23
18 yang menunjukkan Allah SWT sebagai Qaiman bil-qisthi yang menegakkan keadilan.
40
Sebagai pendukung teori diatas, digunakan juga teori Maslahat muktabarah karena praktek Mawah sejalan dengan nash hadis. Yang dimaksud dengan
muktabarah ialah kemaslahatan yang terdapat dalam nash secara tegas menjelaskan dan mengakui keberadaannya, yang termasuk dalam kemaslahatan ini adalah
maslahat dharuriyat yang tersebut diatas. Sebagai contoh diperintahkannya untuk berjihad mempertahankan agama, disyariatkannya qishas untuk memelihara jiwa.
Seluruh ulama sepakat menyatakan bahwa semua maslahat yang dikategorikan kepada maslahat mukhtabarah wajib tegak dalam kehidupan, karena dilihat dari segi
tingkatannya ia merupakan kepentingan pokok yang wajib ditegakkan.
41
2. Konsepsi
Konsepsi adalah pemahaman yang terbangun dalam akal dan pikiran peneliti untuk menghubungkan teori dan observasi, antara abstraksi dan kenyataan. Konsep
diartikan sebagai kata yang menyatukan abstraksi yang digeneralisasikan dari hal-hal yang khusus yang disebut definisi operasional.
42
Oleh karena itu, untuk menjawab permasalahan dalam penelitian ini haruslah didefinisikan beberapa konsep dasar, agar
secara operasional diperoleh hasil dalam penelitian ini yang sesuai dengan tujuan yang telah ditentukan. Konsep merupakan alat yang dipakai oleh hukum disamping
40
Op.cit, hal . 96,97,98.
41
H. M. Hasballah Thaib, Tajid, Reaktualitas dan elastisitas Hukum Islam. Konsenntrasi Hukum Islam Program Pasca Sarjana Universitas Sumatera Utara Tahun 2002
42
Samadi Suryabrata, Metodelogi Penelitian, Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada, 1998, hlm. 3
Universita Sumatera Utara
24
yang lainnya, seperti asas dan standar. Oleh sebab itu kebutuhan untuk membentuk konsep merupakan salah satu dari hal-hal yang dirasakan penting dalam hukum.
Konsep diartikan
sebagai kata
yang menyatakan
abstraksi yang
digeneralisasikan dari hal yang berbentuk khusus.
43
Konsepsi adalah salah satu bagian terpenting dari teori, peranan konsep dalam penelitian adalah untuk menghubungkan antara teori dan observasi, antara abstraksi
dengan realitas.
44
“Pemakaian konsep terhadap istilah yang digunakan terutama dalam judul penelitian, bukanlah untuk keperluan mengkomunikasikannya semata-mata dengan
pihak lain. Sehingga tidak menimbulkan salah tafsir, tetapi juga demi menuntun peneliti sendiri didalam menangani proses penelitian dimaksud.”
45
Konsepsi ini bertujuan untuk menghindari salah pengertian atau penafsiran terhadap istilah-istilah yang digunakan dalam penelitian ini. Oleh karena itu dalam
penelitian ini didefinisikan beberapa konsep dasar atau istilah, agar di dalam pelaksanaannya diperoleh hasil penelitian yang sesuai dengan tujuan yang telah
ditentukan, yaitu: 1. Kajian Yuridis adalah penyelidikan, penjabaran sekaligus pemecahan secara
hukum terhadap suatu peristiwa atau permasalahan yang timbul untuk mengetahui keadaan yang sebenarnya.
43
Ibid, hlm. 4
44
Masri Singaribun dkk, Metode Penelitian Survey, Jakarta: LP3ES, 1989, hlm. 34
45
Sanapiah Faisal, Format-Format Penelitian Sosial, Jakarta: PT.RajaGrafindo Persada, 1999, hlm. 107-108
Universita Sumatera Utara
25
2. Mudharabah adalah Akad antara dua pihak orang saling menanggung, salah satu pihak menyerahkan hartanya kepada pihak lain untuk diperdagangkan
dengan bagian yang telah ditentukan dari keuntungan, seperti setengah atau sepertiga dengan syarat-syarat yang telah ditentukan.
