Hasil Penelitian HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

41

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

1 Perencanaan Planning Kegiatan awal yang dilakukan oleh peneliti pada tahap perencanaan adalah observasi lapangan. Observasi pendahuluan ini dilakukan di kelas X-7 untuk mendapatkan gambaran umum mengenai proses pembelajaran di Kelas X-7 SMA Kolese De Britto. Pada awal proses pembelajaran, guru memberikan pengantar materi dengan pancingan pertanyaan kepada siswa. Selama proses pembelajaran berlangsung, guru sudah menerapkan beberapa metode, antara lain metode ceramah, tanya jawab, dan presentasi. Pada saat kegiatan belajar mengajar berlangsung, guru mempersilahkan siswa untuk mempresentasikan hasil diskusi kelompok, tujuannya untuk melatih keberanian dan keaktifan siswa selama kegiatan berlangsung. Agar tidak terjadi kesalahan konsep terhadap materi yang diajarkan, guru memberikan klarifikasi kepada siswa di depan kelas. Klarifikasi yang dilakukan guru menarik perhatian siswa, hal ini terlihat dari adanya aktivitas siswa dalam mengajukan pertanyaan dan menanggapi pertanyaan yang diajukan oleh guru. Aktivitas siswa dalam mengajukan pertanyaan dan menanggapi pertanyaan guru sangat mendukung proses pembelajaran yang aktif. Akan tetapi, aktivitas bertanya dan menanggapi pertanyaan masih didominasi oleh beberapa siswa saja. Sedangkan siswa lain duduk diam, menulis, mendengarkan presentasi siswa, atau mendengarkan penjelasan guru. Terkait dengan proses pembelajaran siswa kelas X-7 khususnya pada materi Protista, peneliti langsung mewawancarai guru Biologi yang bersangkutan dan meminta data nilai materi protista siswa X-7 pada tahun sebelumnya. Adapun permasalahan yang ada yaitu minat baca siswa yang tergolong rendah karena materi Protista tertuang dalam wacana yang relatif panjang, kesulitan dalam menyerap bahasa asingnama-nama ilmiah , dan program tuntas yang diharapkan oleh guru masih belum tercapai, ditandai dengan hasil belajar siswa yang masih banyak mendapatkan nilai dibawah batas ketuntasan minimal KKM yang telah ditentukan yaitu 70. Dari 37 siswa, 59,5 siswa yang mencapai batas ketuntasan dan selebihnya 40,5 siswa belum mencapai KKM. Kegiatan selanjutnya pada tahap perencanaan yaitu studi pustaka dan penyusunan rencana tindakan. Studi pustaka berkaitan dengan sumber atau referensi yang digunakan untuk mendukung kajian pustaka dalam penelitian. Penyusunan rencana tindakan berkaitan dengan persiapan penyusunan instrumen penelitian dan pembelajaran yaitu silabus, RPP, LKS, modul, lembar pretest, lembar postest, lembar pengamatan aktivitas siswa, media TTS, kuesioner siswa, dan lembar refleksi guru. 2 Pelaksanaan Acting Tahap pelaksanaan tindakan ini dilaksanakan sesuai skenario pembelajaran yang telah direncanakan pada tiap siklusnya. a. Pelaksanaan Siklus I Pelaksanaan tindakan pada siklus I dilaksanakan sebanyak 3 kali pertemuan. Pelaksanaan pembelajaran mengacu pada Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP yang telah dipersiapkan oleh peneliti. Ketiga pertemuan tersebut meliputi pretest, pemberian sub materi alga dengan metode permainan edukatif TTS, dan postest I. Pretest dilaksanakan pada pertemuan pertama hari Kamis, 25 Oktober 2012 dengan 1 jam pelajaran yaitu 45 menit. Kegiatan diawali dengan guru memberikan penjelasan mengenai tujuan diadakannya pretest. Kegiatan dilanjutkan dengan guru memberikan lembar pretest kepada siswa kelas X-7. Selama pelaksanaan pretest, siswa tidak diperkenankan membuka buku pegangan. Pelaksanaan pretest selama 30 menit dan diadakan di ruangan kelas X-7 dengan jumlah peserta 37 siswa. Presensi kehadiran dijalankan ketika pretest sedang berlangsung. Diakhir kegiatan, guru memberikan handout dan tugas kelompok untuk mengerjakan LKS sub materi alga. Guru juga memberikan pengarahan untuk pertemuan selanjutnya