PELAKSANAAN PERKAWINAN ALOP DEAR SESUAI ADAT BATAK SIMALUNGUN DI DESA BAHAPAL RAYA KECANATAN RAYA KABUPATEN SIMALUNGUN.

PELAKSANAAN PERKAWINAN ALOP DEAR SESUAI ADAT
BATAK SIMALUNGUN DI DESA BAHAPAL RAYA KECANATAN
RAYA KABUPATEN SIMALUNGUN

SKRIPSI
Diajukan Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Oleh :
Leny Astria Sinaga
NIM. 3123111038

PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN
FAKULTAS ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2016

III

ABSTRAK
LENY ASTRIA SINAGA. NIM 3123111038. PELAKSANAAN PESTA
PERKAWINAN ALOP DEAR SESUAI ADAT BATAK SIMALUNGUN di
Desa Bahapal Raya Kecamatan Raya Kabupaten Simalungun.


Penelitian ini juga bertujuan untuk mengetahui pelaksanaan perkawinan alop dear
sesuai adat batak simalungun di desa Bahapal Raya kecamatan Raya. Perkawinan
alop dear sesuai batak simalungun ini adalah sasaran utama yang akan dibahas
dan di teliti oleh peneliti nantinya, untuk memperoleh hasil penelitian yang
nyata/baik dalam skripsi ini. Adapun metode penelitian yang digunakan adalah
analisis deskriptif kualitatif. Artinya gambaran, uraian, keterangan, dan mencari
fakta mengenai suatu individu, keadaan atau kelompok tertentu dalam masyarakat.
Pendekatan kualitatif adalah wujud data yang bersifat konsep atau pengertian
abstrak dalam penelitian fakta-fakta sosial. Teknik pengumpulan data dalam
penelitian ini adalah observasi, wawancara, dokumentasi. Dari hasil penelitian di
lapangan setelah data dikumpulkan dan dianalisis maka menghasilkan temuan
yaitu pelaksanaan pesta perkawinan alop dear sesuai adat batak simalungun di
Desa Bahapal Raya kecamatan Raya Kabupaten Simalungun sudah tidak
melaksanakan ritual adat perkawinan alop dear sesuai adat alop dear seperti
zaman dahulu. Pelaksanaan pesta perkawinan alop dear pada saat sekarang ini
hanya sebatas simbolis dengan alasan untuk menghemat biaya dan waktu. Hasil
penelitian ini diperkuat dengan hasil wawancara pengetua adat dan masyarakat
dengan penulis.


ii

KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan rahmat dan berkat kepada penulis sehingga proposal ini dapat selesai
dengan baik.
Penyelesaian proposal ini merupakan syarat untuk seminar penelitian dalam
menyelesaikan perkuliahan pada program S-1 di Jurusan Pendidikan Pancasila
dan Kewarganegaraan Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Medan untuk
memperoleh gelar Sarjana Pendidikan. Adapun judul dari proposal ini ialah
“Pelaksanaan Pesta Perkawinan Alop Dear di Desa Bahapal Raya
Kecamatan Raya Kabupaten Simalungun”.
Dalam penulisan skripsi ini penulis banyak memperoleh bantuan dari
berbagai pihak sehingga skripsi ini terselesaikan. Oleh karena itu, pada
kesempatan ini penulis ingin mengucapkan trimakasih kepada :
1. Prof. Dr. Syawal Gultom, M.Pd, selaku Rektor Universitas Negeri
Medan (UNIMED).
2. Dra. Rosnah Siregar, SH,M.Si, selaku dosen pengajar dan dosen
pembimbing penulis, yang selama ini telah meluangkan waktu untuk
memberikan bibingan, masukan dan ilmunya kepada penulis sehingga

