PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN DAN KEMANDIRIAN TERHADAP HASIL BELAJAR BAHASA INGGRIS SISWA SMPS GALIH AGUNG DAN MTS DARUL ARAFAH DELI SERDANG SUMATERA UTARA.

(1)

PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN DAN KEMANDIRIAN

TERHADAP HASIL BELAJAR BAHASA INGGRIS SISWA SMPS

GALIH AGUNG DAN MTS DARUL ARAFAH DELI SERDANG

SUMATERA UTARA

TESIS

Diajukan Guna M emenuhi Salah Satu Syarat Untuk M emperoleh Gelar M agister Pendidikan

Program Studi T eknologi Pendidikan

Oleh

FINTA RESTU DARNIATI

NIM : 8136122015

PROGRAM PASCASARJANA

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

MEDAN

2015


(2)

(3)

(4)

(5)

i

ABSTRAK

Finta Restu Darniati. NIM. 8136621015. Pengaruh Strategi Pembelajaran Dan Kemandirian Terhadap Hasil Belajar Bahasa Inggris Siswa Smps Galih Agung Dan Mts Darul Arafah Deli Serdang Sumatera Utara. Tesis: Program Studi Teknologi Pendidikan Pascasarjana Universitas Negeri Medan. 2015.

Tujuan penelitian ini adalah: (1) untuk mengetahui hasil belajar Bahasa Inggris siswa yang dibelajarkan dengan strategi Picture and Picture dan hasil belajar Bahasa Inggris siswa yang dibelajarkan dengan Cooperative Script. (2) Mengetahui hasil belajar Bahasa Inggris siswa yang memiliki tingkat kemandirian tinggi dan siswa yang memiliki kemandirian rendah. (3) Mengetahui interaksi antara strategi pembelajaran dan kemandirian siswa terhadap hasil belajar Bahasa Inggris. Populasi dalam penelitian ini seluruh siswa kelas VII SMPS Galih Agung terdiri dari delapan kelas (1a – 1h) dan siswa kelas VII MTS Darul Arafah yang

terdiri dari sepuluh kelas (1a – 1j). Teknik pengambilan sampel dalam penelitian

ini adalah teknik sampel kelompok secara undi (Cluster Random Sampling). Sampel penelitian dipilih kelas VII-c (30 orang) dan VII-a (32 orang) yang akan

menggunakan strategi Picture and Picture pada SMPS Galih Agung dan kelas VII -a (30 orang) dan kelas VII-e (34 orang) untuk MTS Darul Arafah yang akan

menggunakan strategi Cooperative Script pada saat proses belajar berlangsung. Instrument penelitian untuk mengukur hasil belajar digunakan tes berbentuk pilihan ganda, sedangkan untuk mendapatkan data tentang kemandirian siswa digunakan angket. Uji normalitas dengan uji Liliefors sedangkan uji homogenitas dengan uji Fisher dan uji Bartlett. Teknik analisis data adalah Anava dua jalur

pada taraf signifikan α = 0.05 yang dilanjutkan dengan uji Scheffe. Hasil penelitian adalah: (1) rata-rata hasil belajar siswa yang diajar dengan strategi pembelajaran Picture and Picture = 29 lebih tinggi daripada rata-rata hasil belajar siswa yang diajar dengan strategi Cooperative Script = 27, dengan Fhitung

17.89 > Ftabel = 4.00, (2) rata-rata hasil belajar siswa dengan kemandirian tinggi

= 29.90 lebih tinggi daripada hasil belajar siswa dengan kemandirian rendah = 35.53 dengan Fhitung 17.89 > Ftabel = 4.00. dan (3) terdapat interaksi antara strategi

pembelajaran dan kemandirian terhadap hasil belajar Bahasa Inggris dengan Fhitung

9.26 > Ftabel = 4.00.

Berdasarkan hasil analisis data disimpulkan bahwa strategi pembelajaran yang tepat digunakan pada siswa dengan karakteristik kemandirian tinggi adalah strategi pembelajaran Picture and Picture sedangkan siswa dengan tingkat kemandirian rendah, maka strategi pembelajaran yang tepat digunakan adalah strategi pembelajaran Cooperative Script. Implikasi dari penelitian ini secara khusus ditujukan kepada guru Bahasa Inggris yaitu dalam penerapan strategi pembelajaran memperhatikan karakteristik siswa khususnya karakteristik kemandirian.


(6)

ii

ABSTRACT

Finta Restu Darniati. Reg. 8136621015. The Effect of Instructional Strategy and Student Independency on Student’ Achievement in English Learning at Junior High School state Galih Agung and Mts Darul Arafah Deli Serdang Sumatra Utara. A Thesis: Educational Technology Post Graduate Program of State University of Medan. 2015.

