Metode Pengembangan Sistem Pengembangan Sistem

dan kriteria apa saja yang digunakan untuk proses pendukung keputusan. Setelah proses perencanaan dilakukan maka akan dilakukan untuk proses pembuatan sistem.

3.1.2 Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penulisan tugas akhir ini adalah sebagai berikut:

3.1.2.1 Survei Awal

Dilakukan wawancara dengan menemui dan mengajukan kuesioner kepada 16 orang fotografer lans club yang ada di Universitas Sanata Dharma Yogyakarta berkaitan dengan prosedur kriteria yang menjadi pertimbangan dalam pengambilan keputusan pemilihan kamera DSLR dan proses pengambilan keputusan yang selama ini mereka lakukan.

3.1.2.2 Sumber Data

Data yang digunakan pada penelitian ini didapat dari situs www.canon.co.id dan cameradecision.com. Data yang didapat tersebut berisikan nilai spesifikasi-spesifikasi kamera DSLR.

3.1.3 Studi Literatur

Mempelajari teori sistem pembantu pengambil keputusan dan metode SAW dalam pembangunan SPPK untuk Pemilihan Kamera DSLR. Sumber literatur berupa buku teks, situs-situs penunjang, dan karya ilmiah.

3.2 Pengembangan Sistem

3.2.1 Metode Pengembangan Sistem

Pembangunan sistem untuk SPPK Pemilihan Kamera DSLR dilakukan menggunakan metode FAST Framework for the Applications of Systems Thingking Terdapat 6 tahapan dalam metode FAST Whitten, 2001, yaitu: a Scope definition definisi ruang lingkup dalam proses scope definition terdapat pernyataan masalah seputar ruang lingup sesuai dengan sistem yang dianalisis. Tahap ini meliputi tahap: gambaran sistem yang ada saat ini dan problem statement yang didefinisikan dalam PIECES Performance, Information, Economic, Control Problem, Efficiency, Service. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI b Problem Analysis, pada tahap ini yaitu menganalisa masalah yang ada pada saat ini. Oleh sebab itu, dari hasil analisa tersebut diketahui layak apa tidaknya sistem baru dibangun. Tahap ini meliputi tahap: PIECES Cause Efect Analysis dan System Improvement Objective, serta gambaran sistem yang baru. c Requirements Analysis, tahap ini merupakan tahap analisa kebutuhan sistem yang akan dibangun. Fase ini meliputi: use-case diagram, dan use-case narrative. d Logical Design analisis terstruktur, tahap ini merupakan tahap untuk menterjemahkan kebutuhan pengguna ke dalam sistem model dan desain. Fase ini meliputi: Diagram berjenjang, diagram konteks, DFD Data Flow Diagram, dan desain data model. e Physical Design and integration, tahap ini merupakan tahap menterjamahkan syarat kebutuhan sistem ke sebuah perancangan perangkat lunak yang dapat diperkirakan sesuai dengan rancangan yang telah ada. Hasil yang didapatkan dari fase ini yaitu design of spesification dan design of prototyping. f Construction and Testing, tahap ini merupakan tahap untuk implementasi sistem sesuai dengan rancangan yang telah dibuat. Setelah itu, tahap testing dilakukan difokuskan pada logika internal dari perangkat lunak, fungsi eksternal, dan mencari segala kemungkinan kesalahan. Tujuan testing adalah menemukan kesalahan- kesalahan terhadap sistem tersebut dan kemudian bisa diperbaiki. Sedangkan pengujian, akan dilakukan dengan menguji sistem yang telah dibuat. Uji coba sistem dilakukakan dengan dua tahap yaitu: 1. Tahap Validitas Tahap Validitas yaitu tahap pengujian terhadap proses-proses dalam sistem yang dibuat untuk memastikan bahwa sistem sudah berjalan dengan baik. Uji coba proses yaitu dengan mencoba seluruh proses yang ada di dalam sistem apakah sudah berjalan dengan benar. Uji coba tersebut menggunakan uji coba perangkat lunak Black Box. Kemudian mencocokkan hasil perhitungan dengan metode Simple Additive Weighting secara manual, dan kemudian mencocokan hasil perhitungan metode Simple Additive Weighting menggunakan sistem yang telah dibuat. Hasil PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI yang akan didapatkan yaitu perhitungan secara manual harus sama dengan hasil perhitungan yang ada di sistem. 2. Penggujian oleh pengguna. Tahap penggujian terhadap pengguna yaitu tahap pengujian sistem yang telah dibuat kepada pengguna untuk memastikan bahwa sistem sudah sesuai dengan kriteria kebutuhan pengguna dan tujuan yang diharapkan. Proses penggujian dilakukan dengan meminta 20 orang pengguna untuk mencoba sistem yang dibuat dengan metode Simple Additive Weighting untuk memastikan apakah sistem yang telah dibuat sesuai dengan sistem yang diinginkan pengguna, dan apakah sistem yang dibuat menggunakan metode Simple Additive Weighting dapat membantu pengguna dalam merekomendasikan kamera DSLR jenis apa yang sesuai dengan kriteria pengguna yang dapat dijadikan bahan pertimbangan untuk persiapan pembelian kamera DSLR. Dua Puluh orang tersebut selanjutnya diminta untuk mengisi kuisioner. Kuisioner berisi pertanyaan yang menjadi rumusan permasalahan yang ada dalam penelitian serta mengenai kegunaan sistem yang dibuat menggunakan metode Simple Additive Weighting dan kemudahan penggunaan sistem. Kuesioner terdiri dari 3 aspek yaitu aspek tujuan dan manfaat, aspek fungsional sistem, dan aspek nonfungsional sistem. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

4.1 Analisis Sistem

Tahap analisis akan membahas mengenai hasil analisis terhadap permasalahan pemilihan kamera DSLR yang selama ini digunakan oleh pengguna. Hasil analisis merupakan pertimbangan untuk merancang sistem pendukung keputusan pemilihan kamera DSLR. Hasil analisis ini didapatkan dari hasil wawancara beberapa pengguna dengan cara menanyakan langsung bagaimana cara mereka melakukan pengambilan keputusan untuk pembelian kamera DSLR selama ini. Hasil yang didapatkan dari wawancara tersebut yaitu:

4.1.1 Gambaran Umum Sistem Lama

Saat ini sistem pendukung pendukung keputusan untuk pemilihan kamera DSLR masih menggunakan cara manual. Pada umumnya pengguna yang ingin membeli kamera DSLR mencari informasi kamera dengan cara mendatangi toko-toko kamera dan menanyakan saran-saran dari pengguna kamera DSLR, membeli majalah-majalah kamera, dan mengunjungi web yang ada di internet. Kemudian pengguna membandingkan kelebihan dan kekurangan beberapa kamera DSLR secara manual sehingga memerlukan waktu yang cukup untuk mendapatkan informasi. Pengambilan keputusan secara manual ini membuat pengguna mengalami kebingungan untuk memilih kamera DSLR yang sesuai dengan kebutuhan pengguna. Cara tersebut kurang efektif karena semakin banyaknya jenis kamera DSLR dengan keunggulan dan kekurangan masing-masing sehingga membuat kebanyakan pengguna menjadi kesulitan untuk menentukan pilihan yang sesuai dengan kebutuhan dan keinginan pengguna. Sistem yang baru ini diharapkan dapat membantu pengguna dalam membantu pengambilan keputusan dan memberikan rekomendasi untuk pemilihan kamera DSLR yang sesuai dengan kriteria pengguna. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI