Analisis dan perancangan sistem informasi akuntansi penjualan tunai studi kasus di CV. Gema Sakti Perkasa Cianjur

(1)

ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN TUNAI

Studi Kasus di CV. GEMA SAKTI PERKASA

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

Program Studi Akuntansi

Oleh :

FX. Devan Budi Prabowo 082114108

PROGRAM STUDI AKUNTANSI JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA


(2)

i

ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN TUNAI

(Studi Kasus di CV. Gema Sakti Perkasa Cianjur) SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

Program Studi Akuntansi

Oleh :

FX. Devan Budi Prabowo 082114108

PROGRAM STUDI AKUNTANSI JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA


(3)

(4)

(5)

iv

HALAMAN PERSEMBAHAN

“Jadi

, hidup telah memilih

menurunkan aku ke Bumi”

Peterpan

Skripsi ini kupersembahkanuntuk : TuhanYesusKristus dan Bunda Maria Bapakku danIbuku tercinta Dan Para Sahabatku


(6)

v

UNIVERSITAS SANATA DHARMA FAKULTAS EKONOMI

JURUSAN AKUNTANSI – PROGRAM STUDI AKUNTANSI

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS SKRIPSI

Yang bertandatangan di bawah ini, saya menyatakan bahwa skripsi dengan judul: ANALSIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN TUNAI (Studi Kasus di CV. Gema Sakti Perkasa Cianjur) dan diajukan untuk diuji pada tanggal 17 Desember 2013

adalah hasil karya saya.

Dengan ini saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat keseluruhan atau sebagian tulisan orang lain yang saya ambil dengan cara menyalin, atau meniru dalam bentuk rangkaian kalimat atau simbol yang menunjukkan gagasan atau pendapat atau pemikiran dari penulis lain yang saya aku seolah - olah sebagai tulisan saya sendiri dan atau tidak terdapat bagian atau keseluruhan tulisan yang saya salin, tiru, atau yang saya ambil dari tulisan orang lain tanpa memberikan pengakuan pada penulis aslinya.

Apabila saya melakukan hal tersebut di atas, baik sengaja maupun tidak, dengan ini saya menyatakan menarik skripsi yang saya ajukan sebagai hasil tulisan saya sendiri ini. Bila kemudian terbukti bahwa saya ternyata melakukan tindakan menyalin atau meniru tulisan orang lain seolah - olah hasil pemikiran saya sendiri, berarti gelar dan ijasah yang telah diberikan oleh universitas batal saya terima.

Yogyakarta, 11 Januari 2014 Yang membuat pernyataan,


(7)

vi

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN

PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Yang bertandatangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma :

Nama : FX. Devan Budi Prabowo NIM : 082114108

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul :

ANALSIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN TUNAI

(Studi Kasus di CV. Gema Sakti Perkasa Cianjur)

Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pengkalan data, mendistribusikan secara terbatas dan mempublikasikannya di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta izin dari penulis, selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.

Dibuat di Yogyakarta

Pada tanggal 11 Januari 2014 Yang menyatakan,


(8)

vii

KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Tuhan Yesus Kristus atas segala rahmat dan

karunianNya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Penulisan skripsi

ini bertujuan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar sarjana pada

Program Studi Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Universitas Sanata Dharma.

Dalam menyelesaikan skripsi ini penulis mendapatkan bantuan, bimbingan

dan arahan dari berbagai pihak. Pada kesempatan ini penulis menyampaikan

terima kasih kepada:

1. Dr. Ir. Paulus Wiryono Priyotamtama, S.J., M.Sc. selaku Rektor

Universitas Sanata Dharma yang telah memberikan kesempatan belajar

dan mengembangkan kepribadian kepada penulis.

2. Dr. H. Herry Maridjo, M.Si. selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas

Sanata Dharma Yogyakarta.

3. Drs. YP. Supardiyono, M.Si., Akt., QIA. selaku Ketua Program Akuntansi

Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

4. M. Trisnawati Rahayu., S.E., M.Si., Akt., QIA. selaku dosen pembimbing

yang telah memberikan bimbingan, koreksi, masukan, dan dorongan dalam

penulisan skripsi ini.

5. Seluruh dosen program studi Akuntansi Universitas Sanata Dharma, yang

telah memberikan ilmu selama penulis menjalani studi di Universitas


(9)

viii

6. Andri Wijaya ST. selaku direktur CV. Gema Sakti Perkasa yang telah

memberikan ijin penelitian.

7. Bapak Agus Nur Ramdani selaku bagian akuntansi CV. Gema Sakti

Perkasa, serta seluruh karyawan yang telah membantu dalam melakukan

penelitian terima kasih atas kerjasama selama melakukan penelitian.

8. Orang tuaku Bapak Ign. Supriyadi dan Ibu Kris Mowi, terima kasih tak

ternilai untuk dukungan doa, moril dan materil yang telah diberikan

kepada penulis hingga skripsi ini selesai.

9. Mbak Yani yang selalu mengingingatkan untuk menyelesaikan skripsi.

10.Mbah Soebinun, Pak Yanto, Bulik Sri, Dika, Venda, Bulik Ana, Brilian,

Budhe Kus, Yudi dan Mbak Yanti yang telah banyak membantu selama

penulis menyelesaikan studi.

11.Para sahabat – sahabatku Gondang, Endi, Kecruk, Lilik, Dicky, Pandu, Pakdhe, Ridwan, Coco, Agri, Jati, Willi, Ucup, Jepri, Hiro dan semua

sahabat lainnya. Suatu kehormatan dapat bersahabat dengan kalian semua.

12.Teman – teman Kontrakan 278, Plenthus, Plenthi, Biksu, Solopox, Yuyud, Leo, dan Amang.


(10)

ix

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih banyak kekurangannya, oleh karena

itu penulis mengharapkan kritik dan saran. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat

bagi pembaca.

Yogyakarta, 11 Januari 2014


(11)

x

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ... ii

HALAMAN PENGESAHAN ... iii

HALAMAN PERSEMBAHAN ... iv

HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS ... v

HALAMAN PUBLIKASI ... vi

HALAMAN KATA PENGANTAR ... vii

HALAMAN DAFTAR ISI ... x

HALAMAN DAFTAR TABEL ... xii

HALAMAN DAFTAR GAMBAR ... xiii

ABSTRAK ... xv

ABSTRACT ... xvi

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Rumusan Masalah ... 2

C. Tujuan Penelitian ... 2

D. Manfaat Penelitian ... 3

E. Sistematika Penulisan ... 3

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 5

A. Sistem ... 5

B. Sistem Akuntansi ... 8

C. Sistem Informasi Akuntansi ... 11

D. Sistem Informasi Akuntansi Penjualan Tunai ... 14

E. Analisis Sistem ... 21

F. Perancangan Sistem ... 23

G. Bagan Alir ... 25

H. Diagram Alir Data ... 27

I. Perancangan Database ... 34


(12)

xi

K. Entity Relationship Diagram ... 36

L. Pengembangan Sistem ... 38

BAB III METODE PENELITIAN ... 42

A. Jenis Penelitian ... 42

B. Waktu dan Tempat Penelitian ... 42

C. Subjek dan Objek Penelitian ... 42

D. Data yang Dibutuhkan ... 43

E. Teknik Pengumpulan Data ... 43

F. Teknik Analisis Data ... 44

BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN ... 47

A. Sejarah Perusahaan ... 47

B. Lokasi Perusahaan ... 48

C. Struktur Organisasi ... 48

D. Personalia ... 50

E. Pemasaran ... 50

F. Usaha dan Kegiatan ... 51

BAB V ANALISIS DAN PERANCANGAN ... 52

A. Deskripsi Sistem Akuntansi Penjualan Tunai ... 52

B. Identifikasi Masalah ... 69

C. Perancangan Sistem Informasi Akuntansi Penjualan Tunai .. 71

D. Perancangan Struktur Organisasi ... 72

E. Perancangan Input ... 74

F. Perancangan Database ... 77

G. Perancangan Prosedur ... 82

H. Perancangan Output ... 98

BAB VI PENUTUP ... 100

A. Kesimpulan ... 100

B. Keterbatasan ... 101

C. Saran ... 101

DAFTAR PUSTAKA ... 103


(13)

xii

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1 Simbol Bagan Alir ... 26

Tabel 2 Perbandingan teori tentang fungsi – fungsi yang terkait sistem akuntansi penjualan tunai ... 63

Tabel 3 Perbandingan teori tentang jaringan prosedur yang membentuk sistem akuntansi penjualan tunai ... 64

Tabel 4 Perbandingan teori tentang dokumen yang digunakan dalam sistem akuntansi penjualan tunai ... 65

Tabel 5 Perbandingan teori tentang catatan akuntansi yang digunakan dalam sistem akuntansi penjualan tunai ... 65

Tabel 6 Perbandingan teori tentang struktur organisasi yang memisahkan tanggung jawab fungsional secara tegas ... 66

Tabel 7 Perbandingan teori tentang sistem otorisasi dan prosedur pencatatan dalam sistem akuntansi ... 67

Tabel 8 Perbandingan teori tentang adanya praktik yang sehat dalam melaksanakan tugas dan fungsi setiap unit organisasi ... 68

Tabel 9 Perancangan kamus data konsumen ... 80

Tabel 10 Perancangan kamus data penjualan ... 81


(14)

xiii

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar I Simbol Kesatuan Luar dalam DFD ... 28

Gambar II Simbol Arus Data dalam DFD ... 28

Gambar III Simbol Proses dalam DFD ... 30

Gambar IV Simbol simpanan data DFD ... 32

Gambar V Simbol dalam ERD ... 36

Gambar VI Siklus Hidup Pengembangan Sistem ... 41

Gambar VII Struktur Organisasi CV. GEMA SAKTI PERKASA ... 48

Gambar VIII Flow Chart Penjualan Tunai Bagian Marketing ... 58

Gambar IX Flow Chart Penjualan Tunai Bagian Kasir ... 59

Gambar X Flow Chart Penjualan Tunai Bagian Gudang ... 60

Gambar XI Flow Chart Penjualan Tunai Bagian Akuntansi ... 61

Gambar XII Perancangan Struktur Organisasi ... 72

Gambar XIII Perancangan Pesanan Penjualan ... 74

Gambar XIV Perancangan Form Input Data Konsumen ... 74

Gambar XV Perancangan Form Tabel Data Konsumen ... 75

Gambar XVI Perancangan Input Faktur Penjualan Tunai ... 76

Gambar XVII Perancangan Faktur Penjualan Tunai ... 77

Gambar XVIII Entity Relatonship Diagram Penjualan Tunai ... 79

Gambar XIX Relationship Table Penjualan Tunai ... 80

Gambar XX Perancangan Flow Chart Bagian Marketing ... 88


(15)

xiv

Gambar XXII Perancangan Flow Chart Bagian Gudang ... 90

Gambar XXIII Perancangan Flow Chart Bagian Pengiriman ... 91

Gambar XXIV Perancangan Flow Chart Bagian Akuntansi... 92

Gambar XXV Perancangan Konteks Diagram ... 93

Gambar XXVI Perancangan Diagram Berjenjang ... 94

Gambar XXVII Perancangan Diagram Arus Data Level 0 ... 95

Gambar XXVIII Perancangan Diagram Arus Data Level 1 Proses Penerimaan Pesanan ... 96

