Objek dan Tempat Penelitian Desain dan Teknik penelitian Definisi dan Operasionalisasi Variabel

75 BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Objek dan Tempat Penelitian

Objek yang diteliti adalah keragaan dan strategi pemasaran agroindustri kerajinan rotan untuk meningkatkan volume penjualan ekspor. Penelitian dilakukan di salah satu industri mebel dan pengolahan rotan yaitu PT. Euroindo Jaya yang beralamat di Kav. Marinir Blok AC No. 7 Pondok Kelapa, Jakarta 13450. Pemilihan PT. Euroindo Jaya sebagai tempat penelitian dilakukan atas dasar pertimbangan bahwa industri tersebut bergerak dalam sektor industri mebel yang telah menghasilkan berbagai macam kerajinan rotan unggulan berupa mebel rotan dan berbagai jenis kerajinan berbahan baku lokal lainnya yang memiliki daya saing cukup tinggi. Selain itu kerajinan rotan PT. Euroindo Jaya memiliki diferensiasi karena desainnya yang unik, telah dipasarkan secara komersial melalui internet, dan produknya telah diekspor ke mancanegara terutama wilayah Europe French, Italy, Reunion and Martinique, USA dan Canada.

3.2 Desain dan Teknik penelitian

Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah desain kualitatif yang didukung data kuantitatif dengan format deskriptif yang bertujuan untuk menjelaskan, meringkaskan berbagai kondisi, situasi, atau berbagai variabel yang timbul di suatu perusahaan yang menjadi objek penelitian berdasarkan apa yang terjadi. Teknik penelitian yang digunakan adalah studi kasus. Menurut Rusidi 2006, studi kasus objek peristiwanya hanya satu unit kasus, dapat berupa kesatuan sosial tertentu, seorang, satu keluarga, suatu kelompok atau organisasi dalam suatu masyarakat, suatu komunitas tertentu dan sebagainya. Sebagai ciri kedalaman penelitiannya adalah seluruh unsur-unsur, ciri-ciri dan sifat-sifat proses dan tinggi dari kesatuan sosial itu diteliti dan dianalisis dalam kesatuan sistemnya systemic.

