Populasi Dan Sampel A. Populasi
Populasi dalam penelitian ini dibatasi pada konsumen yang menikmati langsung user jasa dari keberadaan pohon-pohon di Taman Olahraga dan
Rekreasi Gajah Mada yang terletak di Jalan Gajah Mada, Kelurahan Babura, Kecamatan Medan Baru, Kotamadya Medan, Provinsi Sumatera Utara.
Berdasarkan hasil pengamatan di Taman Olahraga dan Rekreasi Gajah Mada diketahui bahwa rata-rata jumlah konsumen yang menikmati langsung user jasa
dari keberadaan pohon-pohon di Taman Olahraga dan Rekreasi Gajah Mada adalah berjumlah 220 orang untuk setiap hari.
Berdasarkan rata-rata jumlah konsumen yang menikmati langsung jasa dari keberadaan pohon-pohon di Taman Olahraga dan Rekreasi Gajah Mada maka
diperoleh klasifikasi kelompok populasi konsumen di antaranya adalah kelompok populasi pengunjung berjumlah 180 orang, kelompok populasi pedagang
berjumlah 30 orang, kelompok populasi pegawaipekerja taman berjumlah 5 orang dan kelompok populasi penyedia jasa berjumlah 5 orang.
Kelompok populasi penyedia jasa dalam penelitian ini adalah kelompok yang menyediakan jasa perparkiran bagi kendaraan bermotor para pengunjung
Taman Olahraga dan Rekreasi Gajah Mada dengan memanfaatkan keberadaan pohon sebagai naungan untuk kendaraan bermotor para pengunjung.
B. Sampel
Pengambilan sampel responden dilakukan dengan menggunakan metode purposive sampling. Sampel diambil secara purposive sampling, yaitu anggota
sampel dipilih secara khusus berdasarkan tujuan penelitian. Menurut Teguh
Universitas Sumatera Utara
1999 pada metode purposive sampling, pengumpulan data atas dasar pertimbangan pribadi semata. Asal calon responden tersebut sesuai dengan
karakteristik populasi yang diinginkan, maka dapat dijadikan sebagai elemen- elemen sampel penelitian. Keuntungan menggunakan teknik ini adalah murah,
cepat dan mudah, serta relevan dengan tujuan penelitian. Adapun jumlah sampel yang diambil sebesar 25 dari rata-rata jumlah konsumen yang menikmati
langsung jasa dari keberadaan pohon-pohon di Taman Olahraga dan Rekreasi Gajah Mada setiap hari. Dalam penarikan jumlah sampel, penulis berpedoman
pada pendapat Arikunto 1990, yaitu apabila subjeknya kurang dari 100 orang, lebih baik diambil semua sehingga penelitiannya merupakan penelitian populasi.
Selanjutnya jika jumlahnya lebih besar dari 100 orang maka dapat diambil antara 10 – 15 atau 20 – 25 .
Berdasarkan rata-rata jumlah konsumen yang menikmati langsung jasa dari keberadaan pohon-pohon di Taman Olahraga dan Rekreasi Gajah Mada maka
dilakukan penarikan sampel sebesar 25 dari jumlah konsumen tersebut dan sekaligus dijadikan sebagai responden dalam penelitian ini dengan jumlah 55
orang. Berdasarkan jumlah responden maka diperoleh 4 empat kelompok populasi pengguna langsung jasa dari keberadaan pohon-pohon di Taman
Olahraga dan Rekreasi Gajah Mada dimana 37 orang atau sekitar 67 dari jumlah responden adalah kelompok populasi pengunjung, 10 orang atau sekitar 18
dari jumlah responden adalah kelompok populasi pedagang, 5 orang atau sekitar 9 dari jumlah responden adalah kelompok populasi pegawaipekerja
taman, dan 3 orang atau sekitar 6 dari jumlah responden adalah kelompok populasi penyedia jasa.