dapat menyelesaikan skripsi ini.
3. Dekan dan pembantu dekan Fakultas Ilmu Sosial UNIMED, dan juga
Bapak Dr, Deny Setiawan, M. Si, selaku dekan bidang Akademi
Fakultas Ilmu Sosial Unimed, dan juga kepada ibu Dr. Reh Bungana
Beru PA, SH, M, Hum, ketua jurusan PPKn dan juga kepada Bapak Arif

iii

Wahyudi, selaku sekretaris

dan Bapak Jhon selaku staf pegawai

Administrasi jurusan PPKn.
4. Kepada seluruh dosen pengampu mata kuliah PPKn yang telah
memberikan pengajaran selama proses perkuliahan sehingga penulis
mendapatkan banyak ilmu serta wawasan akan pengetahuan dan kesankesan yang tidak akan terlupakan yang sangat memotivasi bagi penulis.
5. Kepada kepala Desa Bapak Jan Siner Sinaga dan Sekretaris desa Bapak
Wardi Saragih yang telah memberikan banyak bantuan dan informasi
kepada penulis pada saat penelitian skripsi ini.
6. Kepada kepala adat Bapak Jongir Saragih Garingging yang telah

memberikan waktunya serta informasi yang begitu berarti untuk
penulisan skripsi ini.
7. Secara khusus juga penulis menyampaikan terimaksih yang sebesarbesarnya kepada orang tua yang sangat saya sayangi, Bapak Jan Redison
Sinaga dan Ibu Nur Hani Saragih, atas kebesaran hatinya untuk
mendidik, membimbing, dan usaha untuk membiayayai penulis sampai
ke jenjang perkuliahan, dengan tujuan agar saya mempunyai pegangan
untuk menghadapi zaman yang semakin maju dan berharap saya dapat
menjadi generasi muda yang berguna bagi nusa dan bangsa terlebih
untuk keluarga.
8. Kepada Adik saya , Ijon Gabe Martuah Sinaga, Eri Yana Sinaga.
Oppung J Sinaga, Tua L Saragih Garingging, Oppung H Haloho yang
telah menunjukkan dukungan, dan selalu memotivasi penulis, serta tetap

iv

mendoakan penulis dalam setiap studi hingga penyelesaian tugas akhir
kuliah saya .
9. Buat semua keluarga besar rumah Jalan Sering No 91a. terkhusus
kepada kakak Ronauli Purba, Hariaty Saragih, Fitry Saragih, Rio Arnod
Saragih, Irvan Sinaga, Fernando Girsang yang telah memberikan

dukungan dan doa kepada penulis.
10. Buat semua keluarga besar J Sinaga dan Lsaragih, beserta J sumbayak
dan H Haloho yang tidak bisa penulis sebut satu persatu terimaksih atas
semua dukungan dan doanya.
11. Buat best friend saya Ira Wati Sianturi, Mince W sihombing, Helen
Karolina Hutauruk, Fatimah Manurung yang selama ini bertukar pikiran
dalam proses penyusunan skripsi terimakasih buat kalian untuk
diskusi,motivasi, dan curhat-curhat saat perkuliahan yang begitu sangat
terkenang bagi saya bahkan tidak akan mungkin bisa saya lupakan.
Tidak lupa juga kepa Koni Sitindaon, Masna Simanjuntak, Pinta R
sihole dan kawan-kawan lain di stambuk 2012 Kelas Reguler A jurusan
PPKn yang tidak bisa saya sebut satu persatu. Dan kepada teman PPLT
SMP Swasta

GBKP Kabanjahe ( IKA V Sitepu, Unjuk Ginting,

Mustika Tumangger, Darmina Barus, Irma K parinduri, Ayakimo T,
Dedy Ginting, Rohmania P) untuk kedepannya semoga kebersamaan
kita tetap terkenang, dan saling menolong saling mendoakan, semoga
sukses untuk kita semua.

