2.1.5 Arsitektur Sistem Pengambil Keputusan
Aplikasi sistem pendukung keputusan bisa terdiri dari beberapa subsistem, yaitu: 1.
Subsistem manajemen data Subsistem manajemen data memasukkan satu database yang berisi data yang
relevan untuk suatu situasi dan dikelola oleh perangkat lunak yang disebut sistem manajemen database DBMSData Base Management System.
2. Subsistem manajemen model
Merupakan paket perangkat lunak yang memasukkan model kuantitatif lain yang memberikan kapabilitas analitik dan manajemen perangkat lunak yang tepat.
Perangkat lunak disebut manajemen basis model MBMS. 3.
Subsistem antarmuka pengguna Pengguna berkomunikasi dengan sistem pendukung keputusan melalui subsistem
tersebut. Pengguna adalah bagian yang dipertimbangkan dari sistem. 4.
Subsistem manajemen berbasis-pengetahuan Subsistem tersebut mendukung semua subsistem lain atau bertindak langsung
sebagai suatu komponen independen dan bersifat opsional. Berikut merupakan gambar arsitektur dari sistem pengambil keputusan.
Gambar 2. 1 . Arsitektur Sistem Pengambil Keputusan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2.1.6 Langkah – langkah Pemodelan dalam Sistem Pengambil Keputusan.
1. Studi kelayakan Intelligence.
Pada langkah ini, sasaran ditentukan dan dilakukan pencarian prosedur, pengumpulan data, identifikasi masalah, identifikasi kepemilikan masalah, hingga
akhirnya terbentuk sebuah pernyataan masalah. Kepemilikan masalah berkaitan dengan bagian apa yang akan dibangun oleh DSS dan apa tugas dari bagian tersebut
sehingga model tersebut bisa relevan dengan kebutuhan pemilik pemasalah. 2. Perancangan Design
Pada tahap ini akan diformulasikan model yang akan digunakan dan kriteria-kriteria yang ditentukan. Setelah itu, dicari alternatif model yang bisa menyelesaikan
permasalahan tersebut. Langkah selanjutnya adalah memprediksi keluaran yang mungkin. Kemudian, ditentukan variabel-variabel model.
3. Pemilihan Choice. Setelah pada tahap design ditentukan berbagai alternatif model beserta variabel-
variabelnya, pada tahap ini akan dilakukan pemilihan modelnya, termasuk solusi dari model tersebut. Selanjutnya, dilakukan analisis sensitivitas, yakni dengan mengganti
beberapa variabel. 4.
Membuat Sistem Pengambil Keputusan. Setelah menentukan modelnya, berikutnya adalah mengimplementasikan-nya
dalam aplikasi DSS.
2.2 Metode SAW Simple Additive Weighting Product. 2.2.1 Definisi Metode SAW Simple Additive Weighting Product.
Metode Simple Additive Weighting SAW adalah metode penjumlahan terbobot. Konsep dasar metode SAW adalah mencari penjumlahan terbobot dari rating kinerja
pada setiap alternatif pada semua atribut. Metode Simple Additive Weighting SAW membutuhkan proses normalisasi matriks keputusan X ke suatu alternatif yang dapat
diperbandingkan dengan semua rating alternatif yang ada. Formula untuk melakukan normalisasi tersebut adalah sebagai berikut:
rij = {
� ax �
i � �
2.1
Keterangan:
r
ij
= Rating kinerja ternormalisasi Max x
ij
= Nilai maksimum dari setiap baris dan kolom Min x
ij
= Nilai minimum dari setiap baris dan kolom x
ij
= Baris dan kolom dari matriks Dimana r
ij
adalah rating kinerja ternormalisasi dari rating A
i
pada atribut C
j
; i=1, 2..,m dan j= 1,2,.....,n.
Nilai preferensi untuk setiap alternatif V
i
diberikan sebagai: �
=
∑ �
� =
2.2 Dimana nilai preferensi untuk setiap alternatifVi diberikan rumus sebagai berikut:
Keterangan:
v
i
= Nilai akhir dari alternatif w
j
= Bobot yang telah ditentukan r
ij
= Normalisasi matriks Nilai v
i
yang lebih besar mengindikasikan bahwa alternatif A
i
lebih terpilih.
2.2.3 Fungsi Model