Universitas Sumatera Utara
Tehnik Pengumpulan Data
1. Data primer
Pengumpulan data primer dilakukan dengan penyebaran data isian atau kuesioner Lampiran 1 kepada para pengguna langsung Taman Olahraga dan
Rekreasi Gajah Mada dan dilengkapi dengan wawancara. Menurut Teguh 1999 data primer merupakan data murni yang diperoleh dari hasil penelitian secara
langsung dan yang masih memerlukan pengolahan lebih lanjut barulah data tersebut memiliki arti. Data primer dalam penelitian ini meliputi : nilai ekonomi
keberadaan pohon-pohon di Taman Olahraga dan Rekreasi Gajah Mada, deskripsi tingkat umur, tingkat pendidikan, tingkat pemahaman lingkungan, tingkat
pendapatan dari responden dan analisis pengaruh tingkat pendapatan, tingkat umur, tingkat pendidikan dan tingkat pemahaman lingkungan terhadap kesediaan
membayar willingness to pay dari responden. Data primer dalam penelitian ini dibatasi pada klasifikasi dari masing-
masing variabel seperti kesediaan membayar, pendapatan, umur, pendidikan dan pemahaman lingkungan dari responden dimana kelas 1 satu sebagai kelas
terendah dan kelas 5 lima sebagai kelas tertinggi. Nilai setiap kelas dari masing- masing variabel berdasarkan hasil wawancara terhadap responden di Taman
Olahraga dan Rekreasi Gajah Mada Lampiran 2. Klasifikasi untuk variabel pendidikan dibatasi pada pendidikan formal
yang diterima oleh responden dan dinilai berdasarkan skoring dari setiap pendidikan formal responden yang berasal dari hasil wawancara terhadap
responden di Taman Olahraga dan Rekreasi Gajah Mada Lampiran 2.
Universitas Sumatera Utara
Klasifikasi untuk variabel pemahaman lingkungan responden ditentukan berdasarkan skoring dengan nilai terendah 1 dan nilai tertinggi 5 dari setiap
pertanyaan yang terdapat pada kuesioner dengan jumlah sebanyak 13 pertanyaan kemudian dijumlahkan dan dimasukkan ke dalam 5 lima kategori kelas, seperti
tidak paham, kurang paham, agak paham, paham dan sangat paham.
2. Data sekunder
Pengumpulan data sekunder dilakukan dengan studi pustaka. Data sekunder dalam penelitian ini meliputi data tentang letak, luas, topografi, dan
gambar dari Taman Olahraga dan Rekreasi Gajah Mada.
Analisis Data
Menghitung nilai “mean” rataan, nilai “median” nilai tengah dan nilai “modus” nilai yang sering muncul dari jumlah uang yang bersedia dibayar oleh
responden dalam setiap kunjungan untuk memperoleh manfaat dari keberadaan pohon-pohon di Taman Olahraga dan Rekreasi Gajah Mada.
Menurut Sugiarto 2003 untuk mendapatkan nilai mean, median dan modus digunakan rumus-rumus sebagai berikut :
Mean :
Mean =
n fiXi
∑
Dimana : f
i
= frekuensi kelas ke – i X
i
= nilai tengah kelas ke – i n = banyaknya observasi
Universitas Sumatera Utara
Median : Median =
2 1
+ N
Dimana : N = banyaknya observasi secara keseluruhan
Modus Modus adalah nilai yang paling sering muncul berdasarkan tingkat
frekuensi tertinggi. Berdasarkan hasil wawancara terhadap responden di Taman Olahraga dan Rekreasi Gajah Mada Lampiran 2, modus yang digunakan berasal
dari jumlah responden.