Gambar XXIX Perancangan Diagram Arus Data Level 1 Proses Membuat Faktur Penjualan Tunai ... 96

Gambar XXX Perancangan Diagram Arus Data Level 1 Proses Penyiapan Barang ... 97

Gambar XXXI Perancangan Diagram Arus Data Level 1 Proses Pengiriman Barang ... 97

Gambar XXXII Perancangan Diagram Arus Data Level 1 Proses Pencatatan Penjualan Tunai ... 98

Gambar XXXIII Perancangan Output Laporan Penjualan CV. Gema Sakti Perkasa ... 98

Gambar XXXIV Perancangan Output Laporan Persediaan Barang CV. Gema Sakti Perkasa ... 99


(16)

xv

ABSTRAK

ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN TUNAI

(Studi Kasus di CV. Gema Sakti Perkasa Cianjur)

FX. Devan Budi Prabowo NIM : 082114108 Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta 2013

Penelitian ini bertujuan untuk : (1) Mengetahui sistem akuntansi penjualan tunai yang terdapat di CV. Gema Sakti Perkasa Cianjur. (2) Memberikan masukan rancangan sistem informasi akuntansi penjualan tunai yang sesuai dengan CV. Gema Sakti Perkasa Cianjur.

Jenis penelitian ini adalah studi kasus. Data diperoleh dengan menggunakan dokumentasi, wawancara, dan observasi. Teknik analisis data yang digunakan adalah : (1) Mendeskripsikan kegiatan penjualan tunai dan menjabarkan fungsi, prosedur, dokumen, catatan akuntansi penjualan tunai CV. Gema Sakti Perkasa Cianjur. (2) Mengidentifikasi masalah yang ada dalam sistem akuntansi penjualan tunai. (3) Membuat rancangan sistem informasi akuntansi penjualan tunai bagi CV. Gema Sakti Perkasa Cianjur.

Dari hasil penelitian dan analisis yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa : (1) Sistem akuntansi yang dilakukan CV. Gema Sakti Perkasa belum diterapkan dengan baik. (2) Permasalahan dalam sistem akuntansi yang diterapkan CV. Gema Sakti Perkasa yaitu keterlambatan dalam mengirimkan barang ke konsumen, serta ketidakpuasan konsumen terhadap spesifikasi barang yang dikirim. (3) Rancangan sistem informasi akuntansi penjualan tunai diharapkan dapat memenuhi kebutuhan perusahaan untuk mengatasi masalah dan menghindarkan adanya potensi kecurangan dalam penjualan tunai.


(17)

xvi

ABSTRACT

ANALYSIS AND DESIGN OF ACCOUNTING INFORMATION SYSTEM FOR CASH SALES

(A Case Study at CV. Gema Sakti Perkasa Cianjur)

FX. Devan Budi Prabowo NIM : 082114108 Sanata Dharma University

Yogyakarta 2013

The aims of this research are : (1) Analyzing the accounting system of cash sales implemented at CV. Gema Sakti Perkasa Cianjur ; (2) Providing input for the design of accounting information system for cash sales that appropriate with the condition of CV. Gema Sakti Perkasa Cianjur.

This research is a case study. Data was collected through documentation, interview and observation. The data analysis procedures are as follow : (1) Describing the cash sales activities, and analyzing the functions, procedures, and documents of accounting records for cash sales of CV. Gema Sakti Perkasa Cianjur ; (2) Identifying the weaknesses of the existing accounting system for the cash sales at CV. Gema Sakti Perkasa Cianjur ; (3) Preparing the design of accounting information system for cash sales that appropriate with the condition of CV. Gema Sakti Perkasa Cianjur.

Based on the analysis it could be concluded that : (1) CV. Gema Sakti Perkasa Cianjur did not properly implement its accounting system ; (2) The weaknesses of the accounting system currently applied by CV. Gema Sakti Perkasa Cianjur are the unpunctuality of the delivery of goods to the consumer

and the consumer’s dissatisfaction on the specification of goods delivered ; (3) The proposed design of accounting information system for cash sales is expected to meet the needs of the company for resolve problem and avoid fraud potential in cash sales.


(18)

1

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Dewasa ini, teknologi berkembang dengan pesat. Teknologi yang

digunakan akan menghasilkan informasi yang berguna bagi pemakai. Begitu

juga dalam perusahaan yang selalu membutuhkan informasi untuk dapat

memberikan suatu keputusan. Perusahaan berupaya untuk mendapatkan

informasi yang bermanfaat dengan mengembangkan sistem informasi.

Sistem informasi akuntansi merupakan bagian dari sistem yang

menghasilkan informasi yang berguna bagi perusahaan untuk pengambilan

keputusan. Sistem informasi akuntansi yang efektif penting bagi keberhasilan

jangka panjang perusahaan manapun (Romney, 2003: 3). Informasi yang

diperlukan haruslah akurat, tepat dan dapat dipercaya. Informasi – informasi mengenai transaksi penjualan menjadi bagian penting untuk perusahaan

dagang dalam mempertahankan hidupnya. Sistem informasi akuntansi

penjualan merupakan semua unsur – unsur akuntansi yang membentuk jaringan sehingga menghasilkan informasi tentang transaksi penjualan.

Penjualan dapat dibedakan menjadi dua yaitu penjualan tunai dan

penjualan kredit. Penjualan tunai memiliki ciri perusahaan langsung

menerima kas dari konsumen, sedangkan penjualan kredit memiliki ciri

perusahaan tidak langsung menerima kas karena konsumen membayar barang


(19)

merupakan ujung tombak perusahaan dalam penerimaan kas dan salah satu

komponen untuk meningkatkan laba.

Kegiatan penjualan tunai perusahaan dapat berjalan dengan baik karena

terdapat sistem informasi akuntansi penjualan tunai yang baik pula guna

mengatur kegiatan penjualan. Sistem informasi akuntansi penjualan tunai

diharapkan dapat mengatasi masalah – masalah yang terjadi pada perusahaan khususnya pada transaksi penjualan.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang sudah dijabarkan, terdapat

permasalahan yang akan dibahas dalam penelitian ini adalah :

1. Bagaimanakah sistem akuntansi penjualan tunai yang terdapat di CV.

Gema Sakti Perkasa ?

2. Bagaimanakah rancangan sistem informasi akuntansi penjualan tunai yang

sesuai dengan CV. Gema Sakti Perkasa ?

C. Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk :

1. Mengetahui sistem akuntansi penjualan tunai yang terdapat di CV. Gema

Sakti Perkasa.

2. Memberikan masukan rancangan sistem informasi akuntansi penjualan


(20)

D. Manfaat Penelitian

1. Bagi CV. Gema Sakti Perkasa

Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan yang

bermanfaat untuk pengembangan dan penerapan sistem akuntansi

penjualan tunai.

2. Bagi Universitas Sanata Dharma

Penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi bagi mahasiswa

yang ingin meneliti sistem akuntansi atau bagi mereka yang ingin

mengembangkan penelitian ini.

3. Bagi Penulis

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan pandangan dan

pengetahuan yang lebih komprehensif tentang sistem akuntansi penjualan.

E. Sistematika Penulisan

Bab I. Pendahuluan

Pada bab ini akan dibahas mengenai latar belakang, rumusan masalah,

tujuan penelitian, manfaat penelitian dan sistematika penulisan.

Bab II. Tinjauan Pustaka

Pada bab ini akan dibahas mengenai teori - teori yang digunakan untuk


(21)

Bab III. Metode Penelitian

Pada bab ini diuraikan tentang jenis penelitian, tempat penelitian,

subjek dan objek penelitian, teknik pengumpulan data dan teknik

analisis data.

Bab IV. Gambaran Umum Perusahaan

Pada bab ini diuraikan mengenai gambaran umum terhadap perusahaan

yang diteliti.

Bab V. Analisis dan Perancangan Sistem

Pada bab ini diuraikan tentang analisis data yang diperoleh penulis dari

CV. Gema Sakti Perkasa, serta perancangan sistem informasi

akuntansi penjualan tunai yang sesuai.

Bab VI. Penutup

Pada bab ini diuraikan mengenai kesimpulan dari hasil penelitian,


(22)

5

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Sistem

1. Pengertian Sistem

Pengertian sistem menurut Diana (2011: 3), “Sistem merupakan serangkaian bagian yang saling tergantung dan bekerja sama untuk

mencapai tujuan tertentu”. Menurut Mulyadi (2001: 2) “Sistem adalah sekelompok unsur yang erat hubungan satu dengan lainnya yang bersama

– sama untuk mencapai tujuan tertentu”. Menurut Jogiyanto (2005: 1)

“Sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan

atau untuk menyelesaikan suatu sasaran yang tertentu”. 2. Karakteristik Sistem

Menurut Jogiyanto (2005: 3) suatu sistem mempunyai karakteristik

atau sifat - sifat tertentu, yaitu:

a. Komponen Sistem

Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi,

yang artinya saling bekerja sama membentuk satu kesatuan. Komponen

-komponen sistem atau elemen - elemen sistem dapat berupa suatu


(23)

b. Batas Sistem

Merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan sistem

yang lainnya atau dengan lingkungan luarnya.

c. Lingkungan Luar Sistem

Lingkungan luar sistem adalah apapun diluar batas dari sistem yang

mempengaruhi sistem. Lingkungan luar yang menguntungkan

merupakan energi dari sistem dan dengan demikian harus tetap dijaga

dan dipelihara. Lingkungan luar yang mencurigakan harus ditahan dan

dikendalikan, kalau tidak maka akan mengganggu kelangsungan hidup

dari sistem.

d. Penghubung Sistem

Merupakan media penghubung antara satu subsistem dengan susbsistem

lainnya. Dengan penghubung satu subsistem dapat berintegrasi dengan

susbsistem yang lainnya membentuk satu kesatuan.

e. Masukan Sistem

Merupakan data yang dimasukkan ke dalam sistem. Masukan dapat

berupa masukan perawatan dan masukan sinyal.

f. Keluaran Sistem

Adalah hasil dari data yang diolah dan diklasifikasikan menjadi

keluaran yang berguna.

g. Pengolah Sistem

Suatu sistem dapat mempunyai suatu bagian pengolah yang akan


(24)

h. Sasaran Sistem

Suatu sistem pasti mempunyai tujuan atau sasaran. Suatu sistem

dikatakan berhasil bila mengenai sasaran atau tujuannya. Sasran dari

sistem sangat menentukan sekali masukan yang dibutuhkan sistem dan

keluaran yang akan dihasilkan sistem.

