Tinjauan Atas Perhitungan Biaya Produksi Pada Usaha Kecil Dan Menengah CV. Arena Experience

(1)

(2)

Medium Cv. Arena Experience

TUGAS AKHIR

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Sidang Guna Memperoleh Gelar Ahli Madya

Program Studi Akuntansi

Disusun Oleh : LINGGA LAYASRESA

21309056

PROGRAM STUDI AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

BANDUNG


(3)

(4)

iv

Didalam fenomena perusahaan CV. ARENA EXPERIENCE memiliki beberapa masalah seperti memperoleh bahan baku akibat kenaikan harga, dan tenaga kerja ahli. Didalam peneletian ini penulis menempatkan dirinya pada divisi produksi untuk memperhatikan bagaiaman cara produksi yang ada di CV. ARENA EXPERIENCE ini. Untuk meninjau masalah yang terjadi di CV. ARENA EXPERIENCE maka penulis tertarik untuk mengambil judul “Tinjauan Atas perhitungan Biaya Produksi Pada Usaha Kecil Dan Menegah CV. ARENA EXPERIENCE.

Untuk melakukan penelitian ini, penulis menggunakan metode deskriptif, suatu penulisan yang menggambarkan keadaan yang sebenarnya tentang objek yang diteliti. Teknik pengumpulan datanya penulis mengunakan beberapa cara untuk memperoleh data yang diinginkan seperti penelitian lapangan yang terdiri dari :observasi, wawancara dan studi kepustakaan.

Hasil penelitian bahwa perhitungan biaya produksi yang ada di CV. ARENA EXPERIENCE ini telah tersusun secara baik, tetapi dimana terdapat kendala-kendala internal yang ada di perusahaan ini, harusnya perusahaan harus bisa lebih serius menangani kendala yang ada, karena akan mempengaruhi laba dalam perusahaan.


(5)

v ABSTRACT

CV. ARENA EXPERIENCE is a trading industry which is moving in the fields sales of shirts, pants, sweater, jackets, and shoes or in terms clothing. In the phenomenon company, CV. ARENA EXPERIENCE had some problems such as obtaining raw materials as a result of rising prices and labour experts. In this research, writer putting himself on production division to take a notice how the existing production in CV. ARENA EXPERIENCE. To review the issue that occurred in CV. ARENA EXPERIENCE a writer interested in lifting the title “The Review Calculation Of Cost Of Production In Small And Medium Cv.Arena Experience

The writer uses descriptive methods to do this research, which is writing describing the actual state about object of subjects. Data collection techniques used by writer such as field research consists of: observation, interviews, and bibliographical studies.

Result of the research stated that calculation of production costs in CV. ARENA EXPERIENCE has composed well, but still some internal constraints at Company that should be handled with more seriously constraints that exist by the

company because on will affecting the company’s profits as well.

Keywords : Production Costs In Micro and Medium Business Production Division


(6)

vi

KATA PENGANTAR

“Dengan nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang”.

Segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan Rahmat dan Hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikanLaporan Tugas Akhir dengan judul “TINJAUAN ATAS PENYUSUNAN BIAYA PRODUKSI PADA USAHA MENENGAH DAN KECIL CV. ARENA EXPERIENCE Penyusunan Tugas Akhir ini dimaksudkan untuk menempuh program studi Diploma III Jurusan akuntansi, Univesitas Komputer Indonesia. Dalam penyusunan Laporan Tugas Akhir ini penulis mengalami banyak mengalami hambatan serta kesulitan dalam menyelesaikannya, tapi berkat dorongan dan bantuan dari berbagai pihak secara langsung maupun tidak langsung, akhirnya penulis dapat menyelesaikan laporan ini. Penulis menyadari bahwa Laporan Tugas Akhir ini masih jauh dari sempurna, baik dari segi isi materi maupun susunan tata bahasanya, hal ini dikarenakan keterbatasan kemampuan dan pengetahuan yang penulis miliki. Oleh karena itu saran dan kritik yang membangun dari semua pihak sangatlah penulis harapkan demi kemajuan kualitas Laporan Tugas Akhir ini di masa yang akan datang. Dengan selesainya Laporan Tugas Akhir ini, penulis banyak mengucapkan terima kasih yang sebesar - besarnya kepada semua pihak yang


(7)

vii

memberikan dukungan moril maupun materil sehingga penulis dapat menyelesaikan Laporan Tugas Akhir ini, dan juga penulis mengucapkan terima kasih kepada:

1. Dr. Ir. Eddy Soeryanto Soegoto selaku Rektor Universitas Komputer Indonesia Bandung.

2. Prof. Dr. Hj. Umi Narimawati, Dra., SE., M.Si, selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Komputer Indonesia.

3. Sri Dewi Anggadini, SE., M.Si. selaku Ketua Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Komputer Indonesia

4. Dr. Ely Suhayati, SE., M.Si., Ak selaku dosen wali Ak-6

5. Lilis Puspitawati.,SE.M.Si selaku Sekertaris Program tudi Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Komputer Indonesia.

6. Adi Rachmanto, S.Kom selaku Dosen Pembimbing yang telah banyak meluangkan waktu guna membimbing, mengarahkan, dan memberikan petunjuk yang sangat berharga demi selesainya penyusunan Laporan Tugas Akhir ini.

7. Bapak/Ibu Dosen Fakultas Ekonomi khususnya Program Studi Akuntansi Universitas Komputer Indonesia.

8. Seluruh Karyawan Fakultas Ekonomi khususnya Program Studi Akuntansi Universitas Komputer Indonesia.


(8)

viii

9. Ayahanda Asep Dahlan dan Ibunda lily Rosmawati serta adik saya Muhamad Reza Renaldi beserta keluarga lainnya yang selama ini banyak membantu melalui doa untuk keberhasilan saya sendiri.

10. Seluruh crew Arena Experience terutama mas Dany Rachmad Subagyo, ST yang telah mengijinkan saya untuk membantu dalam penelitian tugas akhir ini

11. Teman-teman satu perjuangan kelas Ak-6 yang selama ini sudah banyak membantu untuk kelancaran perkuliahan dan kebersamaannya.

12. Winda Gantini yang selalu menemani dan membantu saya selama masa mulai perkuliahaan sampai dengan tugas akhir ini

Akhir kata semoga ALLOH SWT membalas segala kebaikan dari semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan Tugas Akhir Ini, dan semoga kita dapat mencapai kebahagiaan dan kesuksesan dimasa yang akan datang. AMIN

Bandung, Juli 2012


(9)

ix DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN ... i

LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN ... ii

MOTTO ... iii

ABSTRAK ... iv

ABSTRACT ... v

KATA PENGANTAR ... vi

DAFTAR ISI ... ix

DAFTAR GAMBAR ... xiii

DAFTAR TABEL ... xiv

DAFTAR SIMBOL ... xv

DAFTAR LAMPIRAN……...……… xvi

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian ... 1

1.2 Identifikasi dan Rumusan Masalah ... 5

1.2.1 Identifikasi Masalah ... 5

1.2.2 Rumusan Masalah ... 5


(10)

x

1.3.1 Maksud Penelitian ... 6

1.3.2 Tujuan Penelitian ... 6

1.4 Kegunaan Penelitian ... 7

1.4.1 Kegunaan Pratis ... 7

1.4.2 Kegunaan Akademis ... 7

1.5 Lokasi dan Waktu Penelitian ... 8

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN 2.1 Kajian Pustaka ... 9

2.1.1 Pengertian Usaha Kecil dan Menengah ... 9

2.1.2 Penggertian Akuntansi Biaya... 10

2.1.3 Pengertian Biaya ... 12

2.1.3.1 Klasifikasi Biaya ... 13

2.1.4 Pengertian Produksi... 17

2.1.5 Pengertian Biaya Produksi ... 19

2.1.5.1 Metode Penentuan Biaya Produksi ... 24

2.2 Kerangka Pemikiran ... 25

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian ... 28


(11)

xi

3.2.1 Desain Pennelitian ... 30

3.2.2 Operasionalisasi Variabel ... 32

3.2.3 Sumber dan Tekhnik Penentuan Data ... 33

3.2.3.1 Sumber Data ... 33

3.2.3.2 Tekhnik Penentuan Data ... 34

3.2.4 Tekhnik Pengumpulan Data ... 35

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Perusahaan ... 36

4.1.1 Sejarah Perusahaan ... 36

4.1.2 Struktur Organisasi Perusahaan ... 38

4.1.3 Job Description ... 41

4.1.4 Aktivitas perusahaan ... 44

4.2 Hasil Analisis Deskriptif ... 45

4.2.1 Perhitungan Biaya Produksi pada CV. ARENA EXPERIENCE ... 45

4.2.2 Prosedur Mekanisme Produksi pada CV. ARENA EXPERIENCE ... 51


(12)

xii

4.2.3 Kendala dalam Penyusunan dan Proses Biaya Produksi CV. ARENA EXPERIENCE ... 53

4.2.4 Solusi Mengatasi Kendala dalam Penyusunan Biaya Produksi pada CV. ARENA EXPERIENCE ... 55

4.3 Hasil Implementasi Model ... 56

4.3.1 Analisis Penghitungan Biaya Produksi pada CV.

ARENA EXPERIENCE ... 56

4.3.2 Analisis Prosedur Mekanisme Produksi Pada CV.

ARENA EXPERIENCE ... 57

4.3.2 Kendala dalam Perhitungan dan penyusunan Biaya Produksi pada CV. ARENA EXPERIENCE ... 58

4.3.3 Solusi Mengatasi Kendala dalam Penghitungan dan penyusunan Biaya Produksi pada CV. ARENA

EXPERIENCE ... 59

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan ... 61

5.2 Saran ... 63

DAFTAR PUSTAKA ... 65 LAMPIRAN


(13)

1 BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang

Saat ini masalah perekonomian di Indonesia merupakan masalah yang tiada batasnya untuk dibahas dan dipahami. Indonesia merupakan salah satu dari 3 negara Asia, disamping China dan India yang tetap tumbuh positif saat negara lain terpuruk akibat krisis finansial global. Ini merupakan suatu potensi dan optimisme bagi masa depan perekonomian Indonesia. Namun persaingan global ini merupakan hal yang mengerikan bagi para pengusaha, terutama bagi usaha yang tidak kompetitif dan tidak kreatif. Permasalahan ekonomi kerap kali muncul mengenai berbagai pemenuhan kebutuhan masyarakat yang semakin beragam dan meningkat. Hal ini perlu adanya solusi, pemikiran, sikap dan mental yang harus dipersiapkan dalam menghadapi persaingan global ini.

Namun Usaha Kecil dan Menengah (UKM) di berbagai negara termasuk di Indonesia merupakan salah satu penggerak perekonomian rakyat yang tangguh. Hal ini karena kebanyakan para pengusaha kecil dan menengah berangkat dari industri keluarga / rumahan yang memiliki tingkat kreatifitas yang tinggi. Selain itu, peranan Usaha Kecil dan Menengah (UKM) dapat mendorong laju pertumbuhan ekonomi maupun penyerapan tenaga kerja.

Usaha Kecil dan Menengah (UKM) merupakan bagian integral dari dunia usaha nasional yang mempunyai kedudukan, potensi dan peranan yang sangat strategis dalam mewujudkan tujuan pembangunan nasional. Mengingat


(14)

peranannya dalam pembangunan, usaha kecil dan menengah harus terus dikembangkan dengan semangat kekeluargaan, saling isi mengisi, saling memperkuat antara usaha yang kecil dan yang besar dalam rangka pemeratan serta mewujudkan kemakmuran yang sebesar – besarnya bagi seluruh rakyat Indonesia. Untuk mewujudkan tujuan tersebut pemerintah dan masyarakat itu sendiri harus saling bekerjasama. Masyarakat sebagai utama pembangunan sedangkan pemerintah berkewajiban untuk mengarahkan, membimbing, melindungi serta menumbuhkan iklim usaha itu sendiri.

