ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENDAPATAN PETERNAK SAPI KABUPATEN SERDANG BEDAGAI.

(1)

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR

YANG MEMPENGARUHI PENDAPATAN PETERNAK SAPI

DI KABUPATEN SERDANG BEDAGAI

TESIS

Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Dalam Memperoleh Gelar Magister Sains

Program Studi Ilmu Ekonomi

Oleh :

SRI WAHYUNI PANCASILAWATI

NIM : 8146162019

PROGRAM PASCASARJANA

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN


(2)

(3)

(4)

(5)

ABSTRAK

Sri Wahyuni Pancasilawati. Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pendapatan Peternak Sapi Kabupaten Serdang Bedagai. Program Pascasarjana Universitas Negeri Medan, 2016.

Tujuan pembangunan mencakup berbagai sektor perekonomian yang salah satunya memberikan kontribusi terbesar dan memberikan peran sangat strategis dalam kerangka pembangunan ekonomi daerah adalah peran sektor peternakan, dimana sub sektor ini memiliki kaitan kuat dari hulu ke hilir dibandingkan dengan sektor lainnya. Penelitian ini bertujuan untuk melihat dan mengetahui seberapa besar pengaruh harga ternak, produksi daging, pengeluaran tenaga kerja keluarga dan pengalaman peternak serta modal peternak terhadap tingkat pendapatan peternak sapi di Kabupaten Serdang Bedagai. Dengan menggunakan data primer terpilih sampel di Kecamatan Dolok Masihul Kabupaten Serdang Bedagai dengan jumlah responden sebanyak 94 orang peternak sapi. Dari jawaban responden yang mengisi kuesioner, kemudian ditabulasi dan dikelompokkan dalam 5 kelas interval serta dianalisis dan diuji dengan model OLS berupa perangkat software Eviews 6,0. Hasil estimasi menunjukkan bahwa Variabel-variabel yang digunakan seperti harga ternak, produksi daging, pengalaman peternak dan modal berpengaruh positif dan signifikan, variabel pengeluaran tenaga kerja keluarga berpengaruh negatif dan signifikan dengan tingkat kepercayaan sebesar 95 %, terhadap pendapatan peternak sapi. Rekomendasi yang disampaikan untuk pemerintah Kabupaten Serdang Bedagai adalah mendirikan sarana dan prasarana pendudukung seperti pasar khusus hewan ternak, pemberian kredit bergulir dengan bunga ringan, pemberian obat-obatan untuk ternak serta mendirikan pusat-pusat penyuluhan dan pelatihan bagi peternak.

Kata Kunci : Pendapatan, Peternak, Harga, Pengalaman, Modal, Pengeluaran Tenaga Kerja Keluarga, Produksi Daging,


(6)

ABSTRACT

Sri Wahyuni Pancasilawati. Analysis of Factors Affecting Income Cattle Breeders Serdang Bedagai. Medan State University Graduate Program, 2016.

The development objectives include various economic sectors, one of which provides the largest contribution and provide a strategic role in the framework of regional economic development is the role of the livestock sector, where this sub-sector has strong links from upstream to downstream in comparison with other sectors.. This study aims to look at and determine how much influence the price of livestock, meat production, family labor expenses and experience breeder and capital-raising to the level of income of cattle farmers in Serdang Bedagai. By using primary data sample selected in District Dolok Masihul Serdang Bedagai by the number of respondents was 94 cattle ranchers. Of the respondents who filled out a questionnaire, then tabulated and grouped into 5 classes interval and analyzed and tested with OLS model in the form of device software Eviews 6.0. . The estimation results indicate that the variables used such the price of livestock, meat production, experience and breeders experience and positive and significant capital, variable labor expenses significantly and negatively family with a confidence level of 95%, the cattle farmer's income. Recommendations were submitted to the government Serdang Bedagai is establishing facilities and infrastructure, such as special livestock market, revolving loan with a low interest rate, the provision of drugs for livestock and establishing centers of counseling and training for farmers.

Keywords: Revenue, Farmers, price, experience, capital, expenditures Labor Family, Meat Production,


(7)

KATA PENGANTAR

Puji Syukur Penulis panjatkan kepada Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa atas Rahmat dan Hidayah Nya Penulis dapat menyelesaikan penelitian dan penyusunan tesis ini dengan judul “Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pendapatan Peternak Sapi di Kabupaten Serdang Bedagai”.

Pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan ribuan terima kasih kepada ayahanda Alm. H. Karseno. S dan Ibunda Almh Hj. Nurhayati Hutasuhut, karena berkat nasehat dan bimbingannya semasa hidup penulis melanjutkan kuliah S2 ini. Dan kepada suamiku tercinta dr. H. Abdul Gafar Parinduri, S Ked For. SpF, yang terus berada di samping Penulis, mendorong dan menyemangati, serta anak-anakku tersayang M. Farhan Azhar P, Salsabila P dan M. Syauqi P, yang selalu siap membantu, begitu juga kepada seluruh anggota keluarga yang terus memberikan do’a serta dorongan semangat kepada Penulis untuk menyelesaikan penulisan tesis ini.

Penulis dapat menyelesaikan perkuliahan dan penulisan tesis ini dalam waktu yang telah ditetapkan dengan usaha, bantuan, bimbingan dan dorongan dari berbagai pihak. Oleh karena itu Penulis dengan segala kerendahan hati dan rasa hormat menyampaikan ucapan terima kasih yang sedalam-dalamnya kepada : 1. Bapak Prof. DR. Syawal Gultom, M.Pd, Rektor Universitas Negeri Medan, 2. Bapak Prof. DR. Bornok Sinaga, M.Pd, Direktur Program Pascasarjana

Universitas Negeri Medan,

3. Ibu DR. Fitra Waty, M.Si, Ketua Program Studi Magister Ilmu Ekonomi Universitas Negeri Medan,

4. Bapak DR. Rahmanta Ginting, M.Si dan Bapak DR. H. Arwansyah, M.Si, Pembimbing I dan Pembimbing II, yang telah banyak memberikan bimbingan, masukan dan saran bagi Penulis dalam penyelesaian tesis ini, 5. Bapak DR. Dede Ruslan, M.Si, Bapak. DR. Muhammad Yusuf, M.Si dan

Bapak DR. Zahari Zein, M.Sc, Penguji yang telah banyak memberikan masukan yang sangat berharga bagi Penulis,

6. Bapak Ir. H. Soekirman, Bupati Serdang Bedagai yang telah memberikan kesempatan kepada Penulis untuk mengikuti jenjang pendidikan S2,


(8)

7. Bapak dan Ibu Dosen Program Studi Ilmu Ekonomi Program Pascasarjana Universitas Negeri Medan,

8. Bapak dan Ibu Staf Administrasi Program Pascasarjana Universitas Negeri Medan,

9. Rekan-rekan mahasiswa satu angkatan, rekan seperjuangan, terutama teman-teman di kelas Eksekutif (B) Angkatan 2014 Prodi Ilmu Ekonomi yang penulis tak dapat menyebutkan satu persatu yang telah mendorong dan memberikan bantuan moriil kepada Penulis untuk menyelesaikan penulisan tesis ini, terimakasih atas kebersamaan dan kekompakan selama ini.

Penulis menyadari tesis ini masih jauh dari sempurna, namun harapan Penulis semoga dapat bermanfaat bagi pembaca. Mohon maaf atas segala kesalahan dan kesilapan Penulis selama ini. Semoga Tuhan memberikan Berkah Nya kepada kita, Aamiin.