Metode Regresi Metode regresi yang digunakan untuk mengetahui besarnya pengaruh
faktor-faktor tingkat umur X
1
, pendidikan X
2
, pemahaman lingkungan X
3
dan pendapatan X
4
yang berfungsi sebagai variabel independenbebasprediktor terhadap jumlah uang yang bersedia dibayarwillingness to pay yang berfungsi
sebagai variabel dependenterikatrespons oleh responden Y adalah dengan meregresikan variabel tidak bebas dengan beberapa variabel bebas yaitu
pendidikan, pendapatan umur dan pemahaman lingkungan. Model regresi yang digunakan untuk mengetahui besarnya pengaruh
tingkat umur X
1
, pendidikan X
2
, pemahaman lingkungan X
3
dan pendapatan X
4
terhadap kesediaan membayarwillingness to pay Y adalah model regresi berganda dengan menggunakan software Minitab 14.
Menurut Daniel 2001 metode yang digunakan untuk melihat pengaruh dari dua atau tiga dan atau lebih variabel independenbebasprediktor terhadap
Universitas Sumatera Utara
satu variabel dependenterikatrespons adalah model regresi berganda. Persamaan umum regresi berganda
sebagai berikut:
X a
X a
X a
X a
a Y
4 4
3 3
2 2
1 1
+ +
+ +
=
Dimana : Y = Kesediaan membayar willingness to pay
a = intersep
a
1,
a
2
, a
3
, a
4
= koefisien-koefisien untuk setiap variabel X
1
= Tingkat pendapatan X
2
= Tingkat pendidikan X
3
= Tingkat umur X
4
= Tingkat pemahaman lingkungan Analisis regresi merupakan salah satu analisis dalam ilmu statistika yang
diasumsikan bahwa residual mengikuti distribusi normal dengan rata-rata mendekati 0 nol dan standar deviasi tertentu [ε ~ N 0,σ²].
Universitas Sumatera Utara
KONDISI UMUM
Letak dan Luas Taman Olahraga dan Rekreasi Gajah Mada
Taman Olahraga dan Rekreasi Gajah Mada terletak di Jalan Gajah Mada ujung, Kelurahan Babura , Kecamatan Medan Baru, Kotamadya Medan, Provinsi
Sumatera Utara. Luas areal Taman Olahraga dan Rekreasi Gajah Mada berdasarkan Daftar Rekapitulasi Taman di kota Medan menurut Dinas Pertamanan
adalah 310 m². Kecamatan Medan Baru adalah salah satu dari 21 kecamatan di kota
Medan, Provinsi Sumatera Utara, Indonesia. Kecamatan Medan Baru berbatasan dengan Kecamatan Medan Sunggal dan Kecamatan Medan Selayang di sebelah
barat, Kecamatan Medan Polonia di timur, Kecamatan Medan Johor di selatan dan Kecamatan Medan Petisah di utara. Luasnya adalah 5,84 km² dan kepadatan
penduduknya adalah 7.434,08 jiwakm². Kotamadya Medan memiliki luas 26.510 hektar 265,10 km2 atau 3,6
dari keseluruhan wilayah Sumatera Utara. Dengan demikian dibandingkan dengan kotamadyakabupaten lainnya, kota Medan memiliki luas wilayah yang relatif
kecil, tetapi dengan jumlah penduduk yang relatif besar. Secara geografis kota Medan terletak pada 3º 30 - 3º 43 Lintang Utara dan 98º 44 Bujur Timur. Untuk
itu topografi kota Medan cenderung miring ke utara dan berada pada ketinggian 2,5 – 37,5 meter di atas permukaan laut. Secara administratif, wilayah kota Medan
hampir secara keseluruhan berbatasan dengan daerah Kabupaten Deli Serdang, yaitu sebelah barat, selatan dan timur dan sepanjang wilayah utara berbatasan
Universitas Sumatera Utara
langsung dengan Selat Malaka yang diketahui merupakan salah satu jalur lalu lintas terpadat di dunia.
Keadaan Taman Olahraga dan Rekreasi Gajah Mada
Lokasi Taman Olahraga dan Rekreasi Gajah Mada terletak di pinggir jalan umum tepatnya di Jalan Gajah Mada Ujung dan merupakan tempat yang mudah
diakses dikarenakan lokasi yang mudah dijangkau dan banyak dilalui kendaraan- kendaraan umum. Hal ini dapat lihat pada Lampiran 4.
