- Membuat laporan bulanan penjualan obat-obatan yang terjual melalui
resep setiap bulan. -
Membuat laporan pengeluaran obat-obatan, alat kesehatan alat kedokteran yang dikeluarkan Instalasi Farmasi dalam bentuk laporan tahunan.
- Menyesuaikan jumlah uang hasil penjualan dengan kuitansi penjualan
resep yang akan disetor ke Bagian Keuangan Rumah Sakit setiap hari. -
Membuat Neraca rugi laba tiap akhir tahun. Berdasarkan data yang dikumpulkan tersebut dapat diketahui Persediaan akhir setiap bulan dan
setiap tahun. Sub Instalasi Administrasi membuat, mengatur dan mengevaluasi
perhitungan unit cost. Pada prinsipnya seluruh perbekalan farmasi yang didistribusikan harus dapat dikembalikan dananya melalui unit cost.
Unit cost adalah biaya yang dikeluarkan oleh IFRS untuk keperluan pemeriksaan, perawatan, dan tindakan medis bagi pasien, yang dalam
penggunaannya tidak dapat ditentukan jumlah satuannya, seperti kapas, plester dan lain-lain. Penentuan besarnya biaya unit cost untuk pasien rawat jalan, operasi
dan rawat inap dapat dihitung dengan menggunakan rumus:
a. Pasien rawat jalan
bulan setiap
berkunjung pasien
Jumlah bulan
setiap n
dikeluarka yang
farmasi perbekalan
biaya Jumlah
farmasi perbekalan
cost Unit
=
Keterangan: Data diambil minimal selama 3 bulan berturut-turut kemudian dihitung rata-ratanya.
b. Pasien rawat inap
bulan setiap
rawatan hari
Jumlah bulan
setiap n
dikeluarka yang
farmasi perbekalan
biaya Jumlah
farmasi perbekalan
cost Unit
=
Universitas Sumatera Utara
Biaya unit cost untuk semua pasien besarnya sama. Jumlah biaya unit cost ini dicatat oleh petugas ruangan melalui opname brief, dihitung jumlahnya oleh
petugas Instalasi Farmasi dan pembayarannya langsung diklaim oleh Instalasi Farmasi ke keuangan Rumah Sakit.
Setiap bulan dibuat neraca RugiLaba untuk unit cost sehingga dapat dievaluasi secara berkala dan dapat segera disesuaikan jika terdapat perubahan
yang signifikan. Contoh biaya yang termasuk Unit Cost serta tindakannya:
Tabel 1. Perhitungan Unit Cost Partus Normal Pasien Askes dan Jamkesmas
No. Nama Perbekalan
Farmasi Kemasan
Harga Satuan
Pemakaian Harga
Pemakaian 1.
Lidokain Amp
Rp 863,- 2 amp
Rp 1.726,- 2.
Kapas 1 kg
Rp 31.460,- 1 ons
Rp 3.146,- 3.
Iodin Povidon 60 cc Botol
Rp 3.500,- ¼ botol
Rp 875,- 4.
Chromic 20 Sachet
Rp 11.477,- 2 sachet
Rp 22.954,- 5.
Gelang bayi dan Ibu Pcs
Rp 1.320,- 1 pasang
Rp 2.640,- Jumlah Rp 31.341,-
3.3.2 Sub Instalasi Perbekalan
Sub Instalasi Perbekalan dipimpin oleh seorang apoteker yang mempunyai tugas untuk membantu serta menunjang fungsi Instalasi Farmasi Rumah Sakit
dalam hal perencanaan, pengadaan, dan penyimpanan perbekalan farmasi sesuai kebutuhan rumah sakit. Sub Instalasi Perbekalan dibagi 2 bagian, yaitu :
a. Unit Perencanaan dan Pengadaan
Unit Perencanaan dan Pengadaan mempunyai tugas yaitu: 1
Merencanakan seluruh kebutuhan rumah sakit akan perbekalan farmasi dan alat kesehatan yang didasarkan atas data pemakaian periode yang lalu,
sisa stok, siklus penyakit dan kemudian ditambahkan sebesar 10.