Medan, Juni 2016 Penulis,

SRI WAHYUNI PANCASILAWATI


(9)

DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRACT ... i

ABSTRACT ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR TABEL ... vii

DAFTAR GAMBAR ... viii

DAFTAR LAMPIRAN ... ix

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1. Latar Belakang Masalah ... 1

1.2. Rumusan Masalah ... 10

1.3. Tujuan Penelitian ... 10

1.4. Manfaat Penelitian ... 10

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 12

2.1. Kerangka Teori ... 12

2.1.1. Tingkat Pendapatan ... 12

2.1.2. Fungsi Produksi ... 14

2.1.3. Peternak ... 26

2.1.4. Pengembangan Sub Sektor Peternakan ... 26

2.1.5. Kebijakan Harga ... 33

2.1.6. Penyertaan Modal dan Pengalaman Peternak .... 36

2.1.7. Tenaga Kerja Keluarga ... 37

2.2. Penelitian Terdahulu ... 39

2.3. Kerangka Penelitian ... 42

2.4. Hipotesis ... 44

BAB III METODE PENELITIAN ... 45

3.1. Jenis Penelitian ... 45

3.2. Lokasi Penelitian ... 45

3.3. Populasi dan Sampel ... 45

3.4. Metode Pengumpulan Data ... 48

3.5. Model Analisis ... 49

3.5.1. Analisis Deskriptif ... 49

3.5.2. Analisis Regresi ... 49

3.5.3. Analisis Uji Asumsi Klasik ... 50

3.5.4. Analisis Uji Statistik ... 54

3.6. Definisi Operasional ... 55

BAB IV HASIL PENELITIAN ... 57

4.1. Gambaran Umum Lokasi Penelitian ... 57

4.1.1. Sejarah dan Letak Geografis ... 57

4.1.2. Penduduk dan Tenaga Kerja ... 58

4.1.3. Perekonomian ... 59


(10)

4.2. Analisis Statistik Desktiptif ... 60

4.2.1. Deskripsi Responden ... 61

4.2.2. Deskripsi Variabel ... 66

4.3. Hasil Pengujian dan Estimasi Model ... 73

4.3.1. Uji Asumsi Klasik ... 73

4.3.2. Estimasi Model ... 76

4.4. Pembahasan ... 81

4.4.1. Pengaruh Harga Ternak Terhadap Pendapatan Peternak Sapi di Kabupaten Serdang Bedagai 81 4.4.2. Pengaruh Produksi Daging Terhadap Pendapatan Peternak Sapi di Kabupaten Serdang Bedagai ... 82

4.4.3. Pengaruh Pengeluaran Tenaga Kerja Keluarga Terhadap Pendapatan Peternak Sapi di Kabupaten Serdang Bedagai ... 83

4.4.4. Pengaruh Pengalaman Peternak Terhadap Pendapatan Peternak Sapi di Kabupaten Serdang Bedagai ... 84

4.4.5. Pengaruh Modal Peternak Terhadap Pendapatan Peternak Sapi di Kabupaten Serdang Bedagai ... 85

BAB V SIMPULAN DAN SARAN ... 86

5.1. Simpulan ... 86

5.2. Saran ... 87

DAFTAR PUSTAKA ... 89

LAMPIRAN ... 93


(11)

DAFTAR TABEL

Halaman Tabel 1.1. Populasi Ternak di Kabupaten Serdang Bedagai Tahun

2014 ... 5

Tabel 3.1. Daftar Kelompok Ternak Kecamatan Dolok Masihul Kabupaten Serdang Bedagai ... 46

Tabel 3.2. Kaidah Keputusan Durbin-Watson Test ... 52

Tabel 4.1. Jenis Kelamin Responden ... 61

Tabel 4.2. Usia Responden ... 62

Tabel 4.3. Tingkat Pendidikan Responden ... 62

Tabel 4.4. Status Perkawinan Responden ... 63

Tabel 4.5. Banyaknya Tanggungan Responden ... 64

Tabel 4.6. Kegiatan/ Pekerjaan Responden ... 65

Tabel 4.7. Lama Responden Menetap ... 65

Tabel 4.8. Frekuensi Jawaban Responden Terhadap Variabel Pendapatan Peternak (Y) ... 67

Tabel 4.9. Frekuensi Jawaban Responden Terhadap Variabel Harga Ternak (X1) ... 68

Tabel 4.10. Frekuensi Jawaban Responden Terhadap Variabel Produksi Daging (X2) ... 69

Tabel 4.11. Frekuensi Jawaban Responden Terhadap Variabel Pengeluaran Tenaga Kerja Keluarga (X3) ... 70

Tabel 4.12. Frekuensi Jawaban Responden Terhadap Variabel Pengalaman Peternak (X4) ... 71

Tabel 4.13. Frekuensi Jawaban Responden Terhadap Variabel Modal Peternak (X4) ... 71

Tabel 4.14. Hasil Uji Normalitas pada Model Pendapatan Peternak (Y) ... 73

Tabel 4.15. Hasil Uji Durbin Watson (DW-test) Model Pendapatan Peternak (Y) ... 74

Tabel 4.16. Koefisien Determinasi Antara Variabel Bebas ... 75

Tabel 4.17. Koefisien Determinasi Model Pendapatan Peternak (Y) Tanpa Metode White Heteroskedacity ... 76

Tabel 4.18. Koefisien Determinasi Model Pendapatan Peternak (Y) Dengan Metode White Heteroskedacity ... 76

Tabel 4.19. Estimasi Model Pendapatan Peternak(Y) ... 77


(12)

DAFTAR GAMBAR

Halaman Gambar 1.1. Populasi Ternak Sapi dan Kerbau di Kab. Serdang

Bedagai Tahun 2010 – 2014 ... 6 Gambar 1.2. Produksi Daging Ternak Besar di Kabupaten Serdang

Bedagai Tahun 2010 – 2014 ... 8 Gambar 2.1. Surplus Konsumen dan Surplus Produsen ... 35 Gambar 2.2. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pendapatan

Peternak ... 44


(13)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Pembangunan daerah pada hakekatnya merupakan bagian integral dan tidak terpisahkan dari pembangunan nasional yang bertujuan untuk meningkatkan pendapatan masyarakat secara utuh. Dengan diberlakukannya UU no 32 dan 33 tahun 2004 tidak serta merta daerah dapat secara otonom penuh melaksanakan pembangunannya. Koordinasi dalam perencanaan pembangunan mutlak harus dilaksanakan.

Dalam mencapai tujuan pembangunan daerah sebagaimana yang telah ditentukan maka diperlukan skala prioritas pembangunan masing-masing daerah serta direncanakan dengan baik dan berkesinambungan. Artinya pembangunan tahun ini merupakan kelanjutan pembangunan pada tahun lalu, demikian juga hasil-hasil pembangunan tahun sekarang merupakan dasar untuk menentukan/ menyusun perencanaan dan pengambilan kebijakan pembangunan pada tahun berikutnya. Perencanaan ini dapat dilaksanakan dengan baik jika perencana daerah memahami dengan baik permasalahan pembangunan daerah itu sendiri baik masalah yang bersifat makro maupun yang bersifat mikro serta masalah internal maupun eksternal.

