian …………………………………….
2.4. Hipotesis ……………………………………………......

BAB III

METODE PENELITIAN ……………………………………
3.1.
3.2.

3.3.
3.4.
3.5.

BAB IV

1
7
7
7
9
9
9
15
23
29
32
34
39
40

41

Ruang Lingkup Penelitian …………………………...
Jenis dan Sumber Data ………………………………
Model Analisis …………………………………........
Definisi Operasional …………………………………
Metode Analisis …………………………………......
3.5.1. Uji Asumsi Klasik .............................................
3.5.2. Uji Statistik (Uji Signifikansi) ..........................

41
41
41
42
43
43
48

HASIL DAN PEMBAHASAN .................................................


49

4.1. Gambaran Umum ........................................................
4.1.1. Produksi dan Harga Beras ................................
4.1.2. Luas Panen .........................................................
4.1.3. Perkembangan Harga Roti Tawar ......................
4.1.4. Curah Hujan .......................................................

49
49
52
54
56

 


 

1

4.2. Uji Prasyarat Analisis ..................................................
4.2.1. Uji Asumsi Klasik .............................................
4.2.2. Uji Statistik ........................................................
4.3. Pembahasan .................................................................
4.3.1. Luas Panen (LP) ................................................
4.3.2. Harga Beras (HB) ..............................................
4.3.3. Harga Roti Tawar (HR) .....................................
4.3.4. Curah Hujan (CH) .............................................

57
57
61
64
64
65
66
67

KESIMPULAN DAN SARAN .................................................

68

5.1. Kesimpulan ..................................................................
5.2. Saran ............................................................................

68
68

DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................

70

LAMPIRAN ………………………………………………………………..

72

BAB V

vi 
 

DAFTAR TABEL

Halaman
Tabel 3.1.

Model Uji Durbin Watson (DW) ............................................

45

Tabel 4.1.

Hasil Uji LM ...........................................................................

59

Tabel 4.2.

Nilai Matriks Korelasi Varibel—Variabel Bebas ...................

60

Tabel 4.3.

Nilai VIF dari Korelasi Variabel-Variabel Bebas ...................

61

Tabel 4.4.

Hasil Estimasi Model Penawaran Beras (PB) .........................

61

 

 
viii
 

DAFTAR GAMBAR

Halaman
Gambar 1.1.

Produksi Padi dan Luas Panen di Kabupaten Serdang
Bedagai Tahun 2012 – 2015 ...................................................

3

Rata-Rata Curah Hujan dan Jumlah Hari Hujan di
Kabupaten Serdang Bedagai Tahun 2012 – 2015 …..............

6

Harga Beras dan Harga Roti Tawar di Kabupaten Serdang
Bedagai Tahun 2012 – 2015 ...................................................

8

Gambar 2.1.

Kurva Penawaran ....................................................................

11

Gambar 2.2.

Pergeseran Kurva Penawaran .................................................

15

Gambar 2.3.

Surplus Konsumen dan Surplus Produsen ..............................

28

Gambar 2.4.

Skema Kerangka Konseptual …………………….................

40

Gambar 4.1.

Perkembangan Produksi Padi di Kabupaten Serdang Bedagai
Tahun 2006-2015 ...................................................................

50

Perkembangan Harga Beras di Kabupaten Serdang Bedagai
Tahun 2006-2015 ....................................................................

51

Perkembangan Luas Panen di Kabupaten Serdang Bedagai
Tahun 2006-2015 ....................................................................

53

Perkembangan Harga Roti Tawar di Kabupaten Serdang
Bedagai Tahun 2006-2015 ......................................................

55

Perkembangan Curah Hujan di Kabupaten Serdang Bedagai
Tahun 2006-2015 ....................................................................

56

Hasil Uji Normalitas ...............................................................

58

Gambar 1.2.
Gambar 1.3.

Gambar 4.2.
Gambar 4.3.
Gambar 4.4.
Gambar 4.5.
Gambar 4.6.
 
 

 

 
 

vii

DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1. Data Penelitian .....................................................................

72

Lampiran 2. Hasil Estimasi Model ............................................................