Universitas Sumatera Utara
2 Memesan dan menyediakan permintaan perbekalan farmasi untuk
kebutuhan rumah sakit. Sistem pengadaan perbekalan farmasi di RSUD Dr. Pirngadi dilaksanakan
dengan pengadaan langsung melalui order. Pengadaan perbekalan farmasi dilakukan atas permintaan bagian gudang melalui form permohonan
pembelian barang. Form tersebut diserahkan kepada unit pengadaan selanjutnya unit pengadaan mengeluarkan order pembelian yang
ditandatangani oleh kepala instalansi farmasi dan diketahui oleh direktur.
b. Unit Gudang
Unit gudang bertugas menerima, menyimpan dan menyalurkan perbekalan farmasi. Ada dua jenis gudang yaitu:
1. Gudang Obat
Bertugas menerima, menyimpan dan menyalurkan perbekalan farmasi misalnya sediaan parenteral, sediaan oral, sediaan topikal dan lain-lain.
Gudang obat dibagi menjadi dua bagian yaitu bagian Askes dan bagian UmumReguler.
2. Gudang alat kesehatan habis pakai.
Bertugas menerima, menyimpan dan menyalurkan perbekalan farmasi dan alat-alat kesehatan habis pakai seperti plester, kapas, infus set, dan lain-
lain. Bahan-bahan cairan seperti alkohol, formalin, hidrogen peroksida juga disimpan di gudang alat kesehatan habis pakai.
Pihak gudang mencatat dan meminta perbekalan farmasi yang persediaannya hampir habis ke pengadaan setiap 1 bulan sekali yang ditulis dalam lembar
Permohonan Pembelian Barang Medis Formulir P.1. Akan tetapi pada
Universitas Sumatera Utara
keadaan tertentu, permintaan perbekalan Farmasi ke pengadaan dapat dilakukan lebih dari satu kali dalam satu bulan. Setelah Permohonan
Pembelian Barang Medis dikirim ke pengadaan, maka pengadaan membuat order pembelian. PBF mengantar barang yang diorder disertai faktur
pembelian rangkap 7, yang ditujukan untuk: -
Satu lembar untuk gudang -
Satu lembar untuk pengadaan, faktur untuk pengadaan harus mendapat stempel dari gudang.
- Lima lembar untuk tagihan.
Oleh petugas gudang, barang diperiksa kesesuaiannya dengan faktur dan surat pesanan meliputi: jenis, jumlah, tanggal daluarsa, nomor batch, kondisi
barang. Apabila telah sesuai maka barang yang diantar dicatat di buku barang masuk disertai potongan harganya, kemudian dicatat di kartu stok gudang.
Harga di kartu gudang adalah Harga Pokok Pembelian ditambah PPn 10. Keluar masuknya perbekalan farmasi dari gudang harus dicatat dalam
Buku Besar Barang Masuk dan Barang Keluar kemudian dicatat dalam kartu gudang. Gudang mengeluarkan barang berdasarkan permintaan dari sub instalasi
distribusi dengan menggunakan Formulir B2 Daftar Permintaan dan Pengeluaran Farmasi yang dapat dilihat pada lampiran 4.
Penyimpanan dan pengeluaran perbekalan farmasi dan alat kesehatan berdasarkan prinsip FIFO First In First Out dan FEFO First Expired First Out.
Penyusunan obat-obatan dilakukan berdasarkan bentuk sediaan dan diurutkan secara alfabet. Obat-obat narkotika disimpan di dalam lemari khusus di gudang
alat kesehatan. Obat-obat yang penyimpanannya pada suhu tertentu seperti serum,
Universitas Sumatera Utara
vaksin dan supositoria disimpan dalam lemari pendingin. Setiap akhir bulan petugas gudang membuat laporan sisa stok dan menghitung jumlah dan kondisi
perbekalan farmasi dan alat kesehatan di gudang.
3.3.3 Sub Instalasi Distribusi
Sub Instalasi Distribusi di RSUD Dr. Pirngadi Kota Medan dipimpin oleh seorang apoteker. Distribusi obat dan alat kesehatan perbekalan farmasi
merupakan fungsi utama pelayanan farmasi rumah sakit. Hal terpenting yang harus diperhatikan adalah menjamin pemberian obat yang benar dan tepat kepada
pasien sesuai dengan dosis dan jumlah yang tertulis pada resepkartu obat. Sistem distribusi perbekalan farmasi untuk pasien rawat jalan dilakukan berdasarkan
resep perorangan Individual Prescription. Untuk pasien rawat inap umum dilakukan berdasarkan sistem kartu obatresep perorangan Individual
Prescription, sedangkan untuk pasien rawat inap Askes, Jamkesmas, Medan Sehat dan Pemprovsu dilakukan berdasarkan One Day Dose Dispensing ODDD.