12. Kepada, abang, kakak, rekan dan adik adik saya di DPK HIMAPSI
UNIMED terkhusus kepada Rikki W Purba, Andrey Purba, Mulia

v

Sipayung, Agus Saragih, Kak Lenda Saragih, Daniel P sinaga, Jon P
Damanik dll, yang tidak bisa saya sebut satu persatu terimaksih atas
semua dukungan dan motivasinya.
Akhir kata penulis mengucapkan terimakasih atas semua bantuan dan
dukungan dari semua pihak yang terlibat dalam penyusunan skripsi ini dan
kiranya skripsi ini dapat bermanfaat untuk menambah pengetahuan dan wawasan
kita
Medan, Maret 2016
Penulis,

Leny Astria Sinaga
NIM.3123111038

DAFTAR ISI
Hal

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING .....................................

i

KATA PENGANTAR ...........................................................................

ii

ABSTRAK .............................................................................................

iii

DAFTAR ISI ..........................................................................................

iv

BAB. 1. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ............................................................................

1


B. Identifikasi Masalah ....................................................................

5

C. Pembatasan Masalah ...................................................................

6

D. Perumusan Masalah ....................................................................

6

E. Tujuan Penelitian ........................................................................

7

F. Manfaat Penelitian ......................................................................

7


BAB. II. KAJIAN PUSTAKA
A. Kerangka Teoritis ........................................................................

8

1. Adat Perkawinan Simalungun ...............................................

8

2. Pengertian Alop Dear ............................................................

13

2.1. Proses Perkawinan Alop Dear ........................................

13

2.1.1. Parpadananni namaposo .....................................


13

2.1.2. Mambere tanda hata dan goloman ……………..

13

2.1.3. Mangalop bona boli ……………………………

14

2.1.4. Pajabu parsahapan ……………………………..

15

2.1.5. Riah tongah jabu………………………………..

18

2.1.6. Mambere mangan ………………………………


18

2.1.7. Maralop/paikkat boru (pesta)…………………… 19
2.1.8. Paulak goloman ………………………………… 25
2.1.9. Paulak panaruh ( pakkasomani)………………..

25
v

2.1.10. Manaruhkom indahan sioppat borngin…………

25

2.1.11. Paulak limbas ………………………………….

26

2.1.12. Patandangkon hurumahni tulang……………….

27

2.2.Makanan Spesifik Simalungun .......................................

27

3. Perkawinan yang tidak di restui …………………………..

28

B. Kerangka Berfikir........................................................................

29

BAB. III. METODE PENELITIAN
A. Lokasi Penelitian .........................................................................

31

B. Populasi dan Sampel ...................................................................

32

C. Variable Penelitian dan Defenisi Operasional ............................

33

D. Teknik Pengumpulan Data ..........................................................

33

E. Teknik Analisis Data ...................................................................

34

BAB. IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian………………………………………………..

36

1. Deskriptif wilayah desa Bahapal Raya…………………….

36

a. Pemanfaatan Lahan Desa Bahapal Raya……………….

36

b. Sarana Penghubung Desa Bahapal Raya……………….

37

c. Sarana Penerangan Desa Bahapal Raya………………..

39

d. Jumlah Penduduk Desa Bahapal Raya …………………

39

e. Jumlah Agama Yang Dianut …………………………..

40

f. Komposisi Penduduk Desa Bahapal Raya……………… 41
g. Sarana Pendidikan Desa Bahapal Raya ....................…... 42
h. Sarana Kesehatan di Desa Bahapal Raya……………….

