Database Rambu Larangan Lalu Lintas Proses Gambar Uji Perancangan GUI

3.1.4. Gambar Rambu LaranganLalu Lintas

Pada pengenalan yang akan dilakukan, rambu-rambu larangan lalu lintas yang akan digunakan sesuai dengan rambu-rambu larangan lalu lintas yang sering digunakan pada umumnya oleh para penguna jalan raya. Rambu larangan lalu lintas yang dipilih untuk melakukan pengenalan terdiri dari semua rambu larangan lalu lintas yang ada. Tabel 3.2. merupakan rambu larangan lalu lintas yang akan digunakan untuk proses pengenalan dan dapat lihat pada lampiran II.

3.2. Database Rambu Larangan Lalu Lintas

Proses pengenalan rambu larangan lalu lintas dilihat pada Gambar 3.3. merupakan digram alir dari sistem yang berada pada database. Mulai Selesai Discrete Cosine Transform Database rambu larangan lalu lintas Capture gambar rambu larangan lalu lintas Preprocessing: Proses grayscale, cropping , resizing Gambar 3.2. Diagram alir pembuatan database Dalam proses pengenalan pada rambu larangan lalu lintas harus dibutuhkan database dari rambu larangan lalu lintas yang akan digunakan sebagai acuan untuk proses pengenalan. Rambu larangan lalu lintas yang digunakan untuk pengenalan merupakan rambu yang dipakai dalam penguna jalan raya. Pada pengenalan kamera webcam akan menggunakan fokus normal yang artinya adalah pengaturan default yang sudah terpasang pada kamera webcam. Database yang digunakan dalam pengenalan citra terdiri dari 10 set database yaitu 5 untuk variasi rotasi dan 5 untuk variasi skala. Skala digunakan untuk sebagai proses pengujian. Gambar rambu larangan lalu lintas yang digunakan ada beberapa bentuk ukuran gambar yaitu variasi rotasi -10°, -5°, 0°, 5°, 10° dan variasi skala 90, 95, 100, 105, 110. Proses pembuatan database rambu larangan lalu lintas harus melalui proses dari input citra rambu larangan lalu lintas, preprocessing dan Discrete Cosine Transform Dua Dimensi DCT 2 D.

3.3. Proses Untuk Pengenalan Rambu Larangan Lalu Lintas

Proses pengenalan rambu larangan lalu lintas terdiri dari empat tahap yaitu pemgambilan citra, preprocessing, pengenalan dan keluaran. Proses yang akan dilakukan dimana citra masukan berupa rambu larangan pada lalu lintas. Proses kerja sistem pengenalan rambu larangan lalu lintas sebagai berikut: Konversi ke grayscale Cropping Gambar keluaran Resizing 64x64 pixel DCT Perhitungan jarak Canberra Database citra rambu larangan lalu lintas Gambar citra rambu larangan lalu lintas Proses pengambilan citra ----------------- Proses preprocessing --------------- ------ Proses pengenalan citra ------- Keluaran citra Gambar 3.3.Blok diagram proses pengenalan rambu rarangan lalu lintas. Citra rambu larangan lalu lintas akan dikonversi dalam bentuk grayscale atau warna keabuan. Citra yang grayscale akan di cropping. Setelah di cropping, kemudian akan di resizing sesuai dengan ukuran yang diinginkan. Pada proses pengenalan, citra transformasi yang digunakan adalah Discrete Cosine Transform Dua Dimensi DCT 2 D, untuk mengambil bagian yang akan digunakan citra tersebut. Proses selanjutnya adalah melakukan penghitungan jarak dari hasil ekstraksi ciri data uji dengan hasil ekstraksi ciri dari database menggunakan jarak Canberra. Jarak minimum yang diperoleh akan dijadikan sebagai penentuan hasil keluaran. Hasil keluaran adalah dalam bentuk teks.

