alam, juga berguna untuk membantu memahami suatu teori. Sebagai contoh, model atom Bohr membantu untuk memahami teori atom.
E. Pemahaman
Pemahaman adalah proses mental seseorang untuk memahami sesuatu yang telah diketahui dan diingat dan merupakan landasan bagi siswa untuk
membangun wawasan Pusat Bahasa Depdiknas, 2002 Simanjuntak, 2012. Pemahaman konsep dan prinsip merupakan persyaratan keberhasilan siswa
terhadap fisika Simanjutak, 2012. Beberapa indikator yang menunjukkan pemahaman seseorang akan suatu
konsep menurut Wardani 2010 antara lain: 1 dapat menyatakan pengertian konsep dalam bentuk definisi menggunakan kalimat sendiri secara rinci; 2 dapat
mengklasifikasi obyek-obyek menurut sifat-sifat tertentu sesuai dengan konsepnya; 3 dapat menyajikan konsep dalam berbagai bentuk representasi
matematis; 4 dapat memberi contoh dan non contoh dari konsep; 5 dapat mengembangkan syarat perlu atau syarat cukup konsep; 6 dapat menggunakan,
memanfaatkan, dan memilih prosedur atau operasi tertentu; 7 dapat mengaplikasikan konsep pemecahan masalah.
F. Tes Pilihan Ganda Beralasan
Tes pilihan ganda beralasan terdiri dari dua macam yaitu tes pilihan ganda beralasan terbuka dan tes pilihan ganda beralasan tertutup. Tes pilihan ganda
beralasan terbuka adalah tes pilihan ganda yang disertai alasan sehingga siswa harus menuliskan alasan terhadap jawaban yang dipilihnya Suwarto, 2012. hlm.
56. Kelebihan tes pilihan ganda berlasan terbuka yaitu siswa dapat leluasa mengungkapkan alasan atas jawaban yang dipilihnya. Kelemahannya yakni
dibutuhkan waktu untuk pemahaman jawaban siswa yang luas. Instrumen ini
telah digunakan oleh Katarina Priyanti 2014 dalam penelitiannya untuk
mengidentifikai miskonsepsi siswa pada konsep gaya. Sedangkan tes pilihan ganda tertutup adalah tes pilihan ganda yang disertai
pilihan alasan. Tes ini disebut juga tes pilihan ganda dua tingkat two tier multiple choice Treagust, 1988. hlm. 160. Tingkat pertama merupakan soal
pilihan ganda dengan pilihan jawaban sedangkan tingkat kedua merupakan pilihan ganda dengan pilihan alasan atas jawaban pada tingkat pertama. Alasan
siswa pada bentuk pilihan ganda beralasan tetutup telah disediakan sehingga siswa hanya memilih jawaban dari opsi yang sudah tersedia Chandrasegaran, et
al., 2007. hlm. 299. Jawaban benar jika siswa dengan tepat memilih opsi pada tingkat pertama dan tingkat kedua. Penilaian dilakukan berdasarkan pilihan
jawaban dan alasan siswa pada kedua tingkat. Kelemahan instrumen ini menurut Suwarto 2012. hlm. 57 yaitu siswa tidak leluasa mengungkapkan alasan
pemilihan jawaban. Kelebihan instrumen ini yakni mempermudah dalam proses penilaian. Selain itu siswa memiliki peluang menebak jawaban lebih kecil
dibandingkan pilihan ganda satu tingkat. Pada pilihan ganda satu tingkat, misal dengan 5 pilihan jawaban, siswa memiliki peluang menebak jawaban 20
sedangkan pilihan ganda dua tingkat yang memiliki pilihan alasan pada tingkat kedua, misal dengan 4 opsi pilihan alasan, siswa memiliki peluang sebesar 4
untuk menebak jawaban. Namun, walaupun peluang siswa untuk menebak PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
jawaban lebih kecil dibandingkan bentuk soal pilihan ganda satu tingkat, tetap saja kemungkinan menebak jawaban selalu ada. Seperti yang diungkapkan
Sukardi didalam bukunya yang berjudul “Metodologi Penelitian Pendidikan”
2008. hlm. 126 bahwa kelemahan tes objektif yakni memberi peluang kepada siswa untuk menerka jawaban.
Tahap-tahap pengembangan tes pilihan ganda beralasan pertama kali dikemukakan oleh Treagust 1988. hlm. 161. Pengembangan bentuk tes ini
secara umum sama dengan pegembangan instrumen tes biasa, hanya saja instrumen yang dihasilkan berbentuk pilihan ganda beralasan. Adapun tahapan
pengembangan instrumen ini terdiri dari tiga langkah utama. Secara rinci, langkah-langkah dari setiap tahapan utama tersebut adalah sebagai berikut:
1.
Menggambarkan isi atau materi yang akan diteskan. a. Mengidentifikasi masalah berupa materi yang akan diteskan misalnya
miskonsepsi mengenai penjumlahan vektor. b. Melakukan studi literatur tentang materi yang akan diteskan dapat
berupa tinjauan penelitian yang pernah dilakukan sebelumnya, tinjauan materi hingga kurikulum dan tinjauan pembelajaran.
c. Memvalidasi konten atau materi yang ditentukan. Validasai dapat dilakukan kepada guru senior atau dosen ahli materi tersebut.
d. Memperoleh informasi tentang keadaan awal siswa. e. Membuat pertanyaan terbuka, dapat berbentuk pedoman wawancara
atau uraian esai. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
f. Menyebutkan pertanyaan yang sudah dibuat kepada siswa dapat berupa
wawancara langsung atau tes esai. Tujuannya yakni untuk menggali informasi tentang keadaan siswa.
g. Membuat soal pilihan ganda dua tingkat berdasarkan informasi keadaan awal siswa.
h. Memvalidasai soal yang sudah dibuat kepada guru senior atau dosen ahli
2.
Mengembangkan tes diagnostik a. Menyebarkan soal pilihan ganda beralasan dua tingkat kepada siswa
b. Menganalisis hasil respon siswa.
G. Materi Penjumlahan Vektor