3. Klasifikasi Sistem

Menurut Jogiyanto (2005: 6) sistem dapat diklasifikasikan dari beberapa

sudut pandang, yaitu:

a. Sistem abstrak dan sistem fisik

Sistem abstrak adalah sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang

tidak tampak secara fisik. Sistem fisik merupakan sistem yang ada

secara fisik.

b. Sistem alamiah dan sistem buatan manusia

Sistem alamiah adalah sistem yang terjadi melalui proses alam, tidak

dibuat manusia. Sistem buatan manusia adalah sistem yang dirancang

oleh manusia.

c. Sistem tertentu dan sistem tak tentu

Sistem tertentu beroperasi dengan tingkah laku yang sudah dapat

diprediksi. Sistem tak tentu adalah sistem yang kondisi masa depannya


(25)

d. Sistem tertutup dan sistem terbuka

Sistem tertutup merupakan sistem yang tidak berhubungan dan tidak

terpengaruh dengan lingkungan luarnya. Sistem terbuka adalah sistem

yang berhubungan dan terpengaruh dengan lingkungan luarnya.

4. Perbedaan Sistem dan Prosedur

Dalam membahas sistem akuntansi perlu dibedakan antara sistem

dan prosedur, agar dapat diperoleh gambaran yang jelas mengenai

berbagai sistem yang menghasilkan berbagai macam formulir yang diolah

dalam sistem akuntansi. Menurut Mulyadi (2001:5) sistem adalah suatu

jaringan prosedur yang dibuat menurut pola yang terpadu untuk

melaksanakan kegiatan pokok perusahaan, sedangkan prosedur adalah

suatu urutan kegiatan klerikal, biasanya melibatkan beberapa orang dalam

satu departemen atau lebih, yang dibuat untuk menjamin penanganan

secara seragam transaksi perusahaan yang terjadi berulang – ulang.

B. Sistem Akuntansi

1. Pengertian Sistem Akuntansi

Sistem akuntansi adalah organisasi formulir, catatan, dan laporan

yang dikoordinasi sedemikian rupa untuk menyediakan informasi

keuangan yang dibutuhkan oleh manajemen guna memudahkan


(26)

2. Unsur Sistem Akuntansi

Sistem akuntansi menjelaskan mengenai unsur - unsur pokok sistem

akuntansi, unsur – unsur pokok tersebut adalah: a. Formulir

Secarik kertas berupa dokumen yang berfungsi untuk merekam

terjadinya transaksi di perusahaan. Formulir sering disebut dengan

istilah dokumen, karena dengan formulir ini peristiwa yang terjadi

dalam organisasi direkam (didokumentasikan) di atas secarik kertas.

b. Jurnal

Catatan akuntasi pertama untuk mencatat, mengklasifikasikan dan

meringkas data keuangan, salah satu sumber datanya adalah formulir.

c. Buku Besar

Terdiri dari rekening – rekening yang digunakan untuk meringkas data keuangan yang dicatat dalam jurnal.

d. Buku Pembantu

Rincian catatan untuk mengetahui lebih jelas mengenai rekening – rekening yang dicatat dalam jurnal.

e. Laporan

Hasil akhir dari proses akuntansi yang berisi berbagai laporan – laporan yaitu dapat berupa laporan rugi laba, laporan perubahan modal, laporan

harga pokok produksi, laporan biaya pemasaran, laporan harga pokok


(27)

3. Sifat – Sifat Sistem Akuntansi a. Tujuan

Tujuan sistem akuntansi adalah penyediaan informasi akuntansi kepada

pihak – pihak yang memerlukan. b. Input– Proses –Output

Sebagai input dalam sistem akuntansi adalah transaksi – transaksi bisnis yang sudah direkam dalam berbagai bukti transaksi. Proses dalam

sistem akuntansi adalah upaya mengubah bukti menjadi laporan. Dalam

sistem akuntansi manual media proses berupa buku – buku jurnal, buku besar dan buku pembantu output. Output sistem akuntansi berupa

laporan – laporan tersebut. c. Lingkungan

Lingkungan sistem akuntansi adalah sistem – sistem lain yang bersama

– sama dengan sistem akuntansi membentuk sistem informasi manajemen. Sistem – sistem yang dimaksud adalah sistem produksi, pemasaran, keuangan, sumber daya manusia, dan pengolahan data

elektronik.

d. Pengendali Sistem

Unsur – unsur yang ada harus dikoordinasikan sedemikian rupa sehingga tujuan sistem dapat tercapai.


(28)

e. Pengguna

Pengguna hasil sistem akuntansi terdiri dari pihak intern yaitu

manajemen dan pihak eksternal yaitu para pemegang saham, kreditur,

dan pemerintah.

C. Sistem Informasi Akuntansi

1. Pengertian Sistem Informasi

Pengertian sistem informasi menurut Leitch dan Davis adalah

sebagai berikut (Jogiyanto, 2003: 11) :

Sistem informasi adalah suatu sistem di dalam suatu organisasi yang

mempertemukan kebutuhan pengolah transaksi harian, mendukung

operasi, bersifat manajerial dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan

menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan - laporan yang

diperlukan.

2. Komponen Sistem Informasi

Sistem informasi sebagai suatu kesatuan dari beberapa unsur

memiliki komponen - komponen yang utama. Komponen - komponen

utama sistem informasi adalah sebagai berikut (Mulyadi, 2001 : 12) :

a. Blok Masukan (Input Block)

Suatu blok yang berisi data-data yang dimasukkan ke dalam sistem

informasi beserta metode dan media yang digunakan untuk menangkap


(29)

b. Blok Model (Model Block)

Suatu blok yang dapat mengolah masukan dan data yang disimpan,

dengan berbagai macam cara, untuk memproduksi hasil yang

dikehendaki atau keluaran (logico-mathematical model).

c. Blok Keluaran (Output Block)

Keluaran, selain merupakan produk suatu sistem informasi, juga

merupakan faktor utama yang menentukan blok - blok lain suatu

sistem informasi. Jika keluaran suatu sistem informasi tidak sesuai

dengan kebutuhan pemakai informasi, perancangan blok masukan,

model, teknologi, basis data, dan pengendalian tidak ada gunanya.

d. Blok Teknologi (Technology Block)

Teknologi dalam sistem informasi berbasis komputer (computer-based

information systems), terdiri dari tiga komponen, yaitu: komputer dan

penyimpanan data di luar, telekomunikasi, dan perangkat lunak

(software).

e. Blok Basis Data (Data Base Block)

Merupakan suatu blok yang digunakan untuk menyimpan data yang

digunakan untuk melayani kebutuhan pemakai informasi.

f. Blok Pengendalian (Control Block)

Blok pengendalian merupakan suatu blok yang digunakan untuk

melindungi suatu sistem informasi dari hal - hal seperti: bencana alam,

kecurangan, kegagalan internal (internal failure), penggelapan, dan


(30)

3. Pengertian Sistem Informasi Akuntansi

Ada bermacam-macam pengertian dari sistem informasi akuntansi

yang dikeluarkan oleh para ahli sistem, di antaranya adalah sebagai

berikut:

a. Menurut Moscove dan Simkin :

Sistem informasi akuntansi adalah suatu komponen organisasi

yang mengumpulkan, mengklasifikasikan, memproses, menganalisis,

mengkomunikasikan informasi pengambilan keputusan dengan

orientasi financial yang relevan bagi pihak luar dan

pihak-pihak dalam perusahaan (Jogiyanto, 2005: 17).

b. Menurut Murdick, Fuller, dan Ross :

Sistem informasi akuntansi adalah kumpulan kegiatan - kegiatan

dari organisasi yang bertanggungjawab untuk menyediakan informasi

keuangan dan informasi yang didapatkan dari transaksi data untuk

tujuan pelaporan internal kepada manajer untuk digunakan dalam

pengendalian dan perencanaan sekarang dan operasi masa depan serta

pelaporan eksternal kepada pemegang saham, pemerintah, dan

pihak-pihak lainnya (Jogiyanto, 2005:17).

c. Menurut Diana (2011:4) :

Sistem informasi akuntansi adalah sistem yang bertujuan untuk

mengumpulkan dan memproses data serta melaporkan informasi yang


(31)

4. Tujuan Sistem Informasi Akuntansi

Tujuan atau manfaat sistem informasi akuntansi adalah ( Diana, 2011 : 5) :

a. Mengamankan harta perusahaan

b. Menghasilkan beragam informasi untuk pengambilan keputusan

c. Menghasilkan informasi untuk pihak eksternal

d. Menghasilkan informasi untuk penilaian kinerja karyawan

e. Menyediakan data masa lalu untuk kepentingan audit

f. Menghasilkan informasi untuk penyusunan dan evaluasi anggaran

g. Menghasilkan informasi yang diperlukan dalam kegiatan perencanaan

dan pengendalian

5. Perbedaan Data dan Informasi

Menurut Romney (2003 : 11), “Data mengarah pada fakta – fakta yang kita kumpulkan, simpan, dan proses dengan sistem informas. Data

yang perlu dikumpulkan adalah data tentang kejadian penjualan. Setelah

data dikumpulkan, merupakan tugas SIA untuk mengubah berbagai fakta

tersebut agar dapat digunakan untuk membuat keputusan. Jadi, informasi

adalah data yang telah diatur adan diproses untuk memberikan arti”.

D. Sistem Informasi Akuntansi Penjualan Tunai

1. Pengertian Penjualan Tunai

Penjualan tunai adalah penjualan yang dilaksanakan oleh perusahaan


(32)

lebih dahulu sebelum barang diserahkan oleh perusahaan kepada pembeli

(Mulyadi 2001: 455).

2. Fungsi yang Terkait

Fungsi – fungsi yang terkait dari penjualan tunai adalah sebagai berikut: a. Fungsi Penjualan

Menurut Mulyadi (2001 : 462), fungsi ini bertanggungjawab untuk

menerima order dari pembeli, mengisi faktur penjualan tunai, dan

menyerahkan faktur tersebut kepada pembeli untuk kepentingan

pembayaran barang ke bagian kasa.

b. Fungsi Kas

Menurut Mulyadi (2001 : 462), fungsi ini bertanggungjawab sebagai

penerima kas dari pembeli.

c. Fungsi Gudang

Menurut Mulyadi (2001 : 462), fungsi ini bertanggungjawab untuk

menyiapkan barang yang telah dipesan oleh pembeli, serta

menyerahkan barang tersebut ke fungsi pengiriman.

d. Fungsi Pengiriman

Menurut Mulyadi (2001 : 462), fungsi ini bertanggungjawab untuk

menyerahkan barang yang telah dibayar kepada pembeli.

e. Fungsi Pencatat

Menurut Diana (2011 : 89), fungsi ini meliputi kegiatan untuk

menyiapkan dokumen transaksi, mencatat ke dalam jurnal dan buku


(33)

3. Dokumen yang Digunakan

Menurut Mulyadi (2001 : 463), dokumen yang digunakan dalam

penjualan tunai adalah :

a. Faktur penjualan tunai

Dokumen ini digunakan untuk merekam berbagai informasi yang

diperlukan oleh manajemen mengenai transaksi penjualan tunai.

b. Pita register kas

Dokumen dihasilkan oleh fungsi kas dengan cara mengoperasikan

mesin register kas. Pita register kas ini merupakan bukti penerimaan kas

yang dikeluarkan oleh fungsi kas dan merupakan dokumen pendukung

faktur penjualan tunai yang dicatat dalam jurnal penjualan.

c. Bill of Lading

Bill of lading merupakan merupakan dokumen bukti penyerahan barang

dari perusahaan penjualan barang kepada perusahaan angkutan umum.