siswa duduk dengan kelompoknya masing-masing sesuai daftar anggota kelompok yang sudah ditentukan dan diberikan kepada ketua kelas. Gambar 4.1. Siswa Mengerjakan Soal Pretest Pertemuan kedua dilaksanakan pada hari Sabtu, 27 Oktober 2012 dengan waktu 2 jam pelajaran yaitu 90 menit. Awal pembelajaran guru melakukan persiapan selama 10 menit. Guru memeriksa kesiapan siswa dan memperkenalkan permaianan edukatif TTS. Kegiatan dilanjutkan dengan menjelaskan tujuan dan manfaat pembelajaran dengan permaianan edukatif TTS serta menjelaskan alur-alur ketetapan belajar. Presensi kehadiran dijalankan ketika proses pembelajaran sedang berlangsung. Guru masuk pada kegiatan inti selama 70 menit. Diawali dengan guru meminta siswa untuk duduk dalam kelompoknya masing- masing yang sudah dibagi dalam 6 kelompok. Masing-masing observer menempatkan dirinya sesuai dengan kelompok yang sudah dibagi oleh peneliti untuk bertugas mencatat aktivitas siswa. Tiap observer membawa lembar observasi siswa dan call card sejumlah siswa dalam kelompok. Kemudian masing-masing siswa mengenakan call card sesuai dengan nomor presensinya. Tujuannya untuk mempermudah observer dalam mencatat aktivitas tiap siswa. Kemudian guru meminta siswa untuk mengumpulkan LKS yang telah dikerjakan. Kegiatan inti dilanjutkan dengan guru memberikan pendahuluan atau pengantar materi yang akan dipelajari yaitu Protista Mirip Tumbuhan AlgaGanggang dengan menayangkan power point berisi ringkasan materi yang akan dibahas. Pengantar materi juga diselingi dengan tanya-jawab. Pencatatan aktivitas siswa dimulai sejak awal guru memberikan pendahuluan atau pengantar materi. Setelah pengantar materi, guru menyampaikan materi dengan permainan edukatif TTS selama 50 menit. Langkah-langkah kegiatannya adalah sebagai berikut. 1. Guru meminta siswa menempel media TTS ukuran besar di papan tulis kelas. Di media TTS terdapat 48 pertanyaan 2. Wakil kelompok 6 kelompok mengambil kartu pertanyaan TTS. Masing-masing kelompok mendapat 8 kartu. Di sisi kartu terdapat 2 bagian yaitu sisi pertama berisi nomor soal diikuti dengan petunjuknya ”mendatarmenurun” dan nilai yang diperoleh jika benar menjawab. Sisi kedua berisi soal atau pertanyaan 3. Posisi kartu yang dibuka adalah bagian yang berisi keterangan nomor soal misalnya ” 2 mendatar ” bukan isi pertanyaannya tiap kelompok tidak diperbolehkan untuk melihat isi pertanyaan 4. Ketika guru memberikan perintah, misal : ” 2 mendatar ” 5. Kelompok yang mendapat kartu 2 mendatar bertugas untuk mendekte pertanyaan yang diajukan untuk semua kelompok 6. Kelompok yang dengan benar menjawab pertanyaan tersebut jawaban telah diterima guru dapat mengisinya di media TTS depan kelas 7. Kelompok yang salah menjawab tidak boleh menjawab lagi dan akan dilempar pada kelompok lain 8. Kelompok yang berhasil menjawab pertanyaan dengan benar akan mendapatkan point sesuai dengan nilai yang tertera di kartu soal tersebut 9. Observer mencatat siswa yang bertanya dan menjawab tiap siswa dalam kelompok bergiliran untuk memberikan pertanyaan dan menjawab pertanyaan TTS Kegiatan penutup dilaksanakan selama 10 menit. Kegiatan diakhiri dengan perhitungan jumlah skor yang diperoleh tiap kelompok. Kemudian guru memberikan penghargaan berupa reward dan tepuk tangan bersama seluruh siswa kepada juara 1, 2, dan 3. Secara lisan guru meminta 2 wakil siswa menyampaikan tanggapannya mengenai pembelajaran dengan metode TTS dan merangkum butir-butir pembelajaran. Kegiatan dilanjutkan dengan guru memberikan arahan, pertemuan selanjutnya akan diadakan postest I untuk materi Protista Mirip Tumbuhan AlgaGanggang. Gambar 4.2. Siswa Bermain Teka-Teki Silang di Siklus I Pertemuan ketiga dilaksanakan pada hari Kamis, 1 November 2012 dengan waktu 1 jam pelajaran yaitu 45 menit. Guru memberikan arahan mengenai jalannya postest. Kemudian siswa melaksanakan