Keberadaan UKM patut di pertahankan dan dikembangkan agar dapat bersaing dalam menjalankan kegiatan operasional UKM itu sendiri. Persaingan yang terjadi dalam menghasilkan produk dengan harga, kualitas dan kuantitas yang cukup bersaing namun tetap menghasilkan keuntungan yang optimal. Agar perusahaan dapat bertahan dalam suatu persaingan, perusahaan harus memiliki strategi yang tepat dalam menghasilkan produknya. Selain itu juga, perusahaan harus dapat memanfaatkan penggunaan biaya-biaya yang dikeluarkan untuk memproduksi barang dengan efektif dan efisien.

Tetapi tidak sedikit UKM yang mengalami kendala dalam menjalankan usaha nya, disebabkan karena tingginya biaya produksi yang mengakibatkan suatu perusahaan tersebut memproduksi suatu barang menurun. Kemudian kendala lain nya adalah kekurangannya modal kerja yang mereka dapatkan akibat dampak kenaikan harga bahan baku yang lain nya. Selain itu sulitnya memperoleh bahan baku dalam proses produksi dan kurangnya tenaga kerja ahli atau sumber daya manusia yang memadai. Disinilah pengusaha kecil yang paling merasakan imbas


(15)

3

lonjak harga. Mereka menjadi kebingungan mengamankan modal karena semakin banyak tersedot kebutuhan hidup sehari-hari untuk bisa melakukan usahanya dalam memproduksi suatu barang. (http://nasional.kompas.com Oleh Anita Yosshihara).

Disinilah Akuntansi Biaya berperan untuk mengukur biaya-biaya guna memberikan informasi bagi manajemen, yang salah satu manfaatnya adalah untuk mengendalikan operasional perusahaan. Untuk dapat menjalankan suatu usahanya di salah satu perusahaan khusunya usaha kecil menengah perusahaan harus bisa memproduksi suatu barang dengan mengeluarkan biaya yang sekecil kecil nya dan mendapatkan keuntungan yang sebesar besar nya,

Salah satu tempat usaha kecil menengah (UKM) adalah ARENA EXPERIENCE yang bergerak dalam bidang clothing company. Mereka menjalankan usahanya dengan memproduksi dan menjual barang sendiri, seperti baju, celana, jacket, sweater, tas. Disamping itu ARENA EXPERIENCE pun memiliki tempat konfeksi sendiri jadi memudahkan perusahaan tersebut membuat atau memproduksi barang nya secara mudah dan tidak menunggu lama hasil produksinya.

Tetapi disamping perkembangan zaman, CV. ARENA EXPERIENCE pun tidak luput dari permasalahan interen misalnya sulitnya untuk memperoleh bahan baku akibat kenaikan harga, tenaga kerja ahli.

Menurut Dany Rachmad S,ST sebagai pemilik CV. ARENA EXPERIENCE bahwa permasalahan yang timbul di perusahaannya tidak luput dari kesulitannya memperoleh bahan baku dan tenaga kerja ahli. Kemudian


(16)

permasalahan modal kerja berpengaruh terhadap biaya produksi karena dengan tidak tersusunnya modal kerja dengan baik, maka suatu perusahaan tidak akan bisa menjalankan produksi barangnya secara operasional bagi perusahaan. Tetapi disamping permasalahaan yang ada perusahaan, CV. ARENA EXPERIENCE mempunyai cara penyusunan biaya produksi yang nantinya berpengaruh terhadap suatu laba perusahaannya. Suatu informasi biaya pun sangat diperlukan di CV. ARENA EXPERIENCE karena dengan adanya informasi dapat memberikan suatu masukan dalam biaya produksi untuk bisa mengambil keputusan secara menyeluruh. Di zaman sekarang semua keperluan kebutuhan pokok mengalami kenaikan harga termasuk bahan baku untuk memproduksi suatu barang jadi. Menanggapi masalah tersebut CV ARENA EXPERIENCE tidak mengurangi kwalitas barang untuk memproduksi barang jadi yang kemudian dijual meskipun harga pokok produksi ikut naik, demi memberikan kepuasan terhadap konsumen.

Berdasarkan uraian diatas penulis tertarik melakukan penelitian tentang biaya produski di CV. ARENA EXPERIENCE, agar kedepannya usaha ini terus dapat berkembang, dengan mengangkat judul “TINJAUAN ATAS PENYUSUNAN HARGA POKOK PRODUKSI PADA USAHA KECIL MENENGAH CV. ARENA EXPERIENCE”


(17)

5

1.2 Identifikasi Dan Rumusan Masalah

Dari latar belakang diatas penulis dapat mengidentifikasi dan Rumusan masalah sebagai berikut :

1.2.1 Identifikasi Masalah

Dari uraian latar belakang diatas dan untuk memudahkan penelitian ini, maka penulis mengidentifikasikan masalah yang ada didalam perusahaan adalah sebagai berikut :

1. Kesulitan dalam memperoleh bahan baku dan tenaga kerja ahli untuk bisa memproduksi suatu barang jadi, adalah salah satu masalah yang di hadapi pada CV. ARENA EXPERIENCE dalam penyusunan suatu biaya produksi.

2. Modal kerjapun menjadi salah satu masalah yang ada di CV. ARENA EXPERIENCE karena dengan tidak tersusun nya modal kerja di perusahaan ini, maka setiap menjalankan biaya produksi perusahaan dapat memperkiraan pengeluaran atau biaya dalam menjalankan operasionalnya demi mendaptkan laba perusahaan secara baik.

1.2.2 Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah dari penelitian ini adalah :

1. Bagaimana perhitungan biaya produksi pada CV. ARENA EXPERIENCE.

2. Bagaimana prosedur mekanisme produksi pada CV. ARENA EXPERIENCE.


(18)

3. Kendala – kendala dalam perhitungan dan penyusunan biaya produksi pada CV. ARENA EXPERIENCE.

4. Solusi mengatasi kendala dalam perhitungan dan penyusunan biaya produksi pada CV. ARENA EXPERIENCE.

1.3 Maksud Dan Tujuan Penelitian

Dari latar belakang diatas penulis memiliki maksud dan tujuan penelitian sebagai berikut :

1.3.1 Maksud Penelitian

Maksud dari penelitian ini adalah untuk memperoleh informasi yang berhubungan dengan penyusunan biaya produksi pada CV. ARENA EXPERIENCE.

1.3.2 Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah :

1. Untuk mengetahui perhitungan biaya produksi pada CV. ARENA EXPERIENCE.

2. Untuk mengetahui mekanisme prosedur biaya produksi pada CV. ARENA EXPERIENCE


(19)

7

1.4 Kegunaan Penelitian

Ada pun kegunaan penelitian ini, diantaranya : 1.4.1 Kegunaan Praktis

a) Bagi Penulis

b) Untuk melatih diri dan menerapkan hasil belajar selama perkuliahan ke dalam dunia kerja yang sebenarnya, selain itu untuk menambah pengetahuan dalam bidang akuntansi biaya.

c) Bagi Perusahaan

Hasil penelitian diharapkan dapat memberikan masukan informasi tentang penyusunan biaya produksi di CV. ARENA EXPERIENCE, sehingga diharapkan bermanfaat bagi perusahaan.

d) Bagi Pembaca Atau Pihak Lain

Sebagai bahan bacaan yang kiranya dapat bermanfaat untuk menambah wawasan berfikir serta sebagai tambahan pengetahuan dan acuan bagi penelitian berikutnya tentang biaya produksi.

1.4.2 Kegunaan Akademis

a) Penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan, pengetahuan penulis dan menambah ilmu baik teori maupun praktek tentang penyusunan Biaya Produksi.

b) Penelitian ini dapat digunakan sebagai dasar studi perbandingan dan referensi bagi penelitian lain yang sejenisnya.


(20)

1.5 Lokasi Dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di CV. ARENA EXPERINCE yang dimulai pada bulan Maret sampai dengan selesai, yang beralamat di Jl. IR. H. Djuanda No 207 Bandung – Indonesia, Telepon 022-2506444.

Tabel 1.1

Agenda Penelitian

Kegiatan Maret April Mei Juni Juli

I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV I II III IV Pengumpulan

Data Pengajuan Judul BAB I BAB II BAB III BAB IV BAB V Penyusunan


(21)

9 BAB II

KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN

2.1 Kajian Pustaka

Kajian pustaka ini menjelaskan mengenai pengertian-pengertian yang mendasari dari penyusunan biaya produksi dan mengambil dari beberapa referensi yang berkaitan dengan judul penelitian.

2.1.1 Pengertian Usaha Kecil dan Menengah

Definisi usaha kecil dan menengah menurut Hermawan kartajaya (2007:8) adalah sebagai berikut :

“Usaha kecil dan menengah adalah sebuah usaha dikategorikan sebagai usaha mikro, kecil, dan menengah jika memiliki tenaga kerja masing-masing sebanyak kurang dari sampai dengan lima orang, antara enam sampai dengan 20 orang, dan diatas 20 orang”.

Menurut Undang-Undang No. 9 tahun 1995 tentang Usaha kecil, batasan usaha/industri kecil adalah sebagai berikut :

“Industri kecil adalah kegiatan ekonomi yang dilakukan oleh perseorangan atau rumah tangga maupun suatu badan, bertujuan untuk memproduksi barang ataupun jasa untuk diperniagakan secara komersial, yang mempunyai kekayaan bersih palng banyak Rp.200 juta, dan mempunyai nilai penjualan per tahun sebesar Rp.1 milyar atau kurang”.

Menurut Badan Pusat Statistik (BPS) (2007:8) menyusun kategori berdasarkan jumlah tenaga kerja, adalah sebagai berikut :

“Usaha kecil dan menengah adalah entitas bisnis yang memiliki tenaga kerja kurang dari 100 orang, dengan rincian kategori sebagai berikut: usaha rumah tangga dan mikro terdiri dari satu sampai dengan empat tenaga kerja, usaha kecil terdiri dari lima sampai dengan 19 orang, usaha menengah terdiri dari 20 sampai dengan 99 orang, dan usaha besar memiliki tenaga kerja sebanyak 100 orang atau lebih”.


(22)

Berdasarkan pengertian diatas maka penulis dapat meyimpulkan bahwa yang dimaksud dengan usaha menegah kecil adalah kegiatan atau usaha ekonomi yang memiliki kategori sebagai berikut: usaha rumah tangga dan mikro terdiri dari satu sampai dengan empat tenaga kerja, usaha kecil terdiri dari lima sampai dengan 19 orang, usaha menengah terdiri dari 20 sampai dengan 99 orang, dan usaha besar memiliki tenaga kerja sebanyak 100 orang atau lebih.

Aktivitas Perusahaan Industri yang diartikan sebagai perusahaan industri adalah suatu aktivitas yang merubah bahan mentah menjadi produk selesai karena itu perusahaan industri di dalam aktivitasnya disamping menggunakan tenaga kerja manusia juga ditunjang dengan alat-alat proses produksi. Beberapa fungsi dari perusahaan industri, sama dengan organisasi perdagangan hanya perlu ditambah dan dilengkapai dengan akuntansi mengenai proses produksi

Karena itu laporan dibuat secara periodik harus memuat data yang berguna untuk melakukan penilaian efisien dan memberikan keterangan sebagai dasar pimpinan untuk membuat keputusan pada masa mendatang.

