Peta Kompetensi Ruang Lingkup

MODUL GURU PEMBELAJAR PJOK SMASMK KELOMPOK KOMPETENSI - D PPPPTK Penjas dan BK | 4 KEGIATAN PEMBELAJARAN 1 FILOSOFI PENDIDIKAN JASMANI PENJAS 2 A. Tujuan

1. Kompetensi Dasar

Memiliki kecakapan dalam menjelaskan mengidentifikasi perbedaan dan persamaan pendidikan jasmani, pendidikan olahraga dan pendidikan kesehatan, serta menjelaskan pendidikan jasmani, olahraga, dan kesehatan masa kini

2. Indikator Pencapaian Kompetensi

a. Dengan membaca dan menelaah materi pada kegiatan pembelajaran ini, Anda dapat mengidentifikasi perbedaan dan persamaan pendidikan jasmani, pendidikan olahraga dan pendidikan kesehatan b. Dengan membaca dan menelaah materi pada kegiatan pembelajaran ini, Anda dapat menjelaskan pendidikan jasmani, olahraga, dan kesehatan masa kini B. Uraian Materi

1. Perbedaan dan Persamaan Pendidikan Jasmani, Pendidikan Olahraga dan Pendidikan Kesehatan

Pendidikan jasmani, olahraga dan kesehatan Penjasorkes merupakan bagian dari kurikulum. Dengan pengelolaan yang tepat, maka pengaruh ditimbulkan terhadap pertumbuhan dan perkembangan jasmani, rohani, dan sosial peserta didik tidak pernah diragukan. Untuk itu, pemahaman terhadap persamaan dan perbedaan antara pendidikan jasmani, penddikan olahrag dan pendidikan kesehatan harus diluruskan. Ada beberapa perbedaan antara pendidikan jasmani, pendidikan olahraga, dan pendidikan kesehatan, berdasarkan tinjauan dari tujuan pengembangan, sifat pengembangan, pusat orientasi, jenis aktivitas, PPPPTK Penjas dan BK| 5 perlakuan, penerapan aturan permainan, pertandingan, penilaian, partisipasi, dan pemanduan bakat. Tujuan pendidikan jasmani diarahkan untuk pengembangan individu anak secara menyeluruh, artinya meliputi aspek organik, motorik, emosional, dan intelektual, sedangkan pada olahraga kompetitif terbatas pada pengembangan aspek kinerja motorik yang dikhususkan pada cabang olahraga tertentu saja. Adapun tujuan dari pendidikan kesehatan adalah tercapainya perubahan perilaku individu, keluarga dan masyarakat dalam membina dan memelihara perilaku sehat dan lingkungan sehat, serta peran aktif dalam upaya mewujudkan derajat kesehatan yang optimal. Aktivitas yang dilakukan pada pendidikan jasmani bersifat multilateral, artinya seluruh bagian dari tubuh peserta didik dikembangkan secara proporsional mulai dari tubuh bagian atas upper body, bagian tubuh tengah torso, maupun bagian bawah lower body. Pendidikan jasmani berupaya mengembangkan kinerja anggota tubuh bagian kanan maupun kiri secara seimbang dan koordinatif. Pada olahraga kompetitif hanya bagian tubuh tertentu sesuai dengan fungsi kecabangan yang dikembangkan secara optimal spesifik. Adapun aktivittas yang dilakukan pada pendidikan kesehatan lebih berorientasi pada kinerja sistem fisiologis. Child oriented, jika diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia berarti berorientasi pada anak memiliki makna bahwa penjas dengan segala aktivitasnya diberikan berdasarkan kebutuhan yang diperlukan oleh anak dengan segala perbedaan karakternya. Dengan pertimbangan ini maka kegiatan pendidikan jasmani dirancang sebagai proses dalam pemenuhan kebutuhan anak dalam kehidupan sehari-harinya, kebutuhan kompetitif dalam menghadapi segala tantangan, dan pengisian waktu luangnya. Pada cabang olahraga kompetitif hal tersebut tentu bukan merupakan pertimbangan yang utama, karena yang terpenting pada olahraga kompetitif adalah dikuasainya gerak atau