Farmasi Klinis Pasien Kamar Bedah Emergensi KBE

setelah pihak keluarga pasien membawa resep dari ruangan beserta bon gantungnya. 4. Formulir pemakaian obat-obatan dan alat kesehatan untuk pasien operasi kertas resep sementara IBS yang dapat dilihat pada lampiran 24, ditempelkan di status pasien untuk pedoman pembuatan resep di ruang rawat. 5. Perawat tempat pasien yang telah dioperasi dirawat akan menyerahkan resep, persyaratan lainnya untuk pasien AskesJamkesmasMedan SehatPemprovsu kepada pelayanan farmasi IBS melalui keluarga pasien, sebagai syarat untuk mengambil uang bon gantung.

3.3.3.6 Distribusi Ruangan

Distribusi ruangan melayani permintaan dari poliklinik, ruang perawatan dan non perawatan misalnya nefrologihemodialisis. Obat dan alat-alat kesehatan yang didistribusikan dari distribusi ruangan ke poliklinik dan ruangan perawatan merupakan kebutuhan rutin seperti kapas, alkohol, antiseptik dan sebagainya. Perbekalan farmasi yang dibutuhkan didistribusikan ke ruanganpoliklinik berdasarkan permintaan dengan memakai formulir Daftar Permintaan dan Penggunaan Farmasi Form B-2 yang dapat dilihat pada lampiran 25, ditandatangani oleh kepala ruangan dan dokter ruangan.

