PENERAPAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA SISWA DI KELAS VIII-1 SMP NASRANI 1 MEDAN.

PENERAPAN PENDEKATAKAN KONSTEKTUAL UNTUK MENINGKATKAN
KEMAMPUAN PECAHAN MASALAH MATEMATIKA SISWA
DI KELAS VIII-1 SMP NASRANI 1 MEDAN

Oleh :
Desi R. Munthe
NIM 4123311009
Program Studi Pendidikan Matematika

SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar
Sarjana Pendidikan

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
MEDAN
2016

RIWAYAT HIDUP
Desi R. Munthe dilahirkan di Salak, pada tanggal 14 Desember 1993.
Ayah bernama Dahlan Munthe dan Ibu bernama Respina Sihombing. Merupakan

anak pertama dari empat bersaudara. Pada tahun 2000, penulis masuk sekolah SD
Negeri Laetarondi No. 030426, dan lulus pada tahun 2006. Pada tahun 2006,
penulis melanjutkan sekolah ke SMP Negeri 1 Salak dan lulus pada tahun 2009.
Pada tahun 2009, penulis melanjutkan sekolah di SMA Negeri 1 Salak, dan lulus
pada tahun 2012. Pada tahun 2012, penulis diterima di Program Studi Pendidikan
Matematika Jurusan Matematika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan
Alam Universitas Negeri Medan.

iii

PENERAPAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL UNTUK
MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH
MATEMATIKA SISWA DI KELAS VIII-1 SMP NASRANI 1 MEDAN
Desi R. Munthe (4123311009)
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan: untuk meningkatkan kemampuan pemecahan
masalah siswa melalui pendekatan kontekstual untuk memperbaiki proses
pembelajaran di Kelas VIII-1 SMP NASRANI 1 Medan. Jenis penelitian ini
adalah penelitian tindakan kelas. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas
VIII-1 SMP Nasrani 1 Medan pada semester ganjil tahun ajaran 2016/2017

dengan jumlah siswa 38 orang. Objek penelitian adalah Penerapan Pendekatan
Kontekstual untuk Meningkatkan Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika
Siswa Pada Materi SPLDV di Kelas VIII-1 SMP Nasrani 1 Medan. Penelitian ini
terdiri dari dua siklus, dimana di akhir setiap siklus diberikan tes kemampuan
pemecahan masalah yang berbentuk uraian untuk mengetahui kemampuan
pemecahan masalah siswa.
Berdasarkan hasil analisis data setelah pemberian tindakan diperoleh pada
siklus I terdapat 28 orang siswa (73,68%) yang memperoleh kategori kemampuan
pemecahan masalah minimal sedang atau mencapai ketuntasan belajar dengan
rata-rata kelas 19,81. Pada siklus II diperoleh 33 orang siswa (86,84%) yang
memperoleh kategori kemampuan pemecahan masalah minimal sedang (mencapai
ketuntasan belajar) dengan rata-rata kelas 21,34. Dari siklus I ke siklus II
diperoleh peningkatan jumlah siswa yang mencapai ketuntasan belajar yaitu
sebanyak 5 orang siswa (13,15%) dan nilai rata-rata meningkat sebesar 1,53.
Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan oleh observer, diperoleh pengelolaan
pembelajaran yang dilaksanakan guru pada siklus I dapat dikatakan termasuk
kategori sedang. Pada siklus II, tingkat kemampuan peneliti mengelola
pembelajaran termasuk kategori baik.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa penerapan pendekatan
Kontekstual dapat meningkatkan kemampuan pemecahan masalah matematika

siswa kelas VIII-1 SMP Nasrani 1 Medan.

iv

KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat dan
anugerah-Nya, sehingga skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik. Skripsi ini
berjudul ”Penerapan Pendekatan Kontekstual Untuk Meningkatkan Kemampuan
Pemecahan Masalah Matematika di Kelas VIII-1 SMP Nasrani 1 Medan Tahun
Ajaran 2016/2017”disusun untuk memperoleh gelar sarjana Pendidikan di jurusan
Matematika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas
Negeri Medan.
Pada kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada :
Bapak Drs. W.L. Sihombing, M.pd selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang telah
banyak memberikan bimbingan dan saran-saran kepada penulis sejak awal
penelitian sampai dengan selesainya penulisan skripsi ini. Ucapan terima kasih
juga disampaikan kepada