3.3 Definisi dan Operasionalisasi Variabel

Variabel adalah suatu konsep yang akan menjadi objek pengamatan penelitian yang dinyatakan sebagai gejala yang diteliti Suryabrata dalam Muh. Idrus, 2007. Sesuai dengan perumusan masalah, maka konsep yang akan diteliti adalah keragaan usaha dan strategi pemasaran yang dilakukan PT. Euroindo Jaya untuk meningkatkan volume penjualan ekspor ditinjau dari variabel-variabel sebagai berikut: 1. Keragaan agroindustri kerajinan rotan. Keragaan agroindustri kerajinan rotan adalah penyelenggaraan usaha dari sisi pengolahan rotan meliputi proses pengadaan bahan baku hingga kegiatan produksi untuk menghasilkan kerajinan rotan yang memiliki nilai tambah serta berdaya saing dapat dilihat dari indikator sebagai berikut : 1 Pengadaan Bahan Baku. Pengadaan bahan baku adalah usaha dalam menjaga pasokan bahan mentah untuk proses produksi. Dalam pengadaan bahan baku ini, stakeholder dari industri pengolahan rotan menjalin hubungan dengan para petani rotan yang telah dibangun sejak awal berdirinya industri tersebut. Kemitraan dengan para petani rotan sangat penting bagi industri pengolahan rotan untuk menjaga pasokan bahan bakunya supaya tetap tersedia dengan baik. 2 Proses Produksi. Proses produksi adalah proses pengolahan input menjadi output yang memiliki nilai tambah. Kekuatan produksi atau operasi mencakup kapasitas produksi, fasilitas produksi, teknologi produksi yang digunakan, dan efisiensi produksi. 3 Pemasaran. Pemasaran adalah suatu proses sosial, dimana individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka butuhkan, dan mereka inginkan dengan menciptakan dan mempertahankan produk serta nilai dengan individu dan kelompok lainnya. Kekuatan pemasaran mencakup citra perusahaan atau produk, pemahaman tentang pasar, dan jaringan distribusi. 2. Strategi pemasaran. Strategi pemasaran adalah sebagai alat fundamental yang direncanakan untuk mencapai tujuan perusahaan dengan mengembangkan keunggulan bersaing yang berkesinambungan melalui pasar yang dimasuki dan program pemasaran yang digunakan untuk melayani pasar sasaran tersebut. Strategi pemasaran yang dilakukan perusahaan untuk meningkatkan volume penjualan ekspor kerajinan rotan berhubungan dengan lingkungan internal dan eksternal perusahaan. Subvariabel mengenai lingkungan internal dan eksternal perusahaan dapat dijabarkan sebagai berikut : 1 Lingkungan Internal. Lingkungan internal perusahaan adalah kegiatan pokok perusahaan yang terdiri dari keuangan, sumber daya manusia, serta riset dan pengembangan menggambarkan kekuatan internal perusahaan. Lingkungan internal perusahaan dilihat dari indikator : a Keuangan. Keuangan adalah administrasi yang mengurusi keluar masuknya uang untuk menjalankan keseluruhan aktivitas usaha suatu perusahaan. Kekuatan keuangan mencakup sumber modal, akses memperoleh kredit, alokasi dana untuk setiap kegiatan perusahaan, dukungan sumber daya keuangan dalam memenuhi kebutuhan dana setiap kegiatan dan efisiensi penggunaan sumber daya keuangan; b Sumber Daya Manusia. Sumber Daya Manusia adalah orang-orang yang memiliki kemampuan dan keahlian dalam hal tertentu, sehingga sangat dibutuhkan untuk menjalankan kepentingan perusahaan. Kekuatan sumber daya manusia mencakup jumlah tenaga kerja, kualifikasi tenaga kerja, perencanaan sumber daya manusia, perekrutan dan pengembangan tenaga kerja, serta sistem kompensasi. c Riset dan Pengembangan. Riset dan pengembangan adalah tahapan untuk meningkatkan produktivitas perusahaan untuk tetap menjaga eksistensi di tengah gempuran para pesaing yang semakin kompetitif. Kekuatan riset dan pengembangan mencakup kualitas riset, relevansi riset dengan kebutuhan pengembangan, ketersediaan sumber daya riset, komitmen manajemen terhadap riset dan pemanfaatan hasilnya, kerjasama dengan pihak lain, serta waktu pelaksanaan riset. 2 Lingkungan Eksternal. Lingkungan eksternal adalah Pelaku utama dalam sistem pemasaran dan berada di luar perusahaan yang terdiri dari konsumen, pemasok, perantara dan pesaing. Selain itu lingkungan eksternal berhubungan dengan kondisi di luar perusahaan yang secara tidak langsung mempengaruhi kinerja perusahaan. Lingkungan ekternal ini dapat dilihat dari indikator : a Konsumen. Konsumen adalah pengguna dari produk yang telah dihasilkan perusahaan. Kekuatan konsumen mencakup jumlah konsumen dibandingkan dengan jumlah produsen, kemudahan konsumen berpindah dari produsen satu ke yang lain, tingkat kepentingan barang yang dibeli konsumen, tuntutan konsumen dan daya beli konsumen. b Pesaing. Pesaing adalah para pelaku usaha sejenis yang ikut berkompetisi dalam meraih konsumen. Kekuatan pesaing mencakup cakupan bisnis, penguasaan pangsa pasar, arah tujuan yang ingin dicapai, kinerja pesaing dan strategi pemasaran. c Perantara. Perantara adalah pihak yang terlibat