Taman Olahraga dan Rekreasi Gajah Mada merupakan salah satu kawasan Ruang Terbuka Hijau RTH di wilayah Kotamadya Medan yang lengkap dengan
segala fasilitas. Permintaan akan kebutuhan masyarakat untuk tempat olahraga dan tempat rekreasi baik aktif maupun pasif menuntut keberadaan Taman
Olahraga dan Rekreasi Gajah Mada yang bersih, indah dan nyaman yang dapat menimbulkan ketentraman dan keindahan kota. Hal ini sesuai dengan fungsi dari
Taman Olahraga dan Rekreasi Gajah Mada yaitu sebagai sarana olahraga dan sarana rekreasi yang dapat dilihat pada Lampiran 4.
Untuk para pengunjung yang senantiasa datang melakukan kegiatan- kegiatan olahraga, Taman Olahraga dan Rekreasi Gajah Mada menyediakan
beberapa fasilitas-fasilitas olahraga seperti 2 buah lapangan bola voli, 1 buah lapangan basket dan jalantrek untuk kegiatan berlari, bersepeda dan berjalan-
jalan yang disesuaikan dengan kebutuhan para pengunjung. Selain fasilitas olahraga, Taman Olahraga dan Rekreasi Gajah Mada juga menawarkan beberapa
fasilitas rekreasi kepada para pengunjung seperti tempat duduk yang terbuat dari beton yang dilengkapi dengan hamparan rumput. Untuk para pengunjung yang
sengaja datang membawa anaknya bermain, Taman Olahraga dan Rekreasi Gajah
Universitas Sumatera Utara
Mada juga menyediakan taman bermain yang merupakan bagian dari sarana rekreasi.
Taman Olahraga dan Rekreasi Gajah Mada diresmikan pada tanggal 5 Oktober 1993 oleh Raja Inal Siregar selaku Gubernur Kepala Daerah Tingkat I
Sumatera Utara. Hal ini dapat dilihat pada Lampiran 4. Taman Olahraga dan Rekreasi Gajah Mada memiliki 6 buah jalan masuk
dimana letak masing-masing jalan masuk tersebut dibuat di beberapa titik yang mudah dijangkau para pengunjung dengan lebar jalan yang sudah ditentukan oleh
pihak Dinas Pertamanan selaku pengelola Taman Olahraga dan Rekreasi Gajah
Mada.
Taman Olahraga dan Rekreasi Gajah Mada dilengkapi dengan fasilitas pendukung seperti 8 buah lampu penerangan sebagai sumber cahaya pada malam
hari yang dapat menjangkau seluruh sudut ruang dari Taman Olahraga dan Rekreasi Gajah Mada dan sekaligus bertujuan untuk mambantu para pengunjung
melakukan aktifitas pada malam hari. Hal ini dapat dilihat pada Lampiran 4. Di dalam areal Taman Olahraga dan Rekreasi Gajah Mada juga terdapat 1
buah pemancar jaringan telekomunikasi seluler yang dimiliki oleh salah satu perusahaan telekomunikasi ternama di Indonesia. Sesuai dengan fungsi dan
peranan Taman Olahraga dan Rekreasi Gajah Mada sebagai salah satu kawasan Ruang Terbuka Hijau RTH yang merupakan bagian dari ruang terbuka yang
sebagian besar atau seluruhnya diisi oleh tanaman, Taman Olahraga dan Rekeasi Gajah Mada ditanami beberapa pohon-pohon yang mempunyai nilai komersil dan
tidak mempunyai nilai komersil. Pohon-pohon yang mendominasi areal Taman Olahraga dan Rekreasi Gajah Mada adalah pohon dengan jenis kelapa Cocos
Universitas Sumatera Utara
nucifera L dan pohon dengan jenis cemara Casuarina sp. Untuk lebih lanjut, jumlah dan jenis dari pohon-pohon yang terdapat di areal Taman Olahraga dan
Rekreasi Gajah Mada dapat dilihat pada Tabel 1.
