30
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang dilakukan adalah studi kasus. Menurut Sekaran
2006:46, studi kasus meliputi analisis mendalam dan kontekstual terhadap situasi yang mirip dengan organisasi lain, di mana sifat dan definisi masalah
yang terjadi adalah serupa dengan yang dialami dalam situasi ini. Hasil dari penelitian studi kasus tidak dapat digeneralisasi.
B. Subjek dan Objek Penelitian
1. Subjek Penelitian Menurut Amirin 2009, subjek penelitian adalah sesuatu, baik orang,
benda ataupun lembaga organisasi, yang sifat-keadaannya akan diteliti. Subjek dari penelitian ini adalah KPP Pratama Sleman.
2. Objek Penelitian Menurut Amirin 2009, objek penelitian adalah sifat keadaan dari suatu
benda, orang, ataupun lembaga organisasi, yang menjadi pusat perhatian atau sasaran penelitian. Objek dari penelitian ini adalah
kepatuhan penyampaian SPT Tahunan PPh WPOP di KPP Pratama Sleman dari tahun 2009 sampai dengan tahun 2014.
C. Tempat Penelitian
Penelitian ini dilakukan di KPP Pratama Sleman yang terletak di Jalan Ringroad Utara No. 10 Maguwoharjo, Depok, Sleman, Daerah Istimewa
Yogyakarta.
D. Definisi Operasional Variabel
1. Kepatuhan Penyampaian SPT Tahunan PPh WPOP Wajib Pajak adalah orang pribadi atau badan, meliputi pembayar
pajak, pemotong pajak, dan pemungut pajak, yang mempunyai hak dan kewajiban perpajakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan perpajakan UU No. 28 Tahun 2007. Ada Wajib Pajak yang tidak melaksanakan kewajiban perpajakannya untuk menyampaikan
SPT Tahunan PPh. Hal ini terlihat dari kepatuhan penyampaian SPT Tahunan PPh di KPP Pratama Sleman tahun 2008-2011 tidak mencapai
100 Sub Bagian Umum KPP Pratama Sleman. Kepatuhan penyampaian SPT Tahunan PPh diukur menggunakan
Rasio Kepatuhan Penyampaian SPT Tahunan Pajak Penghasilan. Menurut Surat Edaran Direktur Jenderal Pajak Nomor: SE-08PJ2014,
tentang Target Rasio Kepatuhan Penyampaian Surat Pemberitahuan PPh pada Tahun 2014, Rasio Kepatuhan Penyampaian SPT Tahunan
PPh adalah perbandingan antara jumlah seluruh SPT Tahunan PPh yang diterima selama tahun 2014 tidak termasuk pembetulan SPT Tahunan
PPh dengan jumlah Wajib Pajak terdaftar wajib SPT Tahunan PPh per 31 Desember 2013. Rumus perhitungannya sebagai berikut:
SPT Tahunan PPh diterima Rasio Kepatuhan
Penyampaian SPT Tahunan PPh
= Wajib Pajak terdaftar wajib
SPT Tahunan PPh × 100
Sumber: SE-08PJ2014 Rasio ini digunakan untuk menghitung kepatuhan penyampaian
SPT Tahunan PPh seluruh Wajib Pajak. Penelitian ini hanya meneliti kepatuhan penyampaian SPT Tahunan PPh WPOP sehingga jumlah
SPT Tahunan yang digunakan dalam perhitungan rasio ini adalah SPT Tahunan PPh WPOP yang diterima tepat waktu. Jumlah Wajib Pajak
yang digunakan adalah jumlah WPOP terdaftar wajib SPT Tahunan PPh. Rumus perhitungannya sebagai berikut:
SPT Tahunan PPh WPOP tepat waktu
Rasio Kepatuhan Penyampaian SPT
Tahunan PPh WPOP =
WPOP terdaftar wajib SPT Tahunan PPh
× 100
2. Penerapan e-Filing melalui Website DJP Pajak memiliki peran penting dalam penerimaan negara.
Penerimaan negara dari sektor perpajakan memiliki kontribusi yang cukup tinggi terhadap APBN dalam beberapa tahun terakhir. Hal ini
membuat pemerintah melalui DJP berupaya untuk memaksimalkan penerimaan dari sektor pajak. Perubahan sistem pemungutan pajak dari
Official Assessment System menjadi Self Assessment System menjadikan
kepatuhan pajak sebagai hal yang sangat penting dalam mewujudkan keberhasilan penerimaan pajak.
Kepatuhan Wajib Pajak di Indonesia masih belum maksimal. Hal ini dapat dilihat dari adanya Wajib Pajak yang tidak melaksanakan
kewajiban perpajakannya untuk menyampaikan SPT Tahunan PPh. Upaya yang dilakukan DJP untuk mengatasi hal ini adalah dengan
meluncurkan program e-Filing. E-Filing adalah suatu cara penyampaian SPT Tahunan secara elektronik yang dilakukan secara online dan real
time melalui internet pada website Direktorat Jenderal Pajak atau Penyedia Jasa Aplikasi.
Program e-Filing yang terbaru adalah e-Filing melalui website DJP. Sebelumnya, e-Filing dilakukan melalui Penyedia Jasa Aplikasi.
E-Filing melalui website DJP mulai digunakan setelah berlakunya PER- 39PJ2011 yaitu pada tanggal 1 Februari 2012. Saat ini, e-Filing
melalui website DJP melayani penyampaian dua jenis SPT, yaitu SPT Tahunan PPh WPOP Formulir 1770S dan SPT Tahunan PPh WPOP
Formulir 1770SS. Penerapan e-Filing melalui website DJP diharapkan mampu mendorong peningkatan kepatuhan WPOP yang menggunakan
formulir 1770S dan 1770SS dalam hal menyampaikan SPT Tahunan PPh.
E. Desain Penelitian