Dokumen ini digunakan oleh fungsi pengiriman dalam penjualan COD

yang penyerahan barangnya dilakukan oleh perusahaan angkutan

umum.

d. Faktur Penjualan COD

Dokumen ini digunakan untuk merekam penjualan COD. Tembusan

faktur penjualan COD diserahkan kepada pelanggan melalui bagian

angkutan perusahaan, kantor pos, atau perusahaan angkutan umum dan

dimintakan tanda tangan penerimaan barang dari pelanggan sebagai


(34)

e. Bukti setor bank

Dokumen yang dibuat oleh fungsi kas sebagai bukti penyetoran kas ke

bank.

f. Rekapitulasi harga pokok penjualan

Dokumen yang digunakan oleh fungsi akuntansi untuk meringkas harga

pokok produk yang dijual selama satu periode.

4. Catatan Akuntansi yang Digunakan

Menurut Mulyadi (2001 : 468), catatan yang digunakan dalam penjualan

tunai adalah :

a. Jurnal penjualan

Catatan ini digunakan oleh fungsi akuntansi untuk mencatat dan

meringkas data penjualan.

b. Jurnal penerimaan kas

Catatan ini digunakan oleh fungsi akuntansi untuk mencatat penerimaan

kas dari berbagai sumber, diantaranya dari penjualan tunai.

c. Jurnal umum

Catatan ini digunakan oleh fungsi akuntansi untuk mencatat harga

pokok produk yang dijual.

d. Kartu persediaan

Catatan ini digunakan oleh fungsi akuntansi untuk mencatat

berkurangnya harga pokok produk yang dijual. Kartu persediaan ini

diselenggarakan di fungsi akuntansi untuk mengawasi mutasi dan


(35)

e. Kartu gudang

Catatan ini tidak termasuk sebagai catatan akuntansi karena hanya

berisi data kuantitas persediaan yang disimpan di gudang. Catatan ini

diselenggarakan oleh fungsi gudang untuk mencatat mutasi dan

persediaan barang yang disimpan dalam gudang.

5. Jaringan Prosedur yang Membentuk Sistem

Menurut Mulyadi (2001 : 469), jaringan prosedur yang membentuk

sistem adalah :

a. Prosedur order penjualan

Fungsi penjualan menerima order dari pembeli dan membuat faktur

penjualan tunai untuk memungkinkan pembeli melakukan pembayaran

ke fungsi kas. Fungsi gudang dan fungsi pengiriman menyiapkan

barang yang akan diserahkan kepada pembeli.

b. Prosedur penerimaan kas

Fungsi kas menerima pembayaran harga barang dari pembeli dan

memberikan tanda pembayaran kepada pembeli yang digunakan untuk

pengambilan barang dari fungsi pengiriman.

c. Prosedur penyerahan barang

Fungsi pengiriman menyerahkan barang kepada pembeli.

d. Prosedur pencatatan penjualan tunai

Fungsi akuntansi melakukan pencatatan transaksi penjualan tunai dalam


(36)

mencatat berkurangnya persediaan barang yang dijual dalam kartu

persediaan.

e. Prosedur penyetoran kas ke bank

Fungsi kas menyetorkan kas yang diterima dari penjualan tunai ke bank

dalam jumlah penuh.

f. Prosedur pencatatan penerimaan kas

Fungsi akuntansi mencatat penerimaan kas ke dalam jurnal penerimaan

kas berdasar bukti setor bank yang diterima dari bank melalui fungsi

kas.

g. Prosedur pencatatan harga pokok penjualan.

Fungsi akuntansi membuat rekapitulasi harga pokok penjualan

berdasarkan data yang dicatat dalam kartu persediaan. Fungsi akuntansi

juga membuat bukti memorial sebagai dokumen sumber untuk

pencatatan harga pokok penjualan ke dalam jurnal umum.

6. Unsur Sistem Pengendalian Intern

Sistem pengendalian intern merupakan struktur organisasi, metode

dan ukuran yang dikoordinasi untuk menjaga kekayaan organisasi,

mengecek ketelitian dan keandalan data akuntansi serta mendorong

efisiensi dan mendorong dipatuhinya kebijakan manajemen dalam suatu

perusahaan. Unsur-unsur pokok pengendalian intern dalam sistem

akuntansi penjualan tunai menurut Mulyadi (2001 : 470) adalah sebagai


(37)

a. Struktur organisasi

1) Fungsi penjualan harus terpisah dari fungsi kas.

2) Fungsi kas harus terpisah dari fungsi akuntansi

3) Transaksi penjualan tunai harus dilaksanakan oleh fungsi penjualan,

fungsi pengiriman, dan fungsi akuntansi.

b. Sistem otorisasi dan prosedur pencatatan

1) Penerimaan order dari pembeli diotorisasi oleh fungsi penjualan

dengan menggunakan formulir faktur penjualan tunai.

2) Penerimaan kas diotorisasi oleh fungsi kas (kasir) dengan cara

membubuhkan cap “lunas” pada faktur penjualan tunai dan menempelkan pita register kas pada faktur tersebut.

3) Penyerahan barang diotorisasi oleh fungsi pengiriman dengan cara

membubuhkan cap “sudah diserahkan” pada faktur penjualan tunai.

4) Pencatatan ke dalam jurnal diotorisasi oleh fungsi akuntansi dengan

cara memberikan tanda pada faktur penjualan tunai.

c. Praktik yang sehat

1) Faktur penjualan tunai bernomor urut tercetak dan pemakaiannya

dipertanggung jawabkan oleh fungsi penjualan.

2) Jumlah kas yang diterima dari penjualan tunai disetor seluruhnya ke

bank pada hari yang sama dengan transaksi penjualan tunai atau hari

kerja berikutnya.

3) Penghitungan saldo kas yang ada ditangan fungsi kas secara periodik


(38)

E. Analisis Sistem

1. Pengertian Analisis Sistem

Menurut Jogiyanto (2005 : 129), “Analisis sistem adalah penguraian dari suatu sistem informasi yang utuh ke dalam bagian - bagian

komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasi dan mengevaluasi

permasalahan - permasalahan, kesempatan - kesempatan, hambatan -

hambatan yang terjadi, dan kebutuhan - kebutuhan yang diharapkan

sehingga dapat diusulkan perbaikan – perbaikannya”.

Menurut Diana (2011 : 47), “Analisis sistem merupakan sekumpulan prosedur untuk membuat spesifikasi sistem informasi yang baru atau

sistem informasi yang dimodifikasi”. 2. Langkah - Langkah Analisis Sistem

Langkah - langkah analisis sistem (Jogiyanto, 2005: 130) :

a. Identify, yaitu identifikasi masalah.

1) Mengidentifikasi penyebab masalah

2) Mengidentifikasi titik keputusan

3) Mengidentifikasi personel - personel kunci

b. Understand, yaitu memahami kerja dari sistem yang ada.

1) Menentukan jenis penelitian yang ada.

2) Merencanakan jadwal penelitian.

3) Membuat penugasan penelitian.

4) Membuat agenda wawancara.


(39)

c. Analyze, yaitu menganalisis sistem.

1) Menganalisis kelemahan sistem.

2) Menganalisis kebutuhan informasi pemakai.

d. Report, yaitu membuat laporan hasil analisis.

3. Sumber Informasi Dalam Analisis Sistem

Sumber informasi untuk pengembangan sistem akuntansi adalah

(Mulyadi, 2001: 48):

a. Sistem akuntansi yang sekarang digunakan

Dalam perusahaan yang sering terjadi adalah bahwa analis sistem

mengembangkan sistem yang baru untuk menggantikan atau untuk

memperluas sistem akuntansi yang sekarang digunakan oleh

perusahaann. Manfaat utama dilakukannya analisis terhadap sistem

akuntansi yang lama adalah:

1) Efektivitas sistem akuntansi yang sekarang digunakan

2) Ide rancangan

3) Identifikasi sumber daya

4) Pengetahuan konversi

5) Titik awal yang sama dalam menuju perubahan baru

b. Sumber-sumber yang lain

1) Sumber intern yang lain dalam melaksanakan analisis sistem adalah

orang.


(40)

3) Hubungan antar karyawan, antar departemen, atau antar fungsi yang

menyediakan bagi analis sistem suatu informasi yang sebelumnya

tidak diketahui.

c. Sumber - sumber luar

4. Teknik Pengumpulan Informasi dalam Analisis Sistem

Teknik pengumpulan informasi dalam analisis sistem dapat

dilakukan dengan beberapa cara, yaitu:

a. Wawancara

b. Kuesioner

c. Metode analisis kelompok

d. Pengamatan

e. Pengambilan sampel dan pengumpulan dokumen

F. Perancangan Sistem

1. Pengertian Perancangan Sistem

Menurut Diana (2011 : 48), “Perancangan sistem merupakan sekumpulan prosedur yang dilakukan untuk mengubah spesifikasi logis

menjadi desain yang dapat diimplementasikan ke sistem komputer

organisasi”.

Menurut Mulyadi (2001: 51), “Perancangan sistem adalah proses penerjemahan kebutuhan pemakai informasi ke dalam alternatif rancangan

sistem informasi yang diajukan kepada pemakai informasi untuk


(41)

a. Membuat desain sistem secara garis besar.

Sistem yang telah dipelajari oleh analisis sistem kemudian akan

dibuat rancangan sistem secara garis besar menggunakan diagram arus

data level 0. Diagram ini akan menggambarkan bagaimana sistem

tersebut berjalan, dan apa yang dapat diberikan sistem tersebut kepada

pemakainya.

b. Melakukan evaluasi sistem

Evaluasi sistem dilakukan analis sistem untuk menentukan apakah

sistem telah sesuai dengan tujuan dan telah sesuai dengan kebutuhan

pemakainya.

c. Membuat desain sistem secara rinci.

Sistem yang telah dievaluasi akan dibuat rancangan desain sistem

secara rinci menggunakan diagram arus data level 1. Diagram ini akan

menggambarkan setiap kegiatan yang ada di dalam sistem secara lebih

rinci.