This research is aimed at finding out: (1) the achievement of English Learning between the students that taught by Picture and Picture Strategy and Cooperative Script, (2) the achievement of English Learning between students who had ability of high independency and low independency, (3) interaction between instructional strategy and independency on the students’ achievement in English Learning The population of this research were the seven grade students of junior high school Galih Agung and Mts Darul Arafah. The sample of the research were choosen from strudents VII SMPS Galih Agung (1a – 1h) taught

with Picture and Picture strategy and students of VII MTS Darul Arafah (1a – 1j),

taught with Cooperative Script strategy. The samples taken by Cluster Random Sampling technique. The instrument used to measure the learning achievement was a multiple choice. To get the data of ability of independency of questionnaire. The normality test used Liliefors and the homogeneity tes was Bartlett test. The data analysis technique was analysis of Variance (ANAVA) two-way at the level

of significance α = 0.05 followed by Scheffe test. The research findings were: (1) on average the students’ learning achievement in English taught with Picture and Picture strategy was = 29 which was higher than the average the students’ learning achievement in English taught with Cooperative Script strategy, which was = 27 with Fcount = 17.89 > Ftabel = 4.00, (2) on average the students’

learning achievement in English with high independency was = 29.90, which was higher than the students’ learning achievement in English with low indenpedency was = 26.20 with Fcount = 35.53 > Ftabel = 4.00, and (3) there was

an interaction between instructional strategys and independency toward English learning achievement with Fcount = 9.26 > Ftabel = 4.00.

Based on the data analysis, it can be concluded that the students’ with high independent characteristics should be best taught with Picture and Picture instructional strategy while students’ with low independent with Cooperative Script. The implication is it also suggested that English teacher is also suggested that teachers who plan to implement the learning strategy should know the characteristics of students.


(7)

iii

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis sampaikan kepada Allah SWT yang telah memberikan kekuatan dan rahmat-Nya sehingga tesis yang berjudul Pengaruh

Strategi Pembelajaran dan Kemandirian Terhadap Hasil Belajar Bahasa Inggris Siswa Smps Galih Agung dan Mts Darul Arafah Deli Serdang Sumatera Utara ini dapat diselesaikan dengan baik. Shalawat beriringkan salam

penulis sanjungkan keharibaan Nabi besar Muhammad SAW sebagai risalah ummat. Penulisan tesis ini dilakukan dalam rangka memenuhi sebagian dari persyaratan untuk memperoleh gelar Magister Pendidikan (M.Pd) di Program Studi Teknologi Pendidikan Sekolah Pascasarjana Universitas Negeri Medan (UNIMED).

Tesis ini menelaah tentang Pengaruh Strategi Pembelajaran dan Kemandirian Terhadap Hasil Belajar Bahasa Inggris Siswa. Dalam proses mulai dari penulisan tesis ini, penulis mendapatkan banyak bantuan, bimbingan, saran, nasihat, motivasi serta kritik yang sangat membangun dari berbagai pihak yang telah membantu penulis dengan keikhlasan dan ketulusan baik langsung maupun tidak langsung sampai terselesainya tesis ini. Semoga Allah SWT memberikan balasan yang setimpal atas kebaikan tersebut. Terima Kasih dan penghargaan khususnya peneliti sampaikan kepada:

1. Bapak Prof. Dr. H. Muhammad Badiran, M.Pd dan Bapak Prof. Dr. Abdul Hasan Saragih, M.Pd selaku dosen Pembimbing I dan II yang telah meluangkan waktunya disela-sela kesibukannya untuk memberikan


(8)

iv

bimbingan, arahan dan saran-saran yang sangat bermanfaat dalam penulisan tesis ini

2. Bapak Prof. Dr. Sahat Siagian, M.Pd Bapak Prof. Dr. Harun Sitompul, M.Pd dan Ibu Dr. Anni Holila Pulungan, M.Hum selaku narasumber

yang telah banyak memberikan saran dan masukan dalam

penyempurnaan tesis ini

3. Bapak Prof. Dr. Harun Sitompul, M.Pd dan Bapak Dr. Raden Mursyid, M.Pd selaku ketua dan sekretaris Program Studi Teknologi Pendidikan Pascasarjana Unimed yang setiap saat memberikan kemudahan, arahan dan nasihat yang sangat berharga bagi penulis. Serta Bapak Asrul S.Pd.I M.Pd selaku staff pada Program Studi Teknologi Pendidikan Pascasarjana Unimed yang telah membantu dan melayani dengan baik dalam hal-hal yang berkaitan dengan pengurusan berkas penyelesaian tesis.

4. Direktur, Asisten I, II, III beserta staff Program Pascasarjana Unimed yang telah memberikan bantuan dan kesempatan kepada penulis untuk menyelesaikan tesis ini

5. Bapak Supriadi, S.Pd.I selaku kepala sekolah Mts Darul Arafah dan Bapak Muhammad Daroini, S.Pd.I kepala sekolah SMPS Galih Agung yang telah memberikan kesempatan pada penulis untuk melakukan penelitian lapangan, juga kepada straf, Tata usaha serta guru mata pelajaran Bahasa Inggris Ibu Nina dan Ibu Sisma yang telah bersedia membantu dalam proses penelitian.


(9)

v

6. Secara khusus penulis mengucapkan terima kasih yang tiada tara kepada Ayahanda tersayang Iskandar Umar, Ibunda tercinta Yusniaty Jala, S.Ag. abang-abang tersayang Saifullah, ST dan Serda Fajri dan kakak Kurnia Sukma yang telah memberikan dorongan, motivasi dan nasehat yang menyejukkan hati serta cinta kasihnya sehingga penulis dapat menyelesaikan tesis ini.