Bapak Drs. Zul Amry, M.Si,P.hD Bapak Budi


Halomoan Siregar, S.Pd, M.Scdan Ibu Erlinawaty Simanjuntak, S.Pd,M.Si yang
telah memberikan masukan dan saran-saran mulai dari rencana penelitian sampai
selesainya penyusunan skripsi ini. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada,
Bapak Prof. Syawal Gultom, M.Pd selaku Rektor Universitas Negeri
Medan,Bapak Dr. Asrin Lubis,M.Pd selaku Dekan FMIPA UNIMED, Bapak Dr.
Edy Surya, M.Si selaku ketua Jurusan Matematika, Bapak Drs. Marojahan
Panjaitan, M.Pd selaku Pembimbing Akademikdan seluruh Bapak Ibu Dosen
beserta Staf Pegawai Jurusan Matematika FMIPA UNIMED yang sudah
membantu penulis. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada Bapak Marium
Malau, S.Pd selaku Kepala SMP Nasrani 1 Medan, Bapak Elia Sinaga, S.Pd,
selaku guru matematika SMP Nasrani 1 Medan, guru dan staf pegawai SMP
Nasrani 1 Medanyang namanya tidak memungkinkan penulis menyebutkan satu
persatu, terima kasih atas segala arahan bantuan dan kerjasama yang diberikan
kepada penulis.
Teristimewa penulis sampaikan terimakasih kepada Ayahanda Dahlan
Munthe, Ibunda tersayang Respina Sihombingyang telah banyak memberi kasih
sayang, dukungan, nasihat, dan doa sehingga perkuliahan dan penyusunan skripsi

v


ini dapat terlaksana dengan baik dan juga adikku Rutmaida Jelita Munthe, Jonipar
Manatap Munthe dan Dikson Pandapotan Munthe yang telah memberikan doa dan
motivasi kepada penulis. Terima kasih juga buat sahabat saya : Rifka Purnama
Sari Sinaga, Novita Rubiyanty Sidabutar, Widya K.Manik, dan teman-teman kelas
Eks B 2012, Mince, Irawati, Novi Sihombing, Bang Janto Simamora, S.Pd, Kak
Lasri Bakara, SE, Kak Juliyanti A.md, Kak Marta Dhinata, A,md, Kak Nensi dan
Jelita,Teman Satu PS (Elisa, Wiarno, Hendrikson dan Richard), Pendoa GBI
MMTC, FA Metanoia, Youth GBI MMTC, UKMKP Up-MIPAterima kasih atas
doa dan dukungannya.
Penulis telah berupaya semaksimal mungkin dalam penyelesaian skripsi
ini, namun penulis menyadari masih banyak kelemahan baik dari segi isi maupun
tata bahasa. Untuk itu, penulis mengharapkan saran dan kritik yang bersifat
membangun dari pembaca demi sempurnanya skripsi ini. Kiranya skripsi ini
bermanfaat dalam memperkaya khasanah ilmu pendidikan.

Medan,

Agustus2016

Penulis,


Desi R. Munthe
NIM. 4123311009

vi

DAFTAR ISI
Lembar Pengesahan
Daftar Riwayat Hidup
Abstrak
Kata Pengantar
Daftar Isi
Daftar Gambar
Daftar Tabel
Daftar Lampiran

Halaman
i
ii
iii

iv
vi
viii
ix
x

BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang Masalah
1.2. Identifikasi Masalah
1.3. Batasan Masalah
1.4. Rumusan Masalah
1.5. Tujuan Penelitian
1.6. Manfaat Penelitian

1
6
6
7
7
7


BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Kerangka Teorits
2.1.1 Masalah Dalam Matematika
2.1.2 Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika
2.2 Hakekat Pembelajaran dengan Pendekatan Kontekstual
2.2.1 Pengertian Pembelajaran Kontekstual
2.2.2 Karakteristik Pembelajaran Kontekstual
2.2.3 Komponen Utama Pembelajaran Kontekstual
2.2.4 Teori-Teori yang Relevan dengan Pembelajaran kontekstual
2.2.5 Elemen dan Karakteristik Pendekatan Pembelajaran Kontekstual
2.2.6 Langkah-langkah Pelaksanaan
2.2.7 Kelebihan dan Kekurangan Kontekstual
2.3 Materi Pembelajaran
2.3.1 Sistem Linier Dua Variabel (SPLDV)
2.4 Penelitian yang Relevan
2.5 Kerangka konseptual

9
9

10
13
13
14
15
18
21
22
22
23
23
32
35

BAB III METODE PENELITIAN
3.1. Lokasi dan Waktu penelitiam
3.1.1. Lokasi Penelitian
3.1.2 Waktu Penelitian
3.2. Jenis Penelitian
3.3. Subjek dan Objek Penelitian