Menurut UU No. 5 Tahun 1984 tentang Perindustrian industri adalah kegiatan ekonomi yang mengolah bahan mentah, bahan baku, barang setengah jadi, dan/atau barang jadi menjadi barang dengan nilai yang lebih tinggi untuk penggunaannya, termasuk kegiatan rancang bangun dan perekayasaan industri.

2.1.2 Akuntansi Biaya

Akuntansi biaya dapat digunakan dalam organisasi, perusahaan pabrikasi, dagang dan jasa, seperti; pemerintah, universitas, rumah. Akuntansi biaya


(23)

11

dibutuhkan pleh perusahaan baik yang berorientasi pada laba atau perusahaan nirlaba. Akuntansi biaya dapat juga digunakan untuk tujuan pelaporan kepada pihak internal dan tujuan eksternal perusahaan. Untuk tujuan internal perusahaan dapat digunakan dalam pengambilan keputusan oleh manajemen dan mengevaluasi kinerja masing-masing divisi dalam perusahaan, sedangkan untuk tujuan kepada pihak eksternal perusahaan dapat digunakan untuk pelaporan hasil usaha kepada pihak investor dan untuk menyusun surat pemberitahuan pajak.

Menurut Bastian Bustami dan Nurlela (2010:3) bahwa akuntansi biaya dapat diartika menjadi :

“Suatu bidang akuntansi yang mempelajari bagaimana cara mencatat,mengukur dan melaporkan tentang insformasi biaya yang digunakan”.

Lalu definisi akuntansi biaya pun di kemukakan oleh William K. Carter (2009:11) sebagai berikut;

“Melengkapi manajemen dengan alat yang diperlukan untuk aktivitas-aktivitas perencanaan dan pengendalian, memperbaiki kualitas dan efisien, serta membuat keputusan-keputusan yang bersifat rutin maupun strategis”.

Dari definisi akuntansi biaya tersebut, dapat diuraikan beberapa pengertian dalam akuntansi biaya, sebagai berikut:

1. Akuntansi biaya merupakan ilmu, dalam pengertian bahwa akuntansi merupakan hal yang dapat dipelajari dan tentu saja telah memenuhi kaidah-kaidah tertentu untuk dapat diakui sebagai suatu disiplin ilmu antara lain; logis, dan telah diterima serta dipraktekkan oleh banyak orang.


(24)

2. Akuntansi biaya merupakan seni, dalam pengertian bahwa akuntansi biaya merupakan bagian disiplin ilmu sosial yang karakteristiknya antara lain didasarkan atas suatu set asumsi tertentu. Asumsi tersebut dapat diungkapkan baik secara implisit maupun eksplisit. Dan perhitungan dalam akuntansi biaya sebenarnya merupakan model yang merupakan abstrak dari dunia nyata, yang tentu saja memiliki berbagai keterbatasan tergantung pada set asumsi yang membentuk model itu sendiri.

Jadi kesimpulan menurut penulis, akuntansi biaya suatu bidang akuntansi yang mempelajari bagaimana cara mencatat,mengukur dan melaporkan tentang insformasi biaya yang digunakan dan bagaimana manjemen memerlukan alat untuk aktivitas perencanaan dan pengendalian.

2.1.3 Biaya

Pengendalian biaya harus didahului dengan penetuan biaya yang seharusnya dikeluarkan untuk memproduksi satu satuan produk. Jika biaya yang seharusnya ini telah ditetapkan, akuntansi biaya bertugas untuk memantau apakah pengeluaran biaya yang sesungguhnya sesuai dengan biaya yang seharusnya tersebut. Akuntansi biaya selanjutnya melakukan analisis terhadap penyimpangan biaya sesungguhnya dengan biaya seharusnya dan menyajikan informasi mengenai penyebab terjadinya selisih tersebut. Dari analisis penyimpangan tersebut manajemen akan dapat memepertimbangkan tindakan koreksi, jika hal itu diperlukan. Mulyadi (2009:7)

Menurut beberapa para ahli diantaranya Mulyadi dalam bukunya Akuntasni Biaya (2009;8) mengartikan pengertian biaya sebagai berikut;


(25)

13

“Pengorbanan sumber ekonomi, yang diukur dalam satuan uang, yang telah terjadi atau kemungkinan akan terjadi untuk tujuan tertentu”.

Dari pengertian diatas ada 4 unsur pokok dalam biaya tersebut : 1. Biaya merupakan pengorbanan sumber ekonomi.

2. Diukur dalam satuan uang

3. Yang telah terjadi atau yang secara potensial akan terjadi 4. Pengorbanan tersebut untuk tujuan tertentu.

Sedangkan menurut Ony Widilestariningtyas, Sony W.F, Sri Dewi Anggadini (2010:10) biaya adalah :

“Biaya sebagai nilai tukar, pengeluaran, pengorbanan untuk memperoleh manfaat”.

Dari definisi diatas penulis dapat menyimpulkan bahwa pengertian biaya adalah pengorbanan sumber ekonomi, yang diukur dalam satuan uang,yang akan terjadi dikemudian hari untuk tujuan tertentu dan sebagai nilai tukar pengeluaran, pengorbanan dan memperoleh suatu manfaat dikemudian hari.

2.1.3.1Klasifikasi Biaya

Klasifikasi biaya sangat penting untuk membuat ikhtisar yang berarti atas data biaya. Klasifikasi yang paling umum digunakan didasarkan pada hungunan antara biaya sebagai berikut :

1. Produk (satu lot, batch, atau unit dari suatu barang jadi atau jasa). 2. Volume produksi.


(26)

3. Departemen, proses, pusat biaya (cost center), atau subdivisi lain dari manufaktur.

4. Periode akuntansi.

5. Suatu keputusan, tindakan, dan evaluasi.

Menurut Mulyadi (2009:13) ada beberapa cara penggolongan biaya diantaranya :

“penggolongan biaya menurut objek pengeluaran, penggolongan biaya menurut fungsi pokok dalam perusahaan, penggolongan biaya menurut hubungan biaya dngan sesuatu yang dibiayai, penggolongan biaya menurut perilaku dalam hubungannya dengan perubahan volume aktivitas dan biaya atas dasar jangka waktu manfaat”.

1. Penggolongan Biaya Menurut Objek Pengeluaran

Dalam suatu biaya dengan cara penggolongan ini, nama objek pengeluaran merupakan dasar penggolongan biaya. Misalnya, nama objek pengeluaran adalah bahan bakar, maka semua pengeluaran yang berhubungan dengan bahan sablon disebut “biaya bahan bakar”. Contoh penggolongan biaya atas dasar objek pengeluaran dalam Perusahaan kertas adalah sebagai berikut : biaya merang, biaya jerami, biaya gaji dan upah, biaya soda, biaya depresiasi mesin, biaya asuransi, biaya bunga, biaya zat warna. 2. Penggolongan Biaya Menurut Fungsi Pokok dalam Perusahaan

Dalam perusahaan manufaktur, ada tiga fungsi pokok, yaitu fungsi pokok produksi, fungsi pemasaran, dan fungsi administrasi dan umum. Oleh karena itu dalam perusahaan manufaktur, biaya dapat dikelompokan menjadi tiga kelompok, yaitu :


(27)

15

Merupakan biaya – biaya yang terjadi untuk mengolah bahan baku menjadi produk jadi yang siap untuk dijual. Contohnya adalah biaya depresiasi mesin dan equipment, biaya bahan baku, biaya bahan penolong, biaya gaji karyawan yang bekerja dalam bagian – bagian, baik yang langsung maupun tidak langsung berhubungan dengan proses produksi.

b) Biaya pemasaran

Merupakan biaya – biaya yang terjadi untuk melaksanakan kegiatan pemasaran produk. Contohnya adalah biaya iklan, biaya promosi, biaya angkutan dari gudang perusahaan ke gudang pembeli, gaji karyawan bagian – bagian yang melaksanakan kegiatan pemasaran, biaya contoh (sample).

c) Biaya administrasi dan umum

Merupakan biaya – biaya untuk mengkoordinasi kegiatan produksi dan pemasaran produk. Contoh biaya ini adalah biaya gaji karyawan bagian keuangan, Akuntansi, Personalia dan Bagian Hubungan Masyarakat, biaya pemeriksaan akuntan, dan biaya photocopy

3. Penggolongan Biaya Menurut Hubungan Biaya dengan Sesuatu yang Dibiayai

Sesuatu yang dibiayai dapat berupa produk atau departemen. Dalam hubungannya dengan sesuatu yang dibiayai, biaya dapat dikelompokkan menjadi dua golongan, yaitu :


(28)

Adalah biaya yang terjadi, yang penyebab satu – satunya adalah karena adanya sesuatu yang dibiayai. Biaya produksi langsung terdiri dari biaya bahan baku dan biaya tenaga kerja langsung.

b) Biaya tidak langsung (indirect cost)

Adalah biaya yang terjadinya tidak hanya disebabkan oleh sesuatu yang dibiayai. Biaya tidak langsung dalam hubungannya dengan produk disebut dengan istilah biaya produksi tidak langsung atau biaya

overhead pabrik (factory overhead cost).

4. Penggolongan Biaya Menurut Perilakunya dalam Hubungannya dengan Perubahan Volume Aktivitas.

Dalam hubungannya dengan perubahan volume aktivitas, biaya dapat digolongkan menjadi :

a) Biaya variabel b) Biaya semi variabel c) Biaya semi fixed d) Biaya tetap a) Biaya variabel

Adalah biaya yang jumlah totalnya berubah sebanding dengan perubahan volume kegiatan. Contoh biaya variabel adalah biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung.


(29)

17

b) Biaya semi variable

Adalah biaya yang berubah tidak sebanding dengan perubahan volume kegiatan. Biaya semi variabel mengandung unsur biaya tetap dan unsur biaya variabel.

c) Biaya semi fixed

Adalah biaya yang tetap untuk tingkat volume kegiatan tertentu dan berubah dengan jumlah yang konstan pada volume produksi tertentu. d) Biaya tetap

Adalah biaya yang jumlah totalnya tetap dalam kisar volume kegiatan tertentu.

Contoh : biaya tetap adalah gaji direktur produksi.

5. Penggolongan Biaya Atas Dasar Jangka Waktu Manfaatnya

Atas dasar jangka waktu manfaatnya, biaya dapat dibagi menjadi dua, yaitu :

a) Pengeluaran modal (capital expenditures)

Merupakan biaya yang mempunyai masa manfaat lebih dari satu periode akuntansi (satu tahun kalender).

b) Pengeluaran pendapatan (revenue expenditures)

Merupakan biaya yang hanya mempunyai manfaat dalam periode akuntansi terjadinya pengeluaran tersebut.

2.1.4 Produksi

Salah satu tujuan akuntansi biaya adalah untuk menentukan kos produksi. Untuk dapat penentuan kos produksi dengan teliti, perlu dipahami proses


(30)

pembuatan produk. Contohnya pengolahan berupa bahan baku jerami yang nantinya diolah lebih lanjut menjadi kertas. Mulyadi (2009:11).

Menurut Bustian Bustami dan Nurlela (2010:3) proses produksi adalah: “Proses pengolahan input menjadi output yang dimaksud adalah bahan baku langsung, tenaga kerja langsung, dan biaya overhead pabrik yang diproses menjadi bahan produk selesai”.