3.3.1. Citra rambu Larangan Lalu Lintas

Pengambilan citra dilakukan menggunakan webcam dan digunakan lampu sebagai cahaya untuk penerang rambu larangan lalu lintas supaya gambar tetap fokus dan terang dengan jarak ± 12 cm. Pada jarak tersebutlah dihasilkan gambar yang fokus. Webcam terhubung ke komputer dan gambar yang di capture oleh webcam akan disimpan dalam format JPG. Citra masukan berupa rambu larangan lalu lintas.Posisi webcam tetap dan tegak lurus dengan rambu larangan lalu lintas. Mulai Gambar masukan citra gambar rambu larangan lalu lintas Kamera wabcam di on Proses pengambilan citra Citra keluaran gambar rambu larangan lalu lintas Selesai Gambar 3.4. Diagram alir proses perekam dan pengambilan citra Proses pemgambilan citra yang dilakukan melalui beberapa tahap seperti yang ditunjukkan pada gambar 3.5. Proses perekam dan pengambilan citra diatas dapat dijelakan bahwa pada saat user menekan tombol kamera ON maka webcam akan di ON atau terkoneksi dengan program. Setelah kamera ON maka rambu larangan lalu lintas disiapkan pada tempat yang telah disediakan untuk melakukan proses pengambilan citra. Kemudian untuk mengambil citra rambu larangan lalu lintas maka user dapat menekan tombol capture . Pengambilan citra, menginisialisasi webcam terlebih dahulu di dalam program dengan fungsi imaqhwinfo. Fungsi imaqhwinfo bertujuan untuk mengetahui nama adaptor dalam webcam tersebut. Imaqhwinfo winvideo ,1 DefaultFormat: RGB24_1280x720 DeviceFileSupported: 0 DeviceName: Logitech HD Webcam C310 DeviceID: 1 ObjectConstructor: videoinput winvideo, 1 Kemudian diinisialisasi sesuai nama adaptornya yaitu „winvideo‟ dan resolusi kamera yang digunakan yaitu 1280×720. Resolusi 1270×720 digunakan karena memang spesifikasi yang terdapat pada adaptor webcam. Perintah program untuk mengambil gambar adalah sebagai berikut : Imaqhwinfo; dev_info = imaqhwinfo winvideo ; vidobj = videoinput winvideo ,1, RGB24_1280x720 ; previewvidobj; pause gambar = getsnapshotvidobj; stopvidobj deletevidobj imshowgambar

3.3.2. Proses Preprocessing

Proses preprocessing terdiri dari tiga tahap penting yaitu konversi citra ke dalam grayscale, cropping dan resizing. Proses preprocessing ini yang akan mempersiapkan citra yang akan melakukan ekstraksi ciri supaya dapat dilanjutkan ke proses selanjutnya. Dapat dilihat pada lampiran. a Tahap Pertama Grayscale Tahap pertama adalah grayscale bertujuan untuk mengubah citra dari rambu larangan lalu lintas yang telah di capture untuk menjadi citra keabuan. Contoh perintah program sebagai berikut: I=imread gbr 1.Berhenti.jpg ; gbr= doublergb2grayI; J=gbr255; ImshowJ;axis on Pada proses preprocessing dapat dibuat diagram alur program pemrosesan citra dapat dilihat pada gambar 3.5. Mulai Grayscale Proses masukan citra rambu larangan lalu lintas Keluaran citra rambu larangan lalu lintas Selesai Cropping Automatic diinisialisasi dengan bbox Resizing Gambar 3.5. Diagram alir proses preprocessing b Tahap Kedua Cropping Cropping adalah suatu proses untuk memotong citra pada bagian tertentu atau yang tidak diperlukan sehingga didapatkan hasil yang diinginkan untuk mempermudah data yang akan diolah. Perintah program cropping yang digunakan adalah cropping automatic dimana bagian kiri, kanan, atas dan bawah gambar rambu diberi garis hitam yang tebal. Perintah program matlab adalah bboxg. Bagian rambu larangan lalu lintas yang terdapat garis batas berwarna putih yang mengelilingi rambu larangan lalu lintas. Garis batas yang memgelilingi rambu larangan lalu lintas tersebut tidak digunakan dalam proses pengenalan rambu larangan lalu lintas sehingga harus dihilangkan. Contoh perintah program sebagai berikut: r2 =1-J; r3=bboxgr2; imshowr3;axis on c Tahap Ketiga Resizing Tahap ketiga adalah resizing bertujuan untuk mengubah ukuran dari citra yang cropping menjadi citra yang akan diproses sehingga memeliki ukuran yang sama. Proses resizing dilakukan agar citra yang akan diekstrak mempunyai ukuran piksel yang sama dengan ukurang dengan aturan dari Discrete Cosine Transform Dua Dimensi DCT 2 D, yaitu 64 × 64 piksel. Contoh perintah program sebagai berikut: r4 = imresizer3,[64,64]; Imshowr4;axis on Dalam hal ini dilakukan karena Discrete Cosine Transform Dua Dimensi DCT 2 D hanya bisa dilakukan dengan citra yang mempunyai ukuran 64×64 piksel yang di dapatkan dari penelitian sebelumnya [16].

