ASI eksklusif TINJAUAN KEPUSTAKAAN

cetak maupun secara langsung. Dalam promosi susu formula itu, selalu disebut bahwa susu yang terbaik bagi bayi tetap adalah ASI Air Susu Ibu, tetapi siapa yang tidak menjadi terpengaruh dengan gambaran anak-anak yang sedemikian lincah, giat dan tumbuh dengan bijak karena mereka meminum susu buatan atau susu bubuk tertentu, apalagi karena masih adanya anggapan dari para ibu muda, bahwa kalau mereka menyusukan bayi dengan ASI-nya sendiri, maka bias pancaran kecantikan akan berkurang. Anggapan yang salah seperti ini yang menyatakan bahwa, menyusukan bayi sendiri dengan ASI akan menyebabkan bagian tubuh tertentu akan menjadi kendor, cepat lisut dan akhir nantinya akan menjadi cepat kelihatan tua Sulaiman, 2007

2.4 ASI eksklusif

1. Defenisi

Pemberian ASI eksklusif berarti memberikan hanya ASI saja. Ini berarti bayi tidak diberi air putih, teh, minuman ramuan, cairan lain, maupun makanan lain selama 6 bulan pertama usianya Linkages, 2002

2. Periode pemberian ASI eksklusif

Kajian WHO atas lebih dari 3000 peneliti menunjukkan pemberian ASI selama enam bulan adalah jangka waktu yang paling optimal untuk pemberian ASI eksklusif. ASI mengandung semua nutrisi yang diperlukan bagi bayi untuk bertahan hidup pada enam bulan pertama, mulai dari hormone , antibody, faktor kekebalan sampai oksidan. Sejalan dengan kajian WHO diatas , Menkes melalui Kepmenkes RI NO.450MENKESIV2004 Universitas Sumatera Utara yang menetapkan perpanjangan pemberian ASI secara eksklusif dari yang semula 4 bulan menjadi 6 bulan Roesli, 2000 Sementara dalam hal pemberian ASI, agama islam sesuai dengan firman Allah SWT yang tertulis dalam QS Al-Baqarah 2:233 yang mempunyai arti “Dan para ibu hendaklah menyusukan anak-anak mereka selama dua tahun penuh, bagi yang ingin menyempurnakan penyusuan itu. Dan kewajiban fihak ayah menanggung segala nafkah pakaian dan makanan mereka dengan cara yang patut” Ch Tirtawinata, 2006

3. Stadium ASI

a. ASI stadium I ASI stadium I adalah kolostrum. Kolostrum merupakan cairan yang pertama disekresi oleh kelenjar payudara dari hari ke-1 sampai hari ke-4. Setelah persalinan komposisi kolostrum ASI setelah persalinan mengalami perubahan. Kolostrum berwarna kuning keemasan disebabkan oleh tingginya komposisi lemak dan sel-sel hidup. Kolostrum merupakan pencahar pembersih usus bayi yang membersihkan mekonium sehingga mukosa usus bayi yang baru lahir segera bersih dan siap menerima ASI. Hal ini menyebabkan bayi sering defekasi dan feces berwarna hitam. Kandungan tertinggi dalam kolostrum adalah antibodi yang siap melindungi bayi ketika kondisi bayi masih sangat lemah. Total kalori dalam kolostrum hanya 58 Kal 100 ml kolostrum dalam bentuk cairan, pada hari pertama bayi memerlukan 20- 30 cc. Mineral terutama natrium, kalium, dan klorida dalam kolostrum Universitas Sumatera Utara lebih tinggi dibanding susu matur. Lemak kolostrum lebih banyak mengandung kolestrol dan lisotin sehingga bayi sejak dini sudah terlatih mengolah kolestrol. b. ASI stadium II ASI stadium II adalah ASI peralihan. ASI ini diproduksi pada hari ke-4 sampai hari ke-10. Komposisi protein makin rendah, sedangkan lemak dan hidrat arang makin tinggi, dan jumlah volume ASI semakin meningkat. Pada masa ini, pengeluaran ASI mulai stabil begitu juga kondisi fisik ibu. Oleh karena itu, yang perlu ditingkatkan adalah kandungan protein dan kalsium dalam makanan ibu. c. ASI stadium III ASI stadium III adalah ASI matur. ASI yang disekresi dari hari ke- 10 sampai seterusnya. ASI matur merupakan nutrisi bayi yang terus berubah disesuaikan dengan perkembangan bayi sampai berumur 6 bulan Sri Purwanti, 2004

