Alur Pelaksanaan Penelitian Pembuatan Mesin Pengering Pakaian

f. Mengecek kebocoran pada sambungan-sambungan pipa dan katup dengan busa sabun. Jika terdapat gelembung-gelembung udara maka sambungan tersebut masih terjadi kebocoran. g. Setelah sudah diperiksa semua tidak terjadi kebocoran, langkah selanjutnya mengelas ujung potongan pipa kapiler tersebut.

3.4.3.3 Tata Cara Pengisian Refrigeran134a

Untuk melakukan pengisian refigeran pada mesin mesin pengering, diperlukan beberapa prosedur, seperti berikut : a. Memasang salah satu selang pressure gauge berwarna biru pada katup pengisian katup tengah pressure gauge, kemudian ujung selang pressure gauge satunya pada katup tabung refrigeran 134a. Gambar 3.21 Katup pengisian refrigeran. b. Setelah kompresor hidup, membuka keran pada katup tabung refrigeran secara perlahan-lahan. Setelah tekanan pada high pressure gauge mencapai tekanan yang diinginkan yaitu pada 185 psi, tutup keran pada katup tabung refrigeran. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI c. Setelah refrigeran terisi ke dalam siklus mesin, melepaskan selang pressure gauge. Mengecek lubang katup, sambungan pipa-pipa dengan busa sabun guna mengetahui kebocoran.

3.4.4 Skematik Pengambilan Data

Untuk mempermudah pemahaman tentang kerja mesin pengering pakaian, alur dan sistem kerja ditampilkan dalam skematik mesin pengering pakaian yang diteliti tersaji pada Gambar 3.22. Gambar 3.22 Skematik pengambilan data. Keterangan Gambar 3.19 skematik mesin pengering pakaian : a. T in Suhu udara kering sebelum masuk mesin pengering. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI b. T 1 Suhu udara kering setelah melewati evaporator. c. T 2 Suhu udara kering setelah melewati kondensor. d. T out Suhu udara kering setelah keluar dari mesin pengering. e. RH in Kelembaban udara sebelum masuk mesin pengering. f. RH 2 Kelembaban udara setelah melewati kondensor. g. RH out Kelembaban udara setelah keluar dari mesin pengering. h. P 1 Tekanan refrigeran yang masuk kompresor. i. P2 Tekanan refrigeran yang keluar kompresor. j. V kecepatan aliran udara pada duct.

3.4.5 Langkah-langkah Pengambilan Data

Langkah-langkah yang dilakukan untuk mendapatkan data yaitu sebagai berikut : a. Penelitian diambil pada lab perpindahan kalor Universitas sanata Dharma. b. Termokopel, hygrometer, dan timbangan digital yang digunakan sudah dikalibrasi. c. Memeriksa kipas bekerja dengan baik. Serta saluran pembuangan air tidak tersumbat. d. Alat bantu penelitian diletakkan pada tempat yang sudah ditetapkan. e. Menghidupkan mesin pengering pakaian f. Mencatat massa kosong rangka dan hanger. Selanjutnya menimbang dan catat massa pakaian kering . g. Menutup semua pintu lemari mesin pengering dan menunggu sampai 20 menit, guna mesin pengering pakaian mencapai suhu kerja yang stabil. h. Membasahi dan memeras pakaian sampai air tidak menetes kembali. Kemudian menimbang dan mencatat massa pakaian basah awal MTO. Untuk percobaan kedua dan ketiga massa pakaian basah awal harus didapat hasil yang sama dengan percobaan pertama. i. Mengecek tekanan P 1 dan P 2 , kemudian menutup semua pintu. j. Mengatur alarm stopwatch menjadi per 20 menit. k. Data yang perlu dicatat per 20 menit, antara lain : MTO : Massa pakaian basah setelah diperas kg MT : Masa pakaian setelah dikeringkan kg PB : Perbedaan berat kg P 1 : Tekanan kerja Evaporator Psi P 2 : Tekanan Kerja Kondenser Psi T 1 : Suhu udara kering setelah melewati Evaporator ◦C