3.3.3. Proses Pengenalan

Proses pengenalan rambu larangan lalu lintas terdiri dari tiga bagian yaitu ekstraksi ciri, fungsi jarak dan penentuan keluaran. a Ekstraksi Ciri Ekstraksi ciri merupakan tahap untuk pemgambilan ciri pada suatu citra. Ekstrasi ciri diperoleh menggunakan Discrete Cosine Transform Dua Dimensi DCT 2 D yang bertujuan untuk memgambil dan membagi citra ke dalam blok-bolk kecil dengan ukuran tetap yang kemudian akan mengubah dari domain spasial ke domain frekuensi atau domain Discrete Cosine Transform DCT dan membentuk ukuran window. Untuk mengentahui nilai ukuran dari window tersebut, maka proses yang dilakukan adalah window ekstraksi ciri dengan cara melakukan evaluasi dari tiap ukuran window dengan koefisien DCT dari 4, 9, 16, 25, 36, 49, 64, 81, dan 100. Nilai koefisien yang terbaik adalah nilai ekstraksi ciri yang diperoleh. Hasil ekstraksi ciri dapat dilihat pada lampiran.Diagram alur dapat dilihat pada gambar 3.6. Mulai Selesai Masukan citra rambu larangan lalu lintas Ekstraksi ciri Discrete Cosine Transform 2 D Keluaran hasil masukan ekstraksi ciri Menghitung nilai obsolut Discrete Cosine Transform 2 D Windowing Gambar 3.6. Diagram alir proses ekstraksi ciri b Fungsi Jarak Proses fungsi jarak adalah membandingkan rambu larangan lalu lintas yang di capture dari kamera dengan gambar database. Hasil perbandingan dari rambu larangan lalu lintas yang di capture dengan gambar database adalah jarak yang kemudian akan digunakan sebagai proses selanjutnya. Proses perhitungan jarak yang digunakan adalah jarak Canberra. Diagram alur program dapat dilihat pada gambar 3.7. c Penentuan Keluaran Proses penentuan keluaran merupakan proses yang terakhir dalam proses pengenalan rambu larangan lalu lintas. Hasil pengenalan rambu larangan lalu lintas akan ditentukan berdasarkan jarak minimum yang sudah diperoleh setelah perhitungan jarak dan fungsi jarak. Diagram alur dapat dilihat pada gambar 3.8. Mulai Selesai Hasil masukan ekstraksi ciri dengan hasil masukan ekstraksi ciri dari database Perhitungan jarak : Hasil data masukan ekstraksi ciri dengan hasil ekstraksi ciri dari database Keluaran hasil perhitungan jarak Mulai Selesai Masukan hasil perhitungan jarak Penginisialisasi dengan nama : 38 citra rambu larangana lalu lintas Output teks k-Nearest Neighbor k-NN Gambar 3.7.Diagram alir fungsi jarak Gambar 3.8. Diagram alir penentuan keluaran Pada proses pengenalan citra, tampilan output hasil pengenalan dapat dilihat pada table 3.2. rambu larangan lalu lintas yang digunakan untuk pengenalan citra sesuai dengan rambu larangan larangan yang di ambil dari poster dapat dilihat pada lampiran satu. Tabel 3.2. Tampilan Output Hasil Pengenalan Gambar Output hasil pengenalan Gambar 1 Berhenti Gambar 2 Prioritas atas lalu lintas dari depan Gambar 3 Beri kesempatan Gambar 4 Prioritas bagi lalu lintas dari depan