43

2. Pelaksanaan Pesta Perkawinan Alop Dear …………………

44

a. Pengertian Perkawinan Alop Dear……………………… 44
b. Persyaratan Pelaksanaan Perkawinan Alop Dear ………. 44
c. Sisi Positif Pelaksanaan Perkawinan Alop Dear……….. 45
d. Sisi Negatif Pelaksanaan Perkawinan Alop Dear………. 45

v

3. Faktor faktor Pelaksanaan Perkawinan Alop Dear yang Tidak Sesuai
Dengan Ritual yang Seharusnya …………………………....

45

B. Pembahasan Hasil Penelitian……………………………………

46

1. Pengertian perkawinan Alop Dear…………………………..

46

2. Perbedaan pelaksanaan perkawinan alop dear zaman dulu dan
saat ini ……………………………………………………….

53

3. Faktor faktor Pelaksanaan Perkawinan Alop Dear yang Tidak
Sesuai Dengan Ritual yang Seharusnya……………………… 60
BAB. V. KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan ………………………………………………….. 63
B. Saran ………………………………………………………… 66
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

v

1

BAB I
PENDAHULUAN
A.

Latar Belakang Masalah
Budaya atau kebudayaan berasal dari bahasa sansekerta yaitu buddhayah, yang

merupakan bentuk jamak dari buddhi (budi atau akal) diartikan sebagai hal-hal yang
berkaitan dengan budi dan akal manusia.Dalam bahasa inggris kebudayaan disebut
culture, yang berasal dari kata Latin clore yaitu mengolah atau mengerjakan.Bisa
diartikan juga sebagai mengolah tanah atau bertani. Kata culture juga kadang
diterjemahkan dengan kultur dalam bahasa Indonesia.
Budaya adalah suatu cara hidup yang berkembang dan dimiliki bersama oleh
sekelompok orang dan diwariskan dari generasi ke generasi. Buadaya terbentuk dari
banyak unsure yang rumit termasuk system agama dan politik adat istiadat, bahasa,
perkakas, pakaian, bangunan, dan karya seni.
Dengan adanya buadaya dalam suatu masyarakat akan menjadikan identitas
tersendiri dalam masyarakat yang akan membedakannya dengan masyarakat lain
yang mempunyai kebudayaan yang berbeda.
Menurut Lawles (2015:13) “kebudayaan merupakan pola-pola perilaku dan
keyakinan (dimediasi oleh simbol) yang dipelajari, rasional, terintegrasi dimiliki
bersama dan secara dinamik adaptif serta yang tergantung pada interaksi sosial
manusia demi eksistensi masyarakat”.

2

Dalam suatu kebudayaan mempunyai aturan tersendiri yang harus diikuti oleh
setiap manusia atau masyarakat yang menganut kebudayaan tersebut seperti aturan
yang harus diikuti dalam upacara perkawinan.Dalam kehidupan masyarakat di
Indonesia ditemukan suku bangsa batak.
Bungaran (2011: 2) suku bangsa batak terdiri atas enam sub bagian, yaitu toba,
karo, simalungun, pakpak, angkola, dan mandailing. Di antara keenam subsuku
tersebut terdapat persamaan bahasa dan budaya. Walaupun demikian, terdapat
pula perbedannya misalnya dalam hal dialek, tulisan,dan beberapa adat
kebiasaan.strukrur sosial keenam suku pada dasarnya sama, yakni pada tiga
unsur utama.
Dalam adat simalungun, tiga unsur utama ini disebut dengan semboyan tolu
sahundulan yakni sanina pangalopan riah, tondong pangalopan podah, boru
pangalopan gogoh.( tiga tim yang saling bekerja sama, yaitu sauudara laki-laki dari
ayah laki-laki, saudara laki-laki dari ibu pengantin, dan saudara perempuan dari ayah
pengantin.
Selvi (2013:66) adat-istiadat batak merupakan aturan yang berlaku karena
sudah menjadi suatu kebiasaan yang dilakukan secara turun temurun. Bila
dilaksanakan dengan benar maka akan mendapat pujian, bila menyimpang akan
mendapat amarah dari masyarakat lingkungan adat tersebut. Orang yang slalu
berpegang pada ketentuan dan hukum adat disebut paradat tetapi orang yang
tidak melaksanakan adat disebut naso maradat atau orang yang tidak tahu adat.
Dalam kehidupan masyarakat sangat erat kaitannya dengan adat. Orang batak
khususnya simalungun sangat tidak bisa terlepas dengan adat karena setiap hari dan
setiap waktu masyarakat simalungun menjalani kehidupannya dengan berdasarkan
adat, karena dalam kehidupan masyarakat simalungun cara berucap, dan ttingkah laku