73

Lampiran 3. Hasil Uji Normalitas ............................................................

74

Lampiran 4. Hasil Uji Autokorelasi ...........................................................

75

Lampiran 5. Hasil Uji Multikolinearitas ....................................................

76

Lampiran 6. Surat Pengangkatan Dosen Pembimbing Tesis ....................

77

Lampiran 7. Surat Undangan Seminar Proposal Tesis ..............................

78

Lampiran 8. Surat Undangan Ujian Tesis ..................................................

79

Lampiran 7. Daftar Riwayat Hidup ...........................................................

80

 
viii
 

BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah
Beras sebagai salah satu bahan pangan pokok memiliki nilai strategis dan
mempunyai pengaruh yang besar dalam bidang ekonomi, lingkungan dan sosial
politik. Oleh karena itu, ketersediaan beras yang aman menjadi sangat penting
untuk mencapai ketahanan pangan yang stabil.
Beras merupakan komoditas yang sangat unik karena dari masa ke masa
harus dikelola dengan lembaga pemerintah secara aktif. Sejak zaman penjajahan
Belanda, penduduk jepang, dan zaman perang kemerdekaan, Orde lama, Orde
Baru, dan Orde Reformasi sampai pada era globalisasi sekarang ini, beras tetap
menjadi atensi utama pemerintah diantara sembilan bahan pokok (sembako).
Masalah perberasan merupakan bagian yang dekat dan menyatu dalam aspek
kehidupan sosial, ekonomi, dan bahkan aspek politik bagi bangsa Indonesia.
Salah satu hal penting dalam sistem perberasan nasional adalah
mengetahui tingkat penyediaan dan permintaan sehingga tidak ada kelangkaan
maupun surplus beras di pasaran yang pada akhirnya merugikan masyarakat
sebagai konsumen dan petani sebagai produsen beras. Pada tingkat yang
diinginkan akan tercapai harga beras yang layak dan mampu dijangkau oleh
masyarakat dan menguntungkan para petani sebagai produsen. Mengingat peran
beras sebagai komoditas pangan utama masyarakat Indonesia, tercapainya
kecukupan produksi beras nasional sangat penting sebagai salah satu faktor yang
mempengaruhi terwujudnya ketahanan pangan nasional (Akbar, 2002).



 

Mengenai persoalan pangan, dunia kembali dikhawatirkan dengan
persoalan ketahanan pangan bagi masyarakat, terutama dari dimensi ketersediaan,
akses terhadap pangan dan stabilitas harga pangan, mengingat fenomena
perubahan iklim tidak mampu sepenuhnya diantisipasi dengan baik. Jika dilihat
dari aspek konsumsi, perwujudan ketahanan pangan juga mengalami hambatan
karena sebagian besar masyarakat Indonesia selama ini memenuhi kebutuhan
pangan sebagai sumber karbohidrat berupa beras.
Masalah
meningkatkan

yang

dihadapi

produksi

untuk

kedepan
bisa

adalah

menyediakan

negara
pangan

harus
beras

mampu
secara

berkecukupan dan berkelanjutan, namun disisi lain terdapat banyak faktor-faktor
yang mempengaruhi tingkat ketersediaan beras di masyarakat. Salah satunya
adalah ancaman penurunan produksi padi di Indonesia semakin serius karena
petani mulai meninggalkan tanaman kebutuhan pokok dan beralih ke tanaman
kelapa sawit karena lebih menjanjikan dari segi pendapatan.
Provinsi Sumatera utara merupakan daerah yang memiliki potensi
pertanian cukup besar dan sebagai lumbung pangan di wilayah Sumatera bagian
Barat. Hal ini dikarenakan agroklimat, sumber daya alam dan budaya serta
masyarakatnya sebagian besar bekerja di sektor pertanian khususnya tanaman
pangan. Disamping letak geografisnya yang sangat strategis, provinsi Sumatera
Utara menjadi salah satu potensi lokasi pemasaran produk-produk hasil pertanian.
Akan tetapi ketahanan pangan bagi provinsi Sumatera Utara masih
menjadi masalah penting. Provinsi Sumatera Utara sejak tahun 1980-an menjadi
daerah swasembada pangan. Status swasembada pangan tersebut sulit
dipertahankan karena terjadi penurunan produksi. Beberapa penyebab yang
 
