Kriteria Sensor Kriteria Fitur Kriteria Resolusi Kriteria Max iso

b. Kriteria Sensor

Kriteria sensor merupakan kriteria yang diperlukan untuk pengambilan keputusan pemilihan kamera DSLR karena kriteria sensor merupakan pertimbangan awal untuk membeli kamera. Berikut penetuan kriteria sensor yang telah ditentukan oleh admin: Tabel 4. 19 Kriteria Sensor

c. Kriteria Fitur

Kriteria fitur merupakan kriteria yang diperlukan untuk pengambilan keputusan pemilihan kamera DSLR karena kriteria fitur merupakan pertimbangan awal untuk membeli kamera. Berikut penetuan kriteria fitur yang telah ditentukan oleh admin: Tabel 4. 20 Kriteria Fitur

d. Kriteria Resolusi

Kriteria resolusi merupakan kriteria yang diperlukan untuk pengambilan keputusan pemilihan kamera DSLR karena kriteria resolusi merupakan pertimbangan awal untuk membeli kamera. Berikut penetuan kriteria resolusi yang telah ditentukan oleh admin misalkan: Tabel 4. 21 Kriteria Resolusi

e. Kriteria Max iso

Kriteria max iso merupakan kriteria yang diperlukan untuk pengambilan keputusan pemilihan kamera DSLR karena kriteria max iso merupakan pertimbangan awal untuk membeli kamera. Berikut penetuan kriteria max iso yang telah ditentukan oleh admin misalkan: Tabel 4. 22 Kriteria Iso

4.4.3.2 Proses Sistem Pendukung Keputusan

4.4.3.2.1 Proses Pengambil Keputusan

Sistem pendukung keputusan pemilihan kamera DSLR ini memiliki tiga proses utama yaitu analisis kriteria dan alternatif, perhitungan, dan rangking. Langkah awal pengguna yaitu memasukkan bobot kepentingan setiap kriteria. Setelah memasukkan bobot kepentingan dari setiap kriteria pengguna memilih proses rekomendasi yang dilakukan. Pada tahap perhitungan, kriteria yang telah dipilih oleh pengguna akan dihitung menggunakan rumus dari metode SAW Simple Additive Weighting berdasarkan nilai setiap alternatif berdasarkan kriteria yang telah diinputkan. Hasil dari perhitungan tersebut berupa matriks normalisasi. Pada Tahap menyusun rangking akan dilakukan perangkingan merk yang didasarkan pada hasil perkalian matriks normalisasi yang sudah didapatkan pada perhitungan dengan bobot dari masing-masing kriteria yang telah dimasukkan oleh pengguna. Hasil dari perhitungan akan diurutkan dari yang terbesar sampai yang terkecil. Berikut gambar proses-proses pendukung keputusan pada gambar 4.15 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Mulai User memasukksan bobot kepentingan setiap kriteria User memilih proses perhitungan yang akan di lakukan Proses perhitungan agar mendapatkan matriks ternormalisasi Selesai Gambar 4.15. Proses Pengambil Keputusan

4.4.3.3 Proses Perhitungan

Pada proses perhitungan semua kriteria yang telah dipilih akan dikelompokkan berdasarkan tipe rumus yang cocok dengan kriteria tersebut yaitu tipe kriteria keuntungan max atau tipe biaya min. Tahap kedua yaitu menghitung nilai setiap alternatif berdasarkan dengan tipe rumus yang telah ditentukan. Hasil dari perhitungan ini yaitu akan berupa matriks ternormalisasi. Proses perhitungan ini dapat dilihat pada gambar 4.16 Mulai Pengelompokkan setiap kriteria berdasarkan cost benefit Perhitungan Kriteria setiap alternatif berdasarkan Min Max Selesai Matriks Normalisasi Perhitungan Max Perhitungan Min Max MIn Gambar 4.16. Proses Perhitungan SPPK

4.4.3.4 Proses Penyusunan Rangking

Proses penyusunan rangking dilakukan setelah melakukan perkalian matriks ternormalisasi R dengan vector bobot dari setiap kriteria dengan diperoleh nilai akhir dari perhitungan. Nilai akhir tersebut akan digunakan untuk penyusunan rangking alternatif. Semakin besar nilai akhir suatu alternatif tersebut akan semakin cocok dengan kriteria yang telah dipilih oleh pengguna. Proses penyusunan rangking dapat dilihat pada gambar 4.17. Mulai Selesai Melakukan Proses Perangkingan dari nilai akhir nilai terbesar dan nilai terkecil Melakukan proses pencarian nilai akhir setiap alternatif dengan Gambar 4.17. Proses Penyusunan Rangking