3

diatur oleh adat. Oleh karena itu tidak terlepas juga dengan acara perkawinan
masyarakat simalungun harus mengikuti adat yang telah ada di simalungun sejak
zaman nenek moyang.
Selviana (2013:66) “perkawinan adalah peristiwa yang sangat penting dalam
hidup manusia, perkawinan merupakan penyatuan dua keluarga yang diikat dalam tali
pernikahan yang biasanya dilaksanakan dengan bentuk upacara adat perkawinan”
Berdasarkan arti perkawinan diatas maka dapat dikatakan bahwa perkawinan
merupak anugerah pemberian Tuhan Yang Maha Esa, karena Tuhanlah yang
memberikan jalan hidup untuk mengubahnya jadi indah, dengan kata lain perkawinan
menurut Budaya Simalungun bukan hanya mengikuti ikatan lahir batin antara seorang
pria dengan seorang wanita sebagai suami Istri dengan maksud membetuk keluarga
bahagia dan sejahtera, tetapi juga menyangkut hubungan antara keluarga antar kedua
belah pihak, serta membawa dampak yang luas dalam tata pergaulan dan adat istiadat
di tengah-tengah keluarga dan masyarkat pada umumnya. Demikian pentingnya arti
perkawinan itu oleh karenanya harus dengan terang sesuai dengan kaidah-kaidah
hukum dan aturan-aturan yang ada ditengah-tengah masyarakat, maupun adat istiadat
yang telah terpelihara dengan baik ditengah-tengah masyarakat.
Tideman(2014:128) “merupakan perkawinan jual beli dalam arti kata
sesungguhnya, wanita dibeli untuk dikawini, dia kan menjadi bagian dari kekayaan
dari suminya”

4

Dalam perkawinan masyarakat simalunngun salah satu bentuk perkawinan
yaitu Alop Dear seperti di Desa Bahapal Raya Kecamatan Raya Kabupaten
Simalungun. Perkawinan Alop Dear ini bisa terjadi jika ada restu dan ijin dari orang
tua dari kedua belah pihak yaitu dari pemuda ( laki-laki) dan pemudi (perempuan)
dilangsungkannya perkawinan antara kedua belah pihak. Perkawinan ini dilakukan
secara ritwal adat yang berlaku di daerah simalungun yang telah ada sejak zaman
dahulu atau peninggalan dari nenek moyang.Dalam perkawinan alop dear ini
dikatakan sah apabila pihak pengantin laki-laki mampu untuk memberikan sinamot
(partadingan) yang diminta oleh keluarga perempuan.
Pelaksanaan perkawinan Alop Dear dalam adat- istiadat simalungun jika
ditinjau dari segi hukum adat yang berlaku. Berbicara dengan adat zaman sekarang
ini sering sekali orang tua dahulu dan orang tua sekarang ini mengingatkan kepada
anak-anak khususnya agar setiap orang harus belajar dari adat dengan kata lain, adat
itu harus diingat jangan dilupakan karena adat merupakan identitas peninggalan
nenek moyang yang harus dijaga karena adat merupakan identitas atau jati diri yang
menunjukkan identitas tempat tinggal/dilahirkan. Jangan malu menjadi orang
simalungun tetapi harus bangga menjadi orang semalungun dengan kekayaan
budayanya.
Tetapi kenyataannya sekarang ini sangat minim orang atau masyarakat yang
dapat melakukan perkkawinan Alop Dear dengan menjalankan Ritwal adat yang
seharusnya dilakukan dalam perkawinan adat Alop Dear seperti di daerah

