Penerima Receiver Pada Sensor Ultrasonik

ini karena kebanyakan pendengaran binatang bisa mencapai frekuensi puluhan ribu hertz ultrasonik dibandingkan pendengaran manusia yang hanya maksimum 20 Khz.

2.1.4. Penerima Receiver Pada Sensor Ultrasonik

Penerima Ultrasonik ini akan menerima sinyal ultrasonik yang dipancarkan oleh pemancar ultrasonik dengan karakteristik frekuensi yang sesuai. Sinyal yang diterima tersebut akan melalui proses filterisasi frekuensi dengan menggunakan rangkaian band pass filter penyaring pelewat pita, dengan nilai frekuensi yang dilewatkan telah ditentukan. Kemudian sinyal keluarannya akan dikuatkan dan dilewatkan ke rangkaian komparator pembanding dengan tegangan referensi ditentukan berdasarkan tegangan keluaran penguat pada saat jarak antara sensor kendaraan mini dengan sekatdinding pembatas mencapai jarak minimum untuk berbelok arah. Dapat dianggap keluaran komparator pada kondisi ini adalah high logika ‘1’ sedangkan jarak yang lebih jauh adalah low logika’0’. Logika-logika biner ini kemudian diteruskan ke rangkaian pengendali mikrokontroler. Prinsip kerja dari rangkaian penerima gelombang ultrasonik tersebut adalah sebagai berikut : 1. Pertama – tama sinyal yang diterima akan dikuatkan terlebih dahulu oleh rangkaian transistor penguat Q2. 2. Kemudian sinyal tersebut akan di filter menggunakan High pass filter pada frekuensi 40 KHz oleh rangkaian transistor Q1. Universitas Sumatera Utara 3. Setelah sinyal tersebut dikuatkan dan di filter, kemudian sinyal tersebut akan disearahkan oleh rangkaian dioda D1 dan D2. 4. Kemudian sinyal tersebut melalui rangkaian filter low pass filter pada frekuensi 40 KHz melalui rangkaian filter C4 dan R4. 5. Setelah itu sinyal akan melalui komparator Op-Amp pada U3. 6. Jadi ketika ada sinyal ultrasonik yang masuk ke rangkaian, maka pada komparator akan mengeluarkan logika rendah 0V yang kemudian akan diproses oleh mikrokontroler untuk menghitung jaraknya ATMEGA 8535 Reset PA.3 PA.2 PC.5 PC.6 PC.3 PC.7 PC.0 PC.2 PC.4 37 38 VCC PB.0 GND 9 10 10 K 22 23 24 25 26 27 28 1 12 13 11 4 MHz 2 3 2 3 4 7 6 - + IC2 CA3140 VR2 250K D4 IN4148 D3 IN4148 R13 10K R11 4,7K R8 15K R6 390K R10 10K R7 470K R9 12K R12 15K R14 100K T3 BC548 T4 BC548 C3 0,22µF C4 0,1µF C5 560nF ULTRASONIC RECEIVER TRANDUCER R1 33 Ω Gambar 2.7. Rangkaian Penerima Sensor Ultrasonik Universitas Sumatera Utara Pada rangkaian sensor ultrasonik diatas juga sebenarnya mempunyai cara kerja yang cukup sederhana. Dimana tidak ada sistem modulasi atau pengiriman data yang diterapkan, rangkaian penerima ini hanya difungsikan untuk mengaktifkan relay pada saat adanya pancaran sinyal ultrasonic dari rangkaian pemancar. Beban yang akan anda saklarkan terserah kita, karena sudah berada diluar sistem rangkaian. Apakah ingin membunyikan Buzzer atau menghidupkan lampu semuanya terserah kita. Bahkan untuk beban yang memakai tegangan PLN 220 volt juga bisa. Cara Kerja rangkaian di atas adalah : 1. Loudspeaker tweeter atau mikrofon digunakan sebagai penangkap gelombang suara ultrasonik. 2. Gelombang ultrasonik yang diterima kemudian diperkuat dengan menggunakan dua buah transistor. 3. Sebagai pemilih frekuensi digunakan kapasitor tapis C5 dengan nilai 560 nF, disamping itu juga dibantu oleh R14 100 Kohm. 4. IC Op-Amp pada rangkaian penerima ini hanya dimaksudkan sebagai pembanding bukan sebagai penguat. 5. Sebagai referensi pembanding digunakan potensio VR2 yang membagi tegangan supply 9 volt menjadi dua bagian tegangan. 6. Jika tegangan pada input positif Op-Amp pin3 lebih besar dibanding tegangan pada terminal negatif op-amp pin2, maka tegangan keluaran akan mendekati tegangan suppy secara teori jika tidak ada beban, dan jika sebaliknya maka tegangan keluaran adalah 0 volt. Universitas Sumatera Utara 7. Dua buah transistor pada jalur keluaran op-amp berguna sebagai driver relay, sehingga arus sebagian besar mengalir dari transistor bukan dari output op-amp. Sinyal listrik dengan frekuensi diatas 20 Khz jika anda hubungkan dengan loudspeaker maka akan menghasilkan gelombang ultrasonik. Kecepatan rambat dari gelombang suara jauh lebih kecil dari gelombang elektromagnetik radio sehingga bisa dilakukan perhitungan waktu sebagai dasar perhitungan jarak suatu benda.

2.1.5. Pengukur Jarak dengan UltraSonic