Didalam proses pembuatan suatu barang tidak lah sulit hanya saja memerluka kreatifitas dan kemauan yang tinggi, khususnya dalam memproduksi baju kita harus memilih beberapa bahan baku yang siap untuk dijalankan dan beberapa tahapan dalam menjalankan produksinya. Menurut Prof. Dr. Dra. Trenggonowati, MS.(2011:103) Beliau mengemukakan pendapat teori tentang produksi suatu barang

“menunjukan hubungan antara faktor produksi yang digunakan (input) dalam proses produksi dengan hasil (output) pada proses produksi perusahaan menggunakan input (faktor produksi) berupa pemanfaatan tenaga kerja, sumber daya manusia, kemudian factor produksi akan menghasilkan barang dan jasa yang siap dijual”

Dalam akuntansi biaya, biaya digolongkan dengan berbagai macam cara. Umumnya penggolongan biaya ini ditentukan atas dasar tujuan yang hendak dicapai dengan penggolongan tersebut, karena dalam akuntansi biaya dikenal dengan istilah “different costs for different purposes”

Biaya yang dapat digolongkan adalah: a) Objek pengeluaran

b) Fungsi pokok dalam perusahaan


(31)

19

d) Perilaku biaya dalam hubungannya perubahan volume kegiatan e) Jangka waktu manfaatnya

2.1.5 Biaya Produksi

Dalam pembuatan produk terdapat dua kelompok biaya: biaya produksi dan biaya non produksi. Biaya produksi merupakan biaya-biaya yang dikeluarkan dalam pengolahan bahan baku menjadi produk, sedangkan biaya non produksi merupakan biaya-biaya yang dikeluarkan untuk kegiatan non produksi, seperti kegiatan pemasaran dan kegiatan administrasi dan umum. Biaya produksi membentuk kos produksi, yang digunakan untuk menghitung kos produksi jadi non produksi ditambah pada kos produksi untuk menghitung total kos produk.

Pengumpulan kos produksi sangat ditentukan oleh cara produksi. Secara garis besar, cara memproduksi produk dapat dibagi menjadi dua macam yaitu: produksi atas dasar pesanan dan produksi massa. Perusahaan yang berproduksi berdasarkan pesanan melaksanakan pengolahan produknya atas dasar pesanan yang diterma dari pihak luar. Contohnya perusahaan yang berproduksi berdasarkan pesanan antara lain adalah perusahaan yang berproduksi berdasarkan produksi massa melaksanakan pengolahan produksinya untuk memenuhi persediaan digudang.

Perusahaan yang berproduksi berdasarkan pesanan, mengumpulkan kos produksinya dengan menggunakanmetode kos pesanan (job order method). Dalam metode ini biaya-biaya produksi dikumpulkan untuk pesanan tertentu dan kos produksi per satuan produk yang dihasilkan untuk memenuhi pesanan tersebut dan dihitung dengan cara membagi total biaya produksi untuk pesanan tersebut


(32)

dengan jumlah satuan produk dalam pesanan yang bersangkutan. Mulyadi (2009:16)

Dibawah ini ada beberapa pendapat para ahli yang mengungkapkan pengertian dari biaya produksi.

Menurut Bastian Bustami dan Nurlela (2010:11) biaya produksi adalah : “Biaya yang digunakan dalam proses produksi yang terdiri dari bahan baku langsung,tenaga kerja langsung dan biaya overhead pabrik. Biaya produksi ini juga disebut dengan biaya produk yaitu biaya-biaya yang dapat dihubungkan dengan satu produk, dimana biaya ini merupakan bagian dari persediaan”.

Sedangkan menurut William K. Carter (2009:40) sebagai berikut :

“Biaya manufaktur juga disebut biaya produksi atau biaya pabrik, biasanya didefinisikan sebagai jumlah tiga elemen biaya: bahan baku langsung, tenaga kerja langsung, dan overhead pabrik. Bahan baku langsung dan tenaga kerja langsung, keduanya disebut biaya utama (prime cost). Tenaga kerja langsung dan overhead pabrik, keduanya disebut biaya konversi”. Dari pengertian para ahli diatas penulis dapat menyimpulkan bahwa biaya produksi, biaya yang digunakan dalam proses produksi yang terdiri dari bahan baku, biaya tenaga kerja, biaya overhead pabrik sesuai konsep harga pokok, nilai barang yang dibuat akan mengandung biaya yang membentuk biaya tersebut dengan dihubungkan dengan satu produk dimana biaya ini merupakan bagian dari persediaan.

Teori dari Bastian Bustami dan Nurlela diatas biaya produksi dapat dijabarkan sebagai berikut :


(33)

21

1. Biaya bahan baku langsung

Biaya bahan baku langsung adalah bahan baku yang merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dari produk selesai dan dapat ditelusuri langsung produk selesai.

Contoh :

a) Kayu dalam pembuatan mebel b) Kain dalam pembuatan pakaian c) Karek dalam pembuatan ban

d) Minyak mentah dalam pembuatan bensin e) Tepung dalam pembuatan kue

f) Kulit dalam pembuatan sepetu 2. Tenaga kerja langsung

Tenaga kerja langsung adalah tenaga kerja yang digunakan dalam merubah atau mengkonversi bahan baku menjadi produk selesai dan dapat ditelusuri secara langsung kepada produk selesai.

Contoh :

a) Upah koki kue

b) Upah tukang serut dan potong kayu dalam pembuatan mebel c) Tukang jahit, border, pembuatan pla dalam pembuatan pakaian d) Tukang linting rook dalam pabrik rokok


(34)

3. Biaya overhead pabrik

Biaya overhead pabrik adalah biaya selain bahan baku langsung dan tenaga kerja langsung tetapi membantu dalam merubah bahan menjadi produk selesai. Biaya ini tidak dapat ditelusuri secara langsung kepada produk selesai. Biaya overhead pabrik dapat dikelompokan menjadi: A. Bahan baku langsung (bahan penolong)

Bahan tidak langsung adalah bahan yang digunakan dalam penyelesaian produk tetapi pemakaian relative lebih kecil dan biaya ini tidak dapat ditelusuri secara langsung kepada produk selesai. Contoh:

a) Amplas b) Pola kertas

c) Oli dan minyak pelumas d) Paku,sekrup dan mur e) Steples

f) Asesoris pakaian

B. Tenaga kerja tidak langsung

Tenaga kerja tidak langsung adlah tenaga kerja yang membantu dalam pengolahan produk selesai, tetapi tidak ditelusuri kepada produk selesai.

Contoh:

a) Gaji satpam pabrik b) Gaji pengawas pabrik c) Pekerja bagian pemeliharan


(35)

23

d) Penyimpanan dokumen pabrik e) Gaji operator telepon pabrik f) Pegawai pabrik

C.Biaya tidak langsung lainnya

Biaya tidak langsung lainnya adalah biaya selain bahan baku tidak langsung dan tenaga kerja tidak langsung yang membantu dalam pengolahan produk selesai, tetapi tidak dapat ditelusuri kepada produk selesai.

Contoh:

a) Pajak bumi dan bangunan b) Listrik pabrik

c) Air dan telepon pabrik d) Sewa pabrik

e) Asuransi bangunan f) Penyusutan pabrik g) Peralatan pabrik h) Pemeliharaan mesin

Dua dari tiga unsur biaya produksi dapat digolongkan secara terminology biaya sebagai berikut :

1) Biaya utama

Biaya utama adalah gabungan antara biaya bahan baku langsung dan biaya tenaga kerja langsung.


(36)

Biaya konversi adalah biaya yang digunakan untuk merubah bahan baku langsung menjadi produk selesai. Biaya ini merupakan gabungan antara biaya tenaga kerja langsung dan biaya overhead pabrik.

2.1.5.1Metode penentuan biaya produksi

Menurut Mulyadi (2009:17) Metode penetuan kos produksi adalah cara memperhitungklan unsur-unsur biaya ke dalam kos produksi. Dalam memperhitungkan unsur-unsur biaya ke dalam kos produksi, terdapat pendekatan:

1. Full Costing 2. Varibel Costing

1. Full costing merupakan metode penentuan kos produksi yang memperhitungkan semua unsur biaya produksi kedalam kos produksi, yang terdiri dari biaya bahan baku,biaya tenaga kerja langsung, dan biaya overhead pabri, baik yang berperilaku variabel maupun tetap.

Kos produksi yang dihitung dengan pendekatan full costing terdiri dari unsur kos produksi(biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung, biaya overhead pabrik variabel dan biaya overhead pabrik tetap).

Biaya bahan baku xx

Biaya tenaga kerja langsung xx Biaya overhead pabrik tetap xx Biaya overhead pabrik variabel xx Harga pokok produksi xx

2. Variabel costing merupakan metode penentuan kos produksi yang hanya memeprhitungkan biaya produksi yang berprilaku variabel ke dalam kos


(37)

25

produksi, yang terdiri dari biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung, dan biaya overhead pabrik.

Biaya bahan baku xx

Biaya tenaga kerja langsung xx Biaya overhead pabrik xx Harga pokok produksi xx

Kos produk yang dihitung dengan pendekatan variabel costing terdiri dari unsure kos produksi variabel (biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung, dan biaya overhead pabrik variabel) ditambah dengan biaya nonproduksi variabel (biaya pemasaran variabel dan biaya administrasi dan umum variabel) dan biaya tetap (biaya overhead pabrik tetap, biaya pemasaran tetap,biaya administrasi dan umum tetap).

2.2 Kerangka pemikiran

Usaha Kecil dan Menengah (UKM) merupakan bagian integral dari dunia usaha nasional yang mempunyai kedudukan, potensi dan peranan yang sangat strategis dalam mewujudkan tujuan pembangunan nasional. Mengingat peranannya dalam pembangunan, usaha kecil dan menengah harus terus dikembangkan dengan semangat kekeluargaan, saling isi mengisi, saling memperkuat antara usaha yang kecil dan yang besar dalam rangka pemeratan serta mewujudkan kemakmuran yang sebesar – besarnya bagi seluruh rakyat Indonesia. Keberadaan UKM patut di pertahankan dan dikembangkan agar dapat bersaing dalam menjalankan kegiatan operasional UKM itu sendiri. Persaingan yang terjadi dalam menghasilkan produk dengan harga, kualitas dan kuantitas yang


(38)

cukup bersaing namun tetap menghasilkan keuntungan yang optimal. Agar perusahaan dapat bertahan dalam suatu persaingan, perusahaan harus memiliki strategi yang tepat dalam menghasilkan produknya. Selain itu juga, perusahaan harus dapat memanfaatkan penggunaan biaya-biaya yang dikeluarkan untuk memproduksi barang dengan efektif dan efisien.

Menurut William K. Carter (2009:2) bahwa :

“Mengendalikan kuantitas fisik dari persediaan, dan menentukan biaya dari setiap produk dan jasa yang dihasilkan untuk tujuan penetapan harga dan evaluasi kinerja dari produk, departemen, atau divisi”.

Agar setiap produksi yang akan dijalankan maka perusahaan harus melihat bagaimana peyusunan biaya produksi yang akan dikeluarkan, sehingga menghasilkan barang yang baik dan juga menguntungkan bagi perusahaan dengan memperkirakan dan mementukan biaya dari produk yang dihasilkan.


(39)

27

Gambar 2.1

Bagan Kerangka Pemikiran

Usaha menegah kecil Biaya

produksi

Proses produksi

Pemilihan bahan baku

langsung

Tenaga Kerja langsung

Overhead

pabrik

Barang jadi Penjualan


(40)

36 BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Gambaran Umum Perusahaan

Didalam hasil penelitian ini ada beberapa gambara umum mengenai perusahaan.