5

simalungun, kenyataan yang dilaksanakan dalam perkawinan di simalungun pada saat
ini yakni
1. Masyarakat hanya melaksanakan proses adat alop dear secara simbolis
sehingga makna dari ritual tersebut tidak ditemukan.
2. Melaksanakan ridwal perkawinan alop dear adat simalungun yang
seharusnya 4-5 hari disingkat menjadi satu hari.
3. Pelaksanaan pesta alop dear adat simalungun membutuhkan biaya yang
cukup banyak.
4. Generasi muda simalungun saat ini kurang peduli terhadap budaya
simalungun.
5. Orang tua sulit menjangkau pergaulan anaknya akibat alat komunikasi yang
semakin canggih sehingga banyak pergaulan anak yang tidak diinginkan
oleh orang tua sehingga perkawinannya tidak direstui oleh orang tua.
Dengan memperhatikan uraian diatas maka perlu diadakan penelitian yang
berjudul “Pelaksanaan Perkawinan Adat Alop Dear Sesuai Adat Batak
Simalungun Di Desa Bahapal Raya Kecamatan Raya Kabupaten Simalungun”.
B.

Identifikasi Masalah
Dengan adanya identifikasi masalah dapat mempermudah penulis dalam

melakukan analisis secara mendalam dan dapat menghindari istilah yang tidak tepat.

6

Berdasarkan hal tersebut, maka yang menjadi identifikasi masalah dalam penelitian
ini adalah :
1.

Masyarakat simalungun sudah tidak melaksanakan tahapan-tahapan ritual adat
seperti dulu.

2.

Adat simalungun sudah terpengaruh dengan adat budaya luar.

3.

Faktor penyebab perkawinan alop dear tidak sepenuhnya dilaksanakan.

4.

Tata cara perkawinan alop dear yang sudah tidak tradisional.

5.

Faktor penyebab adanya perkawinan yang tidak direstui.

6.

Faktor penyebab kurangnya kepedulian generasi muda terhadap budaya
simalungun.

C.

Pembatasan Masalah

Pembatasan masalah mutlak dilakukan dalam setiap penelitian agar peneliti terarah
dan juga tidak luas. Hal ini sejalan dengan apa yan dikatakan oleh Sukmadinata (2005
: 301) dimana beliau mengatakan bahwa : pembatasan masalah ialah pembatasan
variable atau aspek mana yang diteliti dan aspek mana yang tidak.
Untuk menghindari pembahsan yang terlalu luas dan hasil yang mengambang, maka
yang menjadi pembatsan masalah dalam penelitian ini ialah


Proses tata cara pelaksanaan Pesta Perkawinan Alop Dear sesuai Hukum Adat
Simalumngun.

D.

Rumusan Masalah

Menurut Deni (2014:98) “perumusan masalah merupakan rumusan formal yang
opersional dari masalah yang diteliti”.

7

Berdasarkan uraian latar belakang, identifikasi masalah, dan pembatasan masalah
maka diperoleh perumusan masalah dalam penelitian ini yaitu :


Apa saja yang menjadi faktor penyebab terjadinya perkawinan Alop Dear yang
tidak sesuai lagi dengan Pelaksanaan Proses adat yang sesungguhnya atau
seharusnya?

E.

Tujuan Penelitian
Setiap

penelitian

mempunyai

tujuan

tertentu

dalam

melaksanakan

penelitiannya, tujuan dalam penelitian dapatlah diibaratkan sebagai kompas.
Mengingat betapa pentingnya tujuan dalam penelitian, maka penulis menentukan
tujuan dalam penelitian ini adalah :
1.

Untuk mengetahui penyebab terjadinya perkawinan Alop Dear yang tidak
sesuai lagi dengan Pelaksanaan Proses adat yang sesungguhnya atau
seharusnya.

F.

Manfaat Penelitian
Berdasarkan tujuan tersebut diatas maka manfaat penelitian yang diharapkan

penulis adalah:
1.

