Gambar 2.12 Proses Cooling
e. Proses Humidifying Proses Humidifying merupakan penambahan kandungan uap air ke udara
tanpa merubah suhu bola kering sehingga terjadi kenaikan entalpi, suhu bola basah, titik embun dan kelembaban spesifik. Garis proses pada psychrometric
chart adalah garis vertikal ke arah atas.
Gambar 2.13 Proses Humidifying
f. Proses dehumidifying Proses dehumidifying merupakan proses pengurangan kandungan uap air
pada udara tanpa merubah suhu bola kering sehingga terjadi penurunan entalpi, PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
suhu bola basah, titik embun dan kelembaban spesifik. Garis dalam psychrometric chartadalah garis vertikal ke arah bawah.
Gambar 2.14 Proses Dehumidifying
g. Proses pemanasan dan penurunan kelembaban heating and dehumidifying Pada proses ini berfungsi untuk menaikkan suhu bola kering dan
menurunkan kandungan uap air pada udara. Pada proses ini terjadi penurunan kelembaban spesifik, entalpi, suhu bola basah dan kelembaban relatif tetapi terjadi
peningkatan suhu bola kering. Garis proses ini pada psychrometric chart adalah kearah kanan bawah.
Gambar 2.15 Proses Heating and Dehumidifying PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
h. Proses pemanasan dan menaikkan kelembaban heating and humidifying Pada proses ini udara dipanaskan disertai penambahan uap air. Pada proses
ini terjadi kenaikan kelembaban spesifik, entalpi, suhu bola basah, suhu bola kering. Garis proses pada psychrometric chart adalah garis kearah kanan atas.
Gambar 2.16 Proses Heating and Humidifying
2.1.5.3 Proses Yang Terjadi Pada Mesin Pengering Pakaian
Proses yang terjadi pada mesin pengering pakaian. Dimana pertama-tama udara dikondisikan melalui proses pendinginan dan penurunan kelembaban
cooling dan dehumidifikasi guna mendapatkan udara yang diinginkan. Proses cooling dan dehumidifikasi ini terjadi pada evaporator. Kemudian udara
dikondisikan melalui proses pemanasan heating untuk mendapatkan suhu yang diinginkan. Proses heating ini terjadi pada kondensor.
Pada dasarnya fungsi evaporator sebagai unit proses pendinginan dan dehumidifikasi untuk menghasilkan udara yang bersuhu dingin dan mengurangi
kadar air dalam udara. Dimana udara tersebut digunakan untuk proses pemanasan, sehingga terjadi kenaikan suhu udara dan penurunan kelembaban udara.
Kemudian udara tersebut digunakan untuk proses pendinginan evaporatif, PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
sehingga terjadi kenaikan kelembaban dan penurunan suhu udara. Untuk menghitung laju aliran massa udara pada duct dapat dipergunakan Persamaan
2.3: ṁ
udara
= ρ
udara
. Q
udara
, kg
udara
s 2.3
Pada Persamaan 2.3 : ṁ
udara
= Laju aliran massa udara pada duct , kg
udara
s ρ
udara
= Densitas udara , kgm
3
Q
udara
= Debit aliran udara , m
3
s Menentukan kemampuan mengeringkan massa air dapat dihitung dengan
Persamaan 2.4: M
2
=
M wa
pe ge ga
kg
air
jam
2.4
Pada Persamaan 2.4 : M
2
= Kemampuan mengeringkan massa air , kg
air
jam M
1
= Massa air yang menguap dari pakaian , kg
2.2 Tinjauan Pustaka
Chao-Jung Liang, 1992 menjelaskan tentang mesin pengering pakaian dengan memanfaatkan siklus kompresi uap. Prinsip kerjanya udara disirkulasikan
dengan kipas fan melalui kondensor dan evaporator yang berada di dalam lemari pengering. Kondensor berfungsi sebagai pemanas udara yang akan mengeringkan
pakaian, sedangkan evaporator berfungsi untuk menyerap uap air dari pakaian basah. Sistem yang digunakan adalah sistem tertutup, sehingga udara terus
berputar sampai pakaian dalam lemari kering dan siap untuk di setrika. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Seung Phyo Ahn, 2008 menjelaskan mesin pengering pakaian dengan gaya sentrifugal yang dimodifikasi dengan diberikan sistem dehumidifier
didalamnya. Metodologi pengeringan bagian pertama udara terhubung ke sisi wadah pengeringan yang termasuk proses perpindahan kalor pertama. Bagian
kedua bagian pengeluaran udara dari wadah pengeringan. Bagian ketiga percampuran udara luar dengan udara dari heater pemanas. Gaya sentrifugal
membantu mempercepat pengeringan pada pakaian. Suhu kerja heater untuk mengeringkan pakaian hingga 100
o
C Luke E. Lentz, 2008 menjelaskan tentang mesin pengering pakaian
menggunakan sistem tertutup, tidak memerlukan sumber udara dari luar dan juga tidak memerlukan adanya pemanas heater, dikarenakan untuk penghematan
listrik dalam pengoperasiannya. Mesin pengering pakaian dengan memanfaatkan siklus kompresi uap. Evaporator yang digunakan untuk kondensasi uap air pada
udara yang akan melewati pakaian dan ada nya bak penampungan air yang setelah udara melewati pakaian basah. Relatif kebutuhan energi yang rendah
memungkinkan dioperasikan pada tegangan listrik 110 V. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Alat dan Bahan Penelitian
Alat penelitian yang digunakan yaitu mesin pengering pakaian dengan benda uji baju dengan jenis kaos. Gambar 3.1 memperlihatkan skematik alat yang
dijadikan penelitian. Dengan ukuran lemari pengering 60 cm x 120 cm x 130 cm.
