BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kanker adalah penyebab utama kematian di seluruh dunia: diperhitungkan 7,4 juta kematian sekitar 13 dari semua kematian pada tahun 2004. Dari semua
kematian akibat kanker, sekitar 70 terjadi pada negara-negara berpenghasilan rendah dan menengah. Kematian akibat kanker di seluruh dunia diproyeksikan
akan terus meningkat, dengan perkiraan 12 juta kematian di tahun 2030 WHO, 2009.
Setiap tahun terdapat lebih dari 200,000 kasus baru kanker anak di seluruh dunia dan 80 dari semua ini adalah dari negara berkembang Barr et al., 2006.
Di negara maju, 7 dari 10 anak penderita kanker dapat disembuhkan dengan prevalensi ketahanan hidup selama 5 tahun 95 misalnya pada penyakit Hodgkin
dan Retinoblastoma Ries et al., 2008 ; Stiller, 2007. Prevalensi ketahanan hidup selama 5 tahun pada anak yang menderita kanker
adalah 75-80 di negara yang berpendapatan tinggi seperti Amerika Syarikat dan Eropah dan telah menunjukkan peningkatan pada angka ini berbanding
dengan 25 yang lalu Gatta et al., 2005; Jemal et al., 2009. Pada pengamatan menunjukkan bahwa hal tersebut diatas dapat terjadi pada negara-negara yang
sedang berkembang dengan program kerja sama dan berkongsi pengalaman Harif et al., 2008 ; Howard et al., 2004 ; Qaddoumi et al., 2008 dan Rivera et al., 2008.
Angka ketahanan hidup pada anak yang menderita Limfoblastik Leukemia Akut, kanker yang tersering pada anak adalah 80 di negara berkembang dan
angka ini adalah kurang dari 35 di negara yang sedang berkembang. Perbedaan
Universitas Sumatera Utara
ini dipercayai adalah disebabkan oleh penolakan atau meninggalkan pengobatan yang tidak berlaku pada negara berkembang Metzger et al., 2003; Lilleyman,
2003; Pui et al., 2004; Eden et al., 2004 dan Howard et al., 2004. Unit Onkologi Anak di negara sedang berkembang mengalami masalah yang harus ditangani.
Masalah utama adalah kemiskinan dan tingkat edukasi yang rendah. Kekurangan pengetahuan dan kesadaran tentang masalah kesehatan menyebabkan penundaan
dalam konsultasi ke dokter Mostert et al., 2006. Insiden kanker pada anak-anak di Amerika Sarikat diperhitungkan sekitar
1251,000,000 orang anak. Dari semua jenis kanker pada anak-anak didapati Leukemia 25-26, Limfoma 15, tumor pada sistem saraf pusat 17,
N euroblastoma
5-7, dan Retinoblastoma 1,8-3
Di Indonesia kanker pada anak usia 0-17 tahun, dijumpai Leukemia 33,7, Neuroblastoma 7, Retinoblastoma 5,3, Osteosarcoma 4,8, dan Lyphoma
Non Hodgkin 4,8. Dari semua usia, kanker pada anak dijumpai sekitar 4,9. Kanker pada anak laki-laki lebih banyak 53,5 dibandingkan dengan anak-anak
perempuan46,5 Menkes, 2005. Greenlee et al., 2000; Gurney
et al., 1996; Gurney et al., 1995; Moore et al., 2003; Li et al., 2008.
40 dari kematian akibat kanker dapat dicegah WHO, 2009. Pencegahan ini dapat dilakukan bila pasien menyadari bahwa dirinya menderita kanker masih
dalam stadium awal. Penemuan kanker stadium awal dapat mengurangi angka kematian secara drastis. Sehubungan dengan data-data diatas, dirasa perlu dan
sangat penting untuk mengetahui pervalensi terjadinya kanker pada anak-anak di kota Medan agar masyarakat maupun klinisi dapat meningkatkan perhatiannya
pada penderita kanker pada anak-anak.
1.2 Rumusan Masalah