Untuk menambah pengetahuan dan pemahaman hokum adat simalungun
khususnya dalam pelaksanaan adat perkawinan.

2.

Sebagai badan kajian maupun menambah literatur dalam bidang ilmu sosial
Universitas Negeri Medan.

8

3.

Sebagai bahan informasi untuk menambah informasi untuk menambah
wawasan tentang pelaksasanaan pesta perkawinan Alop Dear sesuai dengan
hokum adat Masyarakat Batak Simalungun Di Desa Bahapal Raya Kecamatan
Raya Kabupaten Simalungun.

63

BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. KESIMPULAN
Alop dear adalah pelaksanaan perkawinan yang dilaksanakan karena adanya restu
dari orang tua kedua belah pihak pengantin, dan orang tua pengantin laki-laki
sanggup untuk memenuhi permintaan keluarga laki-laki yaitu sejumlah uang yang
disebut dengan partadingan (sinamot).
Menurut pengetua adat simalungun yang berada di Desa Bahapal Raya
Kecamatan Raya Kabupaten Simalungun Perkawinan adalah anugerah dari
pemberian Allah Tuhan kita yang terwujud dalam suatu ikatan lahir batin dari
hubungan anatara suami dan isteri, mereka bukan lagi dua melainkan satu dari suatu
ikatan, dan tidak boleh dipisahkan oleh manusia, kecuali kematian yang memisahkan.
Selanjudnya menurut beliau perkawinan alop dear merupakan penyatuan antara
seorang laki-laki dan perempuan dalam suatu ikatan perkawinan adat simalungun dan
dapat memenuhi segala persyaratan adat dalam perkawinan sehingga dapat
melaksanakan ritual adat perkkawinan Alop Dear.
Persyaratan Pelaksanaan pesta perkawinan Alop Dear :
 Adanya restu orang tua dari kedua belah pihak pengantin laki-laki dan
perempuan.
 Pengantin laki-laki atau perempuan tidak terikat dengan orang lain.

64

 Keluarga laki-laki sanggup untuk memenuhi permintaan keluarga pengantin
perempuan yaitu sejumlah uang yang disebut sebagai partadingan (sinamot).
 Keluarga laki-laki sanggup memenuhi biaya adat dan juga biaya pesta.
Sisi positif dari pelaksanaan pesta perkawinan alop dear
Berdasarkan hasil penelitian dilapangan ada sisi positif dari pelaksaanaan
perkawinan alop dear adat simalungun:
1. Tidak ada kendala dalam melaksanakan ritual adat di kemudian hari.
2. Terjalinnya silaturahmi yang baik dalam keluarga.
3. Terhindar dari pandangan negative masyarakat.
Sisi negatif dari pelaksanaan pesta perkawinan adat simalungun.
Dengan adanya sisi positif dari pelaksanaan perkawinan alop dear adat
simlaungun terdapat juga sisi negatif dari pelaksanaan pesta perkawinan alop dear
adat simalingun:
 Biaya yang dibutuhkan cukup banyak
 Waktu yang dibutuhkan sangat banyak
Faktor Penyebab terjadinya perkawinan alop dear yang tidak sesuai dengan
pelaksanaan pesta perkawinan alop dear adat simalungun yang seharusnya
Seiring perkembangan jaman dan semakin canggihnya teknologi saat ini
pelaksanaan pesta perkawinan alop dear adat simalungun sudah tidak sesuai lagi
dengan pelaksanaan ritual adat perkawinan alop dear adat simalungun, hal ini
diakabtakan oleh :

65

1. Banyaknya waktu yang diperlukan untuk melaksanakan ritual adat pesta
perkawinan adat simalungun.
2. Banyaknya biaya yang dibutuhkan untuk melaksanakan ritual pesta perkawinan
alop dear adat simalungun.
3. Banyaknya masyarakat yang sudah tidak mengerti tahap demi tahap proses
ritual pelaksanaan pesta perkawinan alop dear.