Namun untuk memenuhi permintaan perbekalan farmasi pada sore dan malam hari emergency dilakukan sistem floor stock.
One Day Dose Dispensing ODDD merupakan sistem distribusi sesuai dengan jumlah yang ditetapkan untuk satu hari pemakaian. Sistem ini melibatkan
apoteker dalam memonitor penyampaian seluruh perbekalan farmasi kepada pasien sehingga penggunaan obat yang rasional dan efektif dapat tercapai.
Secara umum sistem pemasukan dan pengeluaran perbekalan farmasi pada sub instalasi distribusi adalah sebagai berikut:
1. Ruangan ruang rawatbedahrawat intensifpoliklinik meminta barang ke sub
instalansi distribusi dengan menggunakan lembar B2 Daftar Permintaan dan
Universitas Sumatera Utara
Penggunaan Perbekalan Farmasi yang diketahui oleh kepala ruangan. Sub instalasi distribusi akan menyerahkan barang kepada ruangan sesuai
kebutuhan. Jika stok barang habis maka sub instalansi distribusi meminta perbekalan farmasi ke gudang berdasarkan besarnya kebutuhan rumah sakit
dan keadaan stok barang setiap minggu melalui formulir B2 Daftar Permintaan dan Pengeluaran Perbekalan Farmasi.
2. Sub instalansi distribusi menerima barang dari gudang dan menyalurkannya
ke ruang rawat, ruang bedah, ruang rawat intensif, poliklinik, dan pasien ambulatori.
Sistem pengawasan terhadap pemasukan dan pengeluaran barang ke dan dari sub instalasi distribusi dilakukan dengan cara cross check dengan pihak sub
instalasi administrasi setiap bulan. Untuk lebih mengoptimalkan pelaksanaan pendistribusian perbekalan farmasi dan pelayanan kepada pasien, maka distribusi
perbekalan farmasi dilaksanakan melalui: 1.
Pelayanan Farmasi Umum 2.
Pelayanan Farmasi untuk pasien AskesJamkesmasMedan Sehat Pemprovsu Rawat Inap
3. Pelayanan Farmasi untuk pasien JamkesmasMedan SehatPemprovsu
Rawat Jalan 4.
Pelayanan Farmasi Instalasi Gawat Darurat IGD 5.
Pelayanan Farmasi Instalasi Bedah Sentral IBS 6.
Distribusi Ruangan.
Universitas Sumatera Utara
3.3.3.1. Pelayanan Farmasi Umum
Pelayanan farmasi ini melayani pasien umum rawat jalan maupun rawat inap dan juga pasien kredittagihan. Permintaan obat dengan menggunakan resep.
Pasien umum ini berasal dari poliklinik poliklinik THT, gigi, paru, mata, saraf neurology, obgyn, dan lain-lain. Penyimpanan obat berdasarkan bentuk sediaan
dan disusun secara alfabet dan obat bebas OTC diletakkan di bagian depan apotek. Pada tiap obat terdapat kartu stok yang setiap hari dilakukan cross check.
Prosedur pelayanan Farmasi Umum:
a. Pasien Umum
1. Pasien memberikan resep kepada apoteker atau asisten apoteker.
2. Resep diberi harga dan diinformasikan kepada pasien. Jika pasien setuju
obat dibayarkan terlebih dahulu kemudian obat segera disiapkan. 3.
Resep yang masuk dinomori kemudian dicatat ke dalam buku resep selanjutnya dibuat kuitansi pembayaran dengan nomor yang sama pada
resep. Obat diserahkan beserta kuitansi rangkap dua dimana lembar asli diberikan pada pasien dan lembar copy sebagai pertinggal di apotek.
Penyerahan obat kepada pasien disertai dengan informasi cara pemakaian obat.
4. Resep asli dan kuitansi disimpan pihak apotek untuk diserahkan ke bagian
administrasi agar diperiksa kembali dan diarsipkan. Nomor resep sesuai dengan nomor kuitansi. Uang yang diterima akan diambil oleh juru pungut
keesokan harinya.