3. Mawah adalah konsep bagi hasil usaha berasaskan tradisi adat-kebiasaan di Aceh berdasarkan syari’ah.
4. Adat adalah merupakan pencerminan dari pada kepribadian sesuatu bangsa, merupakan salah satu penjelmaan daripada jiwa bangsa yang bersangkutan
dari abad ke abad.
46
5. Masyarakat Aceh adalah individu-individu sebagai suatu kesatuan yang tinggal, menetap dan hidup di daerah Aceh.
G. Metode Penelitian 1.
Spesifikasi Penelitian
Soerjono Soekanto dan Sri Mahmudji mengatakan penelitian dalam pelaksanaannya diperlukan dan ditentukan alat-alatnya, jangka waktu, cara-cara yang
dapat ditempuh apabila mendapat kesulitan dalam proses penelitian. Penelitian dilakukan secara metodologis, sistematis dan konsisten.Metodologis yang dimaksud
berarti sesuai dengan metode atau cara tertentu, sistematis adalah berdasarkan suatu
46
Soerojo Wignjodipoero, Pengantar Dan Asas-Asas Hukum Adat, Jakarta: CV. Haji Masagung 1988, Hal. 13
Universita Sumatera Utara
26
sistem, dan konsisten berarti tidak adanya hal-hal yang bertentangan dengan suatu kerangka tertentu.
47
Dalam setiap penelitian pada hakikatnya mempunyai metode penelitian masing-masing dan metode penelitian tersebut ditetapkan berdasarkan tujuan
penelitian.
48
Kata metode berasal dari bahasa Yunani “Methodos” yang berarti cara atau jalan sehubungan dengan upaya ilmiah, maka metode menyangkut masalah cara
kerja untuk dapat memahami objek yang menjadi sasaran ilmu yang bersangkutan.
49
Berdasarkan dengan permasalahan yang dikemukan maka penelitian ini menggunakan metode pendekatan yuridis empiris yaitu suatu penelitian yang
dilakukan dengan cara menjumpai langsung respondennya dan informan dengan melakukan wawancara. Yuridisempiris ini bertujuan untuk memahami bahwa hukum
itu tidak semata-mata sebagai satu perangkat aturan perundang-undangan yang bersifat normatif belaka, akan tetapi hukum dipahami sebagai perilaku masyarakat
yang menggejala dan membentuk pola dalam kehidupan masyarakat, selalu berinteraksi dan berhubungan dengan aspek kemasyarakatan seperti aspek ekonomi,
sosial, dan budaya. Penelitian ini berusaha memberikan gambaran secara menyeluruh, mendalam
tentang suatu keadaan atau gejala yang diteliti. Suatu penelitian deskriptif
47
Soerjono Soekanto dan Sri Mahmudji, Penelitian Hukum Normatif, Jakarta: Radja Grafindo Persada, 2001, Hal 42.
48
Jujun Suria Sumantri, Filsafat Hukum Suatu Pengantar Populer, Jakarta: Pustaka Sinar Harapan, 1995, Hal. 328
49
Koentjaningrat, Metode-metode Penelitian Masyarakat, Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 1997, hlm. 16
Universita Sumatera Utara
27
menekankan pada penemuan fakta-fakta yang digambarkan sebagaimana keadaan yang sebenarnya, dan selanjutnya data maupun fakta diolah dan ditafsirkan.
Penelitian deskriptif dimaksudkan untuk memberikan data yang seteliti mungkin tentang objek yang diteliti, keadaan, atau gejala-gejala lainnya. Penelitian
ini bersifat deskriptif karena dengan penelitian ini diharapkan akan diperoleh suatu gambaran yang bersifat menyeluruh dan sistematis, kemudian dilakukan suatu
analisis terhadap data yang diperoleh dan pada akhirnya didapat pemecahan masalah.
2. Sumber Data