Tabel 1. Jenis dan Jumlah Pohon-Pohon di Taman Olahraga dan Rekreasi Gajah Mada
No Nama JenisPohon
Jumlah Nama Daerah
Nama Latin
1 2
3 4
5 6
7 8
9 10
11
12
Kelapa Mahoni
Pulai Tanjung
Akasia Angsana
Nangka Mangga
Cemara Asam Jawa
Bungur Lamtorogung
Cocos nucifera Swietenia mahagoni
Alstonia scholaris Mimusops elengi
Acacia auricoliformis
Pitherocarpus indicus
Arthocarpus integra
Mangifera indica
Casuarina sp Tamarindus indicus
Langerstroemia loudinii Leucaena leucocephala
13 6
7 5
3 2
5 2
11 9
4 9
Total 76
Sumber : Dinas Pertamanan, 2005 Agar tanaman yang terdapat di Taman Olahraga dan Rekreasi Gajah Mada
senantiasa tumbuh prima, semua aspek budidaya meliputi pemangkasan, penyiraman, pemupukan, peremajaan tanaman, pencabutan rumput liar dan lain-
lain, sehingga taman tersebut terlihat cantik, indah hijau, asri dan terawat dengan baik. Untuk perawatan Taman Olahraga dan Rekreasi Gajah Mada, Dinas
Pertamanan Kotamadya Medan telah menyediakan 5 orang pekerja taman yang berfungsi untuk melakukan kegiatan-kegiatan perawatan taman.
Universitas Sumatera Utara
HASIL DAN PEMBAHASAN
Nilai Ekonomi Keberadaan Pohon-Pohon di Taman Olahraga dan Rekreasi Gajah Mada
Berbicara tentang nilai ekonomi keberadaan pohon di Taman Olahraga dan Rekreasi Gajah Mada, berarti kita berbicara fungsinya bagi pemenuhan kebutuhan
secara langsung pemenuhan konsumsi dan kesenangan. Nilai ekonomi keberadaan pohon merupakan persepsi manusia tentang makna suatu objek yang
dalam hal ini adalah keberadaan pohon bagi orang atau individu tertentu yang berada pada tempat atau waktu tertentu. Hal ini didukung oleh Field dan Martha
2002 yang menyatakan bahwa nilai sumberdaya hutan yang dinyatakan oleh suatu masyarakat di tempat tertentu akan beragam, tergantung kepada persepsi
setiap anggota masyarakat tersebut, demikian juga keragaman nilai akan terjadi antara masyarakat yang berbeda.
Nilai keberadaan pohon bukan dihasilkan dari institusi pasar, dan tidak ada kaitannya dengan fungsi perlindungan aset produktif dan proses produksi secara
langsung. Hal ini dikarenakan keberadaan pohon merupakan salah satu elemen penting dalam pembentuk keseimbangan lingkungan demi kelestarian kehidupan.
Menurut Yakin 1997 lingkungan pada dasarnya adalah barang publik, yang keberadaan dan kualitasnya tergantung dari perilaku masyarakat. Nilai ekonomi
sumberdaya dan lingkungan salah satunya menitik beratkan pada persoalan barang publik public goods or common property resources.
Penilaian manfaat dan peranan keberadaan pohon di Taman Olahraga dan Rekreasi Gajah Mada dalam konteks bidang ekonomi dilakukan melalui
pendekatan terhadap kesediaan membayar willingness to pay. Menurut Yakin
Universitas Sumatera Utara
1997 willingness to pay merupakan nilai dari perubahan kondisi lingkungan atau biaya dari kerusakan lingkungan yang ditentukan oleh semua individu baik secara
langsung maupun tidak langsung yang bisa dinyatakan dalam bentuk uang.
A. Manfaat-Manfaat Keberadaan Pohon-Pohon di Taman Olahraga dan Rekreasi Gajah Mada