7. Buat teman-teman terbaik penulis, Nur Annisa, Maya Sari Lubis, Asrul, Rudi Purwana, Hendri Irawan, Kak Azrina, Belladina, Yuannisah Aini, Haryanti Huthoari, Habibah Hanim Lubis dan Bang Dede Zulfikar, Hijrah Mutiara Adha, Adha, Arbisora yang telah memberikan dukungan, motivasi dan kebersamaan hingga penulisan tesis ini dapat diselesaikan. 8. Juga untuk teman-teman TP BII kk sherly, kk iyun, kk lina, kk pajid, kk

sri, kk phida, bg arta, bg surya, bg hanafi, bg imron, pak ju, pak erikson, bg ali, reza, tika, terimakasih atas kebersamaan yang begitu hangat selama menjalani pendidikan kita.

9. Buat anggota kost yang kece dan unik hotme, yanti, nita, desi, fadila, lela, putri, mbak ning, eli and tuti. Juga anggota asrama Jasmien, Terima kasih atas segala dukungan dan kebersamaan yang begitu indah.

10. Serta pihak-pihak yang belum tersebutkan yang juga telah banyak memberian motivasi.

11. Dan juga kepada Bapak/Ibu dosen Program Studi Teknologi Pendidikan Universitas Negeri Medan yang telah memberikan ilmu pengetahuan selama penulis mengikuti perkuliahan


(10)

vi

Dengan segala kekurangan dan keterbatasan, penulis berharap semoga tesis ini bermanfaat kepada penulis maupun rekan-rekan lain terutama bagi rekan guru dalam meningkatkan wawasan dan kemampuan untuk melaksanakan kegiatan pembelajaran Bahasa Inggris di depan kelas serta dapat menjadi seorang yang berkompetan dan profesional

Medan, 05 Mei 2015 Penulis;


(11)

vii

DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK ... i

ABSTRACT ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

DAFTAR ISI ... vii

DAFTAR TABEL ... ix

DAFTAR GAMBAR ... xi

DAFTAR LAMPIRAN ... xii

BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Identifikasi Masalah ... 8

C. Batasan Masalah ... 9

D. RumusanMasalah ... 10

E. Tujuan Penelitian ... 10

F. Manfaat Penelitian ... 11

BAB II. KAJIAN TEORETIS, KERANGKA BERPIKIR DAN PENGAJUAN HIPOTESIS A. Kajian Teoretis ... 13

1. Hakikat Belajar dan Pembelajaran Bahasa Inggris ... 13

2. Hakikat Hasil Belajar Bahasa Inggris ... 18

3. Hakikat Strategi Pembelajaran ... 22

a. Strategi Pembelajaran Picture and Picture ... 35

b. Strategi Pembelajaran Cooperative Script ... 37

4. Hakikat Kemandirian ... 41

B. Penelitian yang Relevan ... 45

C. Kerangka Berpikir ... 46


(12)

viii

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A.Tempat dan Waktu Penelitian ... 54

B.Populasi dan Sampel Penelitian ... 54

C.Metode dan Rancangan Penelitian ... 56

D.Prosedur dan Perlakuan Penelitian ... 57

E.Pengontrolan Perlakuan ... 60

F. Variabel dan Defenisi Operasional Variabel Penelitian ... 63

G.Teknik Pengumpulan Data dan Instrumen Penelitian ... 65

H.Uji Coba Instrument ... 71

I. Teknik Analisis Data ... 75

J. Hipotesis Statistik... 75

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A.Hasil Penelitian ... 77

B.Pengujian Persyaratan Analisis ... 88

C.Pengujian Hipotesis ... 93

D.Diskusi Hasil Penelitian ... 97

E. Keterbatasan Penelitian ... 104

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN A.Simpulan ... 105

B.Implikasi... 106

C.Saran-saran ... 111

DAFTAR PUSTAKA ... 112


(13)

vii

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1.1 Data Hasil Belajar Bahasa Inggris ... 4

Tabel 3.1 Rancangan Penelitian... 56

Tabel 3.2 Kisi-Kisi Tes Hasil Belajar Bahasa Inggris ... 69

Tabel 3.3 Kisi-Kisi Instrumen Kemandirian ... 71

Tabel 4.1 Deskripsi Data Hasil Belajar Bahasa Inggris Siswa Yang Diajar Dengan Strategi Pembelajaran Picture and Picture ... 77

Tabel 4.2 Deskripsi Data Hasil Belajar Bahasa Inggris Siswa Yang Diajar Dengan Strategi Pembelajaran Cooperative Script ... 79

Tabel 4.3 Deskripsi Data Hasil Belajar Bahasa Inggris Siswa Dengan Kemandirian Tinggi ... 80

Tabel 4.4 Deskripsi Data Hasil Belajar Bahasa Inggris Siswa Dengan Kemandirian Rendah ... 81

Tabel 4.5 Deskripsi Data Hasil Belajar Bahasa Inggris Siswa Yang Diajar Dengan Strategi Pembelajaran PP dan Kemandirian Tinggi ... 83

Tabel 4.6 Deskripsi Data Hasil Belajar Bahasa Inggris Siswa Yang Diajar Dengan Strategi Pembelajaran PP dan Kemandirian Rendah... 84

Tabel 4.7 Deskripsi Data Hasil Belajar Bahasa Inggris Siswa Yang Diajar Dengan Strategi Pembelajaran CS dan Kemandirian Tinggi ... 85

Tabel 4.8 Deskripsi Data Hasil Belajar Bahasa Inggris Siswa Yang Diajar Dengan Strategi Pembelajaran CS dan Kemandirian Rendah .... 87