Universitas Sumatera Utara
b. Pasien Kredit
1. Keluarga pasien membawa resep rangkap tiga disertai surat keterangan
dari perusahaan, resep telah disetujui oleh bagian keuangan Rumah Sakit. 2.
Obat tersebut diberi harga, disiapkan obatnya, distempel, diberi etiket, dikemas lalu diserahkan ke bagian kasir agar dibuat kuitansi.
3. Obat diserahkan kepada keluarga pasien. Tanda tangan keluarga pasien
pada resep. 4.
Penagihan biaya obat dilakukan dengan mengarsipkan kuitansi, resep dan surat resmi dari perusahaan, untuk diberikan kepada bagian keuangan
rumah sakit. Kemudian bagian keuangan rumah sakit akan melakukan pengklaiman ke perusahaan yang bersangkutan.
Pelayanan Farmasi Umum juga melayani pasien HIVAIDS, dimana pasien tersebut akan menyerahkan resep dan kartu pasien kepada asisten apoteker. Obat
diserahkan kepada pasien kemudian pasien mengisi buku dokumentasi pengambilan obat.
3.3.3.2 Pelayanan Farmasi untuk Pasien AskesJamkesmasMedan SehatPemprovsu Rawat Inap
Pelayanan farmasi rawat inap melayani pendistribusian obat untuk pasien
Askes, Jamkesmas, Medan Sehat, Pemprovsu.
A. Askes
Peserta Askes yaitu semua PNS Pegawai Negeri Sipil beserta keluarga yang
meliputi istri dan 2 orang anak. Untuk anak maksimum sampai umur 21 tahun, kecuali masih kuliah bisa sampai umur 25 tahun dengan adanya surat keterangan
masih aktif kuliah. Pelayanan obat yang diberikan kepada pasien Askes sesuai dengan yang tercantum dalam DPHO Daftar Plafon Harga Obat.
Universitas Sumatera Utara
Proses pelayanan resep Askes untuk pasien rawat inap di Instalasi Farmasi RSUD Dr. Pirngadi Kota Medan adalah sebagai berikut:
1. Resep dibawa perawat ke pelayanan Farmasi rawat inap disertai
kelengkapan persyaratan Rekam medik, kartu obat, protokol terapi jika perlu.
2. Resep diperiksa oleh asisten apoteker, dilihat kelengkapan resep dan kartu.
Setelah diperiksa, perawat akan menyerahkan resep ke bagian pengendali Askes untuk disetujui kemudian distempel.
3. Resep yang telah di stempel kemudian diserahkan kepada apoteker untuk
dilegalisasi dengan melihat kerasionalan resep. 4.
Resep yang telah dilegalisasi diserahkan oleh perawat ke asisten apoteker untuk dinomori, selanjutnya dicatat ke buku pasien ASKES. Resep
digabungkan dengan Catatan Pemberian Obat CPO pasien tersebut. 5.
CPO yang telah berisi resep diserahkan ke bagian peracikan. Obat disiapkan selanjutnya diserahkan ke petugas untuk mengisi obat yang diminta ke
dalam lembar CPO tersebut. 6.
Obat diserahkan ke perawat kemudian CPO ditandatangani oleh perawat. Resep ditinggal di pelayanan farmasi sebagai dokumentasi ke bagian
verifikator Askes. Hal-hal yang harus diperhatikan dalam melayani resep Askes:
1. Kertas resep rangkap tiga.
2. Dilihat kesesuaian antara obat pada resep dengan yang tertulis pada rekam
medik pasien. 3.
Satu lembar resep berisi maksimum tiga nama obat.
Universitas Sumatera Utara
4. Ditandatangani oleh dokter dan kepala ruangan di sebelah kanan.
5. Ditandatangani oleh Tim Pengendali Askes.
6. Ada jaminan rawatan.
7. Bila anak sudah berumur 21-25 tahun harus ada surat keterangan masih
aktif kuliah. 8.
Obat yang diresepkan sesuai dengan DPHO. 9.
Jumlah obat yang diresepkankan maksimum untuk pemakaian 3 hari. 10.
Untuk obat-obatan tertentu, harus disertai protokol terapi. Misalnya: Albumin dan obat-obat kemoterapi.