 


 

memunculkan lemahnya ketahanan pangan ini dimulai dari adanya kekeliruan
dalam pengelolaan lahan-lahan pertanian hingga pada kurangnya ketersediaan
berbagai sarana produksi yang ada. Masalah pengelolaan lahan pertanian adalah
masalah yang relatif sukar untuk ditangani. Hal ini karena lahan merupakan faktor
produksi yang bersifat terbatas, yang tidak memiliki potensi untuk mendukung
produksi pertanian apabila tidak dikelola oleh manusia. Selain itu lahan pertanian
juga bukan lagi menjadi faktor penting dalam berproduksi, mengingat lahan
pertanian semakin lama semakin berkurang luasannya sebagai akibat adanya
konversi lahan dari pertanian menjadi non pertanian (perkebunan kelapa sawit).
Salah satu daerah sentra beras di provinsi Sumatera Utara adalah
Kabupaten Serdang Bedagai dengan luas baku lahan sawah 40.598 Ha, luas tanam
Serdang Bedagai 70.000 – 75.000 Ha per tahun dengan produktivitas rata–rata 5,2
ton/Ha maka Serdang Bedagai memberikan kontribusi ketersediaan pangan di
Sumatera Utara dengan swasembada beras rata – rata 125.000 – 135.000 ton per
tahun.
408.381

450.000
400.000

369.190

394.793

370.604

328.344

350.000
300.000

100.000

71.748

150.000

66.054

68.355

63.584

200.000

75.427

250.000

50.000
0
2011

2012

2013

Produksi Padi

2014

2015

Luas Lahan

Sumber : BPS, Kabupaten Serdang Bedagai dalam angka 2013-2016

Gambar 1.1. Produksi Padi dan Luas Panen di Kabupaten Serdang Bedagai
Tahun 2012-2015
 
 


 

Gambar 1.1 menunjukkan bahwa pada tahun 2011 luas panen 63.584 Ha
dengan produksi sebesar 328.344 ton. Tahun 2012 dan 2013 luas panen padi
bertambah menjadi 68.355 Ha dengan produksi 369.190 ton di tahun 2012 dan di
tahun 2013 luas panen padi sebesar 75.427 Ha dengan produksi sebesar 408.381
ton. Namun demikian di tahun 2014 luas panen padi mengalami penurunan yang
salah satunya disebabkan beralihnya fungsi lahan yang semula lahan pertanian
menjadi lahan non pertanian. Dampaknya adalah luas panen berkurang menjadi
seluas 66.054 Ha. Luas panen yang berkurang akan berdampak pada turunnya
produksi padi menjadi sebesar 370.604 ton. .
Dengan dibukanya kembali lahan-lahan pertanian yang semula lahan non
produktif menjadi lahan pertanian sehingga luas lahan pertanian bertambah yang
berdampak pada bertambahnya luas panen padi, tercatat di tahun 2015 luas lahan
padi menjadi sebesar 71.748 Ha. Kondisi ini menyebabkan produksi padi juga
meningkat menjadi sebesar 394,793 ton.
Menurut Swastika et al (2000), salah satu yang menyebabkan
berflukuasinya produksi padi adalah konversi lahan pertanian menjadi perumahan
yang terus berlangsung dan mengakibatkan penawaran padi cenderung menurun.
Laju konversi lahan tidak bisa dikurangi, hal ini disebabkan adanya kebijakan
pemerintah untuk melakukan urbanisasi penduduk yang akan menggunakan lahan
pertanian menjadi lahan perumahan.
Disamping itu, kebutuhan akan lahan untuk perumahan dan kegiatan
ekonomi yang semakin lama semakin meningkat berdampak negatif pada luas
lahan pertanian. Luas lahan yang awalnya merupakan lahan pertanian akan
semakin berkurang seiring dengan laju pertumbuhan penduduk serta semakin
 
 