3.3.1 Subjek Penelitian
3.3.2 Objek Penelitian
3.4. Prosedur Penelitian

36
36
36
36
36
36
36
37

vii

3.4.1 Siklus I
3.5. Alat Pengumpulan Data
3.5.1. Tes Pemecahan Masalah
3.5.2. Observasi
3.5.3 Dokumentasi

3.6. Teknik Analisis Data
3.6.1. Reduksi Data
3.6.2. Paparan Data
3.6.3. Penarikan Kesimpulan

37
39
39
40
40
40
40
41
43

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1. Deskripsi Hasil Penelitian
4.1.1. Deskripsi Hasil Tes Awal
4.2. Hasil Penelitian Siklus I
4.2.1. Perencanaan Tindakan I
4.2.2. Pelaksanaan Tindakan I
4.2.3. Analisis Data I
4.2.2. Refleksi I
4.3. Deskripsi Hasil Penelitian pada Siklus II
4.3.1 Permasalahan II
4.3.2 Tahap Perencanaan Tindakan II
4.3.3 Pelaksanaan Tindakan II
4.3.4 Analisis Data II
4.3.5 Refleksi II
4.4. Pembahasan Hasil Penelitian

44
44
47
47
47
48
54
56
56
56
57
58
68
69

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
73
5.2. Saran
73
DAFTAR PUSTAKA
74
LAMPIRAN
.......................................................................................................................... 7f777
77

viii

DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 4.1
Gambar 4.2
Gambag 4.3
Gambar 4.4
Gambar 4.5
Gambar 4.6
Gambar 4.7

Diagram Tes Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika
Siswa Per Indikator Pada Tes Awal
Diagram Tingkat Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika
Siswa Pada Tes Awal
Diagram Tes Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika
Siswa Per Indikator Pada TKPM I
Diagram Tingkat Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika
Siswa Pada TKPM I
Diagram Tes Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika
Siswa Per Indikator Pada TKPM II
Diagram Tingkat Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika
Siswa Pada TKPM II
Diagram Tingkat Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika
Siswa Pada Setiap Tindakan

45
46
49
51
59
61
71

ix

DAFTAR TABEL

Halaman
Tabel 1.1
Tabel 3.1
Tabel 4.1
Tabel 4.2
Tabel 4.3
Tabel 4.4
Tabel 4.5
Tabel 4.6
Tabel 4.7
Tabel 4.8
Tabel
Tabel
Tabel
Tabel

4.9
4.10
4.11
4.12

Hasil Kerja Siswa
Kemampuan Siswa dalam Pemecahan Masalah
Deskripsi Tingkat Kemampuan Pemecahan Masalah
Matematika Siswa Per Indikator Pada Tes Awal
Deskripsi Tingkat Kemampuan Siswa Memecahkan Masalah
Pada Tes Awal
Deskripsi Tingkat Kemampuan Pemecahan Masalah
Matematika Siswa Per Indikator Pada TKPM I
Deskripsi Tingkat Kemampuan Siswa Memecahkan Masalah
Pada TKPM I
Deskripsi Hasil Observasi Guru Pada Pembelajaran Siklus I
Deskripsi Hasil Observasi Siswa Pada Pembelajaran Siklus I
Deskripsi Tingkat Kemampuan Pemecahan Masalah
Matematika Siswa Per Indikator Pada TKPM II
Deskripsi Tingkat Kemampuan Siswa Memecahkan Masalah
Pada TKPM II
Deskripsi Hasil Observasi Guru Pada Pembelajaran Siklus II
Deskripsi Hasil Observasi Siswa Pada Pembelajaran Siklus II
Letak Kesalahan Siswa Dalam Mengerjakan Soal Di Kelas
Deskripsi Tabel Kemampuan Siswa Setiap Siklus

4
41
44
45
49
50
51
53
69
60
61
63
65
71

x

DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1
Lampiran 2
Lampiran 3
Lampiran 4
Lampiran 5
Lampiran 6
Lampiran 7
Lampiran 8
Lampiran 9
Lampiran 10
Lampiran 11
Lampiran 12
Lampiran 13
Lampiran 14
Lampiran 15
Lampiran 16
Lampiran 17
Lampiran 18
Lampiran 19
Lampiran 20
Lampiran 21
Lampiran 22
Lampiran 23
Lampiran 24
Lampiran 25
Lampiran 26
Lampiran 27
Lampiran 28
Lampiran 29