Untuk melaksanakan pesta perkawinan alop dear membutuhkan waktu yang
cukup lama dan untuk mempersiapkan pesta perkawinan alo dear membutuhkan
waktu yang cukup lama dan juga membutuhkan biaya yang cukup banyak.Untuk itu
dengan kemajuan teknologi untuk menghemat biaya dan mempersingkat waktu maka
pelaksanaan pesta perkawinan alop dear di desa Bahapal Raya dilakukan secara
singkat dan simbolis.
Karena jika semua ritual pesta perkawinan alop dear adat batak simalungun
dilaksanakan seperti yang dilakukan pada zaman dahulu akan memerlukan waktu
yang cukup lama yakni lebih kurang 2 bulan dan juga biaya yang cukup banyak.
Dengan semakin banyaknya kebutuhan pada saat ini masyarakat sudah tidak akan
mampu meluuangkan waktu sebanyak itu karena tingkat kebutuhan untuk memenuhi
hidup dan juga tuntutan dari tempat kerja yang tidak dapat mendukung.

66

B. Saran
Bertitik tolak dari kesimpulan yang telah diutarakan diatas, maka saran penlis
adalah sebagai berikut :
1. Pelaksanaan pesta perkawinan alop dear adat simalungun pantas untuk
dipertahankan karena semua ritual adat seluruhnya mempunyai makna dan
arti

untuk

kehidupan

selain

untuk

mengharmoniskan

hubungan

kekeluargaan juga dapat menyatukan kesatuan keluarga karena pada saat ini
karena semuanya serba telefon, email sms dll banyak keluarga bahkan anak
tidak saling mengenal lagi bahkan membuat jarak diantara keluarga.
Dengan zaman saat ini kemajuan zaman menjadi tembok untuk kesatuan
keluarga karena setiap orang menyibukkan diri dengan dunianya masingmasing.
2. Dalam rangka upaya pelestarian budaya bangsa, diharapkan kepada
generasi muda agar tetap mempertahankan nilai-nilai budaya. Dalam hal ini
termasuk budaya adat perkawinan alop dear adat simalungun, setiap
masyarakat simalungun pada umumnya dan juga masyarakat Bahapal Raya
pada khususnya agar lebih mengerti dan menerapkan pelaksanaan fungsi
adat dalam upaya cara perkawinan, sebagaimana mestinya sehingga
menjadi suatu keharusan dan kebiasaan dalam kehidupan sehari-hari.

Daftar Pustaka

Girsang, Polentino. 2002. Buku Adat Simalungun. Pematang Siantar; presidium
partuha maujana simalungun.
Purba, Ganda.2o12. simalungun center. Simalungun:supremasi hukum dan
pembangunan rakyat tertindas simalungun.
Purba, Ganda.2015. simalungun center. Simalungun; cv transisi binaan LSM
simalungun.
Sinaga, Salmon, Drs. 2008. Adatni Simalungun. Pematang Siantar: Presidium
PMS
Sinaga, Salmon. 2013. Adtni Simalungun. Medan:presidium partuha maujana
siamalungun.
Setiawn. Deni. 2014. Studi Masyarakat Indonesia. Medan; Cahaya ilmu Press
.Setiawan. Deni. 2014. Metodologi Penelitian. Medan ; Laboratorium PPKN FIS
UNIMED.
Sumbayak, Japiten. 2001. Refleksi Habonaron do Bona. Pematang siantar:partuha
maujana kabupaten simalungun.
Sosrodihardjo, soedjito. 2011. Konflik status dan kekuasaan batak toba. Jakarta:
yayasan pustaka obor Indonesia.
Tideman. 2014. Simalungun. Pematang siantar: multimedia.
Napitupulu, Selviana.2013 arti mahar dalam perkawinan, medan:fakultas ilmu
sosial.