Proses Pengenalan Proses Untuk Pengenalan Rambu Larangan Lalu Lintas

b Tahap Kedua Cropping Cropping adalah suatu proses untuk memotong citra pada bagian tertentu atau yang tidak diperlukan sehingga didapatkan hasil yang diinginkan untuk mempermudah data yang akan diolah. Perintah program cropping yang digunakan adalah cropping automatic dimana bagian kiri, kanan, atas dan bawah gambar rambu diberi garis hitam yang tebal. Perintah program matlab adalah bboxg. Bagian rambu larangan lalu lintas yang terdapat garis batas berwarna putih yang mengelilingi rambu larangan lalu lintas. Garis batas yang memgelilingi rambu larangan lalu lintas tersebut tidak digunakan dalam proses pengenalan rambu larangan lalu lintas sehingga harus dihilangkan. Contoh perintah program sebagai berikut: r2 =1-J; r3=bboxgr2; imshowr3;axis on c Tahap Ketiga Resizing Tahap ketiga adalah resizing bertujuan untuk mengubah ukuran dari citra yang cropping menjadi citra yang akan diproses sehingga memeliki ukuran yang sama. Proses resizing dilakukan agar citra yang akan diekstrak mempunyai ukuran piksel yang sama dengan ukurang dengan aturan dari Discrete Cosine Transform Dua Dimensi DCT 2 D, yaitu 64 × 64 piksel. Contoh perintah program sebagai berikut: r4 = imresizer3,[64,64]; Imshowr4;axis on Dalam hal ini dilakukan karena Discrete Cosine Transform Dua Dimensi DCT 2 D hanya bisa dilakukan dengan citra yang mempunyai ukuran 64×64 piksel yang di dapatkan dari penelitian sebelumnya [16].