4. Komposisi zat gizi dalam kolostrum, ASI

a. Karbohidrat Karbihdrat dalam ASI berbentuk laktosa yang jumlahnya berubah- ubah setiap hari menurut kebutuhan tumbuh kembang bayi. Karbohidrat dalam ASI merupakan nutrisi yang penting untuk pertumbuhan sel syaraf otak dan pemberi energi untuk kerja sel-sel syaraf. Selain itu karbohidrat memudahkan penyerapan kalsium mempertahankan factor bifidus di dalam usus faktor yang menghambat pertumbuhan bakteri Universitas Sumatera Utara yang berbahaya dan menjadikan tempat yang baik bagi bakteri yang menguntungkan dan mempercepat pengeluaran kolostrum sebagai antibody bayi. b. Protein Kandungan protein dalam kolostrum jauh lebih tinggi dari pada ASI. Hal ini menguntungkan bayi yang baru lahir karena dengan mendapat sedikit kolostrum bayi sudah mendapat cukup protein yang dapat memenuhi kebutuhan bayi pada minggu pertama. Protein dalam ASI lebih rendah dibandingkan dengan PASI. Namun demikian protein ASI sangat cocok karena unsur protein didalamnya hampir seluruhnya terserap oleh sistem pencernan bayi yaitu protein unsur whey. Perbandingan protein unsur whey dan casein dalam ASI adalah 80:40, sedangkan dalam PASI 20:80. Artinya protein pada PASI hanya sepertiganya protein ASI yang dapat diserap oleh sistem pencernaan bayi dan harus membuang dua kali lebih banyak protein yang sukar diabsorpsi. Hal ini yang memungkinkan bayi akan sering menderita diare dan defekasi dengan feces berbentuk biji cabe yang menunjukkan adanya makanan yang sukar diserap bila bayi diberikan PASI. c. Lemak Kadar lemak dalam ASI pada mulanya rendah kemudian meningkat jumlahnya. Lemak dalam ASI berubah kadarnya setiap kali diisap oleh bayi dan hal ini terjadi secara otomatis. Komposisi lemak pada lima menit pertama isapan akan berbeda dengan 10 menit kemudian, Kadar lemak pada hari pertama berbeda dengan hari kedua dan akan terus Universitas Sumatera Utara berubah menurut perkembangan bayi dan kebutuhan energi yang diperlukan. Jenis lemak yang ada dalam ASI mengandung lemak rantai panjang yang dibutuhkan oleh sel jaringan otak dan sangat mudah dicerna karena mengandung enzim lipase. Lemak dalam bentuk Omega 3, Omega 6, dan DHA yang sangat diperlukan untuk pertumbuhan sel- sel jaringan otak. Susu formula tidak mengandung enzim, karena enzim akan mudah rusak bila dipanaskan. Dengan tidak adanya enzim, bayi akan sulit menyerap lemak PASI sehingga menyebabkan bayi lebih mudah terkena diare. Jumlah asam linoleat dalam ASI sangat tinggi dan perbandinganya dengan PASI yaitu: 6:1. Asam linoleat adalah jenis asam lemak yang tidak dapat dibuat oleh tubuh yang berfungsi untuk memacu perkembangan sel syaraf