postest siklus I. Presensi kehadiran dijalankan ketika postest sedang berlangsung. Di akhir kegiatan, guru memberikan handout dan tugas kelompok untuk mengerjakan LKS sub materi protozoa dan dikumpulkan pada pertemuan selanjutnya. Gambar 4.3. Siswa Mengerjakan Soal Postest Siklus I b. Pelaksanaan Siklus II Pelaksanaan tindakan pada siklus II dilaksanakan sebanyak 2 kali pertemuan. Pertemuan pertama dilaksanakan pada hari Sabtu, 3 November 2012 dengan waktu 2 jam pelajaran yaitu 90 menit. Awal pembelajaran guru melakukan persiapan selama 10 menit. Guru memeriksa kesiapan siswa dan menjelaskan peraturan permaianan edukatif teka-teki silang untuk siklus 2. Presensi kehadiran dijalankan ketika proses pembelajaran sedang berlangsung. Kegiatan inti dilaksanakan selama 70 menit. Diawali dengan guru meminta siswa untuk duduk dalam kelompoknya masing-masing yang sudah dibagi dalam 6 kelompok. Masing-masing observer menempatkan dirinya sesuai dengan kelompok yang sudah dibagi oleh peneliti untuk bertugas mencatat aktivitas siswa. Tiap observer membawa lembar observasi siswa dan call card sejumlah siswa dalam kelompok. Kemudian masing-masing siswa mengenakan call card sesuai dengan nomor presensinya. Kemudian guru meminta siswa untuk mengumpulkan LKS yang telah dikerjakan. Kegiatan inti dilanjutkan dengan guru memberikan pendahuluan atau pengantar materi yang akan dipelajari yaitu Protista Mirip Hewan Protozoa dengan menayangkan power point berisi ringkasan materi yang akan dibahas. Pengantar materi juga diselingi dengan tanya-jawab. Pencatatan aktivitas siswa dimulai sejak awal guru memberikan pendahuluan atau pengantar materi. Setelah pengantar materi, guru menyampaikan materi dengan permainan edukatif teka-teki silang selama 50 menit. Langkah-langkah kegiatannya : 1. Guru memberi instruksi untuk berkumpul di lapangan sepak bola 2. Tiap kelompok berdiri membentuk barisan di belakang garis 3. Tiap kelompok mendapatkan 1 kertas dengan 2 sisi. Sisi 1 adalah lembar TTS dan sisi 2 adalah lembar pertanyaan. Lembar TTS dan pertanyaan dibuat sama dengan kelompok lain tetapi berbeda warna kertasnya 4. Lembar TTS berada pada jarak ± 3 meter dari barisan 5. Ketika waktu dimulai, siswa pada barisan pertama berlari sejauh 3 meter untuk mengisi TTS. Pemain hanya boleh mengisi 1 pertanyaan dalam TTS 6. Jika pemain tidak mengetahui jawabannya, pemain dapat berlari ke belakang untuk meminta bantuan pada temannya 7. Setelah siswa mengisi TTS dengan benar observer telah mencocokkan jawabannya dengan kunci jawaban, pemain tersebut kembali pada barisan paling belakang, kemudian dilanjutkan dengan pemain pada barisan depan. 8. Observer akan mencatat tiap siswa yang menjawab TTS, bertanya pada teman, dan menjawab pertanyaan yang diajukan teman 9. Setelah waktu yang ditentukan berakhir, maka berakhirlah permainan. kelompok yang dengan benar menjawab pertanyaan akan mendapatkan point. Kegiatan penutup dilaksanakan selama 10 menit. Kegiatan diakhiri dengan perhitungan jumlah skor yang diperoleh tiap kelompok. Kemudian guru memberikan penghargaan berupa reward dan tepuk tangan. Secara lisan guru meminta 2 wakil siswa menyampaikan tanggapannya mengenai pembelajaran dengan metode TTS dan merangkum butir-butir pembelajaran. Kegiatan dilanjutkan dengan guru memberikan arahan, pertemuan selanjutnya akan diadakan postest II. Gambar 4.4. Siswa Bermain Teka-Teki Silang di Siklus II Pertemuan kedua dilaksanakan pada hari Sabtu, 10 November 2012 dengan waktu 2 jam pelajaran yaitu 90 menit. Guru memberikan arahan mengenai jalannya postest. Dilanjutkan dengan postest II selama 45 menit. Presensi kehadiran dijalankan ketika postest sedang berlangsung. Setelah itu, siswa diminta untuk mengisi lembar refleksi. Gambar 4.5. Siswa Mengerjakan Soal Postest Siklus II 3 Observasi Observing Pada tahap ini, peneliti dibantu oleb observer