Tujuan pembangunan mencakup berbagai sektor perekonomian yang salah satunya sering diukur dengan Produk Domestik Bruto (PDRB). PDRB merupakan output dari berbagai sektor dalam perekonomian suatu daerah, dan merupakan gambaran perekonomian daerah secara makro.


(14)

Salah satu sektor yang memberikan kontribusi terbesar adalah sektor pertanian, yang mencakup didalam sektor ini dan memberikan peran sangat strategis dalam kerangka pembangunan ekonomi daerah adalah peran sub sektor peternakan, dimana sub sektor ini memiliki kaitan kuat dari hulu ke hilir dibandingkan dengan sektor lainnya.

Kementrian Pertanian Indonesia melalui Direktorat Jendral PKH mencanangkan program PSDSK (Program Swasembada Daging Sapi dan Kerbau). Sebelumnya program ini dicanangkan untuk tahun 2010, tetapi karena satu dan lain hal direvisi menjadi tahun 2014.

Beberapa strategi yang ditempuh Direktorat Jendral PKH untuk pencapaian program swasembada Daging Sapi dan Kerbau tahun 2010-2014 adalah :

1) Memperlancar arus produk peternakan melalui peningkatan efisiensi distribusi..

2) Meningkatkan daya saing produk peternakan dengan memanfaatkan sumber daya lokal.

3) Memperkuat regulasi untuk melindungi peternak dalam negeri dan meningkatkan koordinasi dan kerjasama antar sektor terkait serta networking antar daerah.

4) Meningkatkan promosi produk peternak untuk ekspor. (Ditjen PKH, Kementrian Pertanian, 2010)

Yasin (2013) menyatakan bahwa jika Indonesia akan berswasembada daging, berarti sekitar 90 % kebutuhan daging harus dipasok dari ternak potong dalam negeri secara berkesinambungan, sedang sisanya dapat diimpor. Namun


(15)

dibalik rencana terlaksananya swasembada daging ditahun 2014, ada beberapa tantangan yang dihadapi, baik bersifat internal maupun eksternal. Beberapa tantangan tersebut antara lain adalah sikap skeptis dan pesimis dari beberapa kalangan baik dari pelaku usaha maupun akademisi, bahwa Indonesia tidak mungkin mencapai swasembada daging sapi.

Capaian target swasembada daging tahun 2014 sangat tergantung pada kesuksesan industri pembibitan sapi, industri feedlot dan penggemukan, industri rumah potong hewan serta industri pengolahan berbasis daging sapi. Tantangan nyata yang sekarang dihadapi meliputi ketersediaan pakan, budidaya ternak, pemasaran, distribusi dan transportasi.

Sebagai bagian dari pembangunan daerah, pembangunan peternakan di Kabupaten Serdang Bedagai propinsi Sumatera Utara menyatu dalam program pembangunan sektor pertanian. Revitalisasi pertanian menjadi salah satu prioritas pembangunan pemerintah Kabupaten Serdang Bedagai, yang diarahkan pada upaya-upaya pengamanan ketahanan pangan, peningkatan produktivitas, daya saing dan nilai tambah produk-produk pertanian, serta peningkatan pengetahuan dan keterampilan petani termasuk dalam akses permodalan. Sejalan dengan program pembangunan pertanian tersebut, pembangunan peternakan diarahkan untuk turut serta dalam pengamanan ketahanan pangan dan peningkatan produktivitas.

Pembangunan peternakan merupakan salah satu aspek penting dalam pembangunan pertanian, terutama di saat perekonomian daerah sedang mengalami krisis sehingga peranan petani peternak sangat menentukan keberhasilan pembangunan tersebut. Tantangan utama yang dihadapi dewasa ini adalah


(16)

bagaimana menghasilkan produk peternakan yang berdaya saing tinggi baik dalam aspek kuantitas, kualitas, ragam produk, kontiunitas, pelayanan maupun harga, sehingga dapat memenuhi tuntutan pasar domestik maupun pasar global.

Keberhasilan pembangunan peternakan akan meningkatkan kemampuan dan tingkat ekonomi peternak yang pada akhirnya akan meningkatkan pendapatan peternak khususnya.

Dalam mengukur kemampuan dan tingkat ekonomi individu maupun rumah tangga, konsep utama yang paling sering digunakan adalah dengan melihat tingkat pendapatan yang diperoleh dari kegiatan produksi. Pendapatan merujuk kepada banyaknya uang atau hasil material lainnya yang diperoleh dari hasil penggunaan kekayaan dan atau jasa yang dimiliki oleh individu maupun rumah tangga selama periode tertentu (Winardi dalam Nababan, 2009).

Secara umum, pendapatan diperoleh seseorang setelah melakukan kegiatan produksi, baik berupa produksi yang menghasilkan barang maupun jasa. Dari sini dapat ditarik kesimpulan, bahwa untuk mengoptimalkan pendapatan seseorang harus meningkatkan aktifitas produksinya melalui optimalisasi penggunaan faktor-faktor produksi yang dimiliki, diantaranya adalah produksi ternak dalam hal ini produksi daging ternak, harga ternak, pengalaman ataupun kemampuan peternak, modal peternak dan lainnya yang tidak dianalisis dalam penelitian ini.

Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Serdang Bedagai mengklasifikasikan jenis ternak kedalam beberapa jenis komoditi, yaitu sapi potong, sapi perah, kerbau, kambing domba dan babi (yang digolongkan kedalam ternak besar), ayam ras pedaging, ayam ras petelur, ayam buras, itik dan puyuh (digolongkan kedalam ternak kecil). Sedangkan dalam penelitian ini yang


(17)

dianalisis adalah jenis ternak besar. Hal ini disebabkan selain ketersediaan data ternak kecil yang kurang memadai dan juga dalam pemeliharaan ternak besar memerlukan perhatian khusus serta melibatkan berbagai kepentingan didalamnya termasuk pemerintah Kabupaten Serdang Bedagai.

Tabel 1.1. Populasi Ternak di Kabupaten Serdang Bedagai Tahun 2014

No. Jenis Ternak Populasi

(Ekor)

Persentase (Persen)

1. Sapi 43,503 0.76

2. Kambing 74,284 1.31

3. Domba 40,352 0.71

4. Babi 29,455 0.52

5. Ayam 5,148,203 90.47

6. Itik 265,717 4.67

7. Puyuh 88,800 1.56

Jumlah Ternak 5.690.314 100,00

Sumber : Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Serdang Bedagai

Tabel 1.1. Menunjukkan banyaknya populasi ternak yang diusahakan rumah tangga - rumah tangga peternak di Kabupaten Serdang Bedagai selama tahun 2014 sebesar 5.690.314 ekor ternak yang terdiri 7 (tujuh) jenis ternak yang terbesar populasinya.

Ternak ayam dengan jumlah populasi terbanyak yaitu sebesar 5.148.203 ekor atau sekitar 90,47 persen dari seluruh populasi ternak selama tahun 2014, ternak itik sebanyak 265.717 ekor atau sekitar 4,67 persen dan ternak puyuh sebanyak 88.800 ekor atau sekitar 1,56 persen. Populasi ternak yang terkecil adalah jenis ternak babi sebanyak 29.455 ekor atau sekitar 0,52 persen dari total


(18)

ternak selanjutnya ternak domba sebanyak 40.352 ekor atau sekitar 0,71 persen dan ternak sapi sebanyak 43.503 ekor atau sekitar 0,76 persen.