otak bayi. d. Mineral ASI megandung mineral yang lengkap walaupun kadarnya relatif rendah, tetapi bisa mencukupi kebutuhan bayi sampai berumur 6 bulan. Zat besi dan kalsium dalam ASI merupakan mineral yang sangat stabil dan mudah diserap dan jumlahnya tidak dipengaruhi oleh diet ibu. Dalam PASI kandungan mineral jumlahnya tinggi, tetapi sebagian besar tidak dapat diserap hal ini akan memperberat kerja usu bayi serta menganggu keseimbangan dalam usus dan meningkatkan pertumbuhan bakteri yang merugikan sehingga mengakibatkan kontraksi usus bayi tidak normal. Bayi akan kembung, gelisah karena obstipasi atau ganguan metabolisme. Universitas Sumatera Utara d. Vitamin. ASI mengandung vitamin yang lengkap yang dapat mencukupi kebutuhan bayi sampai 6 bulan kecuali vitamin K, karena bayi baru lahir ususnya belum mampu membentuk vitamin K Th Irawati, 2007 Dit.Gizi Masyarakat-Depkes RI menyebutkan : a. Aspek Gizi.  Kolostrum mengandung zat kekebalan terutama IgA untuk melindungi bayi dari berbagai penyakit infeksi terutama diare.  Jumlah kolostrum yang diproduksi bervariasi tergantung dari hisapan bayi pada hari-hari pertama kelahiran. Walaupun sedikit namun cukup untuk memenuhi kebutuhan gizi bayi. Oleh karena itu kolostrum harus diberikan pada bayi.  Kolostrum mengandung protein, vitamin A yang tinggi dan mengandung karbohidrat dan lemak rendah, sehingga sesuai dengan kebutuhan gizi bayi pada hari-hari pertama kelahiran.  Membantu mengeluarkan mekonium yaitu kotoran bayi yang pertama berwarna hitam kehijauan. b. Aspek Imunologik  ASI mengandung zat anti infeksi, bersih dan bebas kontaminasi.  Immunoglobulin A Ig.A dalam kolostrum atau ASI kadarnya cukup tinggi. Sekretori Ig.A tidak diserap tetapi dapat melumpuhkan bakteri patogen E. coli dan berbagai virus pada saluran pencernaan. Universitas Sumatera Utara  Laktoferin yaitu sejenis protein yang merupakan komponen zat kekebalan yang mengikat zat besi di saluran pencernaan.  Lysosim, enzym yang melindungi bayi terhadap bakteri E. coli dan salmonella dan virus. Jumlah lysosim dalam ASI 300 kali lebih banyak dari pada susu sapi.  Sel darah putih pada ASI pada 2 minggu pertama lebih dari 4000 sel per mil. Terdiri dari 3 macam yaitu: Brochus-Asociated Lympocyte Tissue BALT antibodi pernafasan, Gut Asociated Lympocyte Tissue GALT antibodi saluran pernafasan, dan Mammary Asociated Lympocyte Tissue MALT antibodi jaringan payudara ibu.  Faktor bifidus, sejenis karbohidrat yang mengandung nitrogen, menunjang pertumbuhan bakteri lactobacillus bifidus. Bakteri ini menjaga keasaman flora usus bayi dan berguna untuk menghambat pertumbuhan bakteri yang merugikan Depkes RI, 2001