3.3.3. Proses Pengenalan

Proses pengenalan rambu larangan lalu lintas terdiri dari tiga bagian yaitu ekstraksi ciri, fungsi jarak dan penentuan keluaran. a Ekstraksi Ciri Ekstraksi ciri merupakan tahap untuk pemgambilan ciri pada suatu citra. Ekstrasi ciri diperoleh menggunakan Discrete Cosine Transform Dua Dimensi DCT 2 D yang bertujuan untuk memgambil dan membagi citra ke dalam blok-bolk kecil dengan ukuran tetap yang kemudian akan mengubah dari domain spasial ke domain frekuensi atau domain Discrete Cosine Transform DCT dan membentuk ukuran window. Untuk mengentahui nilai ukuran dari window tersebut, maka proses yang dilakukan adalah window ekstraksi ciri dengan cara melakukan evaluasi dari tiap ukuran window dengan koefisien DCT dari 4, 9, 16, 25, 36, 49, 64, 81, dan 100. Nilai koefisien yang terbaik adalah nilai ekstraksi ciri yang diperoleh. Hasil ekstraksi ciri dapat dilihat pada lampiran.Diagram alur dapat dilihat pada gambar 3.6. Mulai Selesai Masukan citra rambu larangan lalu lintas Ekstraksi ciri Discrete Cosine Transform 2 D Keluaran hasil masukan ekstraksi ciri Menghitung nilai obsolut Discrete Cosine Transform 2 D Windowing Gambar 3.6. Diagram alir proses ekstraksi ciri b Fungsi Jarak Proses fungsi jarak adalah membandingkan rambu larangan lalu lintas yang di capture dari kamera dengan gambar database. Hasil perbandingan dari rambu larangan lalu lintas yang di capture dengan gambar database adalah jarak yang kemudian akan digunakan sebagai proses selanjutnya. Proses perhitungan jarak yang digunakan adalah jarak Canberra. Diagram alur program dapat dilihat pada gambar 3.7. c Penentuan Keluaran Proses penentuan keluaran merupakan proses yang terakhir dalam proses pengenalan rambu larangan lalu lintas. Hasil pengenalan rambu larangan lalu lintas akan ditentukan berdasarkan jarak minimum yang sudah diperoleh setelah perhitungan jarak dan fungsi jarak. Diagram alur dapat dilihat pada gambar 3.8. Mulai Selesai Hasil masukan ekstraksi ciri dengan hasil masukan ekstraksi ciri dari database Perhitungan jarak : Hasil data masukan ekstraksi ciri dengan hasil ekstraksi ciri dari database Keluaran hasil perhitungan jarak Mulai Selesai Masukan hasil perhitungan jarak Penginisialisasi dengan nama : 38 citra rambu larangana lalu lintas Output teks k-Nearest Neighbor k-NN Gambar 3.7.Diagram alir fungsi jarak Gambar 3.8. Diagram alir penentuan keluaran Pada proses pengenalan citra, tampilan output hasil pengenalan dapat dilihat pada table 3.2. rambu larangan lalu lintas yang digunakan untuk pengenalan citra sesuai dengan rambu larangan larangan yang di ambil dari poster dapat dilihat pada lampiran satu. Tabel 3.2. Tampilan Output Hasil Pengenalan Gambar Output hasil pengenalan Gambar 1 Berhenti Gambar 2 Prioritas atas lalu lintas dari depan Gambar 3 Beri kesempatan Gambar 4 Prioritas bagi lalu lintas dari depan beda warna Gambar 5 Dilarang beriringan kurang dari jarak yang ditentukan Tabel 3.2. Lanjutan Tampilan Output Hasil Pengenalan Gambar Output hasil pengenalan Gambar 6 Dilarang membunyikan isyarat suara Gambar 7 Dilarang mendahului kendaraan lain Gambar 8 Pejalan kaki dilarang masuk Gambar 9 Kendaraan bermotor dengan roda empat atau lebih dilarang masuk Gambar 10 Kendaraan bermotor dengan roda tiga dilarang masuk Tabel 3.2. Lanjutan Tampilan Output Hasil Pengenalan Gambar Output hasil pengenalan Gambar 11 Sepeda dilarang masuk Gambar 12 Becak dan kereta roda tiga dilarang masuk Gambar 13 Dilarang masuk Gambar 14 Gerobak dorong dilarang masuk Gambar 15 Traktor dengan kereta temple dilarang masuk Tabel 3.2. Lanjutan Tampilan Output Hasil Pengenalan Gambar Output hasil pengenalan Gambar 16 Mesin kerja dilarang masuk Gambar 17 Mobil gerobak dilarang masuk Gambar 18 Dilarang membelok ke kanan Gambar 19 Semua kendaraan bermotor dilarang masuk Gambar 20 Dilarang parker Tabel 3.2. Lanjutan Tampilan Output Hasil Pengenalan Gambar Output hasil pengenalan Gambar 21 Dilarang membelok ke kiri Gambar 22 Oto bus dilarang masuk Gambar 23 Ditutup untuk semua kendaraan dari kedua arah Gambar 24 Semua kendaraan tidak bermotor dilarang masuk Gambar 25 Dilarang berhenti Tabel 3.2. Lanjutan Tampilan Output Hasil Pengenalan Gambar Output hasil pengenalan Gambar 26 Sepeda motor dilarang masuk Gambar 27 Dilarang membalik Gambar 28 Mobil gerobak dengan kereta gandengan dilarang masuk Gambar 29 Silang datar dengan satu jalur rel Gambar 30 Gerobak dan dokar dilarang masuk Tabel 3.2. Lanjutan Tampilan Output Hasil Pengenalan Gambar Output hasil pengenalan Gambar 31 Kendaraan bermotor panjang dan muatan melebihi batas dilaran masuk Gambar 32 Kendaraan yang seluruh tingginya termasuk muatan melebihi ukuran yang ditentukan dilarang masuk Gambar 33 Kendaraan tidak bermotor yang seluruh panjang termasuk muatan melebihi ukuran dilarang masuk Gambar 34 Kendaraan yang bobot dan muatan melebihi tonase yang ditentukan dilarang masuk Gambar 35 Kendaraan yang seluruh lebar termasuk muatan melebihi ukuran yang ditentukan dilarang masuk Tabel 3.2. Lanjutan Tampilan Output Hasil Pengenalan Gambar Output hasil pengenalan Gambar 36 Perintah berhenti Gambar 37 Batas kecepatan maksimal yang ditentukan Gambar 38 Kendaraan yang bobot pada satu sumbu melebihi tonase yang ditentukan dilarang masuk

3.4. Proses Gambar Uji