4.4.3.5 Contoh Perhitungan Manual Proses Pengambilan Keputusan.

Contoh proses perhitungan manual sistem pendukung pengambilan keputusan menggunakan metode Simple Additive Weighting SAW yaitu dengan cara melakukan proses seleksi yang akan dilakukan yaitu pengguna memasukkan bobot kepentingan setiap krtieria yang telah ditentukan. Setelah memasukkan bobot maka pengguna akan masuk ke halaman utama pengguna dimana terdapat beberapa proses yang dapat dilakukan pengguna yaitu lihat kamera, edit bobot, banding kamera, banding seluruh kamera, kamera filter harga dan kriteria, dan melihat hasil banding kamera DSLR terbaik dari hasil rekomendasi. Diambil sampel 3 proses SPK sebagai berikut: Contoh ke 1: Pengguna ingin membandingkan semua kamera yang ada disistem. Pengguna memasukkan bobot kepentingan setiap kriteria dengan nilai: Harga 30, Sensor 20, Resolusi 20, Fitur 20, max iso 10. Hasil yang didapatkan dari perhitungan manual yaitu Canon EOS 1000D Kit dengan skor 0.556, Canon EOS 1200D dengan skor 0.75, Nikon D300 dengan skor 0.566, Canon 1200D dengan skor 0.441, dan Nikon D300 dengan skor 0.491. Tabel 4. 23 Bobot Pengguna c1 Harga 30 c2 Sensor 20 c3 Resolusi 20 c4 Fitur 20 c5 Max iso 10 1. Proses perhitungan menggunakan metode Simple Additive Weighting SAW akan dilakukan proses normalisasi dan matriks normalisasi. Tabel 4. 24 Alternatif Pilihan Tabel 4. 25 Nilai Bobot Kriteria Setiap Alteratif  Normalisasi bobot untuk meminimimalkan Harga � = min  Normasilisai Kriteria Harga Tabel 4. 26 Normalisasi Kriteria Harga Canon EOS 1000D : = 1.00 Canon 1200D : = 0.33 Nikon D300 : = 0.50 Canon 1200D : = 0.50 Canon D300 : = 0.50  Normalisasi bobot untuk memaksimalkan sensor, resolusi, fitur, max_iso. � = max  Normalisasi: Kriteria Sensor Tabel 4. 27 Normalisasi Kriteria Sensor Canon EOS 1000D : = 0.33 Canon 1200D : = 1.00 Nikon D300 : = 0.33 Canon 1200D : = 0.33 Canon D300 : = 0.33 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI  Normalisasi: Kriteria Resolusi Tabel 4. 28 Normalisasi Resolusi Canon EOS 1000D : = 0.42 Canon 1200D : = 1.00 Nikon D300 : 8 = 0.75 Canon 1200D : = 0.50 Canon D300 : 8 = 0.75  Normalisasi: Kriteria fitur Tabel 4. 29 Normalisasi Kriteria Fitur Canon EOS 1000D : = 0.50 Canon 1200D : = 1.00 Nikon D300 : = 0.50 Canon 1200D : = 0.50 Canon D300 : = 0.50 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI  Normalisasi: Kriteria Max iso Tabel 4. 30 Normalisasi Kriteria Max iso Canon EOS 1000D : = 0.06 Canon 1200D : = 0.50 Nikon D300 : = 1.00 Canon 1200D : = 0.25 Canon D300 : = 0.25  Matriks ternormalisasi  Proses perangkingan pencarian nilai akhir 0.3 W = 0.2 0.2 0.2 0.1  Hasil Perangkingan Tabel 4. 31 Hasil Perangkingan  Maka akan menampilkan hasil rekomendasi kamera DSLR terbaik berdasarkan bobot kriteria yang telah ditentukan. Tabel 4. 32 Hasil Rekomendasi Contoh ke 2: Banding Kamera Canon EOS Rebel T6s, Canon 750D Kit, Canon EOS 1000D. Pengguna memasukkan bobot setiap kriteria Harga 40, Sensor 20, Resolusi 20, Fitur 10, max iso 10. Setelah itu, sistem akan memberikan rekomendasi kamera DSLR menggunakan metode Simple Additive WeightingSAW. Hasil yang didapatkan yaitu Canon 750D Kit, Canon EOS 1000D, Canon EOS Rebel T6s. Tabel 4. 