5. Manfaat pemberian ASI dan keunggulan menyusui

a. Bagi ibu Menurut Roesli 2003, manfaat penberian ASI yaitu :  Mencegah pendarahan paska melahirkan Hisapan bayi pada puting susu ibu dapat mengerutkan otot-otot saluran untuk pengeluaran ASI, hormon ini juga mengakibatkan otot- otot polos rahim berikut pembuluh darahnya mengkerut. Efek ini akan bekerja maksimal jika setelah melahirkan, ibu langsung mulai menyusui bayinya. Dengan begitu, penyempitan pembuluh darah Universitas Sumatera Utara yang terbuka saat melahirkan bisa dipercepat. Hal ini jelas berdampak positif, karena perdarahan di rahim bekas proses persalinan akan cepat terhenti. Kalau otot-otot di rahim mengkerut, otomatis pembuluh darah yang terbuka itu akan terjepit sehingga perdarahan akan segera berhenti.  Mencegah Kanker dan Kehamilan Kedua manfaat ini hanya dapat diperoleh ibu yang menyusui anaknya secara eksklusif. Namun, perlu diingat fungsi kontrasepsi ini baru efektif bila selama memberikan ASI eksklusif ibu juga belum mengalami menstruasi. Bila memang ibu sudah mengalaminya setelah melahirkan, maka menyusui ini tak lagi efektif untuk mencegah kehamilan berikutnya. Jika kedua persyaratan itu terpenuhi akan berlangsung mekanisme di mana terjadi perubahan hormon reproduksi pada ibu yang mengakibatkan terhentinya proses ovulasi atau pelepasan sel telur ke arah rahim. Jika tak ada sel telur yang dilepaskan, tentunya proses pembuahan oleh sel sperma dari pasangan tak akan bisa terjadi.  Ibu lebih cepat langsing Ibu yang menyusui eksklusif ternyata lebih mudah dan lebih cepat kembali ke berat badan semula seperti sebelum hamil. Pada saat hamil, badan bertambah berat, selain karena ada janin, juga karena penimbunan lemak pada tubuh, cadangan lemak ini sebetulnya memang disiapkan sebagai sumber tenaga dalam proses produksi ASI. Dengan menyusui, tubuh akan menghasilkan ASI Universitas Sumatera Utara lebih banyak lagi sehingga timbunan lemak yang berfungsi sebagai cadangan tenaga akan terpakai. Logikanya, jika timbunan lemak menyusut, berat badan ibu akan cepat kembali ke keadaan seperti sebelum hamil. Tambahan lainnya :  Lebih ekonomismurah Dengan memberi ASI berarti menghemat pengeluaran untuk susu formula, perlengkapan menyusui, dan persiapan pembuatan minum susuformula. Selain itu, pemberian ASI juga menghemat pengeluaran untuk berobat bayi.  Tidak merepotkan dan hemat waktu ASI dapat diberi segera pada bayi tanpa harus menyiapkan atau memasak air, juga tanpa harus mencuci botol, dan tanpa menunggu agar susu tidak terlalu panas.  Portabel dan praktis Mudah dibawa kemana-mana portable sehingga saat berpergian tidak perlu membawa berbagai alat untuk minum susu formula dan tidak perlu membawa alat listrik untuk memasak atau menghangatkan susu. ASI selalu dalam keadaan siap untuk dapat diberikan dimana saja dan kapan saja.  Memberi kepuasan kepada ibu Ibu yang berhasil memberikan ASI eksklusif akan merasa kepuasan, kebanggaan, dan kebahagiaan yang mendalam Roesli, 2000 Universitas Sumatera Utara b. Bagi Bayi Menurut Neilson 1995, manfaat penberian ASI yaitu :  Kolostrum memberikan bayi anda air, protein, lemak, lactose, mineral, vitamin, dan antibodi yang akan melindungi dirinya dari infeksi, terutama terhadap kuman yang menyebabkan gastroenteritis.  ASI benar-benar bergizi sehingga tidak memerlukan tambahan. Komposisinya juga unik bagi bayi anda serta akan bervariasi bersamaan dengan pertumbuhannya. ASI mudah dicerna dan langsung terserap. Kekurangan gizi, alergi, kolik, konstipasi sembelit, dan obesitaskegemukan tampaknya lebih kecil kemungkinannya menjangkiti bayi yang diberikan ASI.  Saat-saat menyusui berkaitan dengan kenyamanan, rasa aman, dan kebahagiaan karena bayi berhadapan wajah dengan ibu, berada dekat dengan ibu, dan memberi banyak sentuhan kulit.  Pemberian ASI meyakinkan bayi anda bahwa ia berada dalam perawatan seseorang yang dapat diandalkan-yaitu anda, ibunya. Pada ibulah bayi melekatkan dirinya. Pemngalaman pertama dalam hal mencintai dan dicintai ini adalah pengalaman sadar bagi perkembangan emosi seorang anak. Menurut Roesli 2000 yaitu :  ASI meningkatkan daya tahan tubuh Pada saat kadar zat kekebalan bawaan menurun, sedangkan yang dibentuk oleh badan bayi belum mencukupi maka akan terjadi kesenjangan zat kekebalan pada bayi. Kesenjangan akan hilang atau Universitas Sumatera Utara berkurang apabila bayi diberi ASI, karena ASI mengandung zat kekebalan yang akan melindungi bayi dari berbagai penyakit infeksi bakteri, virus, parasit, dan jamur.  ASI meningkatkan kecerdasan Dengan memberikan ASI secara eksklusif sampai bayi berusia 6 bulan akan menjamin tercapainya pengembangan potensi kecerdasan anak yang optimal. Hal ini karena selain sebagai nutrient yang ideal, dengan komposisi yang tepat, serta disesuaikan dengan kebutuhan bayi, ASI juga mengandung nutrient-nutrien khusus yang diperlukan otak bayi agar tumbuh optimal.  Menyusui meningkatkan jalinan kasih sayang Bayi yang sering dalam dekapan ibu karena menyusu akan merasakan kasih sayang ibunya. Perasaan terlindungi dan disayangi inilah yang akan menjadi dasar perkembangan emosi bayi dan membentuk kepribadian yang percaya diri dan dasar spiritual yang baik. Demikianlah, pemberian ASI eksklusif akan memenuhi kebutuhan awal bayi untuk tumbuh kembang secara optimal baik fisik, kepandaian, emosional, spiritual, maupun sosialisasinya. Universitas Sumatera Utara