4.1.1 Sejarah Perusahaan

Sejalan dengan perekonomian yang sangat pesat menimbulkan lapangan kerja semakin sempit karena efek globalisasi tidak dapat dihindarkan. Efek globalisasi ini banyak sekali mempengaruhi laju ekonomi Negara-negara yang berkembang, sebagai manusia yang melakukan kegiatan untuk menuntut kesanggunpan pemasok dengan cepat dan tepat untuk memenuhi setiap permintaan dari manapun asalnya.

ARENA EXPERIENCE adalah sebuah perusahaan yang bergerak dalam industri fashion local yang merupakan bagian dari usaha menegah kecil (UKM) yang beralamat di Jl. IR. H. Djuanda No 207 Bandung – Indonesia, telepon 022-2506444. ARENA EXPERIENCE diresmikan pada tanggal 1 Oktober 2002, yang didirikan oleh Dany Rachman Subagyo,ST, sebelumnya ARENA EXPERIENCE belum memiliki toko, mereka menjual produk nya melalui hand to hand atau dari mulut ke mulut. Namun dengan perkembangan zaman dan waktu ARENA EXPERIENCE sudah berani untuk membuka toko. pemunculan produk Arena Experience diawali dari baju-baju santai dan bermerek. ARENA EXPERIENCE ini berkembang diawali dari kesamaan penampilan (selera) dan kesamaan dalam


(41)

37

club (kelompok), ARENA EXPERIENCE memiliki jumlah 28 karyawan yang masing-masing berada dibagiannya. ARENA EXPERIENCE menyediakan barang-barang yang terkini (up-to date), bergaya old-school (jaman dulu) tetapi tidak merubah etika kesopanannya, Arena Experience pun memiliki 4 merek (label) yaitu ARENA, EAST, HELLO, AYM (arena youth merch).

1. ARENA: Merek arena ini mengeluarkan produk seperti baju, topi, dompet, kemeja, celana, dan merek ini lebih mengutamakan kasual dan bergaya nyaman.

2. EAST: Merek ini tidak jauh beda dengan ARENA dalam memproduksi barangnya tetapi merek ini memiliki ciri khas yaitu lebih deluxe dan

exclusively serta warna nya lebih lebih bervariatif dan dominan merek ini diperuntungkan bagi para laki-laki.

3. HELLO: Merek hallo ini memiliki karakter bright/ ceria kecantikan dan feminim. Dan juga koleksi secara teknis untuk wanita yang mapan (humble). Ada banyak barang cantik dari mulai lapisan hingga pernak pernik yang manis, tetapi kami selalu berfokus pada kualitas. Kami berusaha menyeimbangkan East dan Arena. Untuk menciptakan keharmonisan.

4. AYM (Arena Youth Merch): Merek ini hanya mengeluarkan produk kaos dan jaket saja. Arena Youth Merch diperuntungkan untuk anak muda yang mencari favorit local band merchandise.

ARENA EXPERIENCE pun memiliki visi dan misi untuk mensejahterakan karyawan dan memajukan perusahaannya.


(42)

A. Visi Perusahaan

Perusahaan dalam melakukan aktivitasnya mempunyai visi atau sasaran yaitu bermain dan berkreasi untuk mengambil kesenangan dari arti dan keindahan bagi kehidupan Clothing ARENA EXPERIENCE serta mengolah kepekaan desain agar membuat kota kami menjadi lebih baik bagi kami semua.

B. Misi Perusahaan

a) Mutu produk terbaik sesuai dengan standar relevan

b) Mutu pelayanan yang memuaskan pelanggan dan penyerahan barang tepat waktu

c) Mutu perniagaan dengan memberikan harga barang yang layak d) Kecelakaan nihil atau zero accident

e) Membantu pemerintah dalam menanggulangi pengangguran. 4.1.2 Struktur Organisasi Perusahaan

Perusahaan adalah suatu organisai dimana terdapat orang-orang yang melakukan kerjasama untuk mencapai tujuan. Dalam organisasi, anggotanya harus bekerjasama untuk mencapai tujuan. Dalam organisasi, anggotanya harus bekerja sama satu sama lain dan menggabungkan diri pada berbagai kegiatan agar sasaran dan tujuan yang telah diterapkan dapat dicapai lebih mudah. Supaya setiap anggota organisasi tersebut dapat bekerjasama secara efektif, maka terlebih dahulu harus mengetahui seluruh kegiatan yang akan dikerjakan.

Hal ini yang menyebabkan harus dibuatnya struktur organisasi. Dalam struktur organisasi harus diutamakan hubungan yang harmonis antara semua


(43)

39

anggota dengan didasari pada kepentingan masing-masing yang diseimbangkan satu sama lain untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Untuk dapat bekerja secara efektif, suatu perusahaan perlu memiliki pemahaman yang jelas tentang struktur organisasi. Dengan melihat bagan organisasi dapat dilihat suatu susunan posisi, tugas dan garis wewenangan serta bagian –bagian yang dalam perusahaan. Struktur organisasi merupakan pola formal kegiatan dan hubungan antara berbagai sub unit organisasi.

ARENA EXPERIENCE memiliki struktur organisasi yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas produk dan pelayanan serta mengantisipasi tantangan dan peluang bisnis yang semakin kompetitif sehingga proses pencapaian tujuan perusahaan dapat terlaksana secara efektif.


(44)

Gambar 4.1

Struktur Organisasi CV. ARENA EXPERIENCE Pimpinan

Perusahaan

Divisi Keuangan

Divisi Desain

Devisi Produksi

Divisi Gudang

Divisi Distribusi

Web Master

Divisi Marketin

g

Store Manager

Supervisor

Kasir

Shopkeeper

Arena shoeshop


(45)

41

4.1.3 Job Descrption

1. Pimpinan Perusahaan

Sebagai pemimpin perusahaan dan bertanggung jawab langsung terhadap semua kegiatan perusahaan yang dipimpinnya. Pemimpin perusahaan memiliki wewenang sebagai pengambilan keputusan pada semua hal yang berkaitan dengan urusan perusahaan dan mengawasi semua kegiatan yang dilakukan pegawai secara keseluruhan. Selain itu juga mengevaluasi hasil produksi dan memimpin jalannya rapat.

2. Divisi Keuangan

Bertanggung jawab atas penyimpanan keuangan dan kekayaan perusahaan, menyelenggarakan fungsi kebendaharaan atau penyusunan cash flow,

pengelolaan keuangan serta mengurus hak dan kewajiban dari kegiatan tersebut serta memberikan nasehat dan masukan kepada pimpinan peusahaan dalam pengambilan keputusan dari sudut pandang keuangan perusahaan.

3. Divisi Design

Membuat rancangan produk yang akan dijual meliputi bentuk berupa gambar dengan berbagai warna, model seta atribut lainnya. Serta melakukan perencanaan berdasarkan ide yang muncul dari bagian desain itu sendiri, tetapi juga menerima masukan dari divisi lain bahkan dari pihak luar seperti konsumen.


(46)

4. Divisi Produksi

Menerima masukan atau permintaan divisi desain dan divisi pemasaran tentang suatu produk yang akan dijalankan, dan membuat jadwal produksi untuk kemudian diinstruksikan kepada bagian-bagian terkait.

5. Divisi Gudang

Mengatur barang yang ada digudang, mengatur barang yang akan siap dijual serta memberikan suatu informasi kepada pihak yang membutuhkan tentang ada atau tidaknya suatu barang.

6. Divisi distribusi

Divisi ini bertugas untuk mendistibusikan barang ke toko-toko yang sudah ditetapkan kemudian bertanggung jawab terhadap persediaan toko dank klien-klien konsinyasi (vendor dari pihak luar)

7. Web Master

Bertugas sebagai mengelola situs perusahaan, melayani pembelian secara online dan bertanggung jawab situs terhadap perusahaan.

8. Divis marketing

Divisi ini bertanggung jawab sepenuhnya terhadap toko, kebijakan toko dan sistem pemasaran ditoko. Memasarkan produk arena, membuat tinjauan umum tentang pasar dan memberikan analisisnya kepada divisi desain, dan divis produksi dan membuat strategi pemasaran dengan tujuan akhir semua produk laku terjual.


(47)

43

9. Store Manager

Merencanakan, mengendalikan, dan mengkoordinasikan pelkasanaan kegiatan manajemen dalam pengelolaan Dsitro Arena serta bertanggung jawab terhadap toko.

10.Supervisor

Bertugas mengkoordinasikan kinerja dan sistem termasuk sales counter

anak buahnya, mengawasi kinerja dari pegawai toko serta mengevaluasi dan memberikan pengarahan, bimbingan dan motivasi kepada para pegawainya.

11.Kasir

Divisi ini bertugas untuk transaksi didalam penjualan yang ada ditoko sehingga tersusun secara baik ketika melakukan transaksi penjualan pembelanjaan

12.Shopkeeper

Melayani pelanggang yang akan datang ke toko, serta membereskan tanggung jawabnya terhadap barang yang ada ditoko dan merapihkan barang-barang yang ada di display

13.Arena Shoe Shop

Tugas ini tidak jauh beda dengan shopkeeper, tetapi di dibagian ini lebih diutamakan khusu terhadap barang-barang sepatu yang ada di toko


(48)

4.1.4 Aktifitas Perusahaan

Sebuah instasi mempunyai strategi melakukan dalam kegiatannya, strategi merupakan alat untuk mencapai tujuan instansi dengan merencanakan jangka panjang, program tindak lanjutan seta pemberdayaan sumber daya manusia untuk mencapai tujuan tersebut.

Demikian pula denga usaha kecil menegah (UKM) ARENA EXPERIENCE aktifitas pada usaha kecil menegah (UKM) mempunyai tugas pokok yaitu mewujudkan kesejahteraan kota Bandung melalui pengembangannya, UKM, perindustrian, dan perdagangan yang berkwalitas dan berwawasan dilingkungan menuju “Bandung Bermartabat”. Tugas pokok itu yang nantinya akan menjadi acuan untuk membangun sumber daya manusia berupa lapangan pekerjaan yang nantinya akan menambah laju ekonomi kota Bandung tersebut. ARENA EXPERIENCE pun tidak luput dari aktifitas-aktifitas yang dilakukan oleh orang-orang yang berkreatifitas yang menyelenggarakan suatu event untuk menunjukan keoriginalitasan produk dalam negri terutama kota sendiri, contohnya ARENA EXPERIENCE ikut berperan dalam acara yang disebut kickfest. Acara ini bertemakan semua komunitas distro untuk memasarkan atau menjualkan barang-barang nya disuatu tempat tertentu bersamaan dengan waktu yang ditentukan, atau wadah untuk meningkatkan kreatifitas para pelaku disrto.