2. Tujuan Perancangan Sistem

Tahap perancangan sistem mempunyai dua tujuan utama yaitu

(Jogiyanto, 2005: 197) :

a. Untuk memenuhi kebutuhan pemakai sistem.

b. Untuk memberikan gambaran yang jelas dan rancang bangun yang

lengkap kepada pemogram komputer dan ahli-ahli teknik lainnya yang


(42)

G. Bagan Alir (Flow Chart)

1. Pengertian bagan alir menurut Jogiyanto (2005: 795), “Bagan alir (flow chart) adalah bagan (chart) yang menunjukkan alir (flow) di dalam

program atau prosedur sistem secara logika”.

2. Pembuatan Bagan Alir

Pembuatan bagan alir menurut Jogiyanto (2005: 795) adalah:

a. Bagan alir sebaiknya digambar dari atas ke bawah dan mulai dari

bagian kiri dari suatu halaman.

b. Kegiatan di dalam bagan alir harus ditujukan dengan jelas.

c. Harus ditunjukkan dari mana kegiatan akan dimulai dan di mana akan

berakhirnya

d. Masing - masing kegiatan di dalam bagan alir sebaiknya digunakan

suatu kata yang mewakili suatu pekerjaan, misalnya persiapkan

dokumen, atau hitung gaji.

e. Masing - masing kegiatan di dalam bagan alir harus di dalam urutan

yang semestinya.

f. Kegiatan yang terpotong dan akan disambung di tempat lain harus

ditunjukkan dengan jelas mengunakan simbol penghubung.


(43)

Simbol - simbol yang digunakan dalam bagan alir sistem

Tabel 1. Simbol Bagan Alir

Simbol Arti Simbol Arti

Dokumen On-line

computer process

Kegiatan Manual Catatan

Arsip Sementara Penghubung

Ket:

A : menurut abjad N : menurut nomor T : menurut

tanggal

Arsip Permanen

On-line storage

Mulai / Berakhir Pita kertas berlubaang

Keying Keterangan

Display Keputusan

Garis alir

Pita Magnetik


(44)

H. Diagram Alir Data (Data Flow Diagram)

1. Pengertian Diagram Alir Data

Diagram alir data menurut adalah suatu model yang menggambarkan

aliran data dan proses untuk mengolah data dalam suatu sistem (Mulyadi

2001:57), sedangkan menurut Diana (2011: 40), diagram arus data

menggambarkan komponen sistem, aliran data diantara komponen sistem

tersebut, sumber data, tujuan dan penyimpanan data.

2. Simbol yang Digunakan Diagram Alir Data

Menurut Jogiyanto (2005:700) simbol yang digunakan dalam Diagram

Alir Data adalah :

a. External Entity (kesatuan luar ) atau boundary (batas sistem)

Kesatuan luar merupakan kesatuan (entity) di lingkungan luar sistem

yang dapat berupa orang, organisasi atau sistem lainnya yang berada di

lingkungan luarnya yang akan memberikan input atau menerima

output dari sistem.

Kesatuan luar biasanya berupa :

1) Suatu kantor, departemen atau divisi dalam perusahaan tetapi di

luar sistem yang sedang dikembangkan.

2) Orang atau sekelompok orang di organisasi tetapi di luar sistem

yang dikembangkan

3) Suatu organisasi atau orang yang berada di luar organisasi seperti

langganan dan pemasok


(45)

dikembangkan

5) Sumber asli dari suatu transaski

6) Penerima akhir dari suatu laporan yang dihasilkan oleh sistem

Suatu kesatuan luar dapat disimbolkan dengan suatu notasi kotak atau

suatu kotak dengan sisi kiri dan atasnya berbentuk garis tebal.

Gambar I. Simbol Kesatuan Luar dalam DFD Sumber. Jogiyanto (2005:701)

b. Data flow (arus data)

Arus data (data flow) di DFD diberi simbol suatu panah

Gambar II. Simbol Arus Data dalam DFD Sumber: Jogiyanto (2005:702)

Arus data ini menunjukkan arus data dari data yang dapat berupa

masukan untuk sistem atau hasil dari proses sistem dan dapat berbentuk

sebagai berikut :

1) Formulir atau dokumen yang digunakan di perusahaan.

2) Laporan tercetak yang dihasilkan oleh sistem.

3) Tampilan atau output di layar komputer yang dihasilkan oleh

sistem.

4) Masukan untuk komputer.

5) Komunikasi ucapan.


(46)

7) Data dibaca atau direkam ke suatu file.

8) Suatu isian yang dicatat pada buku agenda.

9) Tranmisi data dari suatu komputer ke komputer yang lain.

Dalam menggambarkan arus data, konsep - konsep yang perlu

diperhatikan:

1) Konsep paket dari data (Packet Data)

Bila dua atau lebih data megalir dari sustu sumber yang sama ke

tujuan yang sama, maka harus dianggap sebagai sustu arus data

tunggal. Karena dua atau lebih data tersebut mengalir

bersama-sama harus ditunjukkan sebagai suatu arus data, walaupun

misalnya terdidri dari beberapa dokumen,

2) Konsep arus data menyebar (diverging data flow)

Arus data yang menyebar menunjukkan sejumlah tembusan dari

arus data yang sama dari sumber yang sama ke tujuan yang

berbeda.

3) Konsep arus data mengumpul (converging data flow)

Arus data mengumpul menunjukkan beberapa arus data yang

berbeda, dari sumber yang berbeda bergabung bersama-sama

menuju ke tujuan yang sama.

4) Konsep sumber dan tujuan arus data

Semua arus data harus dihasilkan dari suatu proses atau menuju ke

suatu proses. Konsep ini penting karena arus data adalah salah satu


(47)

proses.

c. Process (proses)

Suatu proses adalah kegiatan atau kerja yang dilakukan oleh orang,

mesin, atau komputer dari hasil suatu arus data yang masuk ke dalam

proses untuk dihasilkan arus data yang keuar dari proses. Suatu proses

dapat ditunjukkan dengan simbol lingkaran atau dengan simbol empat

persegi panjang tegak dengan sudut - sudutnya tumpul

atau

Gambar III. Simbol Proses dalam DFD Sumber: Jogiyanto (2005:705)

Setiap proses harus diberi penjelasan yang lengkap, yaitu meliputi:

1) Identifikasi Proses

Identifikasi ini umumnya berupa suatu angka yang menujukkan

nomor acuan dari proses dan ditulis pada bagian atas simbol proses.

2) Nama Proses

Nama proses menunjukkan apa yang dikerjakan oleh proses

tersebut. Nama dan proses harus jelas dan lengkap menggambarkan

kegiatan prosesnya. Nama dan proses biasanya berbentuk suatu

kalimat diawali dengan kata kerja. Nama dari proses diletakkan di

bawah proses di simbol proses.

3) Pemrosesan

Untuk physical DFD yang menujukkan proses tidak hanya proses


(48)

dilakukan oleh orang, mesin, dan lain-lain, maka pemrosesan harus

ditunjukkan. Pemrosesan ini menunjukkan siapa atau dimana suatu

proses dilakukan. Untuk logical DFD yang prosesnya hanya

menunjukkan proses komputer saja, maka pemroses dapat tidak

disebutkan dan bila pemroses akan disebutlkan dapat juga untuk

menyebutkan nama dari program yang melakukan prosesnya.

Berbagai kemungkinan arus data dalam suatu proses:

a) Suatu proses yang menerima lebih dari satu arus data dan

menhasilkan sebuah arus data

b) Suatu proses yang menerima lebih dari satu arus data dan

menghasilkan sebuah arus data

c) Suatu proses yang menerima suatu arus data dan menghasilkan

lebih dari sebuah arus data.

d. Data store (simpanan data)

Simpanan data (data store) merupakan simpanan data yang dapat

berupa sebagai berikut :

1) Suatu file atau database di sistem komputer.

2) Suatu arsip atau catatan manual.

3) Sustu kotak tempat data di meja seseorang.

4) Suatu tabel acuan manual.


(49)

Simpanan data DFD dapat disimbolkan dengan sepasang garis

horizontal pararel yang tertutup di salah satu ujungnya.

Gambar IV. Simbol simpanan data DFD Sumber : Jogiyanto (2005:707)

Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam menggambarkan simpanan

data di DFD yaitu :

1) Hanya proses daja yang berhubungan dengan simpanan data

karena menggunakan atau merubah data simpanan data adalah

suatu proses.

2) Arus data yang menuju ke simpanan data dari suatu proses

menunjukkan proses update dapat berupa :

a) Menambah atau menyimpan record baru atau dokumen baru

ke dalam simpanan data

b) Menghapus record atau di suatu dokumen yang ada di

simpanan data.

c) Merubah nilai data di suatu record atau di suatu dokumen

yang ada di simpanan data.

3) Arus data yang berasal dari simpanan adata ke suatu proses

menunjukkan bahwa proses tersebut menggunakan data yang ada

di simpanan data. Untuk media simpanan data berupa simpanan

luar komputer (disc atau tape) berarti membaca data dari suatu

record di file sedang untuk simpanan data berupa media manual


(50)

isinya dari suatu simpanan data.

4) Untuk suatu proses yang melakukan kedua-duanya, yaitu

menggunakan data update simpanan data dapat dipilih salah satu

penggambaran sebagai berikut ini :

a) Menggunakan sebuah garis dengan panah mengarah kedua

arah yang berlawanan dari simpanan data, atau

b) Menggunakan arus data yang terpisah

3. Pedoman Pembuatan Diagram Alir Data

Pedoman untuk menggambarkan Diagram Alir Data menurut

Jogiyanto (2005:713) adalah :

a. Identifikasi terlebih dahulu semua kesatuan luar (external entities)

yang terlibat di sistem.

b. Identifikasi semua input dan output yang terlibat dengan kesatuan luar.

c. Gambarlah terlebih dahulu suatu diagram konteks (context diagram)

d. Gambarlah bagan berjenjang untuk semua proses yang ada di sistem

terlebih dahulu.

e. Gambarlah sketsa Diagram Air Data untuk overview diagram (level 0)

berdasarkan proses di diagram berjenjang.

f. Gambarlah Diagram Alir Data untuk level-level berikutnya, yaitu level

1 dan seterusnya untuk tiap - tiap proses yang dipecah - pecah sesuai

dengan diagram berjenjangnya.

4. Keterbatasan DFD


(51)

b. DFD tidak menunjukkan proses keputusan.

c. DFD tidak menunjukkan proses perhitungan.

I. Perancangan Database

1. Pengertian Database

Menurut Romney (2005 : 95), “Database adalah suatu gabungan file yang saling berhubungan dan dikoordinasi secara terpusat”.