6. Waktu pemberian ASI eksklusif

a. Awal Mulai Memberi ASI Pemberian ASI diberikan paling lambat dalam 5-6 jam setelah bayi lahir, dan upayakan agar bayi angsung disusui ibu. Isapan bayi pada puting susu ibu, dan suara tangis sibuah hati, yang akan merangsang keluarnya ASI Nadesul, 2007 b. Akhir Berhenti Memberi ASI Tidak ada aturan yang baku. Sebagian besar bayi diberi bubur pada usia empat hingga enam bulan. Banyak ibu yang menganggap masa tersebut masa yang tepat untuk menyapih bayinya dan mulai memberinya makanan padat pertama. Namun, jika menyusui merupakan kegiatan yang menyenangkan, ada ibu-ibu yang menyusui bayinya hingga usia dua tahun Kenneth dkk, 2005 c. Jadwal Pemberian ASI ASI keluar 5-10 menit sekali dari masing-masing payudara. Pada dua hari pertama bayi lahir, produksi ASI belum cukup banyak, maka menyusui cukup beberapa menit saja. Pada hari-hari berikutnya bayi disusui setiap kalinya 15-20 menit, bergantian pada kedua payudara. Jadwal menyusui boleh sesuka hati on demand, tidak perlu kaku, sekurang-kurangnya setiap 3 jam, atau kapan saja bayi meminta Nadesul, 2007. Penting untuk diingat adalah jangan terlalu lama menyusui bayi karena ini akan menyebabkan putting terluka dan infeksi Mastitis Kenneth Lyen, 2005 Universitas Sumatera Utara d. Kondisi seorang ibu harus berhenti sementara memberikan ASI Ada beberapa kondisi dimana kami menganjurkan para ibu untuk sementara waktu tidak menyusui. Jika anda mengalami infeksi payudara atau putting anda luka, sebaiknya anda tidak menyusui. Obat-obatan tertentu bisa masuk kedalam ASI dan jika anda harus minum obat, konsultasikan terlebih dahulu dengan dokter anda. Ada juga infeksi- infeksi tertentu yang dapat ditularkan melalui ASI, misalnya hepatitis Kenneth dkk, 2005

7. Syarat memberikan ASI secara efektif.

a. Pemberian ASI harus dilakukan dengan baik sehingga terjadi keberhasilan menyusui. b. Pemberian ASI harus dilakukan secara eksklusif paling sedikit selama 4 bulan dan lebih baik lagi jika sampai 6 bulan Roesli, 2003

