Algoritma Perambatan Balik Jaringan Perambatan Balik

18 Setelah semua faktor δ ditentukan, bobot untuk semua lapisan dapat disesuaikan secara bersamaan. Penyesuaian bobot w jk dari unit tersembunyi Z j ke unit keluaran Y k dilakukan berdasarkan faktor δ j dan aktivasi x i dari unit masukan. Lambang-lambang yang digunakan dalam algoritma pelatihan pada jaringan perambatan balik adalah sebagai berikut : x Vektor masukan pelatihan : x = x 1 , … , x i ,… ,x n t vektor keluaran target t = t 1 ,… ,t k ,… ,t m δ k Bagian dari koreksi galat dari penyesuaian bobot w jk yang berhubungan dengan galat pada unit keluaran Y k , juga merupakan informasi tentang galat pada unit Y k yang dirambatkan balik ke unit tersembunyi yang berhubungan dengan unit Y k . δ j Bagian dari koreksi galat dari penyesuaian bobot v ij yang berhubungan dengan perambatan balik informasi galat dari lapisan keluaran ke unit tersembunyi Z j α Pesat belajar X i Unit masukan ke-i : Untuk sebuah unit masukan, sinyal masukan dan sinyal keluarannya sama, yaitu x i . v 0j Bias prasikap pada unit tersembunyi j. Z j Unit tersembunyi j : 19 Net input pada Z j dilambangkan dengan Z_in j : ∑ + = i ij i j j v x v in z _ Sinyal keluaran aktivasi dari Z j dilambangkan dengan z j : z j = fz_in j . w 0k Prasikap pada unit keluaran k Y k Unit keluaran k : Net input pada Y k dilambangkan dengan y_in k : ∑ + = j jk j k k w z w in y _ Sinyal keluaran aktivasi dari Y k dilambangkan dengan y k : y k = fy_in k Sedangkan algoritma pelatihannya adalah sebagai berikut : Langkah 0 Berikan bobot awal dengan nilai acak yang kecil Langkah 1 Selama kondisi berhenti belum memenuhi, kerjakan langkah 2-9. Langkah 2 Untuk tiap pasangan pola pelatihan, lakukan langkah 3-8 Tahap Maju Langkah 3 Tiap unit masukan Xi, i=1,….,n menerima sinyal input xi dan mengirimkan sinyal tersebut ke semua unit pada lapisan berikutnya unit tersembunyi. Langkah 4 Tiap unit tersembunyi Zj, j=1,..,p menjumlah sinyal input terbobot : ∑ = + = n i ij i j j v x v in z 1 _ PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 20 Kemudian aplikasikan fungsi aktivasinya untuk menghitung sinyal keluaran : j j in z f z _ = Dan mengirimkan sinyal ini ke semua unit pada lapisan di atasnya unit keluaran. Langkah 5 Tiap unit keluaran Yk, k=1,…,m menjumlahkan sinyal masukan terbobot : ∑ = + = p j jk j k k w z w in y 1 _ Dan aplikasikan fungsi aktivasinya untuk menghitung sinyal output k k in y f y _ = Tahap Perambatan balik dari galat Langkah 6 Tiap unit keluaran Yk, k=1,…,m menerima pola target yang sesuai dengan pola masukan pelatihan, hitung informasi galat : k k k k in y f y t _ − = δ Hitung koreksi bobot yang akan digunakan untuk penyesuaian bobot : j k jk z w αδ = ∆ Hitung koreksi prasikap yang akan digunakan untuk penyesuaian prasikap : k k w αδ = ∆ Kirimkan δ k ke unit pada lapisan sebelumnya. Langkah 7 Tiap unit tersembunyi Zj, j=1,….,p menjumlahkan delta masukannya dari unit pada lapisan berikutnya, 21 ∑ = = m k jk k j w in 1 _ δ δ Kalikan dengan turunan dari fungsi aktivasinya untuk menghitung informasi galat : _ _ j j j in z f in δ δ = Hitung koreksi bobot yang akan digunakan untuk penyesuaian vij : i j ij x v αδ = ∆ Hitung koreksi prasikap untuk penyesuaian v0j : j j v αδ = ∆ Penyesuaian Bobot dan Prasikap Langkah 8 Tiap unit keluaran Yk, k=1,…,m menyesuaikan prasikap dan bobotnya j=0,…,p : jk jk jk w lama w baru w ∆ + = Tiap unit tersembunyi Zj, j=1,…,p menyesuaikan prasikap dan bobotnya I=0,…,n : ij ij ij v lama v baru v ∆ + = Langkah 9 Pengetesan kondisi berhenti.

3.2. F ungsi Aktivasi

Fungsi aktivasi untuk jaringan perambatan balik harus mempunyai karakteristik penting yaitu, harus kontinyu, dapat diturunkan differentiable dan monotonically nondecreasing . Salah satu fungsi aktivasi yang sering dipakai adalah binary sigmoid function fungsi sigmoid biner yang mempunyai rentang nilai dari 0,1 dan didefinisikan oleh : 22 exp 1 1 1 x x f − + = 2.35 dengan turunannya adalah : [ ] 1 1 1 1 x f x f x f − = 2.36 Gambar 2.3 memperlihatkan fungsi sigmoid biner. Gambar 2.3 Fungsi sigmoid biner, dengan rentang nilai 0,1 Fungsi aktivasi lain yang umum dipakai adalah bipolar sigmoid function fungsi sigmoid bipolar, yang mempunyai rentang nilai -1,1 dan didefinisikan sebagai : 1 exp 1 2 2 − − + = x x f 2.37 dengan turunannya adalah : [ ][ ] 1 1 2 1 2 2 2 x f x f x f − + = 2.38 Gambar 2.4 Fungsi sigmoid bipolar, dengan rentang nilai -1,1 x Fx x Fx