Daur Hidup dan Reproduksi Rotifera B. plicatilis

2.3 Daur Hidup dan Reproduksi Rotifera B. plicatilis

Djuhanda 1980 mengatakan bahwa sistem reproduksi rotifera ini terjadi secara seksual kawin dan aseksual partenogenesis. Secara seksual, organ reproduksi betina terdiri dari ovarium, yolk gland dan oviduct, sedangkan organ reproduksi pada jantan terdiri dari satu testis yang dihubungkan oleh satu saluran sperma ke penis. Dari hasil penelitian Snell dan Garman 1966 dalam Dahril 1996 menyimpulkan bahwa perkembangan rotifera secara kawin atau tidak kawin sebenarnya terjadi pada waktu yang hampir bersamaan. Peristiwa perkawinan Rotifera B. plicatilis akan sangat bergantung pada peluang terjadinya kontak antara B. plicatilis jantan dengan B. plicatilis betina. Pada saat populasi meningkat, jumlah jantan semakin banyak maka peluang untuk terjadinya perkawinan akan semakin besar. Apalagi B. plicatilis betina yang mana dalam waktu satu jam saja setelah telur menetas ia telah mampu mengawini B. plicatilis betina. Selanjutnya Balai Penelitian dan Pengembangan Budidaya Laut 1995 menjelaskan bahwa daur hidup B. plicatilis adalah unik, dimana dalam keadaan normal, B. plicatilis berkembang secara parthenogenesis bertelur tanpa kawin. B. plicatilis betina yang amiktik akan menghasilkan telur yang akan berkembang menjadi betina – amiktik pula. Namun dalam keadaan yang tidak normal, misalnya terjadi perubahan salinitas, suhu air, intensitas cahaya dan kualitas pakan maka telur B. plicatilis betina- amiktik tadi dapat menetas menjadi betina- miktik. Betina- miktik ini kemudian akan menghasilkan telur yang kemudian akan berkembang menjadi hewan jantan. Bila B. plicatilis jantan dan betina- mikitk tersebut kawin, maka betina- miktik akan menghasilkan telur- kista dormant egg yang tahan terhadap kondisi perairan yang jelek dan tahan terhadap kekeringan. Telur kista ini akan dapat menetas lagi bila keadaan perairan telah menjadi normal kembali. Isnansetyo Kurniastuty 1995 mengatakan bahwa telur istirahat yang dihasilkan oleh betina-miktik akan menetas menjadi betina amiktik dan antara betina miktik dan amiktik tidak dapat dibedakan secara eksternal. Selanjutnya Mujiman 1998 mengatakan bahwa B. plicatilis yang jantan hanya muncul pada musim- musim tertentu saja sehingga yang betina hampir selamanya berkembang biak secara Universitas Sumatera Utara partenogenesis tanpa kawin dan dalam banyak hal yang jantan jarang sekali muncul, bahkan banyak diantara jenisnya tidak dikenal pejantannya. Untuk lebih jelasnya siklus hidup dan Reproduksi Rotifera B. plicatilis dapat dilihat pada gambar. 2 dibawah ini : Gambar 2. Skema siklus hidup dan reproduksi Rotifera B. plicatilis menurut Barnes 1987.

2.4 Ekologi

Dokumen yang terkait

Laju Pertumbuhan Populasi Brachionus plicatilis O. F. Muller Diperkaya Beberapa Variasi Dosis Scott’s Emulsion Pada Kombinasi Kotoran Ayam Broiler, Pupuk Urea Dan TSP

3 62 57

Laju Pertumbuhan Populasi Brachionus plicatilis Dengan Penambahan Vitamin B1 Pada Media Cakap

0 35 53

Laju Pertumbuhan Populasi Rotifera (Brachionus Plicatilis) Pada Media Kombinasi Kotoran Ayam, Pupuk Ures Dan Pupuk Tsp, Serta Penambahan Beberapa Variasi Ragi Roti

3 34 60

PENGARUH PEMBERIAN PUPUK KOTORAN AYAM DAN PUPUK KOTORAN KAMBING TERHADAP PRODUKTIVITAS TANAMAN Pengaruh Pemberian Pupuk Kotoran Ayam Dan Pupuk Kotoran Kambing Terhadap Produktivitas Tanaman Cabai Merah Besar (Capsicum annum L.).

0 2 15

PENGARUH PEMBERIAN PUPUK KOTORAN AYAM DAN PUPUK KOTORAN KAMBING TERHADAP PRODUKTIVITAS TANAMAN Pengaruh Pemberian Pupuk Kotoran Ayam Dan Pupuk Kotoran Kambing Terhadap Produktivitas Tanaman Cabai Merah Keriting (Capsicumannum L.).

0 1 14

PENGARUH PEMBERIAN PUPUK KOTORAN AYAM DAN PUPUK KOTORAN KAMBING TERHADAP PRODUKTIVITAS TANAMAN Pengaruh Pemberian Pupuk Kotoran Ayam Dan Pupuk Kotoran Kambing Terhadap Produktivitas Tanaman Cabai Merah Keriting (Capsicumannum L.).

0 3 12

PENGARUH PEMBERIAN PUPUK KOTORAN AYAM DAN KOTORAN KAMBING TERHADAP PRODUKTIVITAS Pengaruh Pemberian Pupuk Kotoran Ayam Dan Kotoran Kambing Terhadap Produktivitas Cabai Rawit (Capsicum frustescens L.).

0 1 14

Laju Pertumbuhan Populasi Brachionus plicatilis O. F. Muller Diperkaya Beberapa Variasi Dosis Scott’s Emulsion Pada Kombinasi Kotoran Ayam Broiler, Pupuk Urea Dan TSP

0 0 6

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Klasifikasi Brachionus plicatilis O. F. Muller - Laju Pertumbuhan Populasi Brachionus plicatilis O. F. Muller Diperkaya Beberapa Variasi Dosis Scott’s Emulsion Pada Kombinasi Kotoran Ayam Broiler, Pupuk Urea Dan TSP

0 1 7

Laju Pertumbuhan Populasi Brachionus plicatilis O. F. Muller Diperkaya Beberapa Variasi Dosis Scott’s Emulsion Pada Kombinasi Kotoran Ayam Broiler, Pupuk Urea Dan TSP

0 0 12