Adapun strategi yang dilakukan ARENA EXPERIENCE dalam pengembangan usaha kecil menegah (UKM) untuk mewujudkan kesejahteraan masyarakat kota Bandung:


(49)

45

2. Meningkatkan penertiban pedagan kaki lima serta pedagang asongan 3. Meningkatkan peranan usaha mikro kecil menegah dalam perekonomian

kota

4. Meningkatkan kemampuan teknologi, sistem produksi dan penguatan sentra industri

5. Meningkatkan pertumbuhan rill dan kontribusi sektor perekonomia kota 6. Membuka lapangan pekerjaan.

4.2 Hasil Analisis Deskriptif

4.2.1 Perhitungan Biaya Produksi Pada CV. ARENA EXPERIENCE

Seperti halnya telah dijelaskan sebelumnya bahwa CV. ARENA EXPERIENCE adalah perusahaan yang bergerak dalam bidang clothing company

,bahwa perusahaan CV. ARENA EXPERIENCE memproduksi suatu barang mentah yang nantinya akan diproses kedalam barang jadi dan siap dijual, disini lah penulis berperan serta untuk mengetahui bagaimana cara perhitungan biaya produksi secara rinci. Dalam biaya produksi dapat dijabarkan menjadi :

a) Biaya bahan baku langsung b) Biaya tenaga kerja langsung c) Biaya overhead pabrik

Biaya overhead pabrik dibagi menjadi 2 bagian yaitu : a) Biaya tenaga kerja tidak langsung


(50)

1. Biaya Bahan Baku

Rincian bahan baku langsung membantu CV. ARENA EXPERIENCE untuk memproduksi barangnya dengan cermat dan dapat tersusun sesuai rencana yang diinginkan dari bahan baku langsung CV. ARENA EXPERIENCE megetahui bahan baku apa saja yang akan dibeli kemudian diproses menjadi bahan setengah jadi. Dibawah ini menunjukan rincian bahan bakunya sebagai berikut:

Tabel 4.1 Biaya Bahan Baku CV. ARENA EXPERIENCE

Mei 2012

No Uraian Satuan Jumlah Harga Total

1 Kaos Catton

Combat 24’s Roll 2 Rp.1.250.000 Rp.2.500.000

TOTAL BIAYA BAHAN BAKU Rp.2.500.000

Sumber: CV. ARENA EXPERIENCE

Jadi total biaya bahan baku produksi CV. ARENA EXPERIENCE adalah sebesar Rp. 2.500.000

2. Biaya Tenaga Kerja Langsung

Di dalam tenaga kerja langsung CV. ARENA EXPERIENCE memiliki jumlah karyawan yaitu 10 orang diantaranyanya, 4 orang tukang jait, 4 orang tukang sablon, dan 2 orang bagian packing


(51)

47

Tabel 4.2

Biaya Tenaga Kerja Langsung CV. ARENA EXPERIENCE

Mei 2012

No Bagian Jenis upah Kuantitas

Kerja Gaji Jumlah

1

Tukang Sablon

Per bulan 30 hari Rp.40.000 Rp.1.200.000

2 Jait Per bulan 30 hari Rp.35.000 Rp.1.050.000

TOTAL TENAGA KERJA LANGSUNG Rp.2.250.000

Sumber: CV. ARENA EXPERIENCE

Jadi jumlah biaya tenaga kerja langsung pada CV. ARENA EXPERIENCE adalah Rp. 2.250.000

3. Biaya Overhead Pabrik

Biaya overhead pabrik dapat digolongkan menjadi 2 bagian yaitu: a) Biaya tenaga kerja tidak langsung

b) Biaya bahan baku langsung (bahan penolong) c) Biaya lain-lainnya.

CV. ARENA EXPERIENCE memiliki rincian untuk biaya tenaga kerja tidak langsung, ada beberapa bagian divis di CV. ARENA EXPERIENCE berikut adalah rincian nya:


(52)

Tabel 4.3

Biaya Tenaga Kerja Tidak Langsung CV. ARENA EXPERIENCE

Mei 2012

Jadi total biaya tenaga kerja tidak langsung pada CV. ARENA EXPERIENCE adalah Rp. 1.500.000

Tabel 4.4

Biaya Bahan Penolong CV. ARENA EXPERIENCE

Mei 2012

No Barang Satuan Jumlah Harga Total

1 Cat sablon Kg 5 Rp.22.500 Rp.112.500

2 Screen sablon Rim 3 Rp. 30.000 Rp.90.000 3 benang lusin 3 Rp. 5.000 Rp. 15.000

TOTAL BIAYA BAHAN PENOLONG Rp.627.500

Sumber: CV. ARENA EXPERIENCE

Jadi biaya bahan penolong pada CV. ARENA EXPERIENCE adalah Rp.627.500

Biaya lain-lain di perusahaan CV. ARENA EXPERIENCE juga terdapat rincian biayanya yang nantinya akan memepengaruhi kinerja perusahaan berikut rinciannya

No Jabatan Kuantitas

kerja Jumlah

1 Supervisor 30 hari Rp. 1.500.000

TOTAL BIAYA TENAGA KERJA TIDAK

LANGSUNG Rp. 1.500.000


(53)

49

Tabel 4.5 Biaya Lain-Lain CV. ARENA EXPERIENCE

Mei 2012

No Uraian Jumlah

1 Biaya Listrik konfeksi Rp. 750.000

2 Biaya air Rp. 500.000

TOTAL BIAYA LAIN-LAIN Rp. 1.350.000

Sumber: CV. ARENA EXPERIENCE

Jadi total biaya lain-lain pada CV. ARENA EXPERIENCE adalah Rp.1.350.000

Tabel 4.6

Biaya Overhead Pabrik CV. ARENA EXPERIENCE

Mei 2012

No Uraian Jumlah

1 Biaya tenaga kerja tidak langsung Rp. 1.500.000 2 Biaya bahan penolong Rp. 627.500 3 Biaya lain-lain Rp. 1.350.000 JUMLAH Rp. 3.477.500 Sumber: CV. ARENA EXPERIENCE

Pada CV. ARENA EXPERIENCE akan memproduksi produknya dengan rincian sebagai berikut:


(54)

produk jadi 150, serta 50 produk dalam proses akhir, dapat diklarifikasikan bahwa biaya bahan baku langsung 100%, biaya tenaga kerja langsung 50%, dan biaya overhead pabrik 40%.

Dari data diatas dapat dihitung unit ekuivalensinya sebagai berikut: Unit ekuivalensi biaya bahan baku langsung:

150 + (100%x50) = 200 Unit ekuivalensi biaya tenaga kerja :

150 + (50%x50) = 175 Unit ekuvalensi overhead pabrik:

150+ (40%x50) = 170

Dari hasil unit ekuivalensi dapat dijabarkan dan diketahui harga pokok produksinya

PERHITUNGAN HARGA POKOK JADI DAN PERSEDIAAN:

Harga pokok produk jadi : 150 x Rp.45.800 = Rp.6.870.000 Harga pokok persediaan produk dalam proses :

BBB : 100% x 50 x Rp.12.500 = Rp.625.000 BTK : 50% x 50 x Rp.12.800 = Rp.320.000 BOP : 40% x 50 x Rp.20.500 = Rp 410.000 +

=Rp.1.355.000 +


(55)

51

Tabel 4.7

Laporan Biaya Produksi CV. ARENA EXPERIENCE

Mei 2012

Laporan Biaya Produksi CV. ARENA EXPERIENCE Bulan Mei 2012

Data penolong

Produk jadi 150pcs

Produk dalam proses akhir 50pcs

Jumlah yang dihasilkan 200pcs

Biaya yang dibebankan

Total Per satuan

Biaya bahan baku 2.500.000 12.500 Biaya tenaga kerja langsung 1.500.000 12.800 Biaya overhead pabrik 3.477.500 20.500 Jumlah 7.477.500 45.800 Perhitungan Biaya:

Harga Pokok Produk

150 x 45.800 6.870.000

Harga pokok persediaan dalam proses akhir Biaya bahan baku 625.000 Biaya tenaga kerja 320.000 Biaya overhead pabrik 410.000

1.355.000

Jumlah biaya produksi yang dibebankan 8.225.000

4.2.2 Prosedur Mekanisme Produksi Pada CV. ARENA EXPERIENCE

Pada setiap perusahaan pasti memiliki mekanisme atau prosedur bagaimana cara membuat suatu barang dari bahan mentah menjadi bahan jadi. Di dalam CV. ARENA EXPERIENCE pun terdapat beberapa tahapan dalam pembuatan produksi dari bahan mentah menjadi bahan jadi.


(56)

Desain Pemimpin Perusahaan Divisi Marketing,Web Store Divisi Produksi

Y

T

Gambar 4.2

Prosedur Mekanisme Produksi CV. ARENA EXPERIENCE

1. Pertama dibagian divisi desain mereka membuat beberapa gambar yang nantinya akan diproduksi oleh CV. ARENA EXPERIENCE lalu setelah gambar itu selesai maka divisi desain memberikan gambar itu kepada pemimpin perusahaan untuk menilai apakah gambar itu layak di buat atau tidak, Mulai Hasil Gambar jadi Hasil gambar yang telah di setujui

Hasil gambar yang telah di pilih untuk diproduksi Hasil gambar untuk diproduksi Hasil proving/sample barang setengah jadi Lanjut untuk produksi akhir Membuat desain untuk baju Hasil gambar jadi Proses dalam produksi Produksi akhir Barang jadi Seleksi gambar yang telah disetujui Gambar yang akan diproduksi hasil gambar yang telah disetujui


(57)

53

2. Setelah gambar itu di setujui oleh pemimpin perusahaan maka gambar di berikan kepada bagian marketing, web store, dan divis produksi untuk dipilah desain mana yang akan di produksi.

3. Kemudian setelah dipilih desain mana yang akan diproduksi lalu gambar itu diberikan kepada pemimpin perusahaan untuk memberikan informasi bahwa gambar telah di pilih dan layak untuk diproduski.

4. Setelah itu pemimpin perusahaan memerintahkan kepada divisi produksi untuk membuat barang yang telah ditentukan. Dan nantinya setelah barang setengah jadi maka akan ada proving atau contoh sampel barang yang telah di samblon, apabila barang telah sesuai dengan keinginan pemimpin perusahaan maka produksi akan dilanjtkan ke tahap berikutnya.

4.2.3 Kendala-Kendala Dalam perhitungan dan penyusunan Biaya Produksi pada CV. ARENA EXPERIENCE

Suatu peursahaan pasti memiliki kendala internal atau pun external dalam setiap melakukan suatu aktifitas kerjanya, baik itu diperusahaan dagang, jasa ataupun perusahaan manufaktur. Didalam CV. ARENA EXPERIENCE pun terdapat beberapa kendala dalam menjalankan aktifitas produksininya diantaranya adalah:

1. Kesulitannya memperoleh bahan baku, baik bahan baku material pokok ataupun bahan baku penujang nya, itu karena diakibitakan kondisi perekonomian yang kurang stabil contohnya kenaikan harga yang tidak menentu, atau barang baku yang diproduksi dari pabriknya tidak


(58)

mempunyai stock dari luar untuk memproduksi barang menjadi kain yang dibutuhkan untuk para pelaku produksi barang.

2. Modal kerja pun menjadi salah satu penyebab kesulitan dalam memproduksi suatu barang, kebanyakan pelaku UKM mengandalakan modal kerja dari pinjaman suatu bank atau pun dari koperasi, bagi mereka yang belum bisa mengatur modal awal itu memang sangat sulit tekadang mereka haya bisa menyatukan uang modal produksi dengan kebutuhan sehari-hari, tetapi kalau dilihat dari akuntansi hal itu tidak boleh dilakukan, awalnya di CV. ARENA EXPERIENCE pengaturan uang modal untuk produksi dan uang untuk non produksi masih menyatu, tetapi seiring perkembangan waktu sedikit demi sedikit CV. ARENA EXPERIENCE sudah mulai bisa mengatur keuangannya baik biaya produksi maupun non produksi. Meskipun masih belum sempurna secara akuntansi.

