b. Termokopel, hygrometer, dan timbangan digital yang digunakan sudah
dikalibrasi. c.
Memeriksa kipas bekerja dengan baik. Serta saluran pembuangan air tidak tersumbat.
d. Alat bantu penelitian diletakkan pada tempat yang sudah ditetapkan.
e. Menghidupkan mesin pengering pakaian
f. Mencatat massa kosong rangka dan hanger. Selanjutnya menimbang dan
catat massa pakaian kering .
g. Menutup semua pintu lemari mesin pengering dan menunggu sampai 20
menit, guna mesin pengering pakaian mencapai suhu kerja yang stabil. h.
Membasahi dan memeras pakaian sampai air tidak menetes kembali. Kemudian menimbang dan mencatat massa pakaian basah awal MTO. Untuk
percobaan kedua dan ketiga massa pakaian basah awal harus didapat hasil yang sama dengan percobaan pertama.
i. Mengecek tekanan P
1
dan P
2
, kemudian menutup semua pintu. j.
Mengatur alarm stopwatch menjadi per 20 menit. k.
Data yang perlu dicatat per 20 menit, antara lain : MTO
: Massa pakaian basah setelah diperas kg
MT : Masa pakaian setelah dikeringkan
kg PB
: Perbedaan berat kg
P
1
: Tekanan kerja Evaporator Psi
P
2
: Tekanan Kerja Kondenser Psi
T
1
: Suhu udara kering setelah melewati Evaporator ◦C
T
2
: Suhu udara kering setelah melewati Kompresor ◦C
T
3
: Suhu udara kering setelah melewati Kondenser ◦C
T
4
: Suhu udara setelah melewati lemari penggering ◦C
T
db
: Kelembapan udara kering didalam lemari penggering ◦C
T
wb
: Kelembapan udara basah didalam lemari penggering ◦C
T
db
: Kelembapan udara kering sebelum masuk evaporator ◦C
T
wb
: Kelembapan udara basah sebelum masuk evaporator ◦C
I : Arus masuk kompresor
A T
1
: Suhu kerja evaporator ◦C
T
2
: Suhu kerja kondenser ◦C
l. Hasil dari data yang diperoleh kemudian dijumlahkan hasil kalibrasi alat bantu
dan berat pakaian dikurangi dengan massa kosong.
3.4 Cara Menganalisis Dan Menampilkan Hasil
Cara yang digunakan untuk menganalisis hasil menampilkan hasil, sebagai berikut :
a. Data yang diperoleh dari penelitian dimasukkan dalam tabel seperti Tabel 3.1.
Kemudian hitung rata-rata dari 3 kali percobaan tiap variasinya. b.
Setelah diperoleh rata-rata, kemudian menghitung massa air yang menguap dari pakaian M
1
tiap variasi. Massa air yang menguap dari pakaian M
1
dapat dihitung dengan Persamaan 3.1: M
1
= MPBA – MPK
, kg 3.1
Pada Persamaan 3.1 : M
1
= Massa air yang menguap dari pakaian kg
MPBA = Massa pakaian basah awal
kg MPK
= Massa pakaian kering kg
c. Menghitung kecepatan udara pada duct v Untuk mencari kecepatan udara pada duct v dapat dihiung menggunakan
persaamaan 3.2.Sebagai contoh perhitungan kecepatan udara v adalah sebagai berikut :
v =
M ∆��
����
M
2
= Kemampuan mengkeringkan massa air , kg
air
jam ∆W = Massa air yang berhasil diuapkan
, kgkg
udara
A = luas penampang duct
,cm
3
� = Massa jenis udara
, kgm
3
d. Selanjutnya mencari suhu kerja kondensor dan suhu kerja evaporator dengan
menggunakan P-h diagram. Untuk dapat menggunakan P-h diagram maka tekanan refrigeran P
1
dan P
2
harus dikonversikan dari satuan Psi ke MPa. e.
Kemudian setelah mendapatkan suhu kerja evaporator dan suhu kerja kondensor, maka dapat digunakan untuk mencari kelembaban spesifik dalam
ruangan pengering w
D
dan kelembaban spesifik setelah keluar dari mesin pengering w
F
menggunakan psychrometric chart. f.
Setelah diketahui nilai kelembaban spesifik dalam ruangan pengering w
D
dan kelembaban spesifik setelah keluar dari mesin pengering w
F
, kemudian menghitung
massa air yang berhasil diuapkan Δw tiap variasi. Massa air yang berhasil diuapkan Δw adalah kelembaban spesifik dalam ruangan
pengering w
D
dikurangi kelembaban spesifik setelah keluar dari mesin PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
pengering w
F
. Massa air yang berhasil diuapkan wΔ dapat dihitung dengan
menggunakan Persamaan 2.2. g.
Kemudian menghitung laju aliran massa udara pada duct ṁ
udara
tiap variasi. Laju aliran massa udara pada duct
ṁ
udara
adalah debit udara Q
udara
dikali densitas udara ρ
udara
sebesar 1,2 kgm
3
. Laju aliran massa udara pada duct
ṁ
udara
dapat dihitung dengan menggunakan Persamaan 2.3. h.
Selanjutnya menghitung kemampuan mesin pengering pakaian untuk menguapkan massa air M
2
dengan menggunakan Persamaan 2.4. Kemampuan mesin pengering pakaian untuk menguapkan massa air M
2
adalah laju aliran massa udara pada duct ṁ
udara
dikalikan massa air yang berhasil diuapkan Δw dikalikan 3600 menit.
i. Untuk memudahkan pembahasan, hasil-hasil perhitungan proses pengeringan,
maka digambarkan dalam grafik. Pembahasan dilakukan terhadap grafik yang dihasilkan, dengan mengacu pada tujuan penelitian.
Tabel 3.1. Tabel yang dipergunakan dalam pengambilan data.
Waktu menit
Berat pakaian gram
Perbedaan Berat
gram Tekanan Kerja
Suhu Udara Setelah Melewati
T mto
mt P
evap psig
P
kond psig
T
evap ⁰C
T
komp ⁰C
T
kond ⁰C