 

majunya perekonomian. Pusat-pusat bisnis seperti perkantoran, ruko, pasar dan
sebagainya sebagai sarana kegiatan ekonomi akan sangat membutuhkan lahan
sebagai media kegiatan tersebut.
Kondisi ini semakin diperparah dengan banyaknya lahan yang tidak
dimanfaatkan (non produktif) baik sebagai lahan pertanian ataupun lahan non
pertanian yang notabene lahan-lahan yang dimiliki oleh bukan penduduk
setempat.
Akibat

lahan-lahan

pertanian

yang

semakin

berkurang

akan

mempengaruhi produksi di sektor pertanian khususnya tanaman padi yang
merupakan sember makanan pokok penduduk.
Produksi pertanian tidak terlepas dari pengaruh kondisi alam setempat
yang merupakan salah satu faktor pendukung produksi. Selain keadaan tanah yang
cocok untuk kondisi tanaman tertentu, iklim juga sangat menentukan apakah suatu
komoditi pertanian cocok untuk dikembangkan di daerah tersebut. (Soekartawi,
2002).
Iklim atau cuaca yang diamati dalam penelitian ini adalah curah hujan
yang sangat mempengaruhi produksi padi. Curah hujan ekstrim menyebabkan
produksi tanaman khususnya padi akan menjadi terganggu bahkan mengalami
kerusakan (fuso). Namun demikian curah hujan yang normal dan tidak ekstrim
akan memberikan dampak positif pada pertumbuhan dan perkembangan tanaman
pertanian sehingga dibutuhkan sistem pangairan yang cocok untuk daerah-daerah
yang mempunyai curah hujan ekstrim.
Berikut disajikan dalam Grafik 1.2 rata-rata curah hujan selama tahun
2011 hingga 2015 di Kabupaten Serdang Bedagai.
 
 


 
250
204

185

181

200
142

132

187

180

150

163

138

100

92
50
0
2011

2012

2013
Hari

2014

2015

Mm

 
   Sumber : BPS, Kabupaten Serdang Bedagai dalam angka 2013-2016

Gambar 1.2. Rata-Rata Curah Hujan dan Jumlah Hari Hujan
di Kabupaten Serdang Bedagai Tahun 2012-2015
Gambar 1.2 menunjukkan rata-rata curah hujan dan jumlah hari hujan di
Kabupaten Serdang Bedagai selama tahun 2011 – 2015, tercatat rata-rata curah
hujan di tahun 2011 sebesar 92 mm dengan hari hujan sebanyak 142 hari. Tahun
2012 dan 2013, rata-rata curah hujan meningkat menjadi sebesar 180 mm dengan
jumlah hari hujan sebanyak 181 hari di tahun 2012 sedangkan di tahun 2013, ratarata curah hujan sebesar 187 mm dengan jumlah hari hujan sebanyak 204 hari.
Kondisi cuaca dan iklim yang tidak menentu beberapa tahun terakhir,
salah satunya adalah curah hujan. Tercatat rata-rata curah hujan di tahun 2014
menurun menjadi sebesar 138 mm dengan jumlah hari hujan sebanyak 132 hari.
Sedangkan di tahun 2014, rata-rata curah hujan meningkat kembali menjadi
sebesar 163 mm dengan jumlah hari hujan sebanyak 195 hari.
Intensitas curah hujan yang tinggi akan menyebabkan rusaknya lahan
pertanian dan perkebunan belum lagi pola musim yang berubah menyebabkan
perubahan pola tanam dan pola panen yang biasa dilaksanakan. Selain itu, kondisi
 
 


 