Meskipun ternak sapi termasuk dalam kategori dengan jumlah populasi yang rendah, namun jika dibandingkan dari produksi yaitu berupa daging sapi serta harga ternak per satuannya yang tinggi tidaklah mengherankan jika ternak dengan jenis ini menjadi primadona untuk diusahakan sebagai sumber pendapatan dan sekaligus untuk meningkatkan pendapatan masyarakat khususnya peternak di Kabupaten Serdang Bedagai.

Salah satu faktor yang memberikan kontribusi terbesar dalam meningkatkan pendapatan peternak sapi di Kabupaten Serdang Bedagai adalah kepemilikan ternak sapi. Semakin banyak peternak memiliki dan menguasai ternak sapi akan meningkatkan secara langsung pendapatannya dan sebaliknya semakin sedikit kepemilikan ternak sapi akan memberikan kontribusi yang rendah bagi pendapatannya.

Merilis data BPS dan Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Serdang Bedagai, tercatat populasi ternak sapi yang dimiliki oleh peternak selama tahun 2010 hingga tahun 2014 yang disajikan dalam Gambar 1.1.

43, 503 44, 733 47, 325 40, 075 37, 267 0 10,000 20,000 30,000 40,000 50,000

2010 2011 2012 2013 2014

Ekor

Tahun

. Sumber : Dinas Pertanian & Peternakan Kabupaten Serdang Bedagai

Gambar 1.1. Populasi Ternak Sapi di Kabupaten Serdang Bedagai Tahun 2010 – 2014


(19)

Gambar 1.1 menunjukkan bahwa tahun tahun 2010 di Kabupaten Serdang Bedagai jumlah populasi ternak sapi yang diusahakan sebanyak 37.267 ekor, sedangkan di tahun 2011 kepemilikan ternak sapi meningkat menjadi sebanyak 40.075 ekor.

Tahun 2012 jumlah ternak sapi meningkat relatif signifikan, hal ini disebabkan Pemerintah Kabupaten Serdang Bedagai memberikan bantuan berupa ternak sapi untuk masyarakat dalam meningkatkan pendapatan peternak. Dampak pemberian bantuan tersebut yang paling nyata adalah melonjaknya populasi ternak sapi di tahun 2012 menjadi sebanyak 47.325 ekor.

Namun demikian tidak semua bantuan yang diserahkan Pemerintah Kabupaten Serdang Bedagai memberikan hasil positif, sebagian ternak sapi dijual, dipotong serta tidak diusahakan lagi sehingga menurunkan jumlah populasi ternak sapi di tahun 2013 yang menjadi sebanyak 44.733. ekor sapi. Populasi ternak sapi di tahun 2014 sebanyak 43.503 ekor, menurun jika dibandingka dengan tahun sebelumnya.

Indikator lainnya yang juga mempengaruhi tingkat pendapatan peternak adalah produksi yang dihasilkan ternak berupa daging ternak itu sendiri. Peningkatan produksi daging akan membawa keuntungan atau surplus bagi produsen (peternak)..

Sugiarto (2005) menyatakan bahwa dalam teori ekonomi mikro, surplus konsumen menunjukkan terjadinya kelebihan kepuasan yang dinikmati konsumen. Kelebihan kepuasan ini muncul dari adanya perbedaan antar kepuasan yang diperoleh seseorang dalam mengkonsumsi sejumlah komoditi dengan pembayaran yang harus dikeluarkannya untuk memperoleh komoditi tersebut


(20)

454.003 499.892

660.016

525.700 549.520

0 100.000 200.000 300.000 400.000 500.000 600.000 700.000

2010 2011 2012 2013 2014

Kg

Tahun

Sumber : Badan Pusat Statistik & Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Serdang Bedagai

Gambar 1.2. Produksi Daging Ternak Besar di Kabupaten Serdang Bedagai Tahun 2010 – 2014

Gambar 1.2 menunjukkan bahwa selama tahun 2010 hingga tahun 2014 produksi daging ternak di Kabupaten Serdang Bedagai mengalami peningkatan, tercatat di tahun 2010 produksi daging ternak besar sebanyak 454.003 kg, sedangkan di tahun 2011, produksi daging meningkat dibanding tahun 2010, yaitu sebanyak 499.892 kg, bahkan di tahun 2012 dengan jumlah ternak sebanyak 186.615 ekor, memproduksi daging sebanyak 660.016 kg. Namun demikian di tahun 2013 terjadi penurunan produksi daging menjadi sebesar 525.700 kg dan kemudian kembali meningkat di tahun 2014 menjadi sebesar 549.520 Kg.

Peningkatan populasi ternak yang diikuti dengan peningkatan produksi daging ternak itu sendiri menunjukkan bahwa kondisi peternakan di kabupaten Serdang Bedagai selama tahun 2010 – 2014 relatif masih kondusif untuk dikembangkan dan diusahakan sebagai sektor unggulan dalam perekonomian daerah serta dapat menjadi sektor basis bagi sektor lainnya serta menjadi sektor


(21)

pendukung dan penggerak dalam meningkatkan perekonomian khususnya di Kabupaten Serdang Bedagai.

Disamping produksi dan harga ternak baik berupa daging dan ternak itu sendiri, indikator lainnya yang menunjang tingkat pendapatan peternak pada umumnya adalah modal dan pengalaman peternak serta banyaknya tenaga kerja keluarga.

Mankiw (2003) menyatakan bahwa perbedaan dalam pendapatan disebabkan karena: (1) perbedaan factor produksi, seperti kuantitas modal fisik dan modal manusia, dan (2) perbedaan efisiensi dalam penggunaan factor produksi. Sedangkan Suryati (2004) menyatakan bahwa faktor yang mempengaruhi tingkat keejahteraan rumah tangga pedesaan adalah tingkat pendapatan dan tingginya pengeluargan untuk konsumsi rumah tangga.

Usaha ternak sapi di Kabupaten Serdang Bedagai sebagian besar adalah usaha peternakan rakyat yang sampai saat ini dikelola secara tradisional dengan skala usaha kecil, dan menggunakan teknologi sederhana. Karakter utama rumah tangga petani peternak menunjukkan bahwa usaha ternak dikelola oleh rumah tangga dan anggota keluarganya secara turun temurun.

Fenomena ini merupakan perilaku rumah tangga sebagai produsen dalam aktivitas ekonomi. Rumah tangga selain berperan sebagai produsen, penyedia tenaga kerja, juga sebagai konsumen. Tenaga kerja anggota keluarga dialokasikan baik untuk bekerja pada usaha ternak, usaha tani lainnya maupun luar usaha tani lainnya.


(22)

10

Dari uraian dan penjelasan tersebut, penulis tertarik untuk meneliti dan menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat pendapatan peternak sapi di Kabupaten Serdang Bedagai, dengan judul :

“ Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Tingkat Pendapatan Peternak Sapi di Kabupaten Serdang Bedagai “

1.2. Rumusan Masalah

Dari uraian-uraian tersebut, penulis merumuskan masalah-masalah sebagai berikut : ”Bagaimana pengaruh harga ternak, produksi daging, pengeluaran tenaga kerja keluarga dan pengalaman peternak serta modal peternak terhadap pendapatan peternak sapi di Kabupaten Serdang Bedagai ?”

1.3. Tujuan Penelitian

Untuk melihat dan mengetahui seberapa besar pengaruh harga ternak, produksi daging, pengeluaran tenaga kerja keluarga dan pengalaman peternak serta modal peternak terhadap pendapatan peternak sapi di Kabupaten Serdang Bedagai.