Gambar 3.1 Skematik mesin pengering pakaian. Keterangan pada gambar 3.1
a. Evaporator.
b. Kompresor.
c. Kondensor.
d. Pipa kapiler.
e. Fan exhaust.
T
evap
T
kond
Lemari Pengering
T
komp
a b
c d
29
Gambar 3.2 pakaian yang di keringkan.
3.2. Variasi Penelitian.
Variasi penelitian dilakukan terhadap jumlah pakaian yang akan dikeringkan. Dan kondisi awal pakaian yang akan dikeringkan. Variasi jumlah
pakaian penelitian yang dipilih sebanyak 15 pakaian, dan 20 pakaian. Kondisi awal pakaian a hasil persa tangan, b hasil peras mesin cuci. Penelitian
dilakukan sebanyak 3 kali percobaan, guna mendapatkan hasil karakeristik mesin pengering pakaian yang cukup baik. Pakaian yang dikeringkan adalah kain jenis
katun.
3.3. Alat dan Bahan Pembuatan Mesin Pengering Pakaian
Dalam proses pembuatan mesin pengering ini diperlukan alat dan bahan sabagai berikut :
3.3.1. Alat
Peralatan yang digunakan dalam proses pembuatan lemari mesin pengering pakaian, antara lain :
a. Bor listrik
Bor digunakan untuk membuat lubang. Pembuatan lubang dilakukan untuk pemasangan paku dan pemasangan baut.
b. Gergaji mesin
Gergaji mesin digunakan untuk meotong papan kayu yang digunakan untuk pembuatan lemari mesin pengering, ruang mesin pengering dan cerobong udara
pembalik dari ruang lemari pengering. c.
Obeng dan kunci pas ring set Obeng digunakan untuk memasang dan mengencangkan baut. Obeng yang
digunakan adalah obeng - dan obeng +. Kunci pas dan ring set digunakan untuk mengencangkan baut.
d. Meteran dan mistar
Meteran digunakan untuk mengukur panjang suatu benda. Dalam proses pembuatan rangka, meteran banyak digunakan untuk mengukur panjang dan lebar
bahan kayu yang di gunaka untuk pembuatan lemari pengering, ruang mesin pengering, rangka mesin pengering.
e. Pisau cutter dan cat
Pisau cutter digunakan untuk memotong suatu benda, sedangka cat digunakan untuk melapisi kayu untuk mencegak terjadinya rongga udara atau kebocoran.
f. Lakban
Lakban digunakan untuk menutup celah-celah sambungan pada lemari ataupun mesin pengering.
g. Tang
Tang digunakan untuk memotong, menarik dan mengikat kawat agar kencang.
h. Tube cutter
Tube cutter merupakan alat pemotong pipa tembaga. Agar hasil potongan pada pipa lebih baik serta dapat mempermudah proses pengelasan.
i. Tube expander
Tube expander atau pelebar pipa berfungsi untuk mengembangkan ujung pipa tembaga agar antar pipa dapat tersambung dengan baik.
j. Gas las Hi-cook
Peralatan las digunakan untuk menyambung pipa kapiler dan sambungan pipa-pipa tembaga komponen mesin pengering lainnya.
k. Bahan las
Bahan las yang digunakan dalam penyampungan pipa kapiler menggunakan perak, kawat las kuningan dan borak. Borak berfungsi untuk menyambung antara
tembaga dan besi. Penggunaan borak sebagai bahan tambahan bertujuan agar sambungan pengelasan lebih merekat.
l. Metil
Metil adalah cairan yang berfungsi untuk membersihkan saluran-saluran pipa kapiler. Dosis pemakaian yaitu sebanyak satu tutup botol metil.
m. Pompa vakum
Pompa vakum digunakan untuk mengosongkan gas-gas yang terjebak di sistem mesin pengering pakaian, seperti udara dan uap air. Hal ini dimaksudkan