iklim dan cuaca terutama curah hujan juga ikut andil dalam mempengaruhi
produksi beras. Curah hujan yang ekstrim dapat mengganggu bahkan merusak
produksi beras, namun sebaliknya curah hujan juga sangat membantu dalam
ketersediaan air untuk tanaman padi sehingga produksi padi yang dalam hal ini
adalah beras akan meningkat.
Jika diamati curah hujan yang terjadi di Kabupaten Serdang Bedagai
menunjukkan curah hujan yang terus meningkat terutama pada pertengah tahun
2015 yang menyebabkan beberapa area pertanian menjadi terganggu dan bahkan
mengalami kerusakan/ fuso. Curah hujan yang meningkat serta sistem pengairan
yang kurang baik merupakan faktor utama rusaknya tanaman pertanian khususnya
tanaman padi.
Dari sisi penawaran produksi padi dalam hal ini adalah produksi beras
sangat dipengaruhi oleh beberapa faktor lainnya, seperti harga barang itu sendiri,
biaya produksi (harga pupuk, harga tenaga kerja), harga barang pengganti
(substitution), selera konsumen, dan lainnya. (Sukirno, 2005)
Dalam penelitian ini barang subtitusi dari beras adalah roti tawar, hal ini
disebabkan roti tawar selain praktis dalam mengkonsumsinya juga memiliki zat
penting yang setara dengan beras, yaitu karbohidrat. Sebagai barang substitusi,
harga roti tawar sangat tergantung pada harga barang pokok, yaitu beras. Naiknya
harga beras tentunya akan mempengaruhi naiknya penawaran barang subtitusi
seperti roti tawar dan juga sebaliknya.

 
 


 

10,000
9,000
8,000
7,000
6,000
5,000
4,000
3,000
2,000
1,000
0

9,262

9,000
7,488

8,142

8,132

5,083

5,000
4,000

2011

4,690

4,000

2012

2013

2014

2015

Harg a B eras
Harg a R oti

Sumber : BPS, Kabupaten Serdang Bedagai dalam angka 2013-2016

Gambar 1.3. Harga Beras dan Harga Roti Tawar
di Kabupaten Serdang Bedagai Tahun 2012-2015
Harga beras selama tahun 2011 hingga 2013 mengalami peningkatan,
sebaliknya harga roti tawar di Kabupaten Serdang Bedagai selama tahun 2011
hingga 2013 mengalami penurunan. Tercatat harga beras di tahun 2012 sebesar
Rp. 7.488,- dengan harga roti tawar sebesar Rp. 5.000,- sementara di tahun 2012
harga beras sebesar Rp. 8.142,- dan harga roti tawar sebesar Rp. 4000,- sedangkan
di tahun 2013 harga beras sebesar Rp. 9.000,- dan harga roti tawar sebesar Rp.
4.000,Tahun 2014 harga beras mengalami penurunan menjadi sebesar Rp. 8.132
sementara harga roti tawar menngkat menjadi sebesar Rp. 5.083,-. Akhir tahun
2015 harga beras kembali naik menjadi sebesar Rp. 9.262,- sedangkan harga roti
tawar turun menjadi sebesar Rp. 4.690,Harga beras yang terus meningkat akan berdampak pada pola komsumsi
penduduk terhadap beras itu sendiri. Namun demikian, meskipun harga beras
terus mengalami peningkatan penduduk Kabupaten Serdang Bedagai tetap
 
 


 

mengkonsumsinya, karena beras merupakan makanan pokok. Meskipun pola
konsumsinya yang berubah.
Perubahan pola konsumsi masyarakat salah satunya adalah mencari
makanan pengganti beras, khususnya pada saat-saat tertentu yang dirasakan tepat
untuk menggantinya. Pada penelitian ini dengan asumsi penggantian bahan
makanan pokok adalah roti tawar sebagai pengganti makan pagi (sarapan).
Selain praktis, roti tawar juga efisien serta mudah untuk dibawa ataupun
dikonsumsi tanpa harus memasak atau diolah lagi. Roti tawar dalam penelitian ini
dipakai sebagai variabel barang substitusi pengganti beras.
Menurut Noeriati (2008), penawaran beras juga dipengaruhi oleh barang
substitusinya. Ketika harga padi meningkat maka berdasarkan perilaku konsumen
akan beralih ke barang substitusinya. Peningkatan harga barang substitusi akan
berpengaruh positif terhadap penawaran beras.
Dengan latar belakang tersebut penelitian ini dilakukan untuk menentukan
faktr-faktor yang mempengaruhi penawaran beras di Kabupaten Serdang
Bedagai.. Oleh sebab itu, penulis merasa tertarik untuk melakukan penelitian
dengan judul “Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Penawaran Beras di
Kabupaten Serdang Bedagai”.
1.2.

