Jaringan Prosedur yang Membentuk Sistem Unsur Pengendalian Intern

18 g. Rekapitulasi Harga Pokok Penjualan Dokumen ini digunakan oleh fungsi akuntansi untuk meringkas harga pokok produk yang dijual selama periode akuntansi tertentu.

6. Jaringan Prosedur yang Membentuk Sistem

Jaringan prosedur yang membentuk sistem penerimaan kas dari penjualan tunai antara lain : a. Prosedur Order Penjualan b. Prosedur Penerimaan Kas c. Prosedur Penyerahan Barang d. Prosedur Pencatatan Penjualan Tunai e. Prosedur Penyetoran Kas ke Bank f. Prosedur Pencatatan Penerimaan Kas g. Prosedur Pencatatan Harga Pokok Penjualan

7. Unsur Pengendalian Intern

Dalam pedoman No.11 ,IFAC menekankan pentingnya unsur pengendalian intern. Unsur pengendalian intern yang seharusnya ada dalam sistem penerimaan kas dari penjualan tunai adalah: Organisasi a. Fungsi penjulan harus terpisah dari fungsi kas. b. Fungsi akuntansi harus terpisah dari fungsi kas. c. Transaksi penjualan tunai harus dilaksanakan oleh fungsi penjualan, fungsi kas, fungsi pengiriman, dan fungsi akuntansi. 19 Sistem Otorisasi dan Prosedur Pencatatan a. Penerimaan order dari pembeli diotorisasi oleh fungsi penjualan dengan menggunakan formulir faktur penjulan tunai. b. Penerimaan kas diotorisasi oleh fungsi kas dengan cara membubuhkan cap lunas pada faktur penjualan tunai dan penempelan pita register kas pada faktur tersebut. c. Penjualan dengan kartu kredit bank didahului dengan permintaan otorisasi bank penerbit kartu kredit. d. Penyerahan barang diotorisasi oleh fungsi pengiriman dengan cara membubuhkan cap sudah diserahkan pada faktur penjualan tunai. e. Pencatatan ke dalam buku jurnal diotorisasi oleh fungsi akuntansi dengan cara memberikan tanda pada faktur penjualan tunai. Praktik yang Sehat a. Faktur penjualan bernomor urut tercetak dan pemakaiannya dipertanggungjawabkan oleh fungsi penjualan. b. Jumlah kas yang diterima dari penjualan tunai atau hari kerja berikutnya. c. Penghitungan saldo kas yang ada di tangan fungsi kas secara periodik dan secara mendadak oleh fungsi pemeriksa intern. 20

D. Analisis dan Perancangan Sistem 1. Pengertian Analisis Sistem

Menurut Jogiyanto 2005:129-130, analisis sistem dapat didefinisikan sebagai penguraian dari suatu sistem yang utuh ke dalam bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasi dan mengevaluasi permasalahan-permasalahan, kesempatan-kesempatan, hambatan-hambatan yang terjadi dan kebutuhan-kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat diusulkan perbaikan-perbaikannya.

2. Sumber Informasi dalam Analisis Sistem

Menurut Mulyadi 2001:48, sumber-sumber informasi dalam kegiatan analisis sistem ada bermacam-macam yaitu: lsumber akuntansi yang sekarang digunakan, 2sumber intern yang lain, 3sumber-sumber luar.

3. Perancangan Sistem

Perancangan sistem atau sering disebut juga desain sistem. Menurut Mulyadi 2001:51 desain adalah proses penerjemahan kebutuhan- kebutuhan pemakai informasi ke dalam alternatif rancangan sistem informasi yang diajukan kepada pemakai informasi untuk dipertimbangkan. Menurut Jogiyanto 2003:443 ada dua tujuan utama yang hendak dicapai pada tahap desain sistem ini, yaitu: a. Memberikan gambaran umum tentang kebutuhan informasi kepada pemakai sistem secara logika. b. Memberikan gambaran jelas dan rancang bangun yang lengkap kepada pemrogram komputer dan ahli-ahli teknik lainnya.