Penyuluhan Perawatan Payudara dan Teknik Menyusui yang Baik dan Benar

3.1.1.4 Penyuluhan Perawatan Payudara dan Teknik Menyusui yang Baik dan Benar

1. Sifat Monodisipliner 2. Bidang Kesehatan Masyarakat 3. No. Sektor 13.1.1.55 4. Latar Belakang Menyusui merupakan proses pemberian air susu ibu ASI kepada bayi yang membutuhkan reflek menghisap bayi untuk mendapatkan dan menelan ASI. Namun, pada kondisi tertentu, masalah pada keterampilan ibu dalam menyusui yang dapat menghambat proses menyusui. Salah satu masalah yang sering muncul kesalahan ibu dalam proses menyusui adalah mastitis. Mastitis merupakan peradangan yang disebabkan oleh tersumbatnya aliran ASI dan berisiko menyebabkan adanya akumulasi bakteri yang menginduksi mekanisme infeksi Abou-Dakn, M., Richardt, A., Schaefer-Graf, U., Wockel, A., 2010. Persentase yang terjadi di Indonesia, dengan lebih rinci, Prawirohardjo 2008 menyatakan bahwa kejadian mastitis berkisar 2 hingga 33 pada ibu menyusui. Penyempitan pada duktus laktiferus sebagai patofisiologi mastitis menyebabkan bendungan ASI engorgement, sehingga sisa ASI terkumpul pada sistem duktus yang mengakibatkan terjadinya pembekakan, nyeri, peningkatan suhu tubuh disertai menggigil, dan adanya respon panas pada payudara. Selain itu, Anggraini 2010 menyebutkan bahwa meluasnya peradangan hingga menyebabkan perlunya proses insisi untuk pengeluaran nanah dapat menyebabkan abses payudara. Teknik menyusui dan perawatan payudara merupakan beberapa faktor yang mempengaruhi produksi ASI dan proses menyusui untuk mencegah lecet pada payudara maupun penurunan produksi ASI. Teratasinya masalah berkaitan dengan teknik menyusui dan juga teknik perawatan payudara akan menyebabkan terpenuhinya kebutuhan nutrisi bayi melalui ASI. Maka, selain diperlukannya teknik menyusui yang benar agar produksi ASI lancar, merawat payudara saat hamil dan menyusui juga sangat berpengaruh. Merawat payudara penting dilakukan saat hamil dan menyusui, karena dengan begitu, air susu bisa diproduksi dengan lancar. Di samping itu, ibu dan bayi akan merasa nyaman dalam proses pemberian ASI. Risiko mastitis serta kurangnya pengetahuan ibu tentang teknik menyusui yang benar dan juga cara merawat payudara yang baik dan benar juga terjadi di Desa Getasan, Kecamatan Petang, Kabupaten Badung. Hasil wawancara dengan beberapa ibu menyusui sebagai hasil data sekunder dari kepala puskesmas pembantu Getasan menyatakan bahwa belum pernah diberikan penyuluhan terkait dengan teknik menyusui dan perawatan payudara yang baik dan benar, baik itu di posyandu balita maupun di Puskesmas Pembantu Pustu Getasan. Hasil wawancara berfokus pada pengetahuan ibu dan pengalaman ibu dalam menyusui mendapatkan hasil bahwa sebagian ibu tidak mengetahui cara menyusui yang benar. Ibu mengatakan tidak mengetahui bahwa dalam menyusui dapat memilih beberapa posisi untuk mencapai kenyamanan. Ibu juga tidak mengetahui seberapa banyak puting dan areola yang harus masuk ke dalam mulut bayi untuk mencegah penyumbatan ASI, selain itu ibu juga tidak mengetahui hal apa saja yang dilakukan untuk merawat payudara selama hamil dan menyusui agar produksi asi lancar. Kondisi pengetahuan ibu terkait teknik menyusui dan perawatan payudara serta data wawancara yang menyatakan belum pernah dilakukan penyuluhan tentang teknik menyusui yang benar sesuai dengan hasil wawancara dengan kepala Puskesmas Pembantu Getasan yang mengatakan bahwa belum pernah dilakukan penyuluhan tentang cara menyusui dan perawatan payudara yang benar. Beberapa penyuluhan biasanya dilakukan melalui meja 4 posyandu balita dengan memberikan edukasi perorangan. Pada kondisi tersebut, tidak semua ibu dapat diberikan pendidikan kesehatan terkait dengan keterbatasan waktu dan daya tangkap ibu. Berdasarkan