Lampiran 30
Lampiran 31

Lampiran 32
Lampiran 33

Lampiran 34

Halaman
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) I
77
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) II
92
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) III
98
Lembar Kerja Siswa I
103
Lembar Kerja Siswa II
106
Lembar Kerja Siswa III
111
Lembar Kerja Siswa IV
115
Lembar Kerja Siswa V
119
Alternatif Lembar Kerja Siswa I
123
Alternatif Lembar Kerja Siswa II
125
Alternatif Lembar Kerja Siswa III
129
Alternatif Lembar Kerja Siswa IV
132
Alternatif Lembar Kerja Siswa V
135
Kisi-Kisi Tes kemampuan Awal
139
Lembar Validasi Tes Kemampuan Awal
141
Tes Kemampuan Awal
144
Kisi-Kisi Tes Kemampuan Pemecahan masalah I
145
Lembar Validasi Tes kemampuan Pemecahan Masalah I
145
Tes Kemampuan Pemecahan Masalah I
150
Kisi-Kisi Tes Kemampuan Pemecahan masalah II
151
Lembar Validasi Tes kemampuan Pemecahan Masalah II
153
Tes Kemampuan Pemecahan Masalah II
156
Alternatif penyelesaian Tes Kemampuan Pemecahan MasalahI 157
Alternatif penyelesaian Tes Kemampuan Pemecahan
Masalah II
161
Pedoman Penskoran Tes Kemampuan Pemecahan Masalah
165
Lembar Observasi Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I
166
Lembar Observasi Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II
170
Daftar Nilai Tes Awal
174
Tabel Penentuan Persentase Kemampuan Siswa Memecahkan
Masalah Untuk Setiap Langkah Pemecahan Masalah Pada Tes
Awal
176
Daftar Nilai Tes Kemampuan Pemecahan Masalah I (TKPM I) 178
Tabel Penentuan Persentase Kemampuan Siswa Memecahkan
Masalah Untuk Setiap Langkah Pemecahan Masalah Pada Tes
Kemampuan Pemecahan Masalah I (TKPM I)
180
Daftar Nilai Tes Kemampuan Pemecahan Masalah II
(TKPM II)
182
Tabel Penentuan Persentase Kemampuan Siswa Memecahkan
Masalah Untuk Setiap Langkah Pemecahan Masalah Pada Tes
Kemampuan Pemecahan Masalah II (TKPM II)
184
Dokumentasi Penelitian
186

BAB I
PENDAHULUAN

1.1.

Latar Belakang Masalah
Proses

pembelajaran

merupakan

suatu

proses

yang

mengandung

serangkaian kegiatan guru dan siswa atas dasar hubungan timbal balik yang
berlangsung secara edukatif. Namun pada kenyataannya masih banyak masalah
yang ditemukan yang harus diperbaiki, masalah yang ditemukan dilapangan
diantaranya: siswa tidak aktif saat proses belajar mengajar berlangsung,
pembelajaran matematika tidak dikaitkan dengan kehidupan nyata siswa, tingkat
kemampuan pemecahan masalah matematika siswa masih rendah. Masalah-masalah
tersebut menghambat tercapainya tujuan pembelajaran. Agar tujuan pembelajaran
tidak terhambat, maka masalah-masalah tersebut harus diselesaikan. Untuk
menyelesaikan masalah-masalah di atas, peneliti mengasumsikan pendekatan
kontektual. Dengan pendekatan kontekstual membantu guru mengaitkan antara
materi yang diajarkan dan mendorong siswa membuat hubungan antara
pengetahuan yang dimiliki dengan penerapan kehidupan sehari-hari.
Berdasarkan hasil observasi terhadap kegiatan belajar mengajar di kelas
VIII-1 SMP NASRANI 1 Medan, bahwa proses belajar masih berpusat pada guru.
Guru memberikan informasi kepada siswa sementara siswa hanya menerima
informasi dari guru. Saat proses belajar mengajar berlangsung banyak siswa yang
tidak aktif. Hal ini terlihat banyak siswa cenderung diam. Siswa hanya duduk dan
mendengarkan penjelasan materi dan mengerjakan soal yang diberikan oleh guru
tanpa adanya respon, kritik dan pertanyaan dari siswa kepada guru sebagai umpan
balik dalam kegiatan belajar mengajar. Contohnya saat guru bertanya apakah ada
yang tidak dipahami, siswa kelas VIII-1 hanya diam dan tidak merespon. Saat
mengerjakan soal latihan, hanya beberapa orang siswa yang menyelesaikannya
sedangkan siswa yang lain hanya menunggu jawaban dari depan. Selain itu saat
1

2

disuruh maju kedepan untuk mengerjakan soal banyak siswa yang diam sehingga
guru dan siswa bersama-sama untuk menyelesaikannya
Siswa merasa kesulitan untuk

belajar matematika karena matematika

abstrak. Dalam bahasa Indonesia abstrak diartikan sebagai sesuatu yang tak
berwujud atau hanya gambaran pikiran. Makna dari penjelasan tersebut adalah
sesuatu yang abstrak tidak berwujud dalam bentuk konkret atau nyata, hanya dapat
dibayangkan dalam pikiran saja. Hal ini sangat kontras dengan alam pikiran
kebanyakan siswa yang terbiasa berpikir tentang objek-objek yang konkret. Oleh
karena itu, konsep-konsep matematika yang abstrak tidak dapat sekadar ditransfer
begitu saja dalam bentuk kumpulan informasi kepada siswa. Berdasarkan hasil
wawancara dengan 10 orang siswa di kelas tersebut mereka mengaku tidak
memahami kegunaan dan penerapan materi matematika dalam kehidupan nyata.
Mereka mengaku matematika hanya materi yang berkaitan dengan angka dan
konsep.
Guru tidak menerapkan pendekatan kontekstual. Dimana pembelajaran
matematika tidak dikaitkan dengan kehidupa nyata siswa. Misalnya, setelah guru
matematika SMP Nasrani 1 Medan menjelaskan materi, memberikan sebuah rumus,
kemudian guru tersebut memberikan contoh dan soal latihan. Hal ini menyebabkan
banyak siswa yang tidak memahami materi yang diajarkan oleh guru tersebut
sehingga pembelajaran matematika jadi tidak bermakna karena hanya mengerjakan
soal dan berhitung saja tanpa tahu apa hubungan materi yang dipelajari dengan
kehidupan sehari-hari. Trianto (2010:90) menyatakan bahwa: “sebagian besar siswa
kurang mampu menghubungkan antara apa yang mereka pelajari dengan bagaimana
pengetahuan tersebut akan dimanfaatkan/diaplikasikan pada situasi baru”. Situasi
baru ini bisa saja dialami siswa dalam kehidupan sehari-hari, sehingga guru perlu
mengaitkan materi yang diajarkan dengan situasi dunia nyata siswa, karena belajar

3

akan lebih bermakna jika anak mengalami sendiri apa yang dipelajari bukan
sekedar mengetahuinya.
Berdasarkan observasi awal (tanggal 5 Februari 2016), Penulis memberikan tes
kepada siswa kelas VIII-1.

Tes yang diberikan berupa tes diagnostik yang

berbentuk uraian untuk melihat kemampuan siswa dalam memecahkan masalah
dalam matematika. Berikut adalah soal uraian yang di berikan kepada siswa :
1. Ayah ingin memasang pagar mengelilingi kebun pisang dengan kawat duri
agar daun dan pisang yang ada di kebunnya tidak dimakan oleh kambing.
Apabila kebun ayah berbentuk persegi panjang dengan panjang 20 m dan
lebar 10 m. Berapakah panjang kawat duri yang harus di siapkan ?
2. Dimas memiliki sebidang tanah berbentuk persegi panjang yang ditanami
pohon kelapa dengan luas 143 m2 dan lebarnya 11 meter. Berapakah
panjang kebun pohon kelapa dimas ?
3. Paman memiliki kayu bingkai sepanjang 200 cm. Paman berencana
membuat sebuah bingkai foto berbentuk persegi dengan panjang sisi 40 cm.
Berapakah panjang kayu bingkai yang di perlukan untuk membuat bingkai
foto dan sisa kayu bingkai?
Berikut adalah hasil pengerjaan beberapa kesalahan menyelesaiakan soal
uraian diatas.
No
1

Hasil Kerja Siswa

Analisi Kesalahan Siswa
Siswa yang tidak
mampu
memahami
masalah
dalam
menuliskan apa yang diketahui dan
apa
yang ditanya pada
soal.
Seharusnya
Dik: sebidang kebun dengan
p = 20 m
l = 10 m
Dit: berapakah kawat du yang harusdi
siapkan?

2.
Siswa yang tidak

mampu dalam

4

merencanakan pemecahan masalah
dalam merencanakan rumus yang
akan digunakan
Seharusnya
a. Panjang kayu yang di perlukan
untuk membuat bingkai/keliling
persegi = 4 x sisi
= 4 x 40 cm
= 160 cm
b. sisa kayu = panjang kayu bingkai
– panjang kayu yang diperlukan
= 200 cm – 160 cm

3.

4.

Siswa yang tidak mampu dalam
menyelesaikan
masalah dimana
penyelesaian yang dilakukan masih
salah
Seharusnya
Luas
=pxl
2
143 m = p x 11 m
p = 143 m2 : 11 m
= 13 m

Siswa yang tidak mampu dalam
memeriksa kembali penyelesaian
atau dalam menyimpulkan hasil
jawaban masih salah.
Seharusnya
Jadi, Panjang kayu yang di butuhkan
untuk membuat bingkai adalah 160
cm dan Sisa kayu bingkai adalah 40
cm
Tabel 1.1 Hasil Kerja Siswa
Dalam mengerjakan soal siswa mengalami kesulitan dalam mengaitkan

antara yang diketahui dengan yang ditanya dari soal dan banyak siswa yang
mengalami kesulitan dalam memisalkan mengubah kalimat soal kedalam kalimat
matematika (membuat model), siswa mengalami kesulitan untuk menggunakan
pengetahuannya untuk menyelesaikan persoalan matematika yang menyangkut