3. Sulitnya memperoleh sumber daya manusia yang bermutu dan berkualitas untuk bagian produksi, pada CV. ARENA EXPERIENCE ini terutama dibagian produksi barang , meskipun tidak semua orang, mereka masih belum bisa melakukan kegiatan produksinya sendiri dan harus di arahkan oleh salah satu orang yang ahlinya,


(59)

55

4.2.4 Solusi Mengatasi Kendala Dalam Perhitungan dan Penyusuna Biaya Produksi pada CV. ARENA EXPERIENCE

Dari uraian kendala-kendala dalam proses produski pada CV. ARENA EXPERIENCE diatas dapat ditemukan beberapa solusi untuk mengatasi kendala tersebut diataranya:

1. Untuk kesulitan bahan baku pada CV. ARENA EXPERIENCE mungkin mereka bisa menstock barang tersebut, jadi ketika pasar mulai kesulitan menyediakan barang baku yang pasar inginkan, CV. ARENA EXPERIENCE bisa bernafas lega karena memiliki stock bahan yang masih bisa di jalankan untuk membuat suatu barang.

2. Kemudian solusi untuk kesulitan sumber daya manusia yang memnag berprofesi untuk bisa memproduksi suatu barang adalah, CV. ARENA EXPERIENCE harus bisa memilih pekerja lebih selektif lagi agar hasil nya bisa lebih maksimal.

3. Modal kerja yang menjadi hambatan dalam CV. ARENA EXPERIENCE ini kurang nya memahai dalam segi akuntansi karena dengan mereka memiliki modal kerja untuk memproduksi barangnya maka mereka harus bisa mengatur mana uang untuk produksi dan keuntungan yang didapat harus bisa dipilah untuk membayar beban yang lain mapun untuk keuntungan intern jadi perusahaan harus bisa memahami peran dari akuntansinya untuk bisa mengatur uang masukan dan keluaran agar rencana untuk


(60)

memproduksi suatu bang dapat dijalankan dengan mudah dan memberikan kesejahteraan untuk perusahaannya.

4.3 Hasil Implementasi Model

Pada point ini penulis akan membahas mengenai bagaimana penyusunan biaya produksi dan solusi mengatasinya pada CV. ARENA EXPERIENCE. 4.3.1 Analisis Perhitungan Biaya Produksi Pada CV. ARENA

EXPERIENCE

Pada penyusuna laporan harga pokok produksi di CV. ARENA EXPERIENCE ini telah memiliki penyusunan yang sesuai dengan klasifikasi biaya produksi seperti :

a) Biaya bahan baku langsung b) Biaya tenaga kerja langsung c) Biaya overhead pabrik

Dalam pembuatan produk di CV. ARENA EXPERIENCE ini terdapat dua kelompok biaya, biaya produksi dan biaya non produksi. Biaya produksi merupakan biaya-biaya yang dikeluarkan dalam pengolahan bahan baku menjadi produk, sedangkan biaya non produksi merupakan biaya-biaya yang dikeluarkan untuk kegiatan non produksi, seperti kegiatan pemasaran dan kegiatan administrasi dan umum. di dalam proses peroduskinya CV. ARENA EXPERIENCE ini memiliki klasifikasi biaya yang telah tersusun untuk membuat suatu barangnya, penyusunan biaya produksi di CV. ARENA EXPERIENCE


(61)

57

Didalam Penentuan harga pokok produksi CV. ARENA EXPERIENCE telah membuat laporan yang secara rinci atau dalam penyusunan laporan nya CV. ARENA EXPERIENCE menggunakan metode varibel costing yaitu dengan memperhitungkan seluruh unsur biaya produsi kedalam proses produksinya. Hal ini diperkuat oleh teori dari Mulyadi (2009:17) yang menyatakan bahwa

variabel costing merupakan metode penentuan kos produksi yang hanya memeprhitungkan biaya produksi yang berprilaku variabel ke dalam kos produksi, yang terdiri dari biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung, dan biaya overhead pabrik.

4.3.2 Analisis Prosedur Mekanisme Produksi Pada CV. ARENA EXPERIENCE

Dalam prosedur pembuatan barangnya CV. ARENA EXPERIENCE memiliki beberapa tahapan yang sudah menjadi standar prosedur di dalam perusahaannya, dimulai dari pembuatan gambar lalu gambar tersebut diberkan kepada pemimpin perusahaan untuk di setujui, setelah disetujui gambar yang akan diproduksi diberikan kepada divisi marketing untuk di pilih kembali, setelah gambar sesuai dengan permintaan pasar maka gambar diberikan kembali kepada pemimpin untuk di setujui, lalu kemudian gambar yang telah dipilih diberikan ke divisi produksi untuk menjalani produknya, disini lah divisi produksi berperan untuk menghasilkan barang jadi yang berkualitas demi kepuasan pelanggannya. Artinya prosedur tersebut bila dikaitkan dengan akuntansi maka proses dari input ke output yang nantinya akan menghasilkan suatu barang yang siap untuk dijual, hal ini diperkuat oleh teori dari Prof. Dr. Dra. Trenggonowati, MS. (2011:103) yang isi teorinya


(62)

“menunjukan hubungan antara faktor produksi yang digunakan (input) dalam proses produksi dengan hasil (output) pada proses produksi perusahaan menggunakan input (faktor produksi) berupa pemanfaatan tenaga kerja, sumber daya manusia, kemudian faktor produksi akan menghasilkan barang dan jasa yang siap dijual”.

4.3.3 Kendala-Kendala Dalam Perhitungan dan penyusunan Biaya Produksi pada CV. ARENA EXPERIENCE

Kendala yang dihadapi oleh CV. ARENA EXPERIENCE dalam penyusunan dan proses produksi adalah :

Kesulitannya memperoleh bahan baku, baik bahan baku material pokok ataupun bahan baku penujang nya, itu karena diakibatkan kondisi perekonomian yang kurang stabil contohnya kenaikan harga yang tidak menentu, yang dampak nya perusahaan pun harus menaikan biaya produksi dan harga jualnya.

Modal kerja pun menjadi salah satu penyebab kesulitan dalam memproduksi suatu barang, kebanyakan pelaku UKM mengandalakan modal kerja dari pinjaman suatu bank atau pun dari koperasi, bagi mereka yang belum bisa mengatur modal awal, memang sangat sulit tekadang mereka haya bisa menyatukan uang modal produksi dengan kebutuhan sehari-hari, tetapi kalau dilihat dari akuntansi hal itu tidak boleh dilakukan, awalnya di CV. ARENA EXPERIENCE pengaturan uang modal untuk produksi dan uang untuk non produksi masih menyatu, tetapi seiring perkembangan waktu sedikit demi sedikit CV. ARENA EXPERIENCE sudah mulai bisa mengatur keuangannya baik biaya


(63)

59

produksi maupun non produksi. Meskipun masih belum sempurna secara akuntansi.

Sulitnya memperoleh sumber daya manusia yang bermutu dan berkualitas untuk bagian produksi, pada CV. ARENA EXPERIENCE ini terutama dibagian produksi barang, meskipun tidak semua orang, mereka masih belum bisa melakukan kegiatan produksinya sendiri dan harus di arahkan oleh salah satu orang yang ahlinya, hal ini diperkuat oleh

4.3.3 Solusi Mengatasi Kendala Dalam Perhitungan dan penyusunan Biaya Produksi pada CV. ARENA EXPERIENCE

Solusi mengatasi yang ada di CV. ARENA EXPERIENCE ini adalah :

Untuk kesulitan bahan baku pada CV. ARENA EXPERIENCE mungkin mereka bisa menstock barang tersebut, jadi ketika pasar mulai kesulitan menyediakan barang baku yang pasar inginkan, CV. ARENA EXPERIENCE bisa bernafas lega karena memiliki stock bahan yang masih bisa di jalankan untuk membuat suatu barang.

Kemudian solusi untuk kesulitan sumber daya manusia yang memang berprofesi untuk bisa memproduksi suatu barang adalah, CV. ARENA EXPERIENCE harus bisa memilih pekerja lebih selektif lagi agar hasil nya bisa lebih maksimal.

Modal kerja yang menjadi hambatan dalam CV. ARENA EXPERIENCE ini kurang nya memahai dalam segi akuntansi karena dengan mereka memiliki modal kerja untuk memproduksi barangnya maka mereka harus bisa mengatur


(64)

mana uang untuk produksi dan keuntungan yang didapat harus bisa dipilah untuk membayar beban yang lain mapun untuk keuntungan intern jadi perusahaan harus bisa memahami peran dari akuntansinya untuk bisa memenej uang masukan dan keluaran agar rencana untuk memproduksi suatu bang dapat dijalankan dengan mudah dan memberikan kesejahteraan untuk perusahaannya.


(65)

61 BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Berdasarkan dari penelitian serta pembahasaan yang penulis kemukakan pada bab sebelumnya, maka penulis mengikhtisarkan bahwa CV. ARENA EXPERIENCE ini merupakan usaha kecil & menengah yang bergerak dalam perusahaan industri. Maka penulis dapat menarik kesimpulan bahwa :

1. Dalam penyusunan harga pokok produksi CV. ARENA EXPERIENCE telah memiliki prosedur secara baik dan memiliki standar biaya produksi yaitu :

a) Biaya bahan baku langsung b) Biaya tenaga kerja langsung c) Biaya overhead pabrik

Dengan adanya unsur-unsur yang diterapkan di dalam CV. ARENA EXPERIENCE maka perusahaan dapat memperhitungkan jumlah produksi, kualitas dan harga yang telah ditetapkan guna mendapatkan kelancaran dalam produksi yang optimal, untuk mencapai keuntungan dimasa yang akan datang. Tetapi perusahaan juga harus memisahkan mana uang modal awal untuk produksi dan mana uang untuk keperluan perusahaan. Di CV. ARENA EXPERIENCE ini mereka belum bisa mengatur mana uang untuk produksi dan mana uang untuk keperluan


(66)

perusahaan, disinilah pentingnya akuntansi dalam membantu perencanaan dan penyusunan biaya produksi agar dapat tersusun secara baik.

2. Dari prosedur mekanisme produksi CV. ARENA EXPERIENCE memiliki tahapan tahapan dalam pembuatan barangnya, dari mulai membuat gambar di bagian desain lalu gambar itu diserahkan kepemimpin perusahaan untuk di pilih mana yang layak untuk diproduksi, dan diberikan ke bagian marketing untuk diseleksi kembali, lalu gambar dikembalikan kepemimpin perusahaan untuk disetujui, sampai gambar tersebut diberikan kepada bagian produksi untuk siap dibuat. Artinya CV. ARENA EXPERIENCE memiliki prosedur secara detail demi mendapatkan hasil yang maximal untuk kepuasan pelanggannya. Tetapi CV. ARENA EXPERIENCE pun memiliki kendala dalam mencari sumber daya manusia dalam bagian produksinya terutama dibagian sablon, perusahaan belum bisa mencari orang-orang yang lebih pengalaman di bidangnnya sehingga memerlukan waktu lagi yang lama untuk mengajarkan mereka dalam proses produksinya.

3. Didalam kendala yang ada di CV. ARENA EXPERIENCE, perusahaan haruslah mempersiapkan apa yang nantinya akan terjadi, Dimulai dari sulitnya memperoleh bahan baku, tenaga kerja sampai mengatur keuangan didalam perusahaan yang sesuai dengan standar akuntansi. Agar semua itu terpenuhi unutk kepentingan dan keuntungan perusahaan.


(67)

63

4. Solusi didalam kendala CV. ARENA EXPERIENCE ini harus lah di persiapkan dengan matang agar nantinya kendala yang ada diperusahaan tidak akan terulang kembali.

