5
2. Pembuatan program
Setelah melakukan studi pustaka, maka segera dapat dilakukan pembuatan program. Bahasa pemrograman yang akan digunakan adalah bahasa C+ + .
Program yang dibuat ada 2 macam yaitu program jaringan syaraf perambatan balik dengan metode conjugate gradient dan program jaringan syaraf perambatan
balik standar. 3.
Pencarian masalah Pencarian masalahan dilakukan dengan melakukan pemilihan terhadap masalah-
masalah yang telah ada yang sekiranya dapat mewakili permasalahan umum yang sering dijumpai.
4. Aplikasi program
Setelah program selesai dan telah diperiksa kebenarannya, maka segera dapat digunakan untuk mengaplikasikan berbagai masalah jaringan syaraf tiruan yang
hasilnya akan digunakan untuk menganalisis unjuk kerja dari masing-masing metode.
5. Analisis
Setelah program diaplikasikan untuk berbagai masalah, maka hasil yang diperoleh tersebut dianalisis untuk mengetahui unjuk kerja dari masing-masing
metode. Unjuk kerja yang akan dibahas di sini adalah mengenai unjuk kerja kekonvergenan, banyaknya iterasi yang dibutuhkan dan waktu yang diperlukan
oleh masing-masing metode.
6
II. TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan Pustaka
Hestenes dan E duard Stiefel pada tahun 1952 pertama kali menemukan metode conjugate gradient yang digunakan untuk menyelesaikan sistem persamaan
linear. Dari sini muncul penelitian-penelitian tentang conjugate gradient yang membicarakan berbagai aspek.
Fletcher dan Reeves, 1964 menggunakan metode conjugate gradient untuk minimisasi fungsi.
Kemudian pada tahun 1993, Jianming Jin menulis buku tentang metode- metode Finite E lement yang digunakan untuk menyelesaikan masalah-masalah
elektromagnetik. Berbagai macam metode dipaparkan oleh Jianming, termasuk di dalamnya adalah metode conjugate gradient.
Arioli, pada tahun 2001, meneliti tentang kriteria penghentian pada algoritma conjugate gradient
dalam kerangka metode Finite E lemen. Penelitian lain dilakukan oleh Zdenek Strakos dan Petr Tichy, pada tahun
2002. Mereka meneliti tentang perkiraan galat dalam metode Conjugate gradient Method dan mengapa hal tersebut dapat dilakukan dalam perhitungan finite presisi.
Sedangkan penelitian dan buku tentang jaringan syaraf tiruan antara lain buku tentang dasar-dasar dari jaringan syaraf ditulis oleh Laurene Fausett pada tahun 1994.
Buku ini berisi tentang arsitektur, algoritma dan aplikasi dari jaringan syaraf termasuk di dalamnya adalah jaringan syaraf perambatan balik.
7
Kemudian pada tahun 1997 , Jyh-Shing Roger Jang, Chuen-Tsai Sun, E iji Mizutani menulis buku tentang jaringan syaraf kabur neuro-fuzzy dan komputasinya.
Buku ini menjelaskan metode-metode komputasi yang dapat digunakan untuk memecahkan persoalan pada jaringan syaraf kabur antara lain metode penurunan
tercuram dan metode conjugate gradient. Tetapi metode-metode tersebut dijelaskan secara terpisah dari jaringan syaraf kabur.
Tahun 1999, Martin T. Hagan, Howard B. Demuth dan Mark Beale dalam bukunya menuliskan jaringan perambatan balik dengan optimisasi menggunakan
algoritma conjugate gradient. Algoritma pencarian garis yang digunakan untuk optimisasinya adalah algoritma golden section search.
Berhubungan dengan penelitian sebelumnya tentang aplikasi metode conjugate gradient
pada berbagai masalah maka peneliti juga akan mengaplikasikannya pada masalah jaringan saraf dalam hal ini adalah jaringan perambatan balik.
B. Landasan Teori
1. Metode
Steepest Descent Penurunan Tercuram
Metode penurunan tercuram merupakan salah satu metode yang digunakan untuk optimisasi. Pada algoritma pelatihan jaringan syaraf, penurunan tercuram digunakan
untuk untuk mengoptimalkan performance index Fx. Arti mengoptimalkan di sini adalah mencari nilai x yang meminimalkan Fx. Penurunan tercuram adalah metode
iteratif yang memulai taksiran x dengan taksiran awal x dan kemudian tiap iterasinya
akan memperbaiki taksiran dengan persamaan yang berbentuk:
k k
k k
p x
x α
+ =
+ 1
2.1