5

kehidupan sehari-hari. Untuk itu maka kemampuan memecahkan masalah perlu
menjadi fokus perhatian dalam pembelajaran matematika. Menurut Sanjaya (2009:
219) “Pemecahan Masalah (problem solving) dapat mengembangkan kemampuan
siswa untuk berpikir kritis dan mengembangkan kemampuan mereka untuk
menyesuaikan dengan pengetahuan yang baru”.
Menurut Trianto (2011: 90) “Sebagian besar siswa kurang mampu
menghubungkan antara apa yang mereka pelajari dengan bagaimana pengetahuan
tersebut akan dimanfaatkan/diaplikasikan pada situasi baru”. Situasi baru ini bisa
saja dialami siswa dalam kehidupan sehari-hari, sehingga pendidik perlu
mengaitkan materi yang diajarkan dengan situasi dunia nyata siswa, karena belajar
akan lebih bermakna jika anak mengalami sendiri apa yang dipelajari bukan
sekedar mengetahuiya.
Salah satu pendekatan pembelajaran yang menuntut keaktifan siswa untuk
mencari makna sendiri dan memecahkan masalah dari yang mereka pelajari adalah
pendekatan kontekstual atau Contextual Teaching and Learning (CTL). Seperti
yang diungkapkan Sanjaya (2006:257) ”Pengetahuan bukanlah hasil ”pemberian”
dari orang lain seperti guru, tetapi hasil dari proses mengkonstruksi yang dilakukan
oleh setiap individu”. Pada pembelajaran CTL guru tidak mengharuskan siswa
menghafal fakta-fakta tetapi guru hendaknya mendorong siswa secara aktif untuk
mengkontruksi pengetahuan dibenak mereka sendiri. Senada dengan yang
diungkapkan Sanjaya (2006:255) mengatakan bahwa:
CTL merupakan strategi yang melibatkan siswa secara penuh dalam proses
pembelajaran. Siswa didorong untuk beraktivitas mempelajari materi
pelajaran sesuai dengan topik yang akan dipelajarinya. Belajar dalam
konteks CTL bukan hanya sekedar mendengarkan, mencatat, tetapi belajar
adalah proses berpengalaman s ecara langsung.
CTL merupakan strategi yang melibatkan siswa secara penuh dalam proses
pembelajaran. Hal ini senada yang diungkapkan oleh Sanjaya (2006:255) yaitu ”
Contextual Teaching and Learning (CTL) adalah suatu strategi pembelajaran yang
menekankan kepada proses keterlibatan siswa secara penuh untuk dapat

6

menemukan materi yang dipelajari dan menghubungkannya dengan situasi
kehidupan nyata sehingga mendorong siswa untuk menerapkannya dalam
kehidupan mereka”. Proses belajar dalam konteks CTL tidak mengharapkan agar
siswa hanya menerima pelajaran, akan tetapi proses mencari, menemukan dan
memecahkan sendiri masalah dari materi yang mereka pelajari.
Berdasarkan latar belakang diatas, maka peneliti tertarik untuk mengadakan
penelitian

dengan

judul:”Penerapan

Pendekatan

Kontekstual

untuk

Meningkatkan Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika Siswa di Kelas
VIII-1 SMP NASRANI 1 Medan”
1.2.

Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka identifikasi masalah dalam

penelitian ini adalah:
1.

Siswa kelas VIII-1 SMP NASRANI 1 tidak aktif.

2.

Kemampuan pemecahan masalah matematika siswa kelas VIII-1 SMP
NASRANI 1 masih rendah.

3.

Siswa kelas VIII-1 SMP NASRANI 1 tidak mampu memahami masalah
dalam menuliskan apa yang diketahui dan apa yang ditanya pada soal.

4.

Siswa kelas VIII-1 SMP NASRANI 1 mengalami kesulitan menyelesaikan
soal-soal dalam bentuk soal cerita terkait dalam kehidupan sehari-hari.

5.

Pembelajaran matematika jarang dikaitkan dengan masalah kontekstual
yang

di alami siswa kelas VIII-1 SMP NASRANI 1

Medan dalam

kehidupan sehari-hari
6.

1.3.

Pendekatan Kontekstual belum pernah diterapkan di SMP Nasrani 1 Medan

Batasan Masalah
Seperti yang telah diuraikan diatas, terdapat bayak masalah yang

teridentifikasi, maka perlu adanya pembatasan masalah agar lebih fokus. Dalam
penelitian ini masalah yang timbul dibatasi pada kemampuan pemecahan masalah

7

matematika siswa kelas VIII-1 SMP NASRANI 1 Medan masih rendah dan
pendekatan kontekstual belum pernah diterapkan di SMP Nasrani 1 Medan

1.4.

Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang, identifikasi masalah dan pembatasan masalah

yang dikemukakan maka permasalahan yang akan dikaji dalam penelitian ini
adalah:
1. Bagaimana strategi penerapan pendekatan kontekstual, untuk meningkatkan
kemampuan pemecahan masalah matematika siswa di Kelas VIII-1 SMP
NASRANI 1 Medan?
2. Bagaimana peningkatan kemampuan pemecahan masalah matematika siswa
Kelas VIII-1 SMP NASRANI 1 Medan setelah diterapkan pendekatan
kontekstual?