(14)

viii

Tabel 4.9 Rangkuman Analisis Uji Normalitas ... 88

Tabel 4.10 Rangkuman Analisis Uji Homogenitas Kelompok Sampel Siswa

Yang Diajar Dengan Strategi Pembelajaran PP dan CS ... 91

Tabel 4.11 Rangkuman Analisis Uji Homogenitas Kelompok Sampel Siswa

Dengan Kemandirian Tinggi Dan Kemandirian Rendah ... 92

Tabel 4.12 Rangkuman Analisis Uji Homogenitas strategi Pembelajaran Dan Kemandirian ... 92

Tabel 4.13 Rangkuman Anava Faktorial 2 x 2 ... 93


(15)

vii

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 1.1 Hierarki Istilah Dalam Pembelajaran ... 28

Gambar 3.1 Taksonomi Bloom ranah kognitif ... 68

Gambar 4.1 Histogram Hasil Belajar Bahasa Inggris Siswa Yang Diajar

Dengan strategi pembelajaran Picture and Picture ... 78

Gambar 4.2 Histogram Hasil Belajar Bahasa Inggris Siswa Yang Diajar

Dengan strategi pembelajaran Cooperative Script ... 79

Gambar 4.3 Histogram Hasil Belajar Bahasa Inggris Siswa Dengan

Kemandirian Tinggi ... 81 Gambar 4.4 Histogram Hasil Belajar Bahasa Inggris Siswa Dengan

Kemandirian Rendah ... 82 Gambar 4.5 Histogram Hasil Belajar Bahasa Inggris Siswa yang Diajar

Dengan Strategi Pembelajaran PP Kemandirian Tinggi ... 83

Gambar 4.6 Histogram Hasil Belajar Bahasa Inggris Siswa yang Diajar

Dengan Strategi Pembelajaran PP Kemandirian Rendah ... 85

Gambar 4.7 Histogram Hasil Belajar Bahasa Inggris Siswa yang Diajar

Dengan Strategi Pembelajaran CS Kemandirian Tinggi ... 86

Gambar 4.8 Histogram Hasil Belajar Bahasa Inggris Siswa yang Diajar

Dengan Strategi Pembelajaran CS Kemandirian Rendah ... 87

Gambar 4.9 Interaksi Strategi Pembelajaran dan Kemandirian……… 96 ..


(16)

vii

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1. Tes Hasil Belajar ... 116

Lampiran 2. Angket Kemandirian Belajar ... 124

Lampiran 3. Silabus ... 127

Lampiran 4. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran PP ... 131

Lampiran 5. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran CS ... 137

Lampiran 6. Uji Validitas Tes Hasil Belajar Bahasa Inggris ... 147

Lampiran 7. Uji Reliabilitas Tes Hasil Belajar Bahasa Inggris... 149

Lampiran 8. Indeks Kesukaran dan Daya Beda Tes Hasil Belajar Bahasa Inggris ... 152

Lampiran 9. Uji Coba Validitas dan Reliabilitas Angket Kemandirian ... 154

Lampiran 10. Data Hasil Belajar Bahasa Inggris ... 157

Lampiran 11. Pengujian Normalitas Data ... 173

Lampiran 12. Pengujian Homogenitas Data ... 182

Lampiran 13. Pengujian Hipotesis ... 185


(17)

1

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pada era globalisasi saat ini, penggunaan bahasa asing yaitu bahasa Inggris telah menjadi bagian yang sangat penting dalam kehidupan manusia sebagai alat komunikasi. Bahasa Inggris ditetapkan sebagai bahasa asing yang pertama sesuai dengan surat keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaaan No 096/1967 tanggal 12 Desember 1967 (Kartono, 1980:126).

Bahasa Inggris merupakan alat untuk berkomunikasi secara lisan dan tulisan. Berkomunikasi adalah memahami dan mengungkapkan informasi, pikiran, perasaan, dan mengembangkan ilmu pengetahuan, teknologi, dan budaya. Bahasa Inggris adalah bahasa global yang sangat berperan dalam interaksi dan komunikasi (lingua franca) global seiring dengan kemajuan dan persaingan globalisasi. Bahasa Inggris digunakan sebagai bahasa resmi di lebih dari 60 negara di dunia. Ini menunjukkan bahwa bahasa Inggris adalah alat komunikasi yang sangat penting untuk banyak orang di seluruh dunia.

Sesuai dengan kedudukannya itu, Bahasa Inggris secara wajib diajar di sekolah-sekolah. Untuk tingkat SD, SMP bahkan SMA yang diharapkan sebagai sarana pertama agar dapat memupuk serta meningkatkan empat kemampuan dalam bahasa Inggris (Listening, Speaking, Reading dan Writing) secara berkesinambungan untuk memenuhi kebutuhan dan tuntutan komunikasi itu sendiri dalam mengikuti perkembangan serta memanfaatkan ilmu dalam bidang pekerjaan. Oleh karena itu strategi mata pelajaran bahasa Inggris di arahkan untuk mengembangkan keterampilan tersebut agar lulusan mampu berkomunikasi dan


(18)

2

berwacana dalam bahasa Inggris pada tingkat literasi yang mencakup: performative, functional, informational, dan epistemic. Pada tingkat performative, orang mampu membaca, menulis, mendengarkan, dan berbicara dengan simbol-simbol yang digunakan. Pada tingkat functional, orang mampu menggunakan bahasa untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari seperti membaca surat kabar, manual atau petunjuk. Pada tingkat informational, orang mampu mengakses pengetahuan dengan kemampuan berbahasa dan pada tingkat epistemic orang mampu mengungkapkan pengetahuan ke dalam bahasa sasaran.