dalam pendistribusian barang. Kekuatan perantara mencakup tingkat saluran distribusi, jumlah perantara untuk setiap saluran distribusi, pemahaman perantara tentang pasar, pemahaman perantara tentang produk, kemampuan perantara dalam mendistribusikan dan menjual produk, serta hubungan perantara dengan perusahaan. d Krisis Ekonomi Amerika Serikat dan Eropa. Krisis ekonomi adalah ini telah mempengaruhi penurunan ekspor kerajinan dan mebel berbahan dasar rotan di Indonesia. Turunnya permintaan dari pasar Eropa dan Amerika berdampak hingga ke sentra produksi rotan. e Kebijakan Pemerintah Mengenai Larangan Ekspor Bahan Mentah Rotan. Kebijakan ini telah diberlakukan pemerintah untuk meningkatkan nilai tambah dan mendorong daya saing produk kerajinan rotan di pasar dalam negeri maupun mancanegara. 3. Strategi pemasaran terpadu yang telah dilakukan perusahaan, salah satunya adalah strategi bauran pemasaran Marketing Mix. Marketing mix merupakan seperangkat alat pemasaran yang digunakan perusahaan untuk mencapai tujuan pemasarannya dalam pasar sasaran.. Subvariabel yang dapat dijabarkan terkait dengan strategi bauran pemasaran adalah sebagai berikut : 1 Strategi Produk Product Strategy. Strategi produk adalah Kebijaksanaan mengenai produk atau jasa meliputi jumlah barang yang akan ditawarkan perusahaan, pelayanan khusus yang ditawarkan perusahaan guna mendukung penjualan barang, dan bentuk barang ataupun jasa yang ditawarkan. Produk merupakan elemen yang paling penting. sebab dengan inilah perusahaan berusaha untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan dari konsumen. Strategi produk dapat dilihat dari indikator : a Keanekaragaman produk, yaitu macam kerajinan rotan yang dihasilkan oleh produsen. b Kualitas, yaitu keunggulan kerajinan rotan yang ditawarkan oleh produsen kepada konsumen serta memberikan nilai manfaat yang dapat dirasakan konsumen itu sendiri. c Bentuk, yaitu rupa atau wujud desain dari suatu kerajinan rotan. d Kemasan, yaitu pembungkus luar untuk melindungi kerajinan rotan dari kerusakan saat penyimpanan maupun proses pendistribusian. e Ukuran, yaitu besaran dari produk yang memiliki nilai dan satuan. f Tata Letak, yaitu posisi produk yang diatur sedemikian rupa untuk menciptakan kesan keteraturan dan display yang menarik untuk dilihat para calon costumer. 2 Stategi Harga Price Strategy. Strategi harga adalah penentuan harga suatu produk yang ditentukan pula dari besarnya pengorbanan yang dilakukan untuk menghasilkan produk tersebut dan laba atau keuntungan yang diharapkan. Strategi harga dapat dilihat dari indikator : a Harga dasar, yaitu harga jual dari produsen ke distributor. b Potongan harga, yaitu potongan harga yang diberikan untuk pembelian barang dalam jumlah tertentu sesuai kesepakatan. c Rabat, yaitu pemberian potongan diskon untuk periode atau event tertentu untuk meningkatkan penjualan atau menghabiskan sisa stok gudang. d Cara Pembayaran, yaitu transaksi yang dilakukan produsen, perantara, dan pembeli setelah melakukan kesepakatan dalam jual-beli produk. 3 Strategi Tempat Place Strategy. Strategi tempat adalah penentuan metode penyampaian produk ke pasar melalui rute-rute yang efektif hingga tiba pada tempat yang tepat, dengan harapan produk tersebut berada ditengah-tengah kebutuhan dan keinginan konsumen yang haus akan produk tersebut. dilihat dari indikator : a Saluran, yaitu chanel atau link distribusi untuk memasarkan kerajinan rotan. b Ruang lingkup, yaitu batasan wilayah untuk memasarkan kerajinan rotan. c Lokasi, yaitu tempat yang dijadikan untuk mempromosikan serta menjual kerajinan rotan. d Pengangkutan, yaitu cara pendistribusian kerajinan rotan dari satu lokasi ke lokasi lain. e Persediaan, yaitu cara menjaga ketersediaan barang atau pasokan terhadap permintaan kerajinan rotan 4 Strategi Promosi Strategy Promotion. Strategi promosi adalah berbagai usaha untuk memberikan informasi pada pasar tentang produk yang dijual. Strategi promosi dapat dilihat dari indikator : a Pemasaran langsung, yaitu kegiatan pemasaran yang dilakukan perusahaan langsung kepada calon buyer. b Media cetak, yaitu media tertulis yang dapat dilihat oleh para calon pembeli melalui koran, majalah, brosur, flyer, dan media cetak lainnya. c Pameran, yaitu kegiatan dalam rangka memperkenalkan kerajinan rotan untuk menciptakan kesan menarik dan nilai tambah dari kerajinan rotan itu sendiri di mata para konsumen. d Internet, yaitu media elektronik yang dapat dimanfaatkan untuk membuka akses kepada masyarakat umum untuk lebih mengenal industri kerajinan rotan terutama produk utama yang dihasilkannya. 