1.5.

Tujuan Penelitian
Berdasarkan batasan masalah di atas, maka tujuan penelitian ini adalah

untuk meningkatkan kemampuan pemecahan masalah siswa melalui pendekatan
kontekstual untuk memperbaiki proses pembelajaran di Kelas VIII-1 SMP
NASRANI 1 Medan.

1.6.

Manfaat Penelitian
Adapun manfaat dilakukan penelitian ini adalah :

1.

Bagi siswa, melalui pendekatan Kontekstual diharapkan dapat mengatasi
kesulitan dalam menyelesaikan persoalan matematika dan dapat meningkatkan
kemampuan pemecahan masalah pada materi segi empat

2.

Bagi guru, sebagai bahan pertimbangan dalam memilih model pembelajaran
yang dapat meningkatkan kemampuan pemecahan masalah matematika siswa.

3.

Bagi sekolah, sebagai bahan pertimbangan dalam mengambil alternatif
kebijakan penerapan model pembelajaran yang inovatif di sekolah.

8

4.

Bagi peneliti, dapat memperoleh pengalaman langsung dalam menerapkan
pendekatan Kontekstual pada materi segi empat dan sebagai bekal peneliti
sebagai calon guru mata pelajaran matematika dalam menjalani praktik
mengajar dalam instansi formal yang sesungguhnya.

BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

5.1.

Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat ditarik dari hasil penelitian ini adalah :

1. Strategi penerapan pendekatan kontekstual adalah dengan mengelompokkan
siswa dan memberikan LKS kepada siswa serta memberikan nilai tambah bagi
siswa yang aktif miningkatkan kemampuan pemecahan masalah matematika
siswa dengan pendekatan kontekstual
2. Aktifitas belajar siswa yang diajar dengan penerapan pendekatan kontekstual
adalah:
a). Siswa terlihat lebih aktif dalam menyelesaikan soal-soal yang ada di lembar
kerja siswa, ketika presentasi didepan kelas.
b). Siswa sudah berani mengangkat tangan untuk bertanya.
c). Siswa langsung mengerjakan soal yang diberikan oleh guru walaupun ada
beberapa siswa yang masih berjalan kesana-kesini untuk bertanya kepada
kelompok lain.
d).Semua siswa tampak antusias dalam melakukan diskusi dan semangat
memberikan komentar terhadap kelompok yang maju, memperhatikan hasil
diskusinya dengan kelompoknya.
e). Siswa mau menanggapi hasil diskusi kelompok penyaji.
f). Siswa sudah mau menanggapi hasil diskusi kelompok penyaji tanpa harus
namanya disebutkan oleh guru untuk memberikan tanggapan.
3. Peningkatan kemampuan pemecahan masalah matematika dengan menerapkan
pendekatan kontekstual pada siklus I secara klasikal diperoleh 28 siswa
(73,68%) yang mencapai ketuntasan. Selanjutnya, setelah dilakukan perbaikan
tindakan pada siklus II diperoleh 33 siswa (86,84%) yang sudah mencapai
ketuntasan. Selain itu, jumlah siswa yang mencapai

ketuntasan memiliki

peningkatan kemampuan pemecahan masalah sebanyak 5 siswa dari 28 siswa
pada siklus I meningkat menjadi 33 siswa pada siklus II. Nilai rata-rata kelas
66.04 pada siklus I dan meningkat menjadi 71,13 pada siklus II. Ini berarti
73

74

penerapan pendekatan kontekstul dapat meningkatkan kemampuan pemecahan
masalah matematika siswa di kelas VIII-1 SMP Nasrani 1 Medan.

5.2. Saran
Berdasarkan simpulan penelitian, bahwa saran (rekomendasi) yang diajukan
adalah :
1.

Kepada guru matematika khususnya guru matematika SMP Nasrani 1 Medan,
disarankan memperhatikan kemampuan siswa dalam memecahkan masalah
dan melibatkan siswa dalam proses belajar mengajar. Untuk itu disarankan
hendaknya guru matematika dapat menerapkan pendekatan kontekstual
sebagai salah satu alternatif model pembelajaran.

2.

Kepada siswa SMP Nasrani 1 Medan khususnya siswa yang berkemampuan
rendah agar lebih banyak berlatih, belajar dengan rileks, dan selalu berfikir
bahwa matematika itu menyenangkan.

3.

Bagi peneliti selanjutnya disarankan untuk menyediakan alokasi waktu lebih
karena model pembelajaran ini menggunakan waktu yang lebih banyak dan
memperhatikan kelemahan-kelemahan yang ada pada penelitian ini,sehingga
penelitian yang dilakukan semakin baik.