11. Pasien yang masuk pada sore dan malam hari dilayani oleh pelayanan
farmasi IGD dengan menggunakan resep dan kartu obat dengan jumlah hanya untuk satu kali pemakaian, keesokan harinya pada hari kerja
dibuat CPO Catatan Pemberian Obat dan obat diambil ke pelayanan farmasi Askes rawat inap.
Untuk obat yang perlu protokol terapi dan atau obat-obat lain yang resepnya belum memenuhi syarat di atas tetap dapat dilayani, namun perawat pasien
tersebut perlu membuat surat pernyataan pada formulir yang sudah disediakan. Pengklaiman ke kantor
PT. Askes pada akhir bulan berdasarkan jumlah pemakaian obat per pasien yang dapat dilihat pada CPO dengan melampirkan
resep pasien, Catatan Pemberian Obat CPO pasien, Surat Jaminan Pelayanan SJP pasien, dan protokol terapi .
B. JamkesmasMedan SehatPemprovsu
Jaminan kesehatan masyarakat Jamkesmas adalah suatu program pelayanan kesehatan bagi masyarakat miskin dan tidak mampu. Program ini diselenggarakan
Universitas Sumatera Utara
secara nasional agar terjadi subsidi silang dalam rangka mewujudkan pelayanan kesehatan yang menyeluruh bagi masyarakat miskin. Peserta Jamkesmas adalah
semua anggota keluarga yang termasuk dalam kartu keluarga yang dinyatakan miskin oleh lurah setempat.
Medan sehat MS adalah salah satu program pemerintah daerah kota Medan untuk memberikan pelayanan kesehatan bagi warga kota Medan yang
tidak mempunyai jaminan kesehatan apapun seperti Jamkesmas atau Askes. Program Kesehatan Pemprovsu adalah salah satu kebijakan pemerintah
Provinsi Sumatera Utara untuk memberikan pelayanan kesehatan bagi warga Sumatera Utara yang tidak mempunyai jaminan kesehatan apapun seperti
Jamkesmas, Medan Sehat, atau Askes. Setiap warga Sumatera Utara berhak menjadi peserta program ini, tetapi harus memenuhi syarat yang telah ditetapkan.
Pemberian obat pasien Pemprovsu juga disesuaikan dengan formularium Jamkesmas. Penagihan biaya juga sama ketentuannya seperti pasien Jamkesmas.
Proses pelayanan resep JamkesmasMedan SehatPemprovsu untuk pasien rawat inap di Instalasi Farmasi RSUD Dr. Pirngadi Kota Medan adalah sebagai berikut:
1. Resep dari ruangan dibawa perawat ke pelayanan farmasi disertai kelengkapan
persyaratan Rekam medik, kartu obat, protokol terapi jika perlu. 2.
Resep diperiksa oleh asisten apoteker, dilihat kelengkapan resep dan kartu. Setelah diperiksa, perawat akan menyerahkan resep kepada apoteker.
Apoteker akan melegalisasi dengan memeriksa kerasionalan obat yang diresepkan melalui rekam medik tiap pasien setalah diperiksa akan distempel
oleh perawat.
Universitas Sumatera Utara
3. Resep yang telah dilegalisasi diserahkan oleh perawat kepada asisten apoteker
untuk dinomori, selanjutnya dicatat ke buku pasien sesuai status JamkesmasMedan SehatPemprovsu. Resep digabungkan den-gan
Catatan Pemberian Obat CPO pasien tersebut. 4.
CPO yang telah berisi resep diserahkan ke bagian peracikan. Obat disiapkan oleh asisten selanjutnya diserahkan ke petugas CPO untuk mengisi obat yang
diminta ke dalam lembar CPO tersebut. 5.
Obat diserahkan ke perawat kemudian CPO ditandatangani oleh perawat. Resep ditinggal di pelayanan farmasi sebagai dokumentasi ke bagian
verifikator Jamkesmas Hal-hal yang harus diperhatikan dalam melayani resep JamkesmasMedan
SehatPemprovsu: 1.
Kertas resep rangkap dua 2.
Periksa status pasien 3.
Dalam satu lembar resep maksimum tiga R 4.
Ditandatangani oleh dokter dan kepala ruangan di sebelah kanan 5.
Obat sesuai dengan Formularium Jamkesmas 6.
Kartu Obat 7.