Proses pembelajaran itu sendiri merupakan sebuah sistem yang di dalamnya terdapat berbagai komponen yang saling bekerja sama dan terpadu untuk mencapai tujuan pembelajaran. Komponen-komponen tersebut adalah tujuan pengajaran, guru dan peserta didik, bahan pengajaran, metode dan strategi belajar mengajar, alat atau media, sumber pelajaran dan evaluasi.

Menurut (Sadiman, 2007:11-12), proses belajar mengajar pada hakikatnya adalah proses berkomunikasi. Proses berkomunikasi yaitu proses penyampaian pesan dari sumber pesan melalui saluran atau media tertentu kepada penerima pesan. Pesan-pesan tersebut berupa isi ajaran dan didikan yang dituangkan di dalam kurikulum dan oleh guru dituangkan ke dalam simbol-simbol komunikasi visual maupun verbal.

Di Indonesia, bahasa Inggris telah lama diajarkan di semua Sekolah Menengah Pertama dan Sekolah Menengah Atas baik negeri maupun swasta. Pada tingkat SMP pembelajaran bahasa Inggris bertujuan untuk mengembangkan kompetensi berkomunikasi dalam bentuk lisan dan tulis untuk mencapai tingkat literasi functional, yaitu:


(19)

3

1. memiliki kesadaran tentang hakikat dan pentingnya bahasa Inggris untuk meningkatkan daya saing bangsa dalam masyarakat global

2. mengembangkan pemahaman peserta didik tentang keterkaitan antara bahasa dengan budaya.

Pada peristiwa lain komunikasi sering digunakan secara bersama dengan keempat kompetensi yaitu (Listening, Speaking, Reading dan Writing) guna mencapai tujuan komunikasi, namun dua diantara keterampilan bahasa yang akan dibahas dalam penelitian ini adalah keterampilan membaca dan berbicara.

Berbicara merupakan keterampilan yang bertujuan untuk mengungkapkan dan mengekspresikan ide, gagasan, serta perasaan secara lisan, sehingga akan terjalin komunikasi secara langsung antara komunikan dan komunikator yang mencakup proses transaksi dan negoisasi dalam interaksi siswa. Membaca adalah suatu kegiatan atau cara dalam mengupayakan pembinaan daya nalar (Tampubolon, 1987:6). Dengan membaca seseorang secara tidak langsung sudah mengumpulkan kata demi kata dalam mengaitkan maksud dan arah bacaannya yang pada akhirnya pembaca dapat menyimpulkan suatu hal dengan nalar yang dimilikinya.

Hingga kini, perhatian pemerintah dalam bidang pendidikan baik pada jalur pendidikan formal, perhatian dan upaya pemerintah agar para peserta didik mampu menguasai bahasa Inggris dengan baik. Mulai dari penerapan di SD, SMP, SMA bahkan jenjang PT, juga pada lembaga non-formal seperti kursus juga memberikan efek yang baik terhadap pembelajaran bahasa Inggris, dimana pembelajaran disini dimaksud sebagai proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar.


(20)

4

Namun, harapan tidak berjalan sejajar dengan kenyataan yang ada. Meskipun bahasa Inggris telah diajarkan selama kurang lebih sembilan tahun ditambah pada lembaga kursus, ternyata masih banyak siswa yang belum mahir berbahasa Inggris bahkan masih ada yang mengalami kesulitan dalam pembelajaran baik secara aktif-produktif (berbicara-menulis) maupun pasif-reseptif (mendengarkan- membaca). Permasalahan yang terjadi menimbulkan dampak negatif terhadap kualitas pembelajaran bahasa Inggris disekolah sehingga mempengaruhi mental siswa dalam proses belajar dan menentukan keberhasilan belajar bahasa Inggris.

Selanjutnya muncul anggapan siswa bahwa bahasa Inggris merupakan suatu bahasa yang sulit dipelajari dibanding dengan bahasa lain. Hal ini terlihat dari rata-rata nilai bahasa Inggris hasil SMPS Galih Agung dan MTS Darul Arafah yang belum mencapai hasil maksimal terutama di bidang Bahasa Inggris.

