tuberkulosis  pada  manusia.  Pada  keadaan  M.tuberculosis  hidup  lama  dalam  sel jaringan  inangnya,  diperkirakan  bahwa  bagian  patogen  tersebut  memproduksi
faktor  virulens  seperti  phosphatase  SapM  dan  protein  kinase  PknG,  menyusun mekanisme
dengan memanfaatkan
molekul inangnya
untuk menjaga
kelangsungan  hidupnya  di  dalam  sel.  Pada  analisis  komposisi  protein  dari fagosom  dengan  mikobakterial  menunjukkan  bahwa  adanya  protein  eksklusif
yang  sangat  kuat  berperan  dalam  mempertahankan  hidup  M.tuberculosis  dalam fagosom.  Protein  tersebut  diberi  nama    TACO  tryptophan-aspartatecontaining
coat  protein  yang  sekarang  disebut  sebagai  Coronin-1.  Pada  penderita tuberkulosis  aktif dan tuberkulosis laten menunjukkan adanya peningkatan kadar
Coronin-1A  dibandingkan  dengan  individu  sehat  Constantoulakis    et  al.,  2010. Belum ada studi mengenai protein ini pada diabetes dengan infeksi M.tuberculosis
baik pada manusia maupun pada binatang.
1.2 Rumusan masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka dapat dirumuskan permasalahan: 1.2.1  Apakah  ekspresi  mRNA  TLR2  pada  jaringan  paru  mencit  Balbc  yang
menderita  DM  lebih  tinggi  dibandingkan  dengan  mencit  tanpa  menderita DM yang terinfeksi M.tuberculosis?
1.2.2 Apakah kadar Coronin-1A pada jaringan paru mencit Balbc yang menderita DM  lebih  tinggi  dibandingkan  dengan  mencit  tanpa  DM  yang  terinfeksi
M.tuberculosis?
1.2.3  Apakah  bacterial  load  pada  jaringan  paru  mencit  Balbc  yang  menderita DM  lebih  tinggi  dibandingkan  dengan  mencit  tanpa  menderita  DM    yang
terinfeksi M.tuberculosis? 1.2.4  Apakah    terdapat  hubungan  ekspresi  mRNA  TLR2  dan  bacterial  load
jaringan paru mencit Balbc dengan DM yang terinfeksi M.tuberculosis? 1.2.5  Apakah    terdapat  hubungan  kadar  Coronin-1A  dan  bacterial  load  jaringan
paru mencit Balbc dengan DM yang terinfeksi M.tuberculosis?
1.3. Tujuan penelitian
1.3.1 Tujuan umum
Tujuan umum penelitian adalah untuk menjelaskan mekanisme perubahan respon  imunitas  terhadap  M.tuberculosis  melalui  peran  TLR2  dan  Coronin-1A
pada mencit yang menderita DM. 1.3.2
Tujuan khusus 1.3.2.1
Untuk  membuktikan  adanya  ekspresi  mRNA  TLR2  pada  jaringan  paru mencit  Balbc  yang  menderita  DM  lebih  tinggi  dibandingkan  dengan
mencit tanpa DM yang terinfeksi M.tuberculosis 1.3.2.2
Untuk membuktikan adanya kadar Coronin-1A pada jaringan paru mencit Balbc yang menderita DM lebih tinggi dibandingkan dengan mencit tanpa
DM yang terinfeksi M.tuberculosis 1.3.2.3
Untuk  membuktikan  adanya  bacterial  load  pada  jaringan  paru  mencit Balbc yang menderita DM lebih tinggi dibandingkan dengan mencit tanpa
DM yang terinfeksi M.tuberculosis.
1.3.2.4 Untuk  membuktikan  adanya  hubungan  antara  ekspresi  mRNA  dan
bacterial  load  jaringan  paru  mencit  Balbc  dengan  DM  yang  terinfeksi M.tuberculosis.
1.3.2.5
Untuk  membuktikan  adanya  hubungan  antara  kadar  Coronin-1A  dan bacterial  load  jaringan  paru  mencit  Balbc  dengan  DM  yang  terinfeksi
M.tuberculosis.
1.4 Manfaat penelitian