5.2 Saran

Dari hasil kesimpulan diatas, penulis akan mencoba menyampaikan beberapa saran yang mungkin dapat bermanfaat dan dapat dijadikan dasar pertimbangan atau masukan bagi pihak perusahaan dan peneliti selanjutnya, yaitu: 1. Peranan Biaya ternyata sangat membantu sekali bagi manajemen dalam

usaha meningkatkan Efektivitas Pengendalian Biaya Produksi Perusahaan, oleh karena itu agar pelaksanaan Pengendalian Biaya Produksi lebih efektif, sebaiknya perusahaan dapat mengendalikan biaya produksi secara lebih detail. Dan penerapan akuntansi didalam perusahaan lebih diperhatikan karena dengan perusahaan menerapkan biaya produksi dengan menggunakan standar akuntansi maka perusahaan dapat dengan mudah membuat perencanaan dan penyusunan biaya produksi dengan baik.

2. Dalam prosedurnya CV. ARENA EXPERIENCE memiliki tahapan yang secara baik, tetapi lebih diperhatikan lagi bagaimana permintaan pasar yang nantinya akan berpengaruh terhadap laba perusahaan, contohnya dari pembuatan gambar agar CV. ARENA EXPERIENCE lebih idealis

membuat suatu produk demi kepuasan pelanggannya. Dalam kesulitan mencari sumber daya manusia CV> ARENA EXPERIENCE mestinya memiliki standar bagi para pekerjanya, atau kalau perlu dalam menerima


(68)

pegawainya perusahaan lebih selektif menari orang yang lebih ahli dibidangnya, karena dengan adanya seseorangan yang lebih ahli maka suatu proses produksi dapat berjalan tepat waktunya dan menghasilkan suatu produk jadi yang baik dan bermutu.

3. Untuk mencapai tujuan yang diinginkan oleh perusahaan yaitu mendaptkan keutungan yang sebesar besarnya maka perusahaan harus mempersiapkan apa yang nantinya akan menjadi masalh bagi perusahaan, contohnya apabila kesulitan memperoleh bahan baku, CV. ARENA EXPERIENCE menyimpan bahan baku lebih agar ketika bahan baku itu sulit didapat maka perusahaan tidak perlu cemas untuk memproduksi barangnnya, dan tenaga kerja pun hendak nya perusahaan memilh orang yang benar-benar berprofesi dalam bidangnya, agar ketika menjalankan pekerjaannya tidak harus di bombing kembali.

4. Untuk solusi yang ada di CV. ARENA EXPERIENCE ini hendak lah benar-benar dilakukan agar masalah yang ada diperusahaan tidak akan terulang kembali dan perusahaan dengan mudah akan mendaptkan apa yang diinginkannya. Dan membuat lebih terbuka dari pihak pimpinan terhadap karyawannya.


(69)

65

DAFTAR PUSTAKA

Bustami Bastian.& Nurlela. (2007). Akuntansi Biaya. Yogyakarta; Graha Ilmu

Deddy Mulyana & Solatum. (2008) Metode Penelitian Komunikasi, Bandung; PT. Remaja Rosdakarya

Hermawan Kertajaya. (2007). Umkm Di Indonesia, Jakarta; Perpustakaan Nasional Katalog

Iwan Satibi.(2011). Teknik Penulisan Skripsi Tesis Disertasi Bandung; Ceplas

Jonathan & Ely (2010). Riset akuntansi Menggunakan SPSS, Bandung; Graha Ilmu

Mulyadi. (2009). Akuntansi Biaya, Edisi 5, Yogyakarta; Universitas Gajah Mada

Moh. Nazir (2008). Metode Penelitian, Darussalam; Ghalia Indonesia

Ony Widilestariningtyas, Sony W.F, Sri Dewi Anggadini. (2012). Akuntansi Biaya

Yogyakarta; Graha Ilmu

Sugiyono. (2008). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D, Bandung; Alfabeta

Sukmadinata Nana Syaodih (2007), Metode Penelitian Pendidikan, Bandung; Remaja Rosda Karya.

Trenggonowati. (2011), Teori Ekonomi Mikro, Edisi 2Yogyakarta; bpfe-yogyakarta William K. Carter. (2009). Cost Accounting. Jakarta; Salemba Empat


(70)

A. Data Pribadi

Nama Lengkap : Lingga Layasresa

Tempat/ Tanggal Lahir : Bandung, 31 Mei 1988

Agama : Islam

Alamat : Komplek Permata Cimahi Jl. Zamrud 16 blok H5 No9 RT06 RW13 Kec. Ngamprah Kab. Bandung Barat 40552

No Telephone : (022) - 6641690

No HP : 085624108133

Email : hate_before@yahoo.com

Berat Badan : 68 Kg

Tinggi Badan : 180Cm


(1)

62

perusahaan, disinilah pentingnya akuntansi dalam membantu perencanaan dan penyusunan biaya produksi agar dapat tersusun secara baik.

2. Dari prosedur mekanisme produksi CV. ARENA EXPERIENCE memiliki tahapan tahapan dalam pembuatan barangnya, dari mulai membuat gambar di bagian desain lalu gambar itu diserahkan kepemimpin perusahaan untuk di pilih mana yang layak untuk diproduksi, dan diberikan ke bagian marketing untuk diseleksi kembali, lalu gambar dikembalikan kepemimpin perusahaan untuk disetujui, sampai gambar tersebut diberikan kepada bagian produksi untuk siap dibuat. Artinya CV. ARENA EXPERIENCE memiliki prosedur secara detail demi mendapatkan hasil yang maximal untuk kepuasan pelanggannya. Tetapi CV. ARENA EXPERIENCE pun memiliki kendala dalam mencari sumber daya manusia dalam bagian produksinya terutama dibagian sablon, perusahaan belum bisa mencari orang-orang yang lebih pengalaman di bidangnnya sehingga memerlukan waktu lagi yang lama untuk mengajarkan mereka dalam proses produksinya.

3. Didalam kendala yang ada di CV. ARENA EXPERIENCE, perusahaan haruslah mempersiapkan apa yang nantinya akan terjadi, Dimulai dari sulitnya memperoleh bahan baku, tenaga kerja sampai mengatur keuangan didalam perusahaan yang sesuai dengan standar akuntansi. Agar semua itu terpenuhi unutk kepentingan dan keuntungan perusahaan.


(2)

63

4. Solusi didalam kendala CV. ARENA EXPERIENCE ini harus lah di persiapkan dengan matang agar nantinya kendala yang ada diperusahaan tidak akan terulang kembali.

5.2 Saran

Dari hasil kesimpulan diatas, penulis akan mencoba menyampaikan beberapa saran yang mungkin dapat bermanfaat dan dapat dijadikan dasar pertimbangan atau masukan bagi pihak perusahaan dan peneliti selanjutnya, yaitu: 1. Peranan Biaya ternyata sangat membantu sekali bagi manajemen dalam

usaha meningkatkan Efektivitas Pengendalian Biaya Produksi Perusahaan, oleh karena itu agar pelaksanaan Pengendalian Biaya Produksi lebih efektif, sebaiknya perusahaan dapat mengendalikan biaya produksi secara lebih detail. Dan penerapan akuntansi didalam perusahaan lebih diperhatikan karena dengan perusahaan menerapkan biaya produksi dengan menggunakan standar akuntansi maka perusahaan dapat dengan mudah membuat perencanaan dan penyusunan biaya produksi dengan baik.

2. Dalam prosedurnya CV. ARENA EXPERIENCE memiliki tahapan yang secara baik, tetapi lebih diperhatikan lagi bagaimana permintaan pasar yang nantinya akan berpengaruh terhadap laba perusahaan, contohnya dari pembuatan gambar agar CV. ARENA EXPERIENCE lebih idealis membuat suatu produk demi kepuasan pelanggannya. Dalam kesulitan mencari sumber daya manusia CV> ARENA EXPERIENCE mestinya memiliki standar bagi para pekerjanya, atau kalau perlu dalam menerima


(3)

64

pegawainya perusahaan lebih selektif menari orang yang lebih ahli dibidangnya, karena dengan adanya seseorangan yang lebih ahli maka suatu proses produksi dapat berjalan tepat waktunya dan menghasilkan suatu produk jadi yang baik dan bermutu.

3. Untuk mencapai tujuan yang diinginkan oleh perusahaan yaitu mendaptkan keutungan yang sebesar besarnya maka perusahaan harus mempersiapkan apa yang nantinya akan menjadi masalh bagi perusahaan, contohnya apabila kesulitan memperoleh bahan baku, CV. ARENA EXPERIENCE menyimpan bahan baku lebih agar ketika bahan baku itu sulit didapat maka perusahaan tidak perlu cemas untuk memproduksi barangnnya, dan tenaga kerja pun hendak nya perusahaan memilh orang yang benar-benar berprofesi dalam bidangnya, agar ketika menjalankan pekerjaannya tidak harus di bombing kembali.

4. Untuk solusi yang ada di CV. ARENA EXPERIENCE ini hendak lah benar-benar dilakukan agar masalah yang ada diperusahaan tidak akan terulang kembali dan perusahaan dengan mudah akan mendaptkan apa yang diinginkannya. Dan membuat lebih terbuka dari pihak pimpinan terhadap karyawannya.


(4)

65

DAFTAR PUSTAKA

Bustami Bastian.& Nurlela. (2007). Akuntansi Biaya. Yogyakarta; Graha Ilmu

Deddy Mulyana & Solatum. (2008) Metode Penelitian Komunikasi, Bandung; PT. Remaja Rosdakarya

Hermawan Kertajaya. (2007). Umkm Di Indonesia, Jakarta; Perpustakaan Nasional Katalog

Iwan Satibi.(2011). Teknik Penulisan Skripsi Tesis Disertasi Bandung; Ceplas Jonathan & Ely (2010). Riset akuntansi Menggunakan SPSS, Bandung; Graha Ilmu Mulyadi. (2009). Akuntansi Biaya, Edisi 5, Yogyakarta; Universitas Gajah Mada Moh. Nazir (2008). Metode Penelitian, Darussalam; Ghalia Indonesia

Ony Widilestariningtyas, Sony W.F, Sri Dewi Anggadini. (2012). Akuntansi Biaya Yogyakarta; Graha Ilmu

Sugiyono. (2008). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D, Bandung; Alfabeta

Sukmadinata Nana Syaodih (2007), Metode Penelitian Pendidikan, Bandung; Remaja Rosda Karya.

Trenggonowati. (2011), Teori Ekonomi Mikro, Edisi 2Yogyakarta; bpfe-yogyakarta William K. Carter. (2009). Cost Accounting. Jakarta; Salemba Empat


(5)

A. Data Pribadi

Nama Lengkap : Lingga Layasresa Tempat/ Tanggal Lahir : Bandung, 31 Mei 1988

Agama : Islam

Alamat : Komplek Permata Cimahi Jl. Zamrud 16 blok H5 No9 RT06 RW13 Kec. Ngamprah Kab. Bandung Barat 40552

No Telephone : (022) - 6641690

No HP : 085624108133

Email : hate_before@yahoo.com

Berat Badan : 68 Kg

Tinggi Badan : 180Cm

RIWAYAT HIDUP

( Curriculum Vitae )


(6)

B. Pendidikan Formal

NO PENDIDIKAN TAHUN

1 SDN CIMAREME 2 1994 – 2000

2 SMP NEGERI 1 CIMAHI 2000 – 2003

3 SMA NEGERI 2 CIMAHI 2003 – 2006

4 UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA D3 2009 – 2012

C. Kemampuan Komputer 1. Microsoft Word 2. Microsoft Excel 3. Microsoft Power Point 4. Internet Browsing

D. Pengalaman Bekerja

NO PENGALAMAN KERJA TAHUN

1 CV. Dua Garis Advertising 2006

2 PT. Yomart Rukun Selalu 2007

3 User Event Ponds (SPB) 2009