1.4. Manfaat Penelitian

1) Menjadi bahan informasi dan masukan bagi pemerintah daerah sebagai bahan pertimbangan dalam upaya memutuskan dan mengimplementasikan kebijakan di sub sektor peternakan khususnya dan sektor pertanian umumnya.

2) Sebagai masukan bagi kaum akademisi untuk lebih banyak lagi melakukan kajian dan penelitian tentang faktor – faktor yang mempengaruhi pendapatan


(23)

11

peternak khususnya di Kabupaten Serdang Bedagai yang relatif masih sangat relevan untuk diteliti.


(24)

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1. Simpulan

1) Dari hasil estimasi untuk pendapatan peternak diperoleh nilai R2 sebesar 0.987331, hal ini memberikan makna bahwa variabel pendapatan peternak dapat dijelaskan oleh variabel harga ternak, produksi daging, pengeluaran tenaga kerja keluarga, pengalaman peternak dan modal peternak sebesar 98,73 % Sedangkan sisanya sebesar 1,27 % dijelaskan oleh variabel lain diluar model.

2) Variabel-variabel yang digunakan seperti harga ternak, produksi daging, pengalaman peternak dan modal berpengaruh positif dan signifikan, variabel pengeluaran tenaga kerja keluarga berpengaruh negatif dan signifikan dengan tingkat kepercayaan sebesar 95 % terhadap pendapatan peternak sapi di Kabupaten Serdang Bedagai Propinsi Sumatera Utara.

3) Hasil estimasi model menunjukkan bahwa variabel harga ternak, produksi daging, pengeluaran tenaga kerja keluarga, pengalaman peternak dan modal peternak secara simultan dan signifikan bersama-sama mempengaruhi variabel pendapatan peternak di Kabupaten Serdang Bedagai Propinsi Sumatera Utara.


(25)

87

5.2. Saran

1) Untuk menjamin terpenuhinya kebutuhan daging khususnya daging sapi serta untuk menjaga kestabilan harga daging, Selayaknya pemerintah Kabupaten Serdang Bedagai mendirikan sarana dan prasaran fisik untuk kemudahan peternak dalam memasarkan produknya, seperti mendirikan pasar khusus ternak yang akan memudahkan transaksi ekonomi antara peternak dan konsumen. Pasar ternak ini juga berfungsi untuk memantau ketersediaan pakan ternak, obat-obatan serta ketersediaan hewan ternak dan juga untuk melihat perkembangan harga daging serta harga ternak itu sendiri. Produksi daging dan harga ternak yang menigkat akan terpantau dengan adanya pasar ternak sehingga pemerintah daerah akan cepat membuat regulasi untuk mengatasi permasalahan yang ada.

2) Untuk meningkatkan produksi ternak serta meningkatkan kapasitas peternak yang dapat berkontribusi pada perekonomian daerah, selayaknya pemerintah Kabupaten Serdang Bedagai mendirikan pusat-pusat penyuluhan dan pelatihan khusus peternak yang dilakukan secara kontinyu dan berkesinambungan untuk memperluas pengetahuan dan skill peternak dalam mengusahakan ternak secara maksimal dan berkualitas. Penyuluhan dalam hal pakan ternak, obat-obatan dan sebagainya akan memberikan pengetahuan yang lebih bermanfaat dan berdampak pada peningkatan skill dan kemampuan peternak dalam menghasilkan ternak yang berkualitas dan mampu bersaing dengan produk-produk dari luar daerah.


(26)

88

3) Disamping itu penyertaan modal bagi usaha-usaha ternak harus menjadi prioritas pemerintah dalam bentuk penyaluran kredit tanpa bunga, pemberian obat-obatan bagi hewan ternak secara gratis serta fasilitas lainnya yang memudahkan peternak dalam mengusahakannya. Pemberian kredit yang dilakukan sebaiknya dilakukan secara bergantian diseusaikan dengan kemampuan anggaran pemerintah daerah sehingga fasilitas ini dapat dinikmati oleh seluruh peternak yang pada akhirnya usaha ternak ini menjadi berhasil dan menjadi sumber pendapatan utama bagi peternak.

4) Untuk peneliti lainnya disarankan untuk mempertimbangkan atau menambah indikator lain yang mempengaruhi pendapatan peternak, klasifikasi yang lebih konprehensif dan perluasan penelitian baik dari segi objek maupun runtut waktu penelitian.


(27)

DAFTAR PUSTAKA

Ari Sudarman., 2004, “Teori Ekonomi Mikro”, edisi keempat. Yogyakarta: BPFEYogyakarta.

Agung, I.G.N., Pasay,N.H.A., Sugiharso, 2008. ”Teori Ekonomi Mikro, Suatu Analisis Produksi Terapan”, Penerbit PT Raja Grafindo Persada, Jakarta. Antryandarti. E, 2012, ”Ekonomi Mikro Untuk Ilmu Pertanian”, Penerbit Nuha

Litera, Yogyakarta.

Badan Pusat Statistik, 2011. “Pendataan Sapi Potong, Sapi Perah, dan Kerbau 2011 [PSPK2011] Kabupaten Serdang Bedagai” Provinsi Sumatera Utara. Badan Pusat Statistik, 2013, “Serdang Bedagai Dalam Angka 2013”, Sei Rampah Clement, E. Ward, Mallory K. Vestal, Damona G.Doye and David L.Lalman,

2008, “Factors Affecting Adoption of Cow-Calf Production Practices in Oklahoma”, Journal of Agricultural and Applied Economics, Southern Agricultural Economics Association

Cochran, W.G. 2005. Teknik Penarikan Sampel. Terjemahan Rusdiansyah. Jakarta. UI-Press

Djalal Nachrowi dan Usman Hardius, 2002, “Penggunaan Teknik Ekonometri”, Edisi I, Cetakan Pertama, Raja Grafindo Persada, Jakarta.

Daroini, 2013, Analisis “Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pendapatan Peternakan Sapi Potong Individu di Daerah Kediri”, Tesis.

Dinas Pertanian Kabupaten Serdang Bedagai, 2008, “Rencana Strategis Dinas Pertanian Kabupaten Serdang Bedagai Tahun 2009-2014”(tidak dipublikasikan)

Direktora Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan, 2012, “Pedoman Pelaksanan Pengelolaan APBN Peternakan dan Keswan”, Jakarta.

Djajanegara, A., dan Diwyanto, K., 2001, “Development strategies for genetic evaluation of beef production in Indonesia”. Proc. of an International Workshop, Held in Khon Kaen Province, Thailand, July 23-28, 2001. ACIAR. No. 108. Erlina, 2011, ”Metodologi Penelitian”, Penerbit USU Press, Medan.

Girei, A.A, Dire, B and Bello, B.H, 2013, “ Assessment Of Cost and Returns Of Cattle Marketing in Central Zone Of Adamawa State, Nigeria”, British Journal of Marketing Studies, Vol 1 No. 4Published by European Centre for Research Training and Development UK

Gujarati, D.N, 2004, “Basic Econometrics”, McGraw-Hill, Inc. New York.

Indah, Susantun, 2000, “Fungsi Keuntungan Cobb-Doughlas Dalam Pendugaan Efisiensi Ekonomi Relatif”, Jurnal Ekonomi Pembangunan, Rajawali Pers, Jakarta.