33 Bobot Kriteria Pilihan c1 Harga 40 c2 Sensor 20 c3 Resolusi 20 c4 Fitur 10 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI c5 Max iso 10 Tabel 4. 34 Alternatif Pilihan Tabel 4. 35 Bobot Alternatif  Normalisasi bobot untuk meminimimalkan Harga � = min  Normalisasi: Kriteria Harga Tabel 4. 36 Normalisasi Kriteria Harga Canon EOS Rebel T6s : = 0.33 Canon EOS 750D Kit : = 0.33 Canon EOS 1000D : = 1.00  Normalisasi bobot untuk memaksimalkan Sensor, resolusi, fitur, max_iso. � = max  Normalisasi: Kriteria Sensor Tabel 4. 37 Normalisasi Sensor Canon EOS Rebel T6s : = 0.33 Canon EOS 750D Kit : = 1.00 Canon EOS 1000D : = 0.33  Normalisasi: Kriteria Resolusi Tabel 4. 38 Normalisasi Resolusi Canon EOS Rebel T6s : = 1.00 Canon EOS 750D Kit : = 1.00 Canon EOS 1000D : = 0.42  Normalisasi: Kriteria Fitur Tabel 4. 39 Normalisasi Fitur Canon EOS Rebel T6s : = 0.5 Canon EOS 750D Kit : = 1.00 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Canon EOS 1000D : = 0.5  Normalisasi Kriteria ISO Tabel 4. 40 Normalisasi Kriteria Max Iso Canon EOS Rebel T6s : = 1.00 Canon EOS 750D Kit : 8 = 0.5 Canon EOS 1000D : = 0.0625  Matriks ternormalisasi  Proses perangkingan pencarian nilai akhir 0.4 W = 0.2 0.2 0.1 0.1  Hasil Perangkingan Tabel 4. 41 Hasil Perangkingan Hasil yang didapatkan dari perangkingan yaitu Canon EOS Rebel T6s dengan skor 0.55, Canon EOS 750D Kit dengan skor 0.683, dan Canon EOS 1000D dengan skor 0.606. Contoh ke 3: Pengguna ingin membandingkan kamera DSLR berdasarkan budget dan kriteria pilihan. Pengguna ingin mencari kamera dengan budget Rp. 4.500.000. Pengguna memasukkan bobot setiap kriteria dengan nilai: Harga 30, Sensor 30, Resolusi 40. Maka didapatkan hasil Contoh perhitungan sebagai brikut:  Bobot setiap kriteria pilihan pengguna Input Budget yang akan dicari Rp. 4.500.000 Tabel 4. 42 Bobot Kriteria Pengguna Kriteria Bobot Harga 30 Sensor 30 Resolusi 40  Menampilkan merk kamera berdasarkan budget yang dicari Tabel 4. 43 Bobot Alternatif Kriteria  Normalisasi bobot untuk meminimimalkan Harga � = min  Normalisasi: Kriteria Harga Tabel 4. 44 Normalisasi Kriteria Harga Canon EOS 1000D: = 1.00 Canon 1200D: = 1.00 Canon Nikon D300: =1.00  Normalisasi bobot untuk memaksimalkan Sensor, resolusi. � = max  Normalisasi: Kriteria Sensor Tabel 4. 45 Normalisasi Kriteria Sensor Canon EOS 1000D: = 1.00 Canon 1200D: = 1.00 Canon Nikon D300: =1.00  Normalisasi: Kriteria Resolusi Tabel 4. 46 Kriteria Resolusi Canon EOS 1000D: 8 = 0.56 Canon 1200D: 8 8 = 1.00 Canon Nikon D300: 8 = 0.67  Matriks ternormalisasi  Proses perangkingan pencarian nilai akhir  Rekomendasi Kamera Tabel 4. 47 Rekomendasi Kamera V1 = 0.31.00 + 0.31.00 + 0.40.55 = 0.822 V2= 0.31 + 0.31 + 0.41 = 1 V2= 0.30.55 + 0.31 + 0.40.66 = 0.866 Sehingga didapatkan rangking hasil Canon EOS 1000D dengan skor 0.822, Canon 1200D dengan skor 1, dan Nikon D300 dengan skor 0.866.

4.5 Desain Fisikal physical design