Rumusan Masalah
Dari uraian-uraian tersebut, penulis merumuskan masalah-masalah sebagai

berikut adalah bagaimana pengaruh luas panen, harga beras, harga roti tawar, dan
curah hujan terhadap penawaran beras di kabupaten Serdang Bedagai?

 
 

10 
 

1.3.

Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis

pengaruh pengaruh luas panen, harga beras, harga roti tawar, dan curah hujan
terhadap penawaran beras di kabupaten Serdang Bedagai.
1.4 . Manfaat Penelitian
1. Menjadi bahan informasi dan masukan bagi pemerintah daerah sebagai
bahan pertimbangan dalam upaya memutuskan dan mengimplementasikan
kebijakan di bidang perberasan.
2. Memberi masukan bagi pihak-pihak yang membutuhkan, baik untuk
kepentingan akademis maupun non akademis.
3. Sebagai referensi yang dapat digunakan oleh peneliti yang berkaitan
dengan penelitian ini di masa yang akan datang.
 

 
 

BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan
Berdasarkan hasil regresi terhadap model yang diteliti, dapat ditarik
kesimpulan sebagai berikut :
1.

Dari nilai koefisien determinasi pada hasil estimasi maka variabel penawaran
beras (PB) di Kabupaten Serdang Bedagai Propinsi Sumatera Utara mampu
dijelaskan oleh variabel-variabel luas panen, harga beras dan harga roti tawar
serta curah hujan mampu dijelaskan dengan model yang digunakan.

2.

Variabel-variabel yang digunakan menjelaskan variabel penawaran beras
(PB) menunjukkan arah pengaruh yang sesuai dengan hipotesis. Luas panen
dan harga beras berpengaruh positif dan signifikan terhadap penawaran beras
(PB) sedangkan harga roti tawar dan curah hujan berpengaruh positif namun
tidak signifikan terhadap penawaran beras (PB) di Kabupaten Serdang
Bedagai Propinsi Sumatera Utara.

3.

Besarnya nilai koefiasien variabel-variabel yang menjelaskan variabel
penawaran beras (PB), yang terbesar adalah variabel luas panen, diikuti
berturut-turut oleh variabel harga beras, variabel harga roti tawar dan variabel
curah hujan.

5..2. Saran
1.

Sebaiknya pemerintah Kabupaten Serdang Bedagai Propinsi Sumatera Utara
tetap mampu menjaga kecukupan konsumsi beras di daerahnya dengan
68 

69

membuat regulasi yang salah satunya memanfaatkan lahan-lahan tidur untuk
dmanfaatkan sebagai lahan pertanian khususnya tanaman padi. Dengan
pemanfaatan lahan tidur menjadi lahan produktif khususnya dengan
mengusahakan sebagai lahan sawah akan memberikan dampak positif bagi
produksi padi. Dari hasil estimasi menunjukkan bahwa luas panen sangat
besar pengarunhya terhadap produksi.
2.

Sebaiknya pemerintah Kabupaten Serdang Bedagai Propinsi Sumatera Utara
menjaga kestabilan harga-harga barang kebutuhan pokok utamanya beras.
Regulasi yang mendukung dalam mencapai kestabilan harga beras dengan
membuat peraturan yang tidak memberatkan petani dan pedagang serta
menindak tegas penimbun dan spekulan yang merugikan petani padi.

3.

Sebaiknya pemerintah Kabupaten Serdang Bedagai Propinsi Sumatera Utara
mulai mensosialisasikan pengganti makanan pokok beras selain roti tawar
yang dalam penelitian ini tidak signifikan mempengaruhi penawaran beras.
Makanan pengganti beras dapat berupa jagung, ubi-ubian dan lainnya yang
mengandung zat gizi yang serupa dengan beras, sehingga makanan pokok
masyarakat tidak tergantung pada beras semata.