(28)

90 Jinghan, M.L, 2000, “Ekonomi Pembangunan dan Perencanaan”, Rajawali Pers,

Jakarta.

Lau, Lawrence J, and Pan A, Yotopoulus, 1972, “Profit, Supply and Demand Function, American Journal of Agriculture Economics”,

Lubis. W.O, 2010, ”Dampak Pengembangan Komoditi Ternak Sapi Terhadap Peningkatan Pendapatan dan Pengembangan Wilayah di Kecamatan Hamparan Perak Kabupaten Deli Serdang”, Tesis, Program Pasca Sarjana Universitas Sumatera Utara, Medan.

Kalangi, J.K.J, 2008, “Analisis Usaha Ternak Sapi Potong Di Kecamatan Kawangkoan”. Jurnal Zootek

Mankiw, N.G, D.Romer, dan D. Weil, 2003, “A Contributiion to The Empirics of the Economic Growth”, Quarterly Journal of Economics.

Matatula. M.J, 2010, ”Analisis Finansial Usaha Peternakan Sapi Potong Pola Gaduhan di Kecamatan Kairatu Kabupaten Seram Bagian Barat”, Agroforesti Volume V Nomor 3.

Mersyah. R, 2004, ”Desain Sistem Budi Daya Sapi Potong Berkelanjutan Untuk Mendukung Pelaksanaan Otonomi Daerah di Kabupaten Bengkulu Selatan”, Desertasi, Program Pasca Sarjana, IPB-Bogor.

Miller, Roger Le Roy, Meiners, Roger E, 2000, “Teori Ekonomi Intennediate”, Terjemahan Hans Munandar. Pt Raja Grafindo Persada. Jakarta.

Mubyarto, 1991, “Pengantar Ekonomi Pertanian”, LP3ES, Jakarta

Mudrajat.K, 2003, ”Metode Riset untuk Bisnis dan Ekonomi”, Penerbit Erlangga, Jakarta.

Nababan, Chritofel, 2009, ”Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pendapatan Petani Jagung di Kecamatan Tiga Binanga Kabupaten Karo”. Skripsi : Fakultas Ekonomi, Universitas Islam Sumatera Utara. Nicholson, Walter, 2002, “Ekonomi Intennediate dan Aplikasinya”, Edisi

Kedelapan, Terjemahan IGN Bayu Mahendra dan Abdul Aziz. Erlangga. Jakarta

Pahlawati. S, 2012, ”Meningkatkan Kesejahteraan Masyarakat Dengan Cara Pengembangan Sapi Potong Dengan Pola Kemitraan Lingkungan Hidup” Parwati, 2003, “Analisis Pendapatan dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi

Produksi Usaha Ternak Kambing dengan Laserpunktur”, Tesis.

Purbayu, BS, 1995, “Skala Usaha Pada Budidaya Lele Dumbo di Kabupaten Kudus, Jawa Tengah”, Majalah Penelitian Lembaga Penelitian Universitas Diponegoro, Tahun VIII, N0. 28

Purnomo, S, 2010. “Model Simulasi Kebijakan Pengembangan Pendapatan Ekonomi Rumah Tangga Peternak Sapi Potong (Studi Kasus di Kecamatan Damsol Kabupaten Donggala)”, Disertasi. Universitas Brawijaya Program Pasca Sarjana Malang.


(29)

91 Putranto. E.H, 2006, ”Analisis Keuntungan Usaha Peternakan Sapi Perah Rakyat

di Jawa Tengah (Kabupaten Boyolali, Kabupaten Semaran, Kota Semarang)”, Tesis, Program Pasca Sarjana Universitas Diponegoro, Semarang.

Priyanto, 2008, ”Target Kelayakan Skala Usaha Ternak Domba Pola Pembibitan Mendukung Pendapatan Petani di Pedesaan”, Jurnal Ekonomi.

Ramadhani. S, 2011, ”Analisis Efisiensi, Skala dan Elastisitas Produksi Dengan Pendekatan Cobb-Douglas dan Regresi Berganda”, Jurnal Teknologi Volume 4 Nomor 1

Rochaeni, S dan E.M. Lokollo, 2006, “Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Keputusan Ekonomi Rumah Tangga di Kelurahan Situgede Kota Bogor”, Jurnal Agro Ekonomi Vol 23

Romer, D, 2002, “Advanced Macroeconomics”, Second Edition, New York : McGraw-Hill Book Co

Saleh, dkk, 2006, ”Analisis Pendapatan Peternak Sapi Potong di Kecamatan Hamparan Perak Kabupaten Deli Serdang”, Tesis

Salvatore, Dominick, 2005, “Managerial Ecanomics: Ekonomi Manajerial Dalam Perekonomian Global”, edisi kelima, Salemba Empat, Jakarta.

Salvatore, Dominick., 1995, “Teori Mikroekonomi”, edisi kedua. Jakarta, Erlangga.

Samuelson, P.A. and Nordhaus, W.D, 2003, ”Ilmu Mikro Ekonomi”, Alih Bahasa oleh Nur Rosyidah, Anna Ellyy dan Bosco Carvalo, Penerbit PT. Media Global Edukasi, Jakarta.

Soekartawi, 2002, “Analisis Usaha Tani”. UI Press, Jakarta.

_________, 2003, “Teori Ekonomi Produksi dengan Pokok Bahasan Analisis Fungsi Cobb Douglas”, CV Rajawali. Jakarta.

Sudarsono.1995, “Pengantar Ekonomi Mikro”. Jakarta : LP3ES.

Sudirman, B, 1989, “Efisiensi Penggunaan Faktor Produksi Dalam Usaha Tani di Kabupaten Sidenreng Rappang : pendekatan ekonometri”, Tesis

Sugiarto, at al, 2005, “Ekonomi Mikro Sebuah Kajian Komprehensif”, Penerbit Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.

Suharno, B dan Nazaruddin, 2006, “Ternak Komersial”, Penebar Swadaya, Jakarta.

Sukanata, I.W, Suciani, IG.N, Kayana, IW, Budhiarta, 2011, ”Dampak Penerapan Kuota Perdagangan Sapi Antar Pulau Terhadap Kesejahteraan Peternak dan Populasi Sapi di Provinsi Bali”, The Excellence Research Universitas Udayana, Bali

Sukirno, Sadono, 2009, “Mikro Ekonomi : Teori Pengantar”, Edisi Ketiga, Jakarta, PT. Raja Grafindo Persada/

Suryana, 2009, ”Pengembangan Usaha Ternak Sapi Potong Berorientasi Agribisnis Dengan Pola Kemitraan”, Litbang Pertanian, Jakarta.


(30)

92 Suryati, 2004, ”Teori Ekonomi Mikro”, UPP, AMIP, YPKN, Jogiakarta.

Swastika, DKS. Agustian, Adang. Sudaryanto, Tahlim, 2011, “Analisis Senjang Penawaran Dan Permintaan Jagung Pakan Dengan Pendekatan Sinkronisasi Sentra Produksi, Pabrik Pakan, Dan Populasi Ternak Di Indonesia” Departemen Pertanian.

Tarigan. R, 2006, ”Ekonomi Regional”, Penerbit PT. Bumi Aksara, Jakarta. ________, 2009, ”Perencanaan Wilayah”, Penerbit PT. Bumi Aksaran, Jakarta. T, Gilarso, 2003, “Pengantar Ilmu Ekonomi Mikro”, edisi revisi, Kanisius,

Yogyakarta

Yasin. S, 2013, ”Produksi Ternak Ruminansia”, Penerbit Pustaka Reka Cipta, Bandung.