beda warna Gambar 5 Dilarang beriringan kurang dari jarak yang ditentukan Tabel 3.2. Lanjutan Tampilan Output Hasil Pengenalan Gambar Output hasil pengenalan Gambar 6 Dilarang membunyikan isyarat suara Gambar 7 Dilarang mendahului kendaraan lain Gambar 8 Pejalan kaki dilarang masuk Gambar 9 Kendaraan bermotor dengan roda empat atau lebih dilarang masuk Gambar 10 Kendaraan bermotor dengan roda tiga dilarang masuk Tabel 3.2. Lanjutan Tampilan Output Hasil Pengenalan Gambar Output hasil pengenalan Gambar 11 Sepeda dilarang masuk Gambar 12 Becak dan kereta roda tiga dilarang masuk Gambar 13 Dilarang masuk Gambar 14 Gerobak dorong dilarang masuk Gambar 15 Traktor dengan kereta temple dilarang masuk Tabel 3.2. Lanjutan Tampilan Output Hasil Pengenalan Gambar Output hasil pengenalan Gambar 16 Mesin kerja dilarang masuk Gambar 17 Mobil gerobak dilarang masuk Gambar 18 Dilarang membelok ke kanan Gambar 19 Semua kendaraan bermotor dilarang masuk Gambar 20 Dilarang parker Tabel 3.2. Lanjutan Tampilan Output Hasil Pengenalan Gambar Output hasil pengenalan Gambar 21 Dilarang membelok ke kiri Gambar 22 Oto bus dilarang masuk Gambar 23 Ditutup untuk semua kendaraan dari kedua arah Gambar 24 Semua kendaraan tidak bermotor dilarang masuk Gambar 25 Dilarang berhenti Tabel 3.2. Lanjutan Tampilan Output Hasil Pengenalan Gambar Output hasil pengenalan Gambar 26 Sepeda motor dilarang masuk Gambar 27 Dilarang membalik Gambar 28 Mobil gerobak dengan kereta gandengan dilarang masuk Gambar 29 Silang datar dengan satu jalur rel Gambar 30 Gerobak dan dokar dilarang masuk Tabel 3.2. Lanjutan Tampilan Output Hasil Pengenalan Gambar Output hasil pengenalan Gambar 31 Kendaraan bermotor panjang dan muatan melebihi batas dilaran masuk Gambar 32 Kendaraan yang seluruh tingginya termasuk muatan melebihi ukuran yang ditentukan dilarang masuk Gambar 33 Kendaraan tidak bermotor yang seluruh panjang termasuk muatan melebihi ukuran dilarang masuk Gambar 34 Kendaraan yang bobot dan muatan melebihi tonase yang ditentukan dilarang masuk Gambar 35 Kendaraan yang seluruh lebar termasuk muatan melebihi ukuran yang ditentukan dilarang masuk Tabel 3.2. Lanjutan Tampilan Output Hasil Pengenalan Gambar Output hasil pengenalan Gambar 36 Perintah berhenti Gambar 37 Batas kecepatan maksimal yang ditentukan Gambar 38 Kendaraan yang bobot pada satu sumbu melebihi tonase yang ditentukan dilarang masuk

3.4. Proses Gambar Uji

Gambar uji yang diambil setelah user menekan tombol capture. Hasil capture diambil dengan posisi rambu larangan lalu lintas yang sudah diatur secara fix dan cahaya yang tingkat intensitasnya di sesuai. Proses yang berlangsung meliputi input citra rambu larangan lalu lintas, preprocessing dan Discrete Cosine Transform DCT. Hasil proses tersebut disimpan dan kemudian diproses kembali untuk mendapatkan hasil pengenalan rambu larangan lalu lintas.