4. Analisis Matrik BCG Boston Consulting Group dibentuk secara khusus dalam rangka meningkatkan usaha-usaha perusahaan yang memiliki multidivisi dengan merumuskan strategi yang paling cocok Husein, 1999. Analisis Matrik BCG digunakan untuk mengetahui sejauh mana tingkat pertumbuhan pasar dan nilai pangsa pasar relatif sebagai subvariabel dari strategi pemasaran yang telah dilakukan perusahaan dan diukur berdasarkan data hasil penjualan kerajinan rotan selama dua tahun terakhir. Indikatornya dapat dijabarkan sebagai berikut : 1 Tingkat pertumbuhan pasar Market Growth adalah proyeksi tingkat penjualan untuk pasar yang akan dilayani. Biasanya diukur dengan peningkatan persentase dalam nilai atau volume penjualan dua tahun terakhir. Dan untuk mengetahui tingkat pertumbuhan pasar maka indikator yang dibutuhkan adalah data volume penjualan pada tahun 2010 dan 2011. 2 Nilai pangsa pasar relatif menunjukkan besarnya pangsa pasar dari volume penjualan kerajinan rotan pada PT. Euroindo Jaya dibandingkan dengan produk pesaingnya yaitu CV. Karya Wahana Sentosa. Pangsa pasar relatif itu sendiri adalah bagian penjualan industri total sebuah perusahaan disebuah pasar tertentu. Data yang digunakan adalah data volume penjualan PT. Euroindo Jaya tahun 2010 dan 2011 serta data volume penjualan kompetitor yaitu CV. Karya Wahana Sentosa pada tahun 2010 dan 2011 yang digunakan sebagai pembagi dari total volume penjualan PT. Euroindo Jaya tahun 2010 dan 2011. Operasionalisasi variabel pada penelitian ini dapat dilihat pada Tabel 3 berikut ini : Tabel 3. Operasionalisasi Variabel Konsep Variabel Sub Variabel Indikator Keragaan Agroindustri Pengadaan Bahan Baku Budidaya rotan Persiapan lahan Bibit rotan Penanaman Pemeliharaan Pemungutan hasil Kemitraan dengan para petani Akses penjualan rotan langsung ke perusahaan Pembelian bahan baku Kontribusi petani dalam menjaga pasokan bahan baku rotan Upaya meningkatkan kelestarian dan potensi rotan Menjaga ketersediaan pasokan bahan baku rotan Proses Produksi Pengolahan rotan mentah Penggorengan Penggosokan dan pencucian Pengeringan Pelurusan dan pemotongan Pengawetanpemutihan rotan Pengasapan Sortasi kualitas Pengikatan, penimbangan, dan pembungkusan Proses pembuatan mebel rotan Proses perancangan Pembentukan dan pembuatan tipe mebel rotan Tabel 3 Lanjutan. Operasionalisasi Variabel Kekuatan produksi Kapasitas produksi Fasilitas produksi Teknologi produksi Efisiensi produksi Pemasaran Citra perusahaan Pencitraan yang baik di mata para pelanggan Pemahaman tentang pasar Pengetahuan mengenai pasar ekspor mebel rotan Kerja sama untuk memperluas jaringan pemasaran Wilayah pemasaran mebel rotan Jaringan distribusi Jaringan distribusi untuk pasar di dalam negeri Jaringan distribusi untuk pasar ekspor Strategi Pemasaran Lingkungan Internal Perusahaan Keuangan Perusahaan Sumber modal Akses memperoleh kredit Alokasi dana untuk kegiatan perusahaan Dukungan sumber daya keuangan Efisiensi penggunaan sumber daya keuangan Sumber daya manusia untuk produksi mebel rotan Jumlah tenaga kerja dan pembagian kerja Kualifikasi tenaga kerja Perencanaan SDM Perekrutan dan pengembangan tenaga kerja Sistem kompensasi Riset dan pengembangan Kualitas riset Relevansi riset dan kebutuhan pengembangan Ketersediaan sumber daya riset Komitmen manajemen riset dan pemanfaatan hasil Kerja sama dengan pihak lain Waktu pelaksanaan riset Tabel 3 Lanjutan. Operasionalisasi Variabel Lingkungan Eksternal Perusahaan Konsumen Jumlah konsumen Kemudahan konsumen berpindah ke produsen lain Tingkat kepentingan barang yang dibeli konsumen Tuntutan konsumen Daya beli konsumen Pesaing Cakupan bisnis Penguasaan pangsa pasar Arah dan tujuan yang ingin dicapai Kinerja pesaing Strategi pemasaran Perantara Tingkat saluran distribusi Jumlah perantara untuk setiap saluran distribusi Pemahaman perantara tentang pasar Pemahaman perantara tentang produk Kemampuan perantara dalam mendistribusikan dan menjual produk Hubungan perantara dengan perusahaan Dampak krisis ekonomi Amerika Serikat dan eropa Pengaruh krisis ekonomi Amerika Serikat dan Eropa terhadap penjualan mebel rotan perusahaan Dampak adanya kebijakan pemerintah mengenai larangan ekspor bahan mentah rotan Upaya peningkatan volume penjualan ekspor Upaya ekspansi pemasaran Strategi Bauran Pemasaran Marketing Mix Strategi Produk Keanekaragaman produk Kualitas Bentuk Kemasan Ukuran Tata Letak Tabel 3 Lanjutan. Operasionalisasi Variabel Strategi Harga Harga dasar Pemotongan harga Rabat Cara pembayaran Strategi Tempat Saluran Ruang lingkup Lokasi Pengangkutan Persediaan Strategi Promosi Pemasaran langsung Media cetak Pameran Internet Analisis Matrik BCG Boston Consulting Group Tingkat Pertumbuhan Pasar Data volume penjualan mebel rotan tahun 2010 dan 2011 Persentase dalam nilai atau volume penjualan selama dua tahun terakhir Pangsa Pasar Relatif Data volume penjualan mebel rotan perusahaan dan pesaingnya tahun 2010 dan 2011 Besarnya pangsa pasar dari penjualan sebuah perusahaan di sebuah pasar tertentu

3.4 Sumber DataInformasi