2. Tahap Perancangan Database

Menurut Romney (2005 : 132), tahap perancangan database dibagi

menjadi :

a. Perancangan awal untuk menetapkan kebutuhan dan kelayakan

pengembangan sistem baru

b. Identifikasi kebutuhan informasi para pemakai

c. Pengembangan berbagai skema yang berbeda untuk sistem yang baru

d. Penerjemah skema tingkat internal ke struktur database yang

sesungguhnya, yang akan diimplementasikan ke dalam sistem yang

baru

e. Implementasi seluruh aktivitas yang berhubungan dengan mentransfer

data yang baru, dan melatih para pegawai mengenai cara penggunanya


(52)

J. Kamus Data

1. Pengertian Kamus Data

Menurut Jogiyanto (2005:725), “Kamus data adalah katalog fakta tentang data dan kebutuhan - kebutuhan informasi dari suatu sistem

informasi”. Kamus data dapat dibuat pada tahap analisis sistem dan digunakan baik pada tahap analisis maupun tahap perencanaan sistem.

2. Isi Kamus Data

Menurut Jogiyanto (2005: 726), isi kamus data adalah :

a. Nama arus data, dibuat berdasarkan nama dari Diagram Arus Data.

b. Alias, dibuat karena data yang sama mempunyai nama yang berbeda

untuk orang atau departeman satu dengan yang lainnya.

c. Bentuk data, dapat berupa dokumen dasar atau formulir, dokumen

hasil cetakan komputer, laporan tercetak, tampilan di layar monitor,

variable, parameter, dan field

d. Arus data, menunjukkan dari mana data mengalir dan kemana data

akan menuju.

e. Penjelasan untuk memperjelas lagi tentang makna dari arus data yang

dicatat di kamus data.

f. Periode, menunjukkan kapan terjadinya arus data.

g. Volume, digunakan untuk mengidentifikasi besarnya simpanan luar

yang akan digunakan, kapasitas dan jumlah dari alat input, alat


(53)

h. Struktur data, menunjukkan arus data yang dicatat di kamus data terdiri

dari item - item apa saja.

K. Entity Relationship Diagram (ERD)

1. Pengertian Entity Relationship Diagram (ERD)

ERD melukiskan isi dari database secara grafis yang menunjukkan

berbagai entitas dan relasi yang penting antar entitas tersebut.

Dalam ERD simbol-simbol yang digunakan:

Entitas Relationship

Gambar V. Simbol dalam ERD.

2. Langkah - langkah Pembuatan ERD

Menurut Wilkinson (2000 : 199), langkah - langkah yang dilakukan

untuk membuat ERD adalah:

a. Membangun entitas dan relationship

Untuk memulai membuat ERD, kita harus membangun lingkup proses

yang akan dibuat dam mambuat daftar entitas. Entitas adalah semua

sumber daya (resources) yang digunakan perusahaan, kejadian (event)

yang dialami perusahaan dan orang (agent) yang berhubungan dengan

perusahaan.

Dengan batasan yang telah kita buat, selanjutnya kita membangun


(54)

yang dihubungkan oleh relationship. Segment meliputi kelompok

elemen data yang dibutuhkan oleh satu user atau lebih. Masing -

masing segment dalam ERD harus termasuk entitas yang mempunyai

hubungan satu sama lain.

b. Menghubungkan entitas dan relationship

Segmen - segmen perlu diintegasikan dalam bentuk struktur ERD.

Pengintegrasian berisi penempatan entitas dalam segmen dan

dihubungkan dengan segmen lain yang menghubungkan entitas yang

sama.

c. Menentukan kardinalitas relationship

Kardinalitas menunjukkan pada hubungan numerial antar entitas

dalam ERD. Kardinalitas tergantung pada hal - hal spesifik dalam

perusahaan, seperti organizational constraint dan peraturan -

peraturan.

Ada tiga tipe kardinalitas, yaitu :

1) One-to-one (1:1) Relationship (hubungan satu ke satu)

Kardinalitas ini ada pada saat satu kejadian dari entitas

berhubungan dengan satu hanya satu kejadian dari entitas yang

berhubungan.

2) One-to-many (1:N) Relationship (hubungan satu ke banyak)

Kardinalitas ini ada saat satu entitas yang mempunyai labih dari

satu (banyak) kejadian berhubungan dengan entitas dengan satu


(55)

3) Many-to-many (M:N) Relationship (hubungan banyak ke banyak)

Kardinalitas ini ada saat masing - masing entitas dihubungkan

mempunyai lebih dari saru kejadian. Hubungan many-to-many

biasanya dengan menggunakan entitas asosiatif yang membentuk

primary key dari entitas-entitas yang harus dihubungkan.

L. Pengembangan Sistem

1. Pengertian Pengembangan Sistem

Pengembangan sistem adalah penyusunan suatu sistem yang baru

untuk menggantikan sistem yang lama secara keseluruhan atau

memperbaiki sistem yang telah ada (Jogiyanto : 35).

2. Alasan Dilakukannya Pengembangan Sistem

Ada beberapa alasan yang menyebabkan dilakukannya pengembangan

sistem, karena permasalahan yang timbul berupa:

a. Ketidakberesan di dalam sistem yang ada dapat menyebabkan sistem

tidak beroperasi sesuai dengan yang diharapkan, ketidakberesan ini bisa

berupa:

1) Kecurangan yang disengaja terhadap harta perusahaan.

2) Kesalahan yang dapat menyebabkan menurunnya kualitas data.

3) Operasi yang tidak efisien.

4) Kebijakan manajemen yang tidak ditaati.

b. Pertumbuhan perusahaan dapat menyebabkan harus diperbaruinya


(56)

lebih banyak informasi dan perubahan sistem akuntansi yang baru.

Kebutuhan ini menyebabkan sistem yang lama menjadi tidak efektif

lagi.

c. Perkembangan ekonomi dan kondisi perusahaan memungkinkan

perusahaan untuk memperoleh kesempatan memperbesar bisnisnya, hal

ini membutuhkan pengembangan sistem juga agar perusahaan dapat

memperoleh kesempatan tersebut.

d. Pengembangan sistem bisa jadi merupakan perintah dari jajaran

manajemen utama untuk memperbaiki sistem yang lama.

e. Pengembangan sistem juga dilaksanakan karena sistem yang ada sudah

merupakan sistem yang buruk bagi perusahaan. Beberapa ciri-ciri

sistem yang buruk bagi perusahaan adalah:

1) Tidak memenuhi kebutuhan pengguna.

2) Kinerja sistem buruk.

3) Reliabilitas rendah.

4) Fungsi dan kegunaan sistem rendah.

5) Adanya kesulitan pelaksanaan sistem:

a) Tidak terjadwal.

b) Tidak ada rencana anggaran.

c) Melebihi anggaran yang ditetapkan.

3. Tujuan Pengembangan Sistem

Menurut Mulyadi (2001:19) terdapat 4 tujuan pengembangan system :


(57)

b. Untuk memperbaiki informasi yang dihasilkan sistem yang ada.

c. Untuk memperbaiki pengendalian akuntansi dan intern.

d. Untuk mengurangi biaya penyelenggaraan catatan akuntansi.

4. Prinsip Pengembangan Sistem

Dalam mengembangkan sistem, terdapat beberapa prinsip yang tidak

boleh dilupakan (Jogiyanto, 2005: 38-41). Prinsip - prinsip tersebut adalah

sebagai berikut :

a. Sistem yang dikembangkan adalah untuk manajemen.

b. Sistem yang dikembangkan adalah investasi modal yang besar.

c. Sistem yang dikembangkan memerlukan orang yang terdidik.

d. Tahapan kerja dan tugas-tugas yang harus dilakukan dalam proses

pengembangan sistem.

e. Proses pengembangan sistem tidak harus urut.

f. Jangan takut membatalkan proyek.

g. Dokumentasi harus ada untuk pedoman dalam pengembangan sistem.

5. Siklus Hidup Pengembangan Sistem

Proses pengembangan sistem melewati berbagai tahapan, mulai dari

perencanaan sistem hingga penerapan sistem tersebut. Bila operasi sistem

yang telah berjalan terdapat masalah-masalah yang tidak dapat

diselesaikan dalam tahap pemeliharaan sistem, maka perlu lagi

dikembangkan sistem baru yang akan dimulai dari tahap perencanaan


(58)

Kebijakan dan Perencanaan Sistem

Analisis Sistem

Desain Sistem Secara Umum

Seleksi Sistem Desain Sistem Terinci

Perawatan Sistem Implementasi Sistem

Gambar VI. Siklus Hidup Pengembangan Sistem Sumber : Jogiyanto (2005:52)


(59)

42

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang dilakukan adalah studi kasus yaitu penelitian

kegiatan perusahaan secara langsung yang bertujuan untuk mengumpulkan

data yang diperlukan mengenai sistem akuntansi penjualan tunai perusahaan.

Hasil analisis dan kesimpulan yang diperoleh hanya berlaku bagi perusahaan

yang diteliti.

B. Waktu dan Tempat Penelitian

1. Waktu Penelitian

Penelitian dilakukan pada bulan Juni sampai dengan bulan Agustus 2013.

2. Tempat Penelitian

Penelitian dilakukan di CV Gema Sakti Perkasa, jalan Ruko Pasar Baru

no. 26, Cianjur, Jawa Barat.

C. Subjek dan Objek Penelitian

1. Subjek Penelitian

Subjek dalam penelitian ini adalah bagian – bagian yang terkait dalam memberikan informasi yang dibutuhkan dalam penelitian, diantaranya


(60)

2. Objek Penelitian

Objek penelitian adalah prosedur penjualan, dokumen dan catatan yang

berkaitan dengan penjualan, dan siklus akuntansi penjualan.

D. Data yang Dibutuhkan

1. Gambaran umum perusahaan.

2. Struktur organisasi.

3. Prosedur penjualan tunai.

4. Dokumen, formulir dan catatan yang berkaitan dengan penjualan tunai.

E. Teknik Pengumpulan Data

1. Dokumentasi

Dokumentasi adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara

melihat berkas, catatan, dan dokumen lain yang terdapat dalam perusahaan

yang berkaitan dengan objek penelitian.

2. Wawancara

Wawancara adalah teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara

mengajukan pertanyaan langsung atau melakukan tanya jawab secara lisan

kepada subjek penelitian untuk mendapatkan informasi tentang struktur

perusahaan, pembagian tugas, dan informasi lain yang berkaitan dengan

sistem akuntansi penjualan tunai.

3. Observasi


(61)

pengamantan langsung terhadap objek penelitian. Observasi dilakukan

untuk memperoleh data mengenai pengendalian intern perusahaan dan

mengenai gambaran umum perusahaan.

F. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data yang digunakan untuk menjawab rumusan masalah

pertama yaitu analisis deskriptif dengan mendeskripsikan sistem akuntansi

penjualan tunai di CV. Gema Sakti Perkasa yang meliputi fungsi, dokumen,

catatan dan prosedur penjualan tunai yang dilakukan oleh perusahaan.

Teknik analisis data yang digunakan untuk menjawab rumusan masalah

kedua yang berkaitan dengan perancangan sistem informasi akuntansi

penjualan tunai yang sesuai dengan kebutuhan organisasi adalah sebagai

berikut:

1. Mengidentifikasi masalah

Pada tahap ini dilakukan teknik wawancara untuk mengetahui

permasalahan yang terjadi dalam sistem akuntansi penjualan tunai.