8. Tips Pemberian ASI

a. Pemberian ASI yang baik adalah yang sesuai kebutuhan bayi. Istilahnya on demand. Ibu harus peka terhadap waktu tepat saat pemberian ASI. Sebelum sampai menangis, bayi sudah bisa memberikan tanda-tanda kebutuhannya akan ASI. Antara lain, berupa gerakan-gerakan memainkan mulut dan lidah atau memainkan tangan di mulut. b. Jika kegagalan terjadi, ibu jangan lekas putus asa. Harus dipahami, kegagalan biasanya disebabkan teknik dan posisi menyusui yang kurang tepat, bukan karena produksi ASI-nya yang sedikit. ASI sendiri Universitas Sumatera Utara sebenarnya tak pernah kurang, karena produksinya akan disesuaikan dengan kebutuhan bayi. Bahkan, ada ibu yang produksi ASI-nya bisa sampai 2 liter per hari. Kegagalan teknis menyusui bisa terjadi, misalnya karena bayi yang bersangkutan pernah menggunakan dot. Bagaimanapun, cara minum ASI secara langsung dengan menggunakan dot berbeda sekali. Dengan dot, susu sudah akan keluar walau hanya ujungnya saja yang diisap. Sementara kalau menyusu pada ibunya, bayi harus membuka mulut lebar-lebar. Menyusui pada ibu dengan cara seperti mengisap dot tak akan bisa mengeluarkan ASI dengan baik. c. Keadaan psikologis berpengaruh sangat besar. Seringkali ibu terlalu khawatir dan takut proses menyusui itu tidak berhasil. Padahal kalau ibu yakin dirinya dapat menyusui, tak akan ada masalah. Tak jarang juga ibu merasa gagal karena bayinya hanya minum sedikit. Sebenarnya harus dilihat dulu, bagaimana keadaan bayi. Sebab pada keadaan tertentu bayi memang tidak terlalu lapar, hanya haus sedikit. Maka dalam keadaan sperti ini tentunya bayi tidak membutuhkan banyak susu Roesli, 2003

9. Cara menyusui

a. Gendong bayi menghadap kearah anda lalu dekatkan mulutnya keputing susu. Jika dia belum membuka mulutnya, sentuhlah mulutnya dengan jari atau puting susu lalu masukkan puting susu ke mulutnya dan dekatkan dia kepada anda. Universitas Sumatera Utara b. Jika si bayi mulai menghisap, ia akan mendapatkan susu pertama yang bening dan cair yang akan menghilangkan dahaganya. Setelah itu gerak refleks si bayi untuk menghisap susu akan timbul, sehingga susu yang lebih kental keluar , yang akan menghilangkan laparnya. Jika dia selesai menghisap ASI dari satu payudara, berikan payudara sebelahnya. Ada yang menghisap keduanya, ada yang hanya satu dan berikan ASI dari payudara lain bila menyusui berikutnya. Menyusui bayi adalah masalah percaya diri : Anda pasti bisa jika ada masalah mintalah bantuan Bidan, PUSKESMAS terdekat, atau dokter anda Yelland, 2005

10. Resiko pemberian susu formulacairan dan makan lain

Menurut Piziali 2005 bahwa seorang bayi yang hanya diberi susu formula memiliki ... peluang menderita … dibandingkan dengan bayi yang diberi ASI selama periode menususi : 2 sampai 7 kali Alergi-alergi, eksema 3 kali Infeksi telinga 3 kali Radang lambung 3,8 kali Radang selaput otak atau sumsum tulang belakang 2,6 sampai 5,5 kali Infeksi saluran kencing 2,4 kali Diabetes, tipe 1 2 kali Sudden Infant Death Syndrome SIDSSindrom kematian bayi mendadak 1,7 sampai 5 kali Radang paru-paruInfeksi saluran pernafasan rendah 1,5 sampai 1,9 kali Penyakit radang usus besar 1 sampai 6,7 kali Hodkin’s lymphoma Universitas Sumatera Utara

BAB III KERANGKA PENELITIAN