untuk mengobservasi tingkat aktivitas siswa selama proses pembelajaran. Pengamatan tingkat aktivitas siswa dengan menggunakan lembar observasi yang telah dibuat oleh peneliti dan dengan dokumentasi kegiatan. Masing-masing observer menempatkan dirinya sesuai dengan kelompok yang sudah dibagi oleh peneliti untuk bertugas mencatat aktivitas siswa. Tiap observer membawa lembar observasi siswa dan call card sejumlah siswa dalam kelompok untuk mempermudahkan dalam melihat aktivitas setiap siswa. Pencatatan aktivitas siswa dimulai sejak awal guru memberikan pendahuluan atau pengantar materi hingga penerapan metode permainan edukatif TTS pada materi Protista 4 Evaluasi Evaluating Pada tahap ini, guru memberikan soal berupa tes evaluasi di akhir siklus sebagai aplikasi sejauh mana siswa memahami konsep-kosep yang telah diajarkan melalui permaianan edukatif TTS dengan tujuan untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa. Selanjutnya peneliti melakukan tabulasi dari hasil postest setiap siklus dan data dari lembar observasi yang diisi oleh observer dengan tujuan untuk mengetahui peningkatan hasil belajar dan aktivitas siswa selama proses pembelajaran. Evaluasi hasil belajar dan aktivitas siswa pada setiap siklus adalah sebagai berikut : 1. Siklus I a. Hasil Pretest Berdasarkan data diketahui bahwa rata-rata nilai pretest siswa kelas X-7 adalah 35,27. Secara klasikal, siswa yang memperoleh nilai ≥ 70 hanya 1 orang siswa dengan persentase ketuntasan belajar 2,7 . Selebihnya 36 orang siswa lainnya mendapat nilai ≤ 70 dengan persentase ketidaktuntasan belajar sebesar 97,3 . Hasil pretest sebelum melakukan tindakan kelas adalah sebagai berikut: Tabel 4.1. Hasil Pretest Siswa No Hasil Pretest Pencapaian 1. Nilai tertinggi 70 2. Nilai terendah 20 3. Rata-rata 35,27 4. Jumlah siswa yang tuntas belajar ≥ 70 1 5. Jumlah siswa yang tidak tuntas belajar ≥ 70 36 6. Persentase ketuntasan belajar secara klasikal 2,7 b. Hasil Postest Siklus I Berdasarkan data diketahui nilai rata-rata kelas adalah 82,72. Secara klasikal, siswa yang memperoleh nilai ≥ 70 sebanyak 29 orang siswa dengan persentase ketuntasan belajar 78,38. Siswa sebanyak 8 orang mendapatkan nilai ≤ 70 dengan persentase ketidaktuntasan belajar sebesar 21,62. Hasil postest siklus I adalah sebagai berikut : Tabel 4.2. Hasil Postest Siklus I No Hasil Ulangan Harian Pencapaian 1. Nilai tertinggi 100 2. Nilai terendah 58 3. Rata-rata 82,72 4. Jumlah siswa yang tuntas belajar ≥ 70 29 5. Jumlah siswa yang tidak tuntas belajar ≥ 70 8 6. Persentase ketuntasan belajar secara klasikal 78,38 c. Aktivitas Siswa Siklus I Perhitungan tingkat aktivitas siswa dimulai dari siswa yang memiliki kategori aktivitas baik hingga sangat baik. Berdasarkan data yang diperoleh, tingkat aktivitas siswa dalam bertanya dan menjawab pertanyaan masih tergolong rendah, hanya 19 siswa dengan persentase 51,35 yang memiliki minat tinggi dalam bertanya dan menjawab. Selebihnya, 18 siswa dengan persentase 48,65 kurang memiliki minat dalam bertanya maupun menjawab. Tingkat aktivitas siswa pada siklus I adalah sebagai berikut : Tabel 4.3. Tingkat Aktivitas siswa Siklus I Skala Skoring Jumlah Siswa Persentase 1. Aktivitas sangat rendah 5 13,53 2. Aktivitas rendah 3 8,10 3. Aktivitas cukup 10 27,02 4. Aktivitas tinggi 8 21,63 5. Aktivitas sangat tinggi 11 29,72 2. Siklus II a. Hasil Postest Siklus II Berdasarkan data diketahui nilai rata-rata kelas adalah 88,64. Secara klasikal, siswa yang memperoleh nil ai ≥ 70 sebanyak 34 orang siswa dengan persentase ketuntasan belajar 91,89 . Siswa sebanyak 3 orang mendapatkan nilai ≤ 70 dengan persentase ketidaktuntasan belajar sebesar 8,01 . Hasil postest siklus I adalah sebagai berikut : Tabel 4.4. Hasil Postest Siklus II No Hasil Ulangan Harian Pencapaian 1. Nilai tertinggi 100 2. Nilai terendah 58 3. Rata-rata 88,64 4. Jumlah siswa