2. Mengidentifikasi penyebab masalah

Setelah melakukan identifikasi permasalahan, berikutnya adalah

mengidentifikasi penyebab permasalahan.

3. Mengidentifikasi titik keputusan

Pada tahap ini, identifikasi dilakukan dengan mengacu pada bagan alir

sistem yang terdapat pada organisasi, sehingga dapat diketahui


(62)

4. Identifikasi personil kunci

Pada tahap ini, identifikasi dilakukan mengacu pada deskripsi jabatan yang

ada di perusahaan.

Setelah melakukan tahap - tahap di atas, maka selanjutnya adalah

melakukan perancangan sistem informasi akuntansi penjualan tunai dengan

cara sebagai berikut :

1. Memisahkan tugas dan tanggung jawab secara tegas dengan membuat

struktur organisasi dan job description.

2. Merancang input dalam sistem informasi akuntansi penjualan tunai .

3. Merancang Entity Relationship Diagram (ERD), merancang diagram alir

(Flow Chart) dan merancang Data Flow Diagram (DFD) (Jogiyanto,

2005: 795).

a. Perancangan diagram alir dengan ketentuan :

1) Bagan alir sebaiknya digambar dari atas ke bawah dan mulai dari

bagian kiri dari suatu halaman.

2) Kegiatan di dalam bagan alir harus ditunjukkan dengan jelas.

3) Harus ditunjukkan dari mana kegiatan akan dimulai dan dimana

akan berakhir.

4) Masing - masing kegiatan di dalam bagian alir sebaiknya digunakan

suatu kata yang mewakili suatu pekerjaan.

5) Masing - masing kegiatan di dalam bagan alir harus di dalam

urutan yang semestinya.


(63)

ditunjukkan dengan jelas menggunakan simbol penghubung.

7) Gunakanlah simbol-simbol bagan alir yang standar.

b. Perancangan Data Flow Diagram (DFD) dengan ketentuan (Jogiyanto,

2005: 795 ) :

1) Identifikasikan terlebih dahulu semua kesatuan luar yang terlibat di

dalam sistem.

2) Identifikasikan semua masukan dan keluaran yang terlibat dengan

kesatuan luar.

3) Gambar diagram konteks terlebih dahulu.

4) Gambar bagan berjenjang untuk semua proses yang ada di sistem

terlebih dahulu.

5) Gambar sketsa DFD untuk overview diagram berdasarkan proses

pada diagram berjenjang.

6) Gambar DFD untuk level-level berikutnya untuk tiap-tiap proses

yang dipecah-pecah sesuai dengan bagan berjenjangnya.

7) Gambar DFD untuk pelaporan manajemen yang digambar terpisah.

8) Gabungkan semua DFD yang telah dibuat ke dalam satu diagram.

4. Perancangan output, yaitu dengan merancang format laporan keluaran yang


(64)

47

BAB IV

GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

A. Sejarah Perusahaan

CV. Gema Sakti Perkasa didirikan pada tanggal 9 Juni 2011 yang

berlokasi di Jalan Ruko Pasar Baru no. 26, Cianjur Jawa Barat. Toko ini

dipimpin oleh bapak Andri Wijaya. Sebelum berdirinya CV. Gema Sakti

Perkasa, keluarga bapak Andri Wijaya mempunyai usaha yaitu berdagang

onderdil peralatan elektronik yang bernama GEMARIA. Barang yang dijual

toko Gemaria yaitu PCB, kabel, timah , dan lain – lain. Dan sampai sekarang pun toko tersebut masih berdiri.

Setelah menyelesaikan kuliahnya, bapak Andri Wijaya tak lantas

mendirikan toko elektronik. Beliau terlebih dahulu menanyakan saran kepada

orang tuanya untuk mendirikan toko elektronik. Orangtua beliau pun setuju

jika bapak Andri Wijaya mendirikan sebuah toko elektronik yang terdapat

sangkut pautnya dengan usaha orang tuanya. Akan tetapi orang tua beliau

menambahkan pendapat bila hanya menjual barang elektronik saja

“nanggung”, dan beliau pun menuruti nasehat orang tuanya dengan

menambahkan barang furniture pada tokonya.

Pada awal berdirinya CV. Gema Sakti Perkasa hanya memiliki 7 orang

karyawan dalam melakukan penjualan barang. Seiring berjalannya waktu, dan

masyarakat semakin membutuhkan peralatan elektronik maka CV. Gema


(65)

Perkasa mempunyai sebuah kantor dan tiga showroom yang menyebar di

Cianjur.

B. Lokasi Perusahaan

CV. Gema Sakti Perkasa berlokasi di Jalan Ruko Pasar Baru no. 26,

Cianjur Jawa Barat. Lokasi tersebut merupakan lokasi perkumpulan dari toko

– toko dan letaknya dekat dengan pasar sehingga setiap hari selalu ramai oleh pembeli.

C. Struktur Organisasi

Gambar VII. Struktur Organisasi CV. Gema Sakti Perkasa


(66)

Adapun pembagian tugas dan wewenang yang terdapat pada CV. Gema

Sakti Perkasa adalah sebagai berikut :

1. Tugas dan Wewenang Direktur :

a. bertanggungjawab secara keseluruhan CV. Gema Sakti Perkasa

b. membuat kebijakan CV. Gema Sakti Perkasa

c. memantau kondisi pasar

2. Tugas dan Wewenang Bagian Keuangan

a. bertanggungjawab atas kas masuk dan keluar

b. membuat nota penjualan

c. mengisi laporan penjualan harian

3. Tugas dan Wewenang Bagian Marketing (Pramuniaga)

a. bertanggungjawab atas terjadinya penjualan

b. melayani pembelian konsumen

c. bertanggungjawab terhadap target penjualan

4. Tugas dan Wewenang Bagian Gudang

a. bertanggungjawab terhadap persediaan barang di gudang

b. membuat surat jalan

c. bertanggungjawab atas pengiriman barang ke konsumen

5. Tugas dan Wewenang Bagian Akuntansi

a. bertanggungjawab terhadap direktur

b. membuat laporan keuangan


(67)

D. Personalia

1. Jumlah total karyawan yang terdapat di CV. Gema Sakti Perkasa yaitu

sebanyak 10 orang.

a. Bagian Marketing : 4 orang

b. Bagian Kasir : 1 orang

b. Bagian Gudang : 4 orang

c. Bagian Akuntansi : 1 orang

2. Jam kerja yang berlaku 8 jam yaitu dari pukul 09.00 WIB sampai dengan

pukul 17.00 WIB. Hari kerja yang berlaku yaitu hari Senin sampai dengan

hari Minggu. Khusus untuk tanggal merah karyawan libur.

3. Fasilitas yang disediakan yaitu uang makan dan cuti (menikah,

melahirkan, berduka cita).

4. Sistem penggajian karyawan dilakukan setiap bulan yaitu gaji pokok dan

bonus berdasarkan target penjualan.

5. Perekrutan karyawan dengan cara menilai keahlian yang dimiliki calon

karyawan. Perekrutan untuk bagian marketing dan bagian gudang minimal

berpendidikan SMP.

E. Pemasaran

Pemasaran yang dilakukan oleh CV. Gema Sakti Perkasa dengan cara

iklan dari radio tertentu, mendirikan pamplet di berbagai daerah. Terdapat


(68)

Sakti Perkasa, sehingga dapat membantu pemasaran menjual barang

dagangan.

F. Usaha dan Kegiatan

CV. Gema Sakti Perkasa bergerak di bidang penjualan barang

elektronik dan furniture. Produk CV. Gema Sakti Perkasa berasal dari

perusahaan pemasok seperti Panasonic, Toshiba, Samsung, Olimpic dan

lainnya. Barang – barang yang dijual seperti kulkas, LCD, mesin cuci, AC, TV, dan furniture rumah tangga. Barang elektronik seperti handphone dan

laptop tidak dijual karena resiko kerusakan pada barang tersebut terlalu besar.

Penjualan yang dilakukan dapat secara tunai dan kredit. CV. Gema Sakti

Perkasa bekerja sama dengan perusahaan FIF dalam melakukan penjualan


(69)

52

BAB V

ANALISIS DAN PERANCANGAN

A. Deskripsi Sistem Akuntansi Penjualan Tunai

1. Deskripsi kegiatan pokok

Deskripsi kegiatan penjualan tunai yang dilakukan oleh CV. Gema

Sakti Perkasa yaitu, konsumen datang ke perusahaan dan dilayani oleh

fungsi penjualan (pramuniaga atau marketing). Konsumen menanyakan

speksifikasi barang yang dibeli, kemudian melakukan transaksi penjualan

tunai. Fungsi penjualan mengisi nota penjualan tiga rangkap dan

diserahkan ke fungsi kas. Fungsi penjualan memberi tahu konsumen untuk

melakuan pembayaran di kasir.

Fungsi kas menerima nota penjualan dari fungsi penjualan dan

menerima kas dari konsumen. Setelah itu fungsi kas mencatat penjualan di

laporan penjualan tunai dan membuat otorisasi lunas pada nota penjualan

serta menyerahkan nota penjualan lembar satu ke konsumen, lembar dua

ke fungsi gudang, dan lembar tiga ke fungsi pencatat.

Fungsi gudang lalu mengecek barang dan mencatat barang keluar di

kartu gudang lalu menyiapkan barang berdasarkan nota penjualan.

Kemudian fungsi gudang membuat surat jalan sebanyak tiga rangkap dan

mengirimkan barang ke konsumen. Proses pengiriman barang dilakukan

pada hari terjadinya transaksi, tetapi bila tidak memungkinkan akan


(70)

gudang meminta tanda tangan konsumen di surat jalan sebagai bukti

bahwa barang telah diterima oleh konsumen dan menyerahkan surat jalan

lembar satu, sedangkan untuk lembar dua diarsipkan dan lembar tiga dan

nota penjualan lembar dua diserahkan ke fungsi pencatat. Setelah itu

bagian gudang mengisi bukti pengeluaran barang konsumen dan

mengarsipkannya.

Fungsi pencatat mencocokkan dokumen yang diterima dari fungsi

kasir dan fungsi gudang. Setelah itu fungsi pencatat menyetorkan kas ke

bank dan membuat jurnal kas masuk berdasarkan nota penjualan dan

mengarsipkan semua dokumen.