Obat-obat yang memerlukan protokol terapi Pemberian obat untuk pasien JamkesmasMedan SehatPemprovsu,
berdasarkan formularium Jamkesmas. Penagihan biaya dilakukan satu bulan sekali setelah semua berkas dan data–data terkumpul dan telah diperiksa oleh
apoteker dan disetujui oleh Kepala Instalasi Farmasi.
Universitas Sumatera Utara
Pelayanan obat AskesJamkesmasMedan SehatPemprovsu Rawat Inap menggunakan sistem ODDD One Day Dose Dispensing, permintaan obat oral
yang ditulis dalam resep khusus maksimum untuk tiga hari dan pelayanan ke pasien diberikan untuk pemakaian setiap hari. Untuk obat injeksi, resep ditulis dan
diberikan ke pasien per hari. Untuk resep alat kesehatan habis pakai ditulis terpisah dari resep obat. Setiap obat yang diberikan kepada pasien dicatat dalam
formulir Catatan Pemberian Obat CPO. Pasien yang baru masuk pada sore dan malam hari dilayani di pelayanan
Farmasi IGD dengan menggunakan resep dan kartu obat hanya untuk satu kali pemakaian, kemudian pada hari kerja berikutnya dibuat CPO Catatan Pemberian
Obat dan obat diambil ke pelayanan farmasi AskesJamkesmasMedan Sehat pemprovsu rawat inap.
Obat-obat yang resepnya belum memenuhi syarat di atas tetap dapat dilayani, tetapi akan dikenakan bon gantung sesuai harga obat dimana perawat
akan menyerahkan ke pasien. Uang akan dikembalikan jika pasien membawa bon gantung serta melengkapi persyaratan yang diperlukan.
Pemakaian obat golongan narkotika untuk pasien rawat inap dicatat ke Formulir Pemakaian Golongan Obat Narkotika yang ditandatangani oleh dokter
yang bersangkutan. Karena kartu obat pasien dikembalikan ke ruangan maka nama dan jumlah obat ditulis formulir khusus untuk keperluan administrasi dan
pelaporan narkotika. Pada Formulir Pemakaian Golongan Obat Narkotika tertera nama pasien, alamat pasien, nomor rekam medik pasien, ruang rawat, nama
dokter, jumlah dan jenis narkotika yang digunakan.
Universitas Sumatera Utara
3.3.3.3 Pelayanan Farmasi untuk Pasien JamkesmasMedan Sehat Pemprovsu Rawat Jalan
Pelayanan pasien JamkesmasMedan SehatPemprovsu berdasarkan formularium Jamkesmas. Setiap pasien yang datang membawa resep harus
melampirkan kartu JamkesmasMedan Sehat dan tidak dikenai biaya obat. Untuk resep yang dituliskan dokter dimana mengandung obat merek dagang maka
apoteker berhak memberikan obat berdasarkan formularium Jamkesmas dengan zat berkhasiat obat yang sama tanpa harus mengkonfirmasikan ke dokter.
Prosedur pelayanan farmasi pada pasien JamkesmasMedan SehatPemprovsu rawat jalan:
1. Pasien menyerahkan resep yang digabungkan dengan surat keabsahan peserta
Jamkesmas bersamaan dengan kartu JamkesmasMedan Sehat dan surat jaminan rawatan kepada asisten apoteker. Sedangkan untuk pasien Pemprovsu
dilampirkan kelengkapan persyaratan yaitu: i.
KTP ii.
Kartu keluarga iii.
Surat dari kelurahan iv.
Surat dari dinas kesehatan v.
Surat rujukan dari Puskesmas vi.
Surat dari RSUD Dr. Pirngadi ditandatangani oleh pelayanan medik 2.
Asisten Apoteker mengambil kartu kendali pasien berdasarkan nomor yang tertera pada kartu asli JamkesmasMedan SehatPemprovsu pasien. Jika pasien
baru pertama kali mengambil obat maka dibuat kartu kendali pasien tersebut.
Universitas Sumatera Utara
3. Resep dinomori, dicatat ke dalam buku resep nomor resep, nama pasien,
tempat berobat, nomor kartu kendali. Kartu asli dikembalikan ke pasien disertai nomor antrian.
4. Resep tersebut diserahkan ke apoteker untuk dilegalisasi apakah jumlah obat,
nama obat dapat diberikan melalui catatan di kartu kendali juga memeriksa keabsahan peserta Jamkesmas.