yang tuntas belajar ≥ 70 34 5. Jumlah siswa yang tidak tuntas belajar ≥ 70 3 6. Persentase ketuntasan belajar secara klasikal 91,89 b. Aktivitas Siswa Siklus II Perhitungan tingkat aktivitas siswa dimulai dari siswa yang memiliki kategori aktivitas baik hingga sangat baik. Berdasarkan data yang diperoleh, tingkat aktivitas siswa dalam bertanya dan menjawab pertanyaan selama proses pembelajaran sudah mencapai target yang diharapkan sebesar 80 siswa aktif. Dimana 32 siswa sudah berani bertanya dan menjawab pertanyaan selama proses pembelajaran dengan persentase 86,50. Selebihnya, 5 siswa dengan persentase 13,50 masih kurang memiliki minat dalam bertanya maupun menjawab. Tingkat aktivitas siswa pada siklus II adalah sebagai berikut : Tabel 4.5. Tingkat Aktivitas siswa Siklus II Skala Skoring Jumlah Siswa Persentase 1. Aktivitas sangat rendah - - 2. Aktivitas rendah 2 5,40 3. Aktivitas cukup 3 8,10 4. Aktivitas tinggi 9 24,33 5. Aktivitas sangat tinggi 23 62,17 c. Hubungan Aktivitas dengan Hasil Belajar Alat bantu analisis dengan menggunakan software MS Exel 2007 untuk mengetahui hubungan antara aktivitas siswa dengan hasil belajar. Penghitungan hubungan antara aktivitas dengan hasil belajar menggunakan uji korelasi koefisien Pearson pada level signifikan α 0,05. Nilai koefisien korelasi r obs adalah 0,51 dan nilai koefisien critical r crit adalah 0,325 menurut tabel korelasi. Dari peghitungan menunjukkan adanya hasil yang signifikan yaitu r obs r crit dengan perolehan hasil penghitungan 0,51 0,325 maka dapat disimpulkan adanya korelasi positif antara peningkatan aktivitas dengan hasil belajar siswa kelas X-7. yaitu semakin tinggi aktivitas siswa maka semakin tinggi pula hasil belajarnya. 5 Refleksi Reflecting a. Refleksi Siklus I Dilihat dari data hasil tes evaluasi dan tingkat aktivitas akhir siklus I, hasilnya belum memuaskan karena target belum tercapai yaitu untuk tes evaluasi memiliki target ketuntasan sebesar 80 sedangkan hasil tes evaluasi yang didapat adalah 78,38 siswa yang tuntas KKM. Tingkat aktivitas memiliki target yang sama yaitu sebesar 80 sedangkan hasil akhir tingkat aktivitas siswa aktif yang didapat adalah 51,35. Setelah melakukan analisis nilai rata-rata, didapatkan nilai rata-rata kelas sebesar 82,72 yang artinya nilai rata- rata kelas sudah mencapai target yaitu 80. Kegiatan Siklus I berjalan kurang maksimal pada saat proses atau cara kerja permainan TTS yang diadakan pada siklus I. Dimana peneliti kurang mengadakan simulasi dengan guru Biologi, sehingga pelaksanaan dalam penerapan metode permaian edukatif TTS pada sub materi alga kurang berjalan optimal. Pada awal proses permainan TTS, guru meminta peneliti untuk mengulang penjelasan cara kerja permainan TTS kepada siswa kelas X-7. Selebihnya, guru dapat menjalankan kegiatan sesuai skenario yang telah dibuat oleh peneliti. Berdasarkan hasil tanggapan siswa mengenai permainan TTS pada siklus I. Siswa sangat senang, antuasias, dan merasa tertantang untuk mengisi kotak-kotak yang ada di depan kelas. Hanya saja, media yang dibuat kurang besar sehingga kurang tampak dari belakang. Tetapi sebelumnya, peneliti juga menyiapkan duplikat media dalam selembar kertas untuk dibagikan pada tiap kelompok. Sehingga ketika pertanyaan dilontarkan, kelompok dapat melihat kotak-kotak sesuai pertanyaan yang dilontarkan pada kertas media yang disiapkan di mejanya. Pada siklus I ini didapatkan kelebihan dan kekurangan dalam permainan TTS. Kelebihan yang dapat dirasakan adalah adanya peningkatan aktivitas di mana suasana kelas menjadi lebih hidup, siswa berani mengutarakan pendapatnya, siswa dapat menjalin kerjasama, dan siswa merasa tertantang untuk mengisi kotak-kotak kosong yang ada di media TTS sehingga ingatan dan pengetahuan siswa dapat terbantu dengan adanya permainan TTS ini. Kekurangan pada siklus I yaitu media yang dibuat