Berdasarkan data yang peneliti peroleh dalam kurun waktu 3 tahun terakhir dari SMPS Galih Agung dan MTs Darul Arafah dapat disajikan pada Tabel 1.1. dan Tabel 1.2. berikut:

Tabel 1.1. Daftar Nilai Rata-Rata Hasil Belajar Bahasa Inggris Siswa SMPS Galih Agung 3 tahun terakhir

No. TahunAjaran N Rata-rata KKM

Sem 1 Sem 2 Sem 1 Sem 2

1 2009/2010 5,38 5,90 6,5 6,5

2 2010/2011 6,88 6,72 7,0 7,0


(21)

5

Tabel 1.2. Daftar Nilai Rata-Rata Hasil Belajar Bahasa Inggris Siswa MTs Darul Arafah 3 tahun terakhir

No. TahunAjaran N Rata-rata KKM

Sem 1 Sem 2 Sem 1 Sem 2

1 2009/2010 6,79 6,92 6,5 6,5

2 2010/2011 5,99 6,82 7,0 7,0

3 2011/2012 6,90 6,87 7,0 7,0

Sumber : Daftar kumpulan nilai semester kelas VII SMPS Galih Agung dan MTs Darul Arafah

Hasil belajar Bahasa Inggris sebagaimana dijelaskan pada Tabel 1.1 dan Tabel 1.2. masih tergolong belum maksimal dan memuaskan karena masih berada dibawah kategori Kriteria Ketuntasan Maksimal (KKM) mata pelajaran bahasa Inggris yaitu 7,00. Dalam hal ini banyak faktor yang mempengaruhi anggapan siswa terhadap bahasa Inggris, salah satunya adalah pembelajaran bahasa Inggris yang cenderung tidak menarik, tidak dinamis dan kering makna. Rendahnya kemampuan guru dalam memilih, menggunakan dan mengkombinasikan berbagai strategi pembelajaran hingga guru masih menggunakan metode konvensional untuk penyampaian materi seperti mencatat, membaca, bahkan mencatat ulang materi yang disampaikan secara monoton, guru juga masih dominan dalam proses PBM. (Eka Nilam Sari, 2010: 140).

Dalam pembelajaran bahasa Inggris, aktivitas yang dilakukan siswa tidak cukup hanya mendengarkan dan mencatat apa yang diterangkan guru, tetapi siswa harus berpartisipasi aktif, misalnya membiasakan siswa bertanya atau menjawab pertanyaan guru dengan menggunakan bahasa Inggris, banyak mengerjakan soal, dan sebagainya. Aktivitas belajar siswa juga mencakup aktivitas belajar di rumah, di perpustakaan, dan di laboratorium dan lain-lain. Mengingat pentingnya


(22)

6

aktivitas belajar siswa didalam mengikuti proses belajar mengajar, guru diharapkan dapat menciptakan situasi belajar mengajar yang lebih banyak melibatkan keaktifan siswa, sedangkan siswa itu sendiri hendaknya dapat memotivasi dirinya sendiri untuk aktif dalam kegiatan belajar mengajar, dengan aktivitas ini kemungkinan besar hasil belajar bahasa Inggris yang dicapai oleh siswa lebih optimal dan memuaskan. Oleh karena itu, diperlukan penerapan strategi yang bersifat aktif dan inovatif dalam proses pembelajaran bahasa Inggris. Dalam upaya meningkatkan pembelajaran bahasa Inggris yang menarik dan meyenangkan bagi siswa, masih diperlukan berbagai terobosan dalam mengembangkan inovasi pembelajaran serta pemenuhan sarana dan prasarana pendidikan yang memadai, teknik, metode serta strategi yang baru sehingga mendorong siswa untuk belajar bahasa Inggris secara lebih optimal. Selain siswa, guru juga dituntut untuk lebih berkreasi dan inovatif dalam penyampaian bahan ajar/materi bahasa Inggris tersebut, karena pada hakikatnya faktor guru dalam konteks pendidikan tetap memainkan peran utama dalam menjalankan aktivitas pembelajaran (Emosda, 2007:205).

Terdapat beragam strategi yang dapat diterapkan guru dalam proses pembelajaran diantaranya SPE (Strategi Pembelajaran Ekspositori), SPI (Strategi Pembelajaran Inquiri), SPBM (Strategi Pembelajaran Berbasis Masalah), SPK (Strategi Pembelajaran Kooperatif), SPK (Strategi Pembelajaran Kontekstual) dan sebagainya. Salah satu strategi yang dapat diterapkan oleh guru adalah strategi kooperatif dengan konsep Edutainment (Hamid, 2011:17) pada pembelajaran bahasa Inggris dimana muatan pendidikan dan hiburan bisa dikombinasikan secara harmonis agar tercipta pembelajaran yang menyenangkan sehingga tujuan


(23)

7

yang dicapai tidak hanya terbatas pada kemampuan akademik secara individu namun lebih kepada pencapaian tujuan secara kerjasama. Penerapan strategi kooperatif dengan konsep pembelajaran Edutainment, yang didalamnya terdapat berbagai strategi yang menarik dan menghibur seperti strategi Picture and Picture, Numbered Head Together, Cooperative Script, Jigsaw, and Course Review Horray.

Strategi Picture and Picture dalam bidang studi bahasa Inggris menekankan pembelajaran dimana siswa dapat mengungkapkan secara individual tentang materi yang dipelajarinya, bukan hanya mengerti bahasa secara tulisan saja. Sehingga menuntut keaktifan siswa dalam mencari informasi belajar dari berbagai sumber sebagai acuan dalam menyelesaikan satu materi pelajaran. Sedangkan strategi Cooperative Script pada pembelajaran bahasa Inggris lebih menekankan komunikatif sesamanya secara dialog dalam menyampaikan suatu materi secara berpasangan, sehingga terdapat kecenderungan siswa kurang memiliki rasa percaya diri karena harus berdiskusi dengan sesamanya dan memahami materi yang diberikan guru hingga masih dibutuhkan penjelasan dari guru, kondisi demikian membuat siswa jenuh dan berakibat pada pencapaian hasil belajar yang kurang maksimal.