Yulianto. P dan Saparinto. C, 2012, ”Penggemukkan Sapi Potong Hari Per Hari 3 Bulan Panen”, Penerbit Penebar Sradaya, Jakarta.

Yusdja Y, 2005, “Kebijakan Ekonomi Industri Agribisnis Sapi Perah di Indonesia”, Bogor, Pusat Analisis Sosial Ekonomi Dan Kebijakan Pertanian

Yotopoulus, Pan A and Nugent JB, 1976, “Economic Development, Empirical, Investigation, Harper and Row Publisher”, New York.

Waridin, 1995, “Skala Usaha dan Efisiensi Ekonomi Usaha Tani pada Status Lahan Sewa”, Majalah Penelitian Lembaga Penelitian Universitas Diponegoro, Semarang.


(1)

5.2. Saran

1) Untuk menjamin terpenuhinya kebutuhan daging khususnya daging sapi serta untuk menjaga kestabilan harga daging, Selayaknya pemerintah Kabupaten Serdang Bedagai mendirikan sarana dan prasaran fisik untuk kemudahan peternak dalam memasarkan produknya, seperti mendirikan pasar khusus ternak yang akan memudahkan transaksi ekonomi antara peternak dan konsumen. Pasar ternak ini juga berfungsi untuk memantau ketersediaan pakan ternak, obat-obatan serta ketersediaan hewan ternak dan juga untuk melihat perkembangan harga daging serta harga ternak itu sendiri. Produksi daging dan harga ternak yang menigkat akan terpantau dengan adanya pasar ternak sehingga pemerintah daerah akan cepat membuat regulasi untuk mengatasi permasalahan yang ada.

2) Untuk meningkatkan produksi ternak serta meningkatkan kapasitas peternak yang dapat berkontribusi pada perekonomian daerah, selayaknya pemerintah Kabupaten Serdang Bedagai mendirikan pusat-pusat penyuluhan dan pelatihan khusus peternak yang dilakukan secara kontinyu dan berkesinambungan untuk memperluas pengetahuan dan skill peternak dalam mengusahakan ternak secara maksimal dan berkualitas. Penyuluhan dalam hal pakan ternak, obat-obatan dan sebagainya akan memberikan pengetahuan yang lebih bermanfaat dan berdampak pada peningkatan skill dan kemampuan peternak dalam menghasilkan ternak yang berkualitas dan mampu bersaing dengan produk-produk dari luar daerah.


(2)

88 3) Disamping itu penyertaan modal bagi usaha-usaha ternak harus menjadi

prioritas pemerintah dalam bentuk penyaluran kredit tanpa bunga, pemberian obat-obatan bagi hewan ternak secara gratis serta fasilitas lainnya yang memudahkan peternak dalam mengusahakannya. Pemberian kredit yang dilakukan sebaiknya dilakukan secara bergantian diseusaikan dengan kemampuan anggaran pemerintah daerah sehingga fasilitas ini dapat dinikmati oleh seluruh peternak yang pada akhirnya usaha ternak ini menjadi berhasil dan menjadi sumber pendapatan utama bagi peternak.

4) Untuk peneliti lainnya disarankan untuk mempertimbangkan atau menambah indikator lain yang mempengaruhi pendapatan peternak, klasifikasi yang lebih konprehensif dan perluasan penelitian baik dari segi objek maupun runtut waktu penelitian.


(3)

Ari Sudarman., 2004, “Teori Ekonomi Mikro”, edisi keempat. Yogyakarta: BPFEYogyakarta.

Agung, I.G.N., Pasay,N.H.A., Sugiharso, 2008. ”Teori Ekonomi Mikro, Suatu Analisis Produksi Terapan”, Penerbit PT Raja Grafindo Persada, Jakarta. Antryandarti. E, 2012, ”Ekonomi Mikro Untuk Ilmu Pertanian”, Penerbit Nuha

Litera, Yogyakarta.

Badan Pusat Statistik, 2011. “Pendataan Sapi Potong, Sapi Perah, dan Kerbau 2011 [PSPK2011] Kabupaten Serdang Bedagai” Provinsi Sumatera Utara. Badan Pusat Statistik, 2013, “Serdang Bedagai Dalam Angka 2013”, Sei Rampah Clement, E. Ward, Mallory K. Vestal, Damona G.Doye and David L.Lalman,

2008, “Factors Affecting Adoption of Cow-Calf Production Practices in Oklahoma”, Journal of Agricultural and Applied Economics, Southern Agricultural Economics Association

Cochran, W.G. 2005. Teknik Penarikan Sampel. Terjemahan Rusdiansyah. Jakarta. UI-Press

Djalal Nachrowi dan Usman Hardius, 2002, “Penggunaan Teknik Ekonometri”, Edisi I, Cetakan Pertama, Raja Grafindo Persada, Jakarta.

Daroini, 2013, Analisis “Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pendapatan Peternakan Sapi Potong Individu di Daerah Kediri”, Tesis.

Dinas Pertanian Kabupaten Serdang Bedagai, 2008, “Rencana Strategis Dinas Pertanian Kabupaten Serdang Bedagai Tahun 2009-2014”(tidak dipublikasikan)

Direktora Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan, 2012, “Pedoman Pelaksanan Pengelolaan APBN Peternakan dan Keswan”, Jakarta.

Djajanegara, A., dan Diwyanto, K., 2001, “Development strategies for genetic evaluation of beef production in Indonesia”. Proc. of an International Workshop, Held in Khon Kaen Province, Thailand, July 23-28, 2001. ACIAR. No. 108. Erlina, 2011, ”Metodologi Penelitian”, Penerbit USU Press, Medan.

Girei, A.A, Dire, B and Bello, B.H, 2013, “ Assessment Of Cost and Returns Of Cattle Marketing in Central Zone Of Adamawa State, Nigeria”, British Journal of Marketing Studies, Vol 1 No. 4 Published by European Centre for Research Training and Development UK

Gujarati, D.N, 2004, “Basic Econometrics”, McGraw-Hill, Inc. New York. Indah, Susantun, 2000, “Fungsi Keuntungan Cobb-Doughlas Dalam Pendugaan

Efisiensi Ekonomi Relatif”, Jurnal Ekonomi Pembangunan, Rajawali Pers, Jakarta.


(4)

90 Jinghan, M.L, 2000, “Ekonomi Pembangunan dan Perencanaan”, Rajawali Pers,

Jakarta.

Lau, Lawrence J, and Pan A, Yotopoulus, 1972, “Profit, Supply and Demand Function, American Journal of Agriculture Economics”,

Lubis. W.O, 2010, ”Dampak Pengembangan Komoditi Ternak Sapi Terhadap Peningkatan Pendapatan dan Pengembangan Wilayah di Kecamatan Hamparan Perak Kabupaten Deli Serdang”, Tesis, Program Pasca Sarjana Universitas Sumatera Utara, Medan.

Kalangi, J.K.J, 2008, “Analisis Usaha Ternak Sapi Potong Di Kecamatan Kawangkoan”. Jurnal Zootek

Mankiw, N.G, D.Romer, dan D. Weil, 2003, “A Contributiion to The Empirics of the Economic Growth”, Quarterly Journal of Economics.