kurang besar sehingga kurang jelas dari belakang. Masih adanya siswa yang kurang termotivasi untuk ikut serta dalam proses pembelajaran dimana beberapa siswa masih diam dan kurang antusias seperti teman-teman lainnya. Di sisi lain, karena terlalu antusias dalam bermain kondisi kelas menjadi kurang terkontrol yaitu siswa terlalu ribut. Pada awal proses permainan TTS, guru meminta peneliti untuk mengulang penjelasan cara kerja permainan TTS kepada siswa kelas X-7 sehingga tampak kurangnya komunikasi antara peneliti dan guru yang bersangkutan. Berdasarkan refleksi siklus I, didapatkan nilai rata-rata sudah mencapai target penelitian, namun hasil belajar dan aktivitas siswa belum mencapai target. Sehingga perlu diadakannya tindak lanjut pada siklus II untuk meningkatkan hasil belajar dan aktivitas siswa kelas X-7. Langkah selanjutnya yang perlu dilakukan adalah peneliti akan mengadakan simulasi siklus II pada guru Biologi agar tidak terjadi salah konsep dan siklus II dapat berjalan lebih baik dari siklus I. Guru dapat lebih memberikan motivasi kepada siswa agar lebih serius dan percaya diri dalam mengungkapkan pendapatnya terutama bagi siswa yang kurang memiliki antusias tinggi. Pelaksanaan siklus II akan dilaksanakan di halaman lapangan sepak bola agar siswa dapat lebih leluasa dan tidak mengganggu kelas lain pada saat jam pelajaran berlangsung. Media yang akan dibuat pada siklus II yaitu setiap kelompok akan mendapatkan 1 media sehingga penilaian aktivitas tiap siswa dapat lebih mudah dilakukan. b. Refleksi Siklus II Dilihat dari data hasil tes evaluasi dan tingkat aktivitas akhir siklus II, hasilnya memuaskan karena target sudah tercapai yaitu untuk tes evaluasi memiliki target ketuntasan sebesar 80 dan hasil tes evaluasi yang didapat adalah 91,89 siswa yang tuntas KKM. Tingkat aktivitas memiliki target yang sama yaitu sebesar 80 dan hasil akhir tingkat aktivitas siswa aktif yang didapat adalah 86,50 . Setelah melakukan analisis nilai rata-rata, didapatkan nilai rata-rata kelas sebesar 88,64 yang artinya nilai rata-rata kelas sudah mencapai target yang diharapkan yaitu 80. Pada siklus II, guru sudah melakukan kegiatan dengan baik. Guru dapat menyampaikan proses permainan TTS kepada siswa dengan baik. Guru juga lebih dapat memotivasi siswa dalam belajar dan mengungkapkan pendapat. Guru lebih dekat dengan siswa dan dengan kedekatan itu, siswa juga merasa terbimbing oleh guru. Guru terlihat lebih nyaman dalam melaksanakan kegiatan pada siklus II. Di siklus II ini, siswa dapat dengan leluasa dan lebih antusias dalam melaksanakan kegiatan. Siswa terlihat lebih percaya diri dalam mengungkapkan pendapat. Siswa dapat menghargai pendapat teman dan menjalin hubungan kerjasama yang baik antar teman. Siswa dapat lebih menerima materi dengan baik. Bagian yang menarik dari siklus II yaitu siswa terlihat sangat antusias dalam kompetisi permainan TTS. Meski waktu yang ditentukan telah habis, siswa masih saja ingin bermain. Kerjasama yang terbina pada siklus II membuat siswa lebih terbantu dalam memahami materi. Siswa lebih aktif bertanya kepada teman dan berusaha menjawab pertanyaan yang diajukan temannya dalam satu kelompok. Setiap kali siswa bertanya, semua teman dalam satu kelompoknya berusaha untuk mencari jawaban dalam buku atau handout yang dipegangnya. Semua siswa berperan aktif dalam kelompok dan saling membantu untuk lebih memahami materi pada siklus II. Hasil analisis peneliti menunjukkan bahwa siklus II mengalami peningkatan dalam hal hasil belajar dan aktivitas siswa di kelas dibandingkan dengan siklus sebelumnya. Hasil tersebut telah memenuhi target ataupun standar penelitian tindakan kelas yang ditargetkan dalam penelitian. Sehingga tidak perlu diadakan pertambahan siklus pada kegiatan selanjutnya. Kegiatan selanjutnya dapat diisi oleh guru dengan materi baru pada bab selanjutnya.