 
 

DAFTAR PUSTAKA

AAK, 1990. “Budi Daya Tanaman Padi”. Kianisius, Yogyakarta.
Akbar, Arief RM. 2002. “Model Simulasi Penyediaan Kebutuhan Beras
Nasional”. Makalah Pengantar Falsafah Sains. LPB. Bogor.
Arsyad, lincolin, 2008, “Ekonomi Manajerial-Ekonomi Mikro Terapan untuk
Manajemen Bisnis”, BPEF, Yogyakarta.
Eachern Mc William A. 2001. “Ekonomi Mikro Pendekatan Konteporer”, Edisi
Pertama Salemba Empat. Jakarta.
Firdaus, M. 2008. “Manajemen Agribisnis”. Bumi Aksara. Jakarta.
Irawan, 2005, “Analisis Ketersediaan Beras Nnasional : Suatu Kajian Simulasi
Pendekatan System Dinamis”. Jurnal Prosiding Multi Fungsi Pertanian
Malian, Mardianto dan Ariani, 2004. “Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi
Produksi, Konsumsi, dan Harga Beras serta Inflasi Bahan Makanan”,
Jurnal Agro Ekonomi, Volume 22 No. 2.
Mankiw, N. G, 2000. “Pengantar Ekonomi”, Jilid I. Erlangga, Jakarta. Alih
bahasa oleh Drs. Haris Munandar, MA
Nur, Muhammad. 2009. “Tingkat Pengaruh Berbagai Factor Terhadap Produksi
Padi Sawah di Kecamatan Ladongi Kabupaten Kolaka Sulawesi
Tenggara”, Jurnal Sumber daya Insani. Universitas Muhammadiyah
Kediri.
Pappas James, L dan Mark Hirschey, 1995. “Ekonomi Managerial”.Bina Rupa
Aksara Jakarta.
Pudjadi, Tri danHarisno, 2007. “Model Pengelolaan Stok dan Konsumsi Beras
Berbasis Decision Support System pada Era Otonomi Daerah (OTDA)”.
Makalah Seminar Nasional Aplikasi Teknologi Informasi (SNATI 2007),
Yogyakarta, 16 Juni.
Saragih, B.2001. “Pembangunan Pertanian 2001-2004”, Departemen Pertanian.
Jakarta.
Situmorang, MT. 2005. “Analisis Faktor-faktor yang mempengaruhi produksi dan
impor beras Indonesia”, Skripsi. Program Studi Ekonomi Partanian dan
Sumber daya .Fakultas Pertanian. Institut Pertanian Bogor, Bogor.
Soekartawi. 2002. “Prinsip Dasar Ekonomi Pertanian (Teori dan Aplikasi”). Raja
Grafindo Persada, Jakarta.
Sudaryanto, T.B. Rahmandan S. Bachri. 2000. “Arah Kebijakan Disttribusi/
Perdagangan Beras dalam Mendukung Ketahanan Pangan: Aspek
Perdagangan Luar Negeri”. Sinar Harapan, Jakarta.

70 

71 
 

Sukirno Sadono, 2005, “Pengantar Teori Mikro Ekonomi”. PT Raja Grafindo
Persada Jakarta.
______________ 2006, “Mikro Ekonomi Teori Pengantar” Edisi ketiga. PT Raja
Grafindo Persada Jakarta.
Suryana, A danHermanto. 2003. “Kebijakan ekonomi Perberasan Nasional.
Ekonomi Padi dan Beras Indonesia”. Badan Penelitian dan Pengembangan
Pertanian Departemen Pertanian. Jakarta.
Susanto, U, 2004, “Retrospek Dan Prospek Peranan Pemuliaan Tanaman Padi
Dalam Dinamika Perkembangan Zaman”. Program Pasca sarjana Institut
Pertanian Bogor.
Sunani, Nani. 2009. “Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi produksi dan
konsumsi beras di Kabupaten Siak, Riau”. Institut Pertanian Bogor
Wijaya Karya Jaya, 2012. “Pengaruh persediaan beras, produksi beras dan harga
beras terhadap ketahanan pangan kabupaten/kota di Jawa Tengah tahun
2008-2010”.Jurnal Ekonomi Pembangunan, Fakultas Ekonomi,
Universitas Negeri Semarang, Indonesia
Yanidah, Silviana. 2012. “Analisis faktor-faktor
yang mempengaruhi
ketersediaan beras di Deli Serdang”, .Jurnal Pertanian Universitas
Sumatera Utara