3.5. Perancangan GUI

Gambar 3.9. merupakan tampilan GUI sistem pembacaan gambar rambu larangan lalu lintas yang akan dibuat. Tampilan antarmuka pada perancangan ini menggunakan GUI Matlab. Tampilan ini digunakan untuk mempermudah dalam menggunakan sistem yang dibuat. Gambar 3.9. Tampilan Awal Jendela Program Tabel 3.3. Keterangan Proses Utama Tampilan Program Nama bagian Deskripsi Tombol ON Tombol ON digunakan untuk menaktifkan kamera webcam Tombol capture Tombol capture digunakan untuk mengambilan citra dari rambu larangan lalu lintas Tombol proses Tombol proses digunakan untuk melakukan proses cropping dan resizing citra rambu larangan lalu lintas Tombol ekstraksi ciri Tombol ekstraksi ciri digunakan untuk proses ekstraksi ciri pada citra rambu larangan lalu lintas Tombol pop-up menu Tombol pop-up menu digunakan untuk memilih ukuran window yang akan digunakan Axes 1 pada panel 1 video webcam Berfungsi untuk menampilkan citra rambu larangan lalu lintas yang akan capture dengan menggunakan webcam Axes 2 pada panel 2 preprocessing Berfungsi untuk menampilkan citra hasil rambu larangan lalu lintas yang cropping Axes 3 pada panel 2 preprocessing Berfungsi untuk menampilkan citra hasil rambu larangan lalu lintas yang resizing Axes 4 pada panel 3 hasil ekstraksi ciri Berfungsi untuk menampilkan citra hasil ekstraksi ciri dari rambu larangan lalu lintas Tabel 3.3. Lanjutan Keterangan Proses Utama Tampilan Program Nama bagian Deskripsi Axes 5 pada panel 4 hasil ukuran window Berfungsi untuk menampilkan hasil dari ukuran window Panel 6 tampilan hasil output Berfungsi untuk menampilkan hasil keluaran citra yang akan ditampilkan dalam bentuk teks Tombol reset Tombol reset digunakan untuk me-reset ulang program pengenalan citra rambu larangan lalu lintas untuk melakukan pengenalan baru Tombol selesai Tombol selesai digunakan untuk keluar dari sistem pengenalan citra rambu larangan lalu lintas 35

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

Dalam bab ini akan dilakukan tentang analisi dan pembahasan mengenai hasil pengujian sistem program yang telah dirancang. Pada uji coba yang dilakukan pada penulisan ini untuk mengetahui apakah sistem bekerja dengan baik atau tidak. Pada pengujian akan diperoleh hasil pengujian berupa data-data. Pengujian yang dilakukan menggunakan 38 gambar rambu larangan lalu lintas.

4.1. Pengujian dan Tampilan Program Pengenalan Secara Real Time

Rambu Larangan Pada Lalu Lintas Menggunakan DCT dan Jarak Canberra Pengujian dan tampilan program menggunakan perangkat keras dan perangkat lunak sebagai berikut: a. Processor : AMD E2-2000 APU with Radeon™ HD Graphics 1,75 GHz b. RAM: 4.00 GB c. Matlab : 7.10.0a Dalam tampilan antarmuka program “PENGENALAN SECRATA REAL TIME RAMBU LARANGAN LALU LINTAS” terdapat 7 push button, 1 pop up menu, 5 axes, 1 edit text, dan 4 static text. Masing-masing dari bagian membentuk suatu kesatuan yang akan digunakan untuk program “PENGENALAN SECRATA REAL TIME RAMBU LARANGAN LALU LINTAS”. Langkah-langkah untuk menjalankan program pengenalan seperti di bawah ini: a. Mengklik dua kali pada icon Matlab pada layar desktop dengan gambar icon seperti pada gambar 4.1. Gambar 4.1.Icon Matlab R2010a