kondisi tersebut, maka kami kelompok KKN di Desa Getasan berencana memberikan penyuluhan terkait dengan teknik menyusui dan cara merawat payudara yang baik dan benar pada ibu hamil dan menyusui. Hal tersebut dilakukan untuk mencegah dampak dari kesalahan dalam cara menyusui dan meminimalisir dampak dari kesalahan perawatan payudara sehingga dapat mengoptimalisasi manfaat ASI dalam meningkatkan daya tahan tubuh, memenuhi nutrisi, dan meningkatkan kecerdasan bayi. 5. Manfaat Program kegiatan ini dilaksanakan bertujuan untuk : a. Meningkatkan pengetahuan ibu hamil dan menyusui tentang cara menyusui yang benar. b. Meningkatkan pengetahuan ibu hamil dan menyusui tentang cara merawat payudara yang baik dan benar. c. Mencegah masalah kesehatan akibat kesalahan dalam teknik menyusui. d. Mencegah dan meminimalisir masalah kesehatan akibat kesalahan dalam perawatan payudara selama hamil dan menyusui 6. Proses Penyuluhan kesehatan ibu dan balita diawali dengan dilakukan persiapan alat dan bahan pada tanggal 29 Juli hingga 31 Juli 2016. Persiapan meliputi persiapan alat dan bahan, serta pencarian narasumber yang professional di bidang maternitas. Kemudian, proses surat menyurat dilakukan pada tanggal 1-6 Agustus 2016 dengan penyebaran kepada staf puskesmas dan staf Desa Getasan. Setelah persiapan dan penyebaran surat dilakukan secara menyeluruh sesuai rencana, maka penyuluhan perawaran payudara dan teknik menyusui yang benar dilakukan tepat pada tanggal 8 Agustus 2016 di Banjar Buangga, Desa Getasan, dihadiri oleh kepala Puskesmas Pembantu dan ibu serta balita sebagai peserta. 7. Biaya Tabel 3.7 Biaya Penyuluhan Perawatan Payudara dan Teknik Menyusui yang Baik dan Benar No. Uraian Pengeluaran Satuan Harga Satuan Rp Volume Jumlah Rp 1 Leaflet Lembar 5.000 30 150.000 2 Narasumber Orang 350.000 1 350.000 3 Spanduk Banner Buah 200.000 1 200.000 4 Dot Bayi Sewa Phantom Buah 150.000 1 150.000 5 Handuk Buah 40.000 3 120.000 6 Kapas Kotak 10.000 1 10.000 7 Konsumsi Snack Kotak 5.000 40 200.000 8 Boneka Bayi Buah 135.000 1 135.000 9 LotionMinyak Zaitun Botol 50.000 1 50.000 10 Kasa Putih Kotak 20.000 1 20.000 TOTAL BIAYA 1.385.000 8. Pelaksanaan Tabel 3.8 Pelaksanaan Penyuluhan Perawatan Payudara dan Teknik Menyusui yang Baik dan Benar Jenis kegiatan Penjelasan Keterangan Hasil Persiapan Dilakukan pada tanggal 29 Juli 2016 s.d 31 Juli 2016 bersama dengan Kepala Puskesmas Pembantu Desa Getasan Terlaksana Surat menyurat, narasumber, dll Dilakukan tanggal 1-6 Agustus 2016 bersama dengan staf Desa Getasan dan staf Pustu Getasan Terlaksana Pelaksanaan Penyuluhan Dilakukan pada tanggal 8 Agustus 2016 di Banjar Buangga Desa Getasan Terlaksana Penulisan Laporan Dilakukan pada 9 Agustus 2016 Terlaksana 9. Hasil Dari 55 peserta yang hadir, 70 dapat menyebutkan penjelasan singkat tentang pentingnya perawatan payudara dan cara menyusui yang benar. Peserta juga menambahkan poin terkait risiko dan penyebab payudara dapat mengalami infeksi yang pada akhirnya berpotensi terhadap sulitnya pengeluaran ASI untuk nutrisi bayi dan balita. Dari 55 yang hadir, 10 berkesempatan mendemonstrasikan perawatan payudara dan cara menyusui yang benar pada phantom yang disediakan, dengan 75 sisanya mampu menyebutkan tahap-tahap dalam perawatan payudara dan teknik menyusui yang benar. Dari 55 peserta yang hadir, 100 peserta memberikan perhatian penuh pada saat diberikan penyuluhan terutama saat dilakukan demonstrasi yang merupakan kegiatan terpenting dari penyuluhan yang dilakukan. 10. Hambatan Hambatan kegiatan penyuluhan perawatan payudara dan teknik menyusui yang benar di antaranya: adanya keterlambatan waktu pelaksanaan akibat keterlambatan peserta datang ke tempat pelaksanaan.

3.1.1.5 Sensus dan Identifikasi Penyakit Katarak dan Bibir Sumbing