3.3.4 Farmasi Klinis

Instalasi Farmasi RSUD Dr. Pirngadi Kota Medan memiliki Sub Instalasi Farmasi Klinik yang dipimpin oleh seorang Apoteker, yang merupakan koordinator Farmasi Klinik yang membawahi beberapa bidang, diantaranya Universitas Sumatera Utara Pelayanan Informasi Obat PIO, pendidikan dan pengembangan serta konsultasi obat. Adapun bagian dari farmasi klinis yang telah berjalan adalah: • Pelayanan Informasi Obat PIO Pemberian informasi obat dilakukan terhadap pasien yang mengambil obatnya di Unit Pelayanan Farmasi Rawat Jalan. Dengan adanya informasi, diharapkan pasien mengerti tentang cara penggunaan obat, mewaspadai efek samping obat yang mungkin timbul selama penggunaan obat, mengetahui manfaat pengobatan sehingga dapat meningkatkan kepatuhan pasien dan tujuan pengobatan yang optimal dapat tercapai. Adapun formulir PIO dapat dilihat pada Lampiran 26. Farmasis juga melakukan Penyuluhan Kesehatan Masyarakat Rumah Sakit PKMRS yang merupakan bagian dari Pelayanan Informasi Obat PIO yaitu: • di ruang tunggu Apotek Rawat Jalan JamkesmasMedan SehatPemprovsu dengan materi penyuluhan tentang pengobatan yang aman, • di ruang tunggu Apotek Rawat InapRawat Jalan dengan materi tentang informasi-informasi yang harus diketahui oleh pasien mengenai obatnya • di depan Poli Mata dan THT dengan materi cara pemakaian obat yang benar. Contoh pelayanan informasi obat yang dilakukan pada Instalasi Farmasi Rawat InapJalan: Universitas Sumatera Utara RSUD Dr. PIRNGADI KOTA MEDAN INSTALASI RAWAT JALAN KARTU OBAT PASIEN RAWAT JALAN KHUSUS UNTUK DILAYANI DI INSTALASI FARMASI Poliklinik : Penyakit dalam upria No : - Nama Dokter : dr. Naomi Tanggal : 1 Februari 2010 R Captopril 6.25 mg No. X S2 dd tab1 R Furosemid 40 mg No. X S1 dd tab1 R Amlodipine tab No. X S1 dd tab1 Pasien : Samsul bahri Tanda tangan dokter Umur : - Universitas Sumatera Utara 1. Captopril a. Komposisi : Captopril b. Indikasi : Antihipertensi c. Bentuk Sediaan : Tablet d. Cara Penggunaan : 2 kali sehari 1 tablet e. Efek Samping : batuk kering, hipotensi. f. Kontra Indikasi : Hamil g. Hal-hal yang perlu diinformasikan : - Obat diminum pada saat perut kosong - Efek samping pada umumnya batuk kering 2. Furosemid a. Komposisi : Furosemid 40 mg b. Indikasi : diuretik c. Bentuk Sediaan : Tablet d. Cara Penggunaan : 1 kali sehari 1 tablet e. Efek Samping : Rasa tidak enak di perut, gangguan GI, penglihatan kabur, pusing, sakit kepala. f. Kontra Indikasi : Defisiensi elektrolit, hipokalemia g. Hal-hal yang perlu diinformasikan : - Obat diminum pada pagi hari - Selama mengkonsumsi obat, sebaiknya jangan terlalu banyak minum air putih 3. Amlodipine a. Komposisi : Amlodipine besylate Universitas Sumatera Utara b. Indikasi : Hipertensi c. Bentuk Sediaan : Tablet d. Cara Penggunaan : 1 kali sehari 1 tablet e. Efek Samping : Sakit kepala, edema, kelelahan yang menyeluruh, mual, nyeri abdomen, rasa panas dan kemerahan pada wajah, pusing. f. Kontra Indikasi : Hipertensi berat g. Hal-hal yang perlu diinformasikan : - Jika telah makan obat ini selama beberapa minggu jangan berhenti secara mendadak - Mengatur pola makan yang baik, yaitu menghindari makanan yang banyak mengandung garam dan kolesterol tinggi. • Pencampuran Obat Sitostatika Pelayanan farmasi di ruang sitostatika dipimpin oleh apoteker sebagai penanggung jawab. Sebelumnya pencampuranpengoplosan obat suntik dilaksanakan oleh perawat di ruang perawat secara non aseptis. Sekarang pencampuranpengoplosan obat suntik dilaksanakan oleh apoteker atau asisten apoteker Instalasi Farmasi di ruang aseptis. Prosedur kerja diruang pencampuran sitostatik obat kanker yaitu : 1. Petugas pencampuran obat kanker masuk kedalam ruang steril dengan memakai alat pelindung khusus yaitu : baju pelindung, topi, masker, sarung tangan, sepatu khusus. 2. Matikan lampu UV Ultra Violet. 3. Hidupkan Exhaust system, AC dan lampu penerang ruangan sitostatika. Universitas Sumatera Utara 4. Desinfeksi untuk “kotak aseptis“ dengan menyemprotkan alkohol 70 ke seluruh permukaan dalam kotak aseptis tersebut. 5. Pasang alas “khemoterapi“ pada meja tempat mencampur obat kanker, lakukan pencampuran obat kanker dilakukan secara aseptis. Setelah selesai mencampur, kotak tersebut dibersihkan, lalu buang alas “khemoterapi“ bekas dan desinfeksi kembali dengan menyemprot alkohol 70 . 6. Sampah-sampah dimasukkan dalam tong sampah yang terdiri dari tong sampah khusus untuk tempat pembuangan sampah bekas obat sitostatika, dan tong sampah biasa untuk tempat pembuangan sampah yang tidak berbahaya. 7. Matikan Exhaust system, AC dan lampu penerang kemudian hidupkan lampu UV. 8. Tutup pintu. 9. Antar sampah yang berbahaya dalam plastik ke IPAL untuk dibakar dalam incenerator. Sebelum melakukan pencampuran obat kanker, terlebih dahulu dilakukan penghitungan dosis dan volume cairan yang diambil, yang dapat dilihat pada tabel di bawah: Universitas Sumatera Utara Tabel 5. Form Pencampuran Kemoterapi Sitostatik FORM PENCAMPURAN OBAT KEMOTERAPI SITOSTATIK RSUD Dr. PIRNGADI KOTA MEDAN Nama Pasien : Safii Waktu Pencampuran No. MR : 70-93-26 Hari : Kamis Ruang Rawat : 615 Tanggal : 08-April-2010 Dr.Yang Merawat : Prof. dr. Azmi Jam : 10:00 Keterangan : NHL Petugas : Surtati Khadijah Pelarut Infus No. Nama Obat Dosis yang dibutuhkan Cara Pemberian Isi AmpVial Jlh AmpVial Nama Vol Larutan yang diambil Nama Volume Vol. Campuran Exp date 1. Anzatax 240 mg i.v 30 mg5 ml 8 vial 40 ml NaCl 0,9 250 ml 290 ml 2. Platosin 140 mg i.v 50 mg50 ml 10 mg10 ml 2 vial 4 vial 140 ml NaCl 0,9 1000 ml 1140 ml Universitas Sumatera Utara Adapun obat-obat kanker yang harus dicampur dengan perlakuan khusus yaitu: 1. Untuk obat Paclitaxel generik, Azantax, Ebetaxel, Paxus, Taxol obat paten yaitu dengan cara memindahkan cairan obat dengan spuit ke dalam infus melalui dinding bag infus agar tidak keruh 2. Obat kanker yang harus dibungkus plastic hitam yaitu Platosin Carbocin dan Doxorubicin. Tabel 6. Daftar Stok Obat-Obat Sitostatik yang Ada di Instalasi Farmasi No Nama Obat Sediaan Obat Bentuk Obat 1. Anzatax 30 mg Vial 2. Carbocin 50, 150, 500 mg Vial 3. Cyclophosphamid 1000, 100 mg Vial 4. Doxorubin 10, 50 mg Vial 5. Fluracedyl 500 mg Vial 6. Vincristine 1, 2 mg Vial 7. Posyd 100 mg Vial 8. Platosin 10, 50 mg Vial 9. Tamoplex 10, 20 mg Tablet 10. Rescovulin 15, 50 mg Vial • Unit Clinical Ward Fungsi dari pada unit ini telah terbukti dengan adanya peningkatan peranan apoteker dalam pemantauan rasionalisasi penggunaan obat untuk rawat inap dan rawat jalan. Peranan ini telah dibuktikan dengan dibentuknya Tim Legalisasi resep.

3.4 Instalasi Central Sterilization Supply Department CSSD