Di samping faktor strategi pembelajaran sebagai faktor eksternal, maka faktor internal yang berasal dari diri siswa berupa karakteristik siswa juga turut mempengaruhi pencapaian hasil belajar bahasa Inggris. Diantaranya berupa gaya belajar, kemandirian, gaya kognitif, kemampuan awal, minat siswa dan sebagainya. Untuk kajian dalam tesis ini diangkat salah satu bahasan tentang faktor internal yaitu tentang kemandirian siswa. Perbedaan tingkat kemandirian


(24)

8

akan memberikan dampak yang berbeda terhadap perolehan hasil belajar siswa. (Abner Siahaan, 2014:203)

Perbedaan kemandirian yang melekat pada diri siswa berakibat pada perbedaan kemampuan siswa dalam memahami materi bahasa Inggris. Dalam hal ini siswa yang memiliki kemandirian tinggi akan bersikap inisiatif, bertekad dalam belajar serta siap menghadapi masalah tanpa tergantung pada orang lain, hal berbalik dengan siswa yang memiliki tingkat kemandirian rendah. Adanya perbedaan tingkat kemandirian siswa diduga memberi pengaruh yang berbeda terhadap perolehan hasil belajar siswa. Hal ini dikarenakan siswa yang memiliki karakteristik kemandirian yang tinggi akan menghadapi beban belajar sebagai tantangan dalam menyelesaikannya, sedangkan siswa dengan tingkat kemandirian rendah cenderung masih mengharapkan bantuan guru atau orang lain dalam penyelesaiannya.

Memperhatikan hal di atas, maka guru dapat menyesuaikan, menyusun dan menyiapkan materi ajar yang relevan untuk dapat membantu dan mengarahkan kesiapan siswa untuk menerima materi pelajaran memperhatikan strategi pembelajaran yang diterapkan serta karakteristik siswa dalam pembelajaran.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan di atas, maka dapat diidentifikasi beberapa masalah yang ada yaitu : (1) Apakah yang harus diberikan terlebih dahulu dalam kegiatan pembelajaran bahasa Inggris? (2) Bagaimanakah cara menyampaikan urutan materi pelajaran yang paling baik dalam pembelajaran bahasa Inggris? (3) Bagaimanakah urutan yang paling tepat agar dapat membantu


(25)

9

proses belajar siswa dalam pembelajaran bahasa Inggris? (4) Apakah penerapan strategi yang berbeda memberi pengaruh yang berbeda terhadap hasil belajar bahasa Inggris? (5) Apakah penentuan strategi harus berpijak pada kondisi yang ada? (6) Apakah perbedaan karakteristik belajar siswa mempengaruhi hasil belajar siswa? (7) Apakah strategi pembelajaran tertentu hanya efektif untuk siswa yang memiliki karakteristik yang tertentu pula? (8) Apakah hasil belajar bahasa Inggris siswa yang dibelajarkan dengan strategi pembelajaran Picture and Picture lebih tinggi daripada hasil belajar bahasa Inggris siswa yang dibelajarkan dengan strategi pembelajaran Cooperative Script? (9) Apakah hasil belajar bahasa Inggris siswa yang memiliki tingkat kemandirian tinggi lebih tinggi daripada hasil belajar bahasa Inggris siswa yang memiliki tingkat kemandirian rendah? (10) Apakah terdapat interaksi antara strategi pembelajaran dan kemandirian siswa terhadap hasil belajar bahasa Inggris?

C. Pembatasan Masalah

Untuk lebih terarah dan terfokusnya kajian penelitian ini maka dibatasi pada masalah strategi pembelajaran dan kemandirian siswa. Kedua faktor ini dipilih karena diperkirakan berpengaruh langsung terhadap pembelajaran bidang studi Bahasa Inggris terutama bidang aktif (berbicara) dan reseptif (membaca). Lebih lanjut pembahasan dibatasi sebagai berikut: hasil belajar Bahasa Inggris dalam bidang kognitif, sedangkan strategi pembelajaran dibatasi pada strategi Picture and Picture dan strategi Cooperative Script. Karakteristik siswa dibatasi pada kemandirian siswa yang dibedakan atas kemandirian tinggi dan kemandirian rendah.


(26)

10

D. Rumusan Masalah

Masalah yang akan diteliti dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut:

1. Apakah hasil belajar Bahasa Inggris siswa yang dibelajarkan dengan strategi Picture and Picture lebih tinggi daripada hasil belajar Bahasa Inggris siswa yang dibelajarkan dengan strategi Cooperative Script ? 2. Apakah hasil belajar Bahasa Inggris siswa yang memiliki tingkat

kemandirian tinggi lebih tinggi daripada siswa yang memiliki kemandirian rendah?