2. Fungsi - fungsi yang terkait sistem akuntansi penjualan tunai

Fungsi yang terkait dengan sistem akuntansi penjualan tunai yang

sudah dilaksanakan oleh CV. Gema Sakti Perkasa adalah sebagai berikut :

a. Fungsi Penjualan

Fungsi ini bertanggung jawab untuk menerima pesanan dari konsumen

yang datang, mengisi nota penjualan, dan menyerahkan nota ke fungsi

kas. Fungsi ini dilaksanakan oleh bagian marketing (pramuniaga).

b. Fungsi Kas

Pada transaksi penjualan tunai, fungsi kas bertanggung jawab untuk

menerima kas dari pembeli dan mengcap lunas nota penjualan. Fungsi


(71)

c. Fungsi Gudang

Dalam transaksi penjualan tunai, fungsi ini bertanggung jawab untuk

menyiapkan barang yang dipesan oleh konsumen. Fungsi ini dilakukan

oleh bagian gudang.

d. Fungsi Pengiriman

Dalam transaksi penjualan tunai, fungsi ini bertanggung jawab untuk

menyerahkan barang yang telah dipesan ke konsumen. Fungsi ini

dilakukan oleh bagian gudang.

e. Fungsi Pencatat

Pada transaksi penjualan tunai, fungsi pencatat bertanggung jawab

dalam pengelolaan kas, penyetoran kas ke bank, pencatatan transaksi

penjualan dalam buku kas dan mencatat semua pengeluaran operasional

yang terjadi di toko. Fungsi ini dilakukan oleh bagian akuntansi.

3. Prosedur yang membentuk sistem akuntansi penjualan tunai

Jaringan prosedur yang membentuk sistem akuntansi penjualan tunai

yang sudah dilaksanakan CV. Gema Sakti Perkasa adalah sebagai berikut :

a. Prosedur Order Penjualan

Pada prosedur ini, fungsi penjualan menerima order dari konsumen.

Mengisi nota penjualan tunai sebanyak tiga rangkap dan

menyerahkannya ke fungsi kas.

b. Prosedur Penerimaan Kas

Pada prosedur ini, kasir menerima nota penjualan tunai dari fungsi


(72)

pembayaran dari konsumen, mengcap lunas semua nota penjualan dan

menerahkan nota penjualan lembar satu untuk konsumen, lembar dua

untuk fungsi gudang sedangkan lembar tiga dan kas diserahkan ke

fungsi pencatat.

c. Prosedur Penyerahan Barang

Pada prosedur ini, fungsi gudang membuat surat jalan setelah menerima

nota penjualan lembar dua dari bagian kasir. Fungsi gudang

menyiapkan barang dan mengirimkan ke konsumen dengan membawa

surat jalan. Setelah barang diterima konsumen, fungsi gudang meminta

tanda tangan konsumen pada surat jalan dan menyerahkan surat jalan

lembar satu untuk konsumen, sedangkan lembar dua diarsipkan dan

lembar tiga untuk fungsi pencatat.

d. Prosedur Pencatatan Penjualan Tunai

Pada prosedur ini, fungsi kas melakukan pencatatan penjualan tunai

berdasarkan nota penjualan dari fungsi penjualan.

e. Prosedur Penyetoran Kas ke Bank

Pada prosedur ini, fungsi pencatat menyetorkan kas yang diterima dari

penjualan tunai ke bank setelah mencocokan dokumen dari fungsi kas

dan fungsi gudang.

f. Prosedur Pencatatan Penerimaan Kas

Pada prosedur ini penerimaan kas dicatat oleh bagian akuntansi dan


(73)

g. Prosedur Pencatatan Harga Pokok Penjualan

Dalam prosedur ini bagian akuntansi mencatat harga pokok penjualan

selama satu periode berdasarkan barang yang terjual.

4. Dokumen yang digunakan dalam sistem akuntansi penjualan tuani

Dokumen yang digunakan dalam sistem akuntansi penjualan tunai di

CV. Gema Sakti Perkasa adalah sebagai berikut :

a. Faktur Penjualan Tunai

Dokumen ini berupa nota penjualan tunai yang digunakan untuk

mengetahui transaksi penjualan tunai yang diisi oleh fungsi penjualan.

Dalam dokumen ini tercatat data konsumen, tanggal transaksi, nama

barang, kuantitas harga satuan, jumlah harga dan otorisasi yang

bersangkutan.

b. Surat Jalan

Dokumen ini digunakan untuk bukti barang telah diterima oleh

konsumen setelah ditandatangani. Dokumen ini tercatat nama

konsumen, jumlah dan nama barang yang dikirim.

c. Laporan Penjualan Tunai

Dokumen ini terjadi apabila terdapat penjualan barang oleh konsumen.

Dokumen ini digunakan oleh fungsi kas sebagai pertanggungjawaban

kepada fungsi pencatat. Dokumen ini berisi tanggal terjadinya


(74)

d. Bukti Setor Bank

Dokumen ini digunakan untuk mencatat tentang data penyetor, nomor

rekening, jumlah nominal rupiah setoran, dan tanggal dilakukannya

setoran. Format dokumen ini sudah ditentukan oleh bank dan diisi oleh

fungsi pencatat saat akan melakukan penyetoran kas ke bank.

e. Rekapitulasi Harga Pokok Penjualan

Perusahaan melakukan rekapitulasi harga pokok penjulan untuk

perhitungan laba rugi selama satu periode.

5. Catatan akuntansi yang digunakan dalam sistem akuntansi penjualan tunai

Catatan akuntansi yang digunakan dalam sistem akuntansi penjualan

tunai di CV. Gema Sakti Perkasa adalah sebagai berikut :

a. Kartu Gudang

Catatan ini dibuat oleh fungsi gudang yang berisi informasi jumlah tiap

jenis barang dan yang ada di gudang termaksud barang masuk dan

barang keluar.

b. Bukti Pengeluaran Barang Konsumen

Catatan ini digunakan sebagai bukti bahwa barang telah dikirim dan

diterima oleh konsumen. Catatan ini berisi nomor nota, nama serta

alamat konsumen, nama barang, jumlah barang dan keterangan.

c. Jurnal Penjualan

Catatan ini digunakan untuk mencatat penjualan yang telah terjadi


(75)

marketing (pramuniaga)

mulai

menerima order konsumen

membuat NP

2

1 NP

1 3

NP = Nota Penjualan

6. Gambaran sistem akuntansi penjualan tunai yang dilaksanakan CV. Gema

Sakti Perkasa dalam bentuk flowchart


(76)

laporan penj. harian

3

kasir

1

NP

menerima uang & otorisasi cap lunas

3 2

1 2

NP

1 2

3 membuat

laporan penjualan

harian

konsumen

bersama uang

NP = Nota Penjualan T


(77)

gudang 2 NP mencatat persediaan menyiapkan barang & membuat SJ SJ mengirim barang & menerima SJ ttd konsumen NP SJ 5 2 1 2 3 konsumen 1 2 3 2 4 4 SJ mencatat barang telah diterima konsumen BPBK SJ 2 2 bersama dengan barang

NP = Nota Penjualan SJ = Surat Jalan

BPBK = Bukti Pengluaran Barang Konsumen kartu

gudang

N


(78)

akuntansi 5 NP SJ NP mencocokan & mengisi BSB BSB membuat jurnal penj tunai & lap keuangan jurnal penj 3 3 2 3 1 2 bersama uang bank bersama uang SJ NP 2 3 3

NP = Nota Penjualan SJ = Surat Jalan BSB = Bukti Setor Bank selesai

N


(79)

Uraian Kegiatan :

Fungsi Penjualan ( Marketing ) :

Menerima order dari konsumen

Melakukan transaksi dengan konsumen

Membuat NP

Menyerahkan tiga rangkap NP ke fungsi kas

Fungsi Kas :

Menerima tiga rangkap NP dari fungsi penjualan

Menerima kas dari konsumen serta memberi tanda lunas NP

Menyerahkan NP lembar satu ke konsumen, lembar dua ke fungsi

gudang, lembar tiga bersama kas ke bagian akuntansi

Membuat laporan penjualan harian

Fungsi Gudang :

Menerima NP lembar dua dari fungsi kas

Mencatat persediaan di kartu gudang

Menyiapkan barang yang dipesan dan membuat SJ sebanyak tiga

rangkap

Mengirimkan barang ke konsumen

Meminta tanda tangan pada SJ dan menyerahkan SJ lembar satu ke

konsumen dan membawa SJ lembar dua dan tiga

Mengarsipkan SJ lembar dua dan menyerahkan SJ lembar tiga ke

bagian akuntansi


(1)

103

Andrianto A. N, Paulus. 2007. Analisis Dan Perancangan Sistem Informasi Akuntansi Penjualan Tunai Studi kasus pada CV Sinergy Computer.

Skripsi. Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma.

Diana Anastasia & Lilis Setiawati. 2011. Sistem Informasi Akuntansi : Perancangan, Proses dan Penerapan. Yogyakarta : Andi Offset.

Jogiyanto, H.M. 2005. Analisis dan Desain Sistem Informasi : Pendekatan Terstruktur Teori dan Praktik Aplikasi Bisnis. Yogyakarta: Andi Offset. MADCOMS. 2011. Membangun Aplikasi Pembelian Penjualan dan Inventory

dengan MS Access. Yogyakarta: Andi Offset. Mulyadi, 2001. Sistem Akuntansi. Jakarta: Salemba Empat.

Romney, B.Marshall, & Paul Stienbart. 2003. Accounting Information Systems. 9th Edition. New Jersey: Prewntice Hall.

Soriton, Boby Ruben. 2009. Analisis dan Perancangan Sistem Informasi Akuntansi Penjualan Tunai Studi kasus pada Toko Asesoris Jokteng Sakti Motor. Skripsi. Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma.

Supardiyono, YP., YMF Gien Agustinawansari, G. Anto Listianto, Edi Kustanto. 2006. Panduan Penulisan dan Ujian Skripsi Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi. Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma.

Wibowo, Haryageng Bhaskoro. 2010. Analisis dan Perancangan Sistem Akuntansi Penjualan Tunai Berbasis Komputer Studi kasus Toko Global Sport. Skripsi. Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma.

Wilkinson, Joseph W, & Michael J, Cerullo. 2000. Accounting Information System, Essential, Concept, and Application. New York: John Willey & Sons Inc.


(2)

104


(3)

1. Kapan perusahaan didirikan dan siapa yang mendirikan perusahaan? 2. Dimana letak lokasi perusahaan dan apa yang menjadi alasan memilih

lokasi tersebut?

3. Apa bentuk usaha perusahaan?

4. Bagaimana bentuk struktur organisasi perusahaan dan bagian apa saja yang berada dalam perusahaan?

3. Bagaimana tanggungjawab dan wewenang maisng-masing bagian tersebut?

4. Berapa jumlah karyawan di perusahaan? 5. Bagaimana cara memperoleh karyawan? 6. Bagaimana peraturan jam kerja karyawan?

7. Bagaimana sistem upah yang dipakai dalam penggajian dan pengupahan? 8. Bagian apa saja yang terkait dengan sistem akuntansi penjualan tunai? 9. Dokumen apa saja yang digunakan dalam sistem akuntansi penjualan

tunai?

10. Catatan akuntansi apa saja yang digunakan dalam sistem akuntansi penjualan tunai?


(4)

(5)

(6)