Matatula. M.J, 2010, ”Analisis Finansial Usaha Peternakan Sapi Potong Pola Gaduhan di Kecamatan Kairatu Kabupaten Seram Bagian Barat”, Agroforesti Volume V Nomor 3.

Mersyah. R, 2004, ”Desain Sistem Budi Daya Sapi Potong Berkelanjutan Untuk Mendukung Pelaksanaan Otonomi Daerah di Kabupaten Bengkulu Selatan”, Desertasi, Program Pasca Sarjana, IPB-Bogor.

Miller, Roger Le Roy, Meiners, Roger E, 2000, “Teori Ekonomi Intennediate”, Terjemahan Hans Munandar. Pt Raja Grafindo Persada. Jakarta.

Mubyarto, 1991, “Pengantar Ekonomi Pertanian”, LP3ES, Jakarta

Mudrajat.K, 2003, ”Metode Riset untuk Bisnis dan Ekonomi”, Penerbit Erlangga, Jakarta.

Nababan, Chritofel, 2009, ”Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pendapatan Petani Jagung di Kecamatan Tiga Binanga Kabupaten Karo”. Skripsi : Fakultas Ekonomi, Universitas Islam Sumatera Utara. Nicholson, Walter, 2002, “Ekonomi Intennediate dan Aplikasinya”, Edisi

Kedelapan, Terjemahan IGN Bayu Mahendra dan Abdul Aziz. Erlangga. Jakarta

Pahlawati. S, 2012, ”Meningkatkan Kesejahteraan Masyarakat Dengan Cara Pengembangan Sapi Potong Dengan Pola Kemitraan Lingkungan Hidup” Parwati, 2003, “Analisis Pendapatan dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi

Produksi Usaha Ternak Kambing dengan Laserpunktur”, Tesis.

Purbayu, BS, 1995, “Skala Usaha Pada Budidaya Lele Dumbo di Kabupaten Kudus, Jawa Tengah”, Majalah Penelitian Lembaga Penelitian Universitas Diponegoro, Tahun VIII, N0. 28

Purnomo, S, 2010. “Model Simulasi Kebijakan Pengembangan Pendapatan Ekonomi Rumah Tangga Peternak Sapi Potong (Studi Kasus di Kecamatan Damsol Kabupaten Donggala)”, Disertasi. Universitas Brawijaya Program Pasca Sarjana Malang.


(5)

Putranto. E.H, 2006, ”Analisis Keuntungan Usaha Peternakan Sapi Perah Rakyat di Jawa Tengah (Kabupaten Boyolali, Kabupaten Semaran, Kota Semarang)”, Tesis, Program Pasca Sarjana Universitas Diponegoro, Semarang.

Priyanto, 2008, ”Target Kelayakan Skala Usaha Ternak Domba Pola Pembibitan Mendukung Pendapatan Petani di Pedesaan”, Jurnal Ekonomi.

Ramadhani. S, 2011, ”Analisis Efisiensi, Skala dan Elastisitas Produksi Dengan Pendekatan Cobb-Douglas dan Regresi Berganda”, Jurnal Teknologi Volume 4 Nomor 1

Rochaeni, S dan E.M. Lokollo, 2006, “Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Keputusan Ekonomi Rumah Tangga di Kelurahan Situgede Kota Bogor”, Jurnal Agro Ekonomi Vol 23

Romer, D, 2002, “Advanced Macroeconomics”, Second Edition, New York : McGraw-Hill Book Co

Saleh, dkk, 2006, ”Analisis Pendapatan Peternak Sapi Potong di Kecamatan Hamparan Perak Kabupaten Deli Serdang”, Tesis

Salvatore, Dominick, 2005, “Managerial Ecanomics: Ekonomi Manajerial Dalam Perekonomian Global”, edisi kelima, Salemba Empat, Jakarta.

Salvatore, Dominick., 1995, “Teori Mikroekonomi”, edisi kedua. Jakarta, Erlangga.

Samuelson, P.A. and Nordhaus, W.D, 2003, ”Ilmu Mikro Ekonomi”, Alih Bahasa oleh Nur Rosyidah, Anna Ellyy dan Bosco Carvalo, Penerbit PT. Media Global Edukasi, Jakarta.

Soekartawi, 2002, “Analisis Usaha Tani”. UI Press, Jakarta.

_________, 2003, “Teori Ekonomi Produksi dengan Pokok Bahasan Analisis Fungsi Cobb Douglas”, CV Rajawali. Jakarta.

Sudarsono.1995, “Pengantar Ekonomi Mikro”. Jakarta : LP3ES.

Sudirman, B, 1989, “Efisiensi Penggunaan Faktor Produksi Dalam Usaha Tani di Kabupaten Sidenreng Rappang : pendekatan ekonometri”, Tesis

Sugiarto, at al, 2005, “Ekonomi Mikro Sebuah Kajian Komprehensif”, Penerbit Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.

Suharno, B dan Nazaruddin, 2006, “Ternak Komersial”, Penebar Swadaya, Jakarta.

Sukanata, I.W, Suciani, IG.N, Kayana, IW, Budhiarta, 2011, ”Dampak Penerapan Kuota Perdagangan Sapi Antar Pulau Terhadap Kesejahteraan Peternak dan Populasi Sapi di Provinsi Bali”, The Excellence Research Universitas Udayana, Bali

Sukirno, Sadono, 2009, “Mikro Ekonomi : Teori Pengantar”, Edisi Ketiga, Jakarta, PT. Raja Grafindo Persada/

Suryana, 2009, ”Pengembangan Usaha Ternak Sapi Potong Berorientasi Agribisnis Dengan Pola Kemitraan”, Litbang Pertanian, Jakarta.


(6)

92 Suryati, 2004, ”Teori Ekonomi Mikro”, UPP, AMIP, YPKN, Jogiakarta.

Swastika, DKS. Agustian, Adang. Sudaryanto, Tahlim, 2011, “Analisis Senjang Penawaran Dan Permintaan Jagung Pakan Dengan Pendekatan Sinkronisasi Sentra Produksi, Pabrik Pakan, Dan Populasi Ternak Di Indonesia” Departemen Pertanian.

Tarigan. R, 2006, ”Ekonomi Regional”, Penerbit PT. Bumi Aksara, Jakarta. ________, 2009, ”Perencanaan Wilayah”, Penerbit PT. Bumi Aksaran, Jakarta. T, Gilarso, 2003, “Pengantar Ilmu Ekonomi Mikro”, edisi revisi, Kanisius,

Yogyakarta

Yasin. S, 2013, ”Produksi Ternak Ruminansia”, Penerbit Pustaka Reka Cipta, Bandung.

Yulianto. P dan Saparinto. C, 2012, ”Penggemukkan Sapi Potong Hari Per Hari 3 Bulan Panen”, Penerbit Penebar Sradaya, Jakarta.

Yusdja Y, 2005, “Kebijakan Ekonomi Industri Agribisnis Sapi Perah di Indonesia”, Bogor, Pusat Analisis Sosial Ekonomi Dan Kebijakan Pertanian

Yotopoulus, Pan A and Nugent JB, 1976, “Economic Development, Empirical, Investigation, Harper and Row Publisher”, New York.

Waridin, 1995, “Skala Usaha dan Efisiensi Ekonomi Usaha Tani pada Status Lahan Sewa”, Majalah Penelitian Lembaga Penelitian Universitas Diponegoro, Semarang.