DAFTAR PUSTAKA
Abdurrahman, M., (2003), Pendidikan Bagi Anak Berkesulitan Belajar, Penerbit
Rineka Cipta, Jakarta.
Ardhyani, Gita Fitria (2010), melakukan penelitian dengan judul : ”Pembelajaran
Matematika Dengan Menggunakan Pendekatan Pemecahan Masalah
Kontekstual Untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Matematik
Tingkat Tinggi Pada Siswa Kelas VII Akselerasi SMP Negeri 5
Bandung”.
Arikunto, S., (2013), Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan , Bumi Aksara, Jakarta.
Durandt, Sri Winarti, Irwan Said, dan Ratman. tanpa tahun. Meningkatkan Hasil
Belajar IPA Khususnya Materi Energi dan Perubahannya Melalui
Pembelajaran Quantum Teaching di Kelas V SDN Inpre Matamaling,
Jurnal Kreatif Tadulako Online, Vol. 2 No. 3 : 2354-614X. (Diakses
Tanggal 24 Juni 2016, 20:00 WIB).
Hartono, Yusuf. (2014), Matematika Strategi Pemecahan Masalah. Yogyakarta :
Graha Ilmu.
Hasanah, (2011), melakukan penelitian dengan judul : “Implementasi Model
Pembelajaran Kontekstual (Contextual Teaching and Learning) untuk
Meningkatkan Kemampuan Pemahaman Matematis Siswa di MTs AlInayah Bandung”.
Hudojo, H., (2005), Pengembangan Kurikulum dan Pembelajaran Matematika,
Penerbit Universitas Negeri Malang, Malang.
Istarani dan Ridwan, (2015), Strategi dan Teknik Pembelajaran Kooperatif.
Media Persada, Medan.
______, (2012), Penelitian Tindakan Kelas, Media Persada, Medan.
Istarani, (2012), 58 Model Pembelajaran Inovatif, Media Persada, Medan.
Mulyasa, E. (2013), Pengembangan Implementasi Kurikulum 2013. Bandung. PT.
Remaja Rosdakarya.
Muslich, M, (2007), Pembelajaran Berbasis Kompetensi dan Kontekstual, PT
Bumi Aksara, Jakarta.
Muslich, M., (2008), KTSP Pembelajaran Berbasis Kompetensi dan Kontekstual,
Bumi Aksara, Jakarta.
Notoatmojo, S., (2005), Metodologi Penelitian Kesehatan. Edisi Ketiga, Rineka
Cipta, Jakarta.
Purwanto, Ngalim. (2009), Evaluasi Pengajaran. Bandung: Rosdakarya

75

76

Sanjaya, W., (2006), Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses
Pendidikan, Fajar Interprtama Mandiri, Jakarta.
_________________, (2009), Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Penerbit
Remaja Rosdakarya, Bandung.
Sudjana, N., (2005), Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Penerbit Remaja
Rosdakarya, Bandung.
Sujono, (1988), Pengajaran Matematika untuk Sekolah Menengah, Depdikbud.
Jakarta.
Sumiati dan asra, (2007), Metode Pembelajaran, wacana Prima, Bandung.
Trianto, (2009), Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif, Kencana,
Jakarta.
Wena, Made, (2011), Stretegi Pembelajaran Inovatif-Progresif, Kencana, Jakarta.

Dokumen yang terkait

PENERAPAN PENDEKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA REALISTIK UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA SISWA DI KELAS VII SMP NASRANI 1 MEDAN T.A 2016/2017.

0 2 28

PENERAPAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA REALISTIK UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 17 MEDAN T.A 2015/2016.

0 3 28

PENERAPAN PENDEKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA REALISTIK UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA SISWA KELAS VIII PADA MATERI SISTEM PERSAMAAN LINIER DUA VARIABEL DI SMP PARULIAN 2 MEDAN.

0 7 24

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA DI KELAS VIII SMP NEGERI 2 SIBOLANGIT.

0 2 25

PENERAPAN PENDEKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA REALISTIK UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA SISWA DI KELAS VIII SMP SWASTA KATOLIK BUDI MURNI-2 MEDAN.

0 3 22

PENERAPAN PENDEKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA REALISTIK UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 6 PANYABUNGAN TAHUN AJARAN 2012/2013.

0 1 15

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA SISWA SMP MELALUI PENERAPAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL.

0 1 20

STUDI KOMPARASI MODEL PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN PENDEKATAN SAINTIFIK DAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL DITINJAU DARI KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMP.

0 1 64

Efektivitas Penerapan Pendekatan Kontekstual dalam Meningkatkan Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika Siswa Kelas VIII SMPN 9 Padang

0 0 8

Efektivitas Penerapan Pendekatan Kontekstual dalam Meningkatkan Kemampuan Pemecahan Masalah Matematika Siswa Kelas VIII SMPN 9 Padang

0 0 8