B. Pembahasan

Dokumen yang terkait

The effect of crossword puzzle as an asessment on students' ability to scan text

0 3 13

The Effectiveness of Crossword Puzzle Game towards Students' Vocabulary Mastery (A Quasi-Experimental Study at Second Grade of Students of SMP Puspita Bangsa Ciputat)

1 22 112

PERBEDAAN HASIL BELAJAR BIOLOGI MENGGUNAKAN MEDIA PETA KONSEP DAN TEKA-TEKI SILANG (TTS) POKOK MATERI DUNIA Perbedaan Hasil Belajar Biologi Menggunakan Media Peta Konsep Dan Teka-Teki Silang (TTS) Pokok Materi Dunia Tumbuhan (Kingdom Plantae) Pada Siswa

0 1 16

PERBEDAAN HASIL BELAJAR BIOLOGI MENGGUNAKAN MEDIA PETA KONSEP DAN TEKA-TEKI SILANG (TTS) POKOK MATERI DUNIA Perbedaan Hasil Belajar Biologi Menggunakan Media Peta Konsep Dan Teka-Teki Silang (TTS) Pokok Materi Dunia Tumbuhan (Kingdom Plantae) Pada Siswa

0 2 14

Upaya meningkatkan hasil belajar dan aktivitas siswa kelas VII E SMP N 2 Wonosari tahun ajaran 2015/2016 pada materi statistika dengan menggunakan permainan edukatif Teka-Teki Silang (TTS).

0 5 301

Meningkatkan hasil belajar dan keaktifan siswa kelas X SMA N II Yogyakarta dengan permainan edukatif ular tangga pada materi protista.

0 0 179

Meningkatkan hasil belajar dan aktivitas siswa kelas X-7 SMA Kolese De Britto Yogyakarta pada materi prostista dengan permainan edukatif Teka-Teki Silang (TTS).

1 9 204

RANCANG BANGUN PERMAINAN TEKA - TEKI SILANG (TTS) BERBASIS WEB MENGGUNAKAN ALGORITHM BACKTRACKING TUGAS AKHIR - Rancang Bangung Aplikasi Permainan Teka-Teki Silang (TTS) Berbasis WEB Menggunakan Algorithm Backtracking

0 0 11

PENGEMBANGAN MEDIA PERMAINAN EDUKATIF TEKA- TEKI SILANG (TTS) PADA MATA PELAJARAN BIOLOGI KELAS XI DI SMA NEGERI 12 MAKASSAR

0 2 132

PENGGUNAAN MEDIA TEKA TEKI SILANG (TTS) UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS X SMA SWASTA KARANU WAIKABUBAK SUMBA BARAT PADA MATERI INVERTEBRATA SKRIPSI

0 8 278