5. Apoteker menyerahkan resep tersebut ke asisten apoteker untuk menyiapkan
resep tersebut, dibuat etiket, diisikan obat yang diminta ke dalam kartu kendali.
6. Obat yang telah disiapkan diserahkan kembali ke apoteker untuk mengecek
kembali agar tidak terjadi kesalahan sebelum diberikan kepada pasien. Resep ditandatangani oleh pasien penerima obat, resep ditinggal di pelayanan
farmasi beserta kartu kendali obat yang diserahkan kepada pasien.
3.3.3.4 Pelayanan Farmasi Instalasi Gawat Darurat IGD
Pelayanan farmasi IGD buka 24 jam dan dipimpin oleh seorang apoteker. Petugas yang melayani farmasi IGD dibagi atas 3 shift yaitu pagi, siang dan
malam hari serta dilakukan serah terima barang dan uang setiap pergantian shift. Pengadaan barang dari unit gudang dengan membawa Formulir B2 Permintaan
dan Pengeluaran Perbekalan Farmasi. Tugas dan fungsi dari pelayanan farmasi di IGD:
1. Melayani perbekalan farmasi untuk pasien yang masuk dari IGD, baik pada
jam kerja maupun di luar jam kerja dan hari libur. Melayani pasien umum, pasien Askes, pasien Jamkesmas, pasien Medan Sehat, pasien Pemprovsu,
pasien kredit dan pasien yang tidak diketahui identitasnya MrMs X.
Universitas Sumatera Utara
2. Melayani perbekalan farmasi untuk pasien yang memerlukan tindakan bedah
Cito di KBE Kamar Bedah Emergensi. 3.
Pasien yang membutuhkan Observasi ODC One Day Care Fungsi ODC One Day Care yaitu sebagai tempat observasi pasien yang
memerlukan penanganan khusus seperti pasien jantung dan hipertensi. Pemantauan keadaan pasien di ODC ini dilakukan 1 hari 12 jam. Jika
ternyata pasien tidak diperbolehkan untuk pulang setelah diobservasi selama 12 jam maka pasien dimasukkan ke ruang rawat inap. Pelayanan ini
diberlakukan untuk pasien umum, Askes, Pemprovsu, Jamkesmas maupun Medan Sehat. Perbekalan farmasi untuk pasien diterima dari IGD, bila dua
jam kemudian ada terapi tambahan maka petugas ruangan ODC mengambil perbekalan farmasi di pelayanan farmasi rawat inap.
Tabel 2 Daftar Stok Obat-obat dan alat Kesehatan Emergensi di Unit ICU
No. Nama
Bentuk sediaan ukuran 1.
Dobuject 500 Ampul
2. Pethidin
Ampul 3.
NaCl 0,9 1000 Infus
4. Dextrose 5
Infus 5.
Captopril 25 mg Tablet
6. Furosemid
Tablet 7.
Adalat oros Tablet
8. Transamin
Ampul 9.
Ringer laktat Infus
10. IV catheter
18, 22, 24 11.
Nald 23
Universitas Sumatera Utara
Tabel 3 Daftar Stok Obat-obat dan alat Kesehatan Emergensi di Unit ICCU
No. Nama ObatAlkes Bentuk SediaanUkuran
1. Tramadol
Ampul 2.
Dextrose 10 Infus
3. Dextrose 40
Infus 4.
Transamin Ampul
5. Ranitidin
Ampul 6.
Faxifarin Ampul
7. IV catheter
18, 20
Tabel 4 Daftar Stok Obat-obat dan alat Kesehatan Emergensi di Unit Stroke
No. Nama ObatAlkes Bentuk SediaanUkuran
1. Ciprofloxacin 0,2
Ampul 2.
Dextrose 5 Infus
3. Dextrose 40
Infus 4.
NaCl 0,9 Infus
5. Ringer lactat
Infus 6.
KCl Ampul
7. Aminofillin
Ampul 8.
IV catheter 18
9. Spuit
3 cc, 5 cc, 20 cc, 50 cc, 60 cc 10. Urine bag
ml 11. Foley kateter
16,18,810 12. NGT
18 13. Stesolid
Ampul 14. cetadop
Ampul
Prosedur pelayanan farmasi di IGD:
a. Pasien Umum