3. Apakah ada interaksi antara strategi pembelajaran dan kemandirian siswa terhadap hasil belajar Bahasa Inggris?

E. Tujuan Penelitian

Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah diatas, maka penelitian ini bertujuan untuk:

1. Mengetahui hasil belajar Bahasa Inggris siswa yang dibelajarkan dengan strategi Picture and Picture lebih tinggi daripada hasil belajar Bahasa Inggris siswa yang dibelajarkan dengan strategi Cooperative Script

2. Mengetahui hasil belajar Bahasa Inggris siswa yang memiliki tingkat kemandirian tinggi lebih tinggi daripada siswa yang memiliki kemandirian rendah Mengetahui interaksi antara strategi pembelajaran dan kemandirian siswa terhadap hasil belajar Bahasa Inggris

3. Mengetahui interaksi antara strategi pembelajaran dan kemandirian siswa terhadap hasil belajar Bahasa Inggris


(27)

11

F. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat baik secara teoretis maupun secara praktis. Manfaat hasil penelitian secara teoretis diharapkan:

a. Untuk menambah dan mengembangkan khasanah pengetahuan tentang konsep pembelajaran Edutainment yang sesuai dengan tujuan, materi pelajaran, dan karakteristik siswa.

b. Sebagai bahan informasi bagi peneliti lain yang ingin mengembangkan strategi pembelajaran yang sesuai dengan mata pelajaran bahasa Inggris. c. Sebagai bahan referensi yang dapat digunakan untuk memperoleh

gambaran mengenai pengaruh strategi pembelajaran yang memiliki konsep Edutainment terhadap hasil belajar bahasa Inggris.

Adapun Manfaat penelitian secara praktis adalah:

1. Bagi peneliti

a. Penelitian ini dapat menambah wawasan peneliti tentang pelaksanaan strategi kooperatif dengan konsep edutainment

b. Peneliti mampu mengidentifikasi kelemahan penyebab rendahnya hasil belajar bahasa Inggris siswa

c. Peneliti mampu mengetahui dan memahami bagaimana kemampuan verbal bahasa Inggris siswa/i SMP dengan strategi kooperatif

2. Bagi guru

a. Dapat membantu tugas guru dalam meningkatkan kemampuan Speaking and Reading siswa selama proses pembelajaran di kelas secara aktif dan inovatif


(28)

12

b. Dapat memberikan masukan bagi guru bahasa Inggris yang lain, yaitu cara untuk meningkatkan kemampuan Speaking and Reading bahasa Inggris siswa

c. Mempermudah guru melaksanakan pembelajaran bahasa Inggris di kelas

d. Dapat mengembangkan pembelajaran bahasa Inggris di kelas

3. Bagi siswa

a. Dapat membantu siswa untuk meningkatkan kemampuan Speaking and Reading teks bahasa Inggris yang dipelajari

b. Dapat meningkatkan hasil belajar bahasa Inggris dalam proses pembelajaran

c. Siswa dapat membangun kemampuannya sendiri dan dapat

berinteraksi dengan sesamanya

d. Pelaksanaan pembelajaran dengan strategi kooperatif dengan konsep edutainment diharapkan dapat meningkatkan sikap dan daya tarik siswa terhadap bahasa Inggris

4. Bagi sekolah secara tidak langsung akan membantu memperlancar proses


(29)

105

BAB V

SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

A. Simpulan

Simpulan-simpulan yang dapat ditarik dari hasil penelitian adalah sebagai berikut

1. Rata-rata hasil belajar Bahasa Inggris siswa yang diajar dengan strategi pembelajaran Picture and Picture lebih tinggi dibandingkan dengan rata hasil belajar Bahasa Inggris siswa yang diajar dengan strategi Cooperative Script. Dengan demikian strategi pembelajaran Picture and Picture lebih efektif diterapkan dalam pembelajaran Bahasa Inggris guna meningkatkan hasil belajar Bahasa Inggris siswa tanpa memperhatikan adanya perbedaan kemandirian.

2. Rata-rata hasil belajar Bahasa Inggris siswa dengan kemandirian tinggi yang diajar dengan strategi pembelajaran Picture and Picture maupun strategi pembelajaran Cooperative Script lebih tinggi dibandingkan dengan rata-rata hasil belajar Bahasa Inggris siswa dengan kemandirian rendah. Terdapat interaksi antara strategi pembelajaran dan kemandirian siswa yang memberikan perbedaan pengaruh terhadap hasil belajar Bahasa Inggris. Perbedaan pengaruh tersebut adalah (a) hasil belajar Bahasa Inggris siswa yang diajar dengan strategi pembelajaran Picture and Picture lebih tinggi dibandingkan hasil belajar Bahasa Inggris siswa yang diajar dengan strategi pembelajaran Cooperative Script (b) hasil belajar Bahasa Inggris siswa dengan kemandirian tinggi lebih tinggi dibandingkan siswa dengan kemandirian rendah (c) hasil belajar Bahasa Inggris siswa yang


(30)

106

diajar dengan strategi pembelajaran Picture and Picture dan kemandirian tinggi lebih tinggi dibandingkan siswa dengan kemandirian rendah (d) hasil belajar Bahasa Inggris siswa yang diajar dengan strategi pembelajaran Cooperative Script dengan kemandirian tinggi lebih tinggi dibandingkan siswa dengan kemandirian rendah (e) hasil belajar Bahasa Inggris siswa yang diajar dengan strategi Picture and Picture dan kemandirian tinggi lebih tinggi daripada hasil belajar Bahasa Inggris siswa yang diajar dengan strategi pembelajaran Cooperative Script dan kemandirian tinggi dan (f) hasil belajar Bahasa Inggris siswa yang diajar dengan strategi pembelajaran Picture and Picture dan kemandirian rendah lebih rendah daripada hasil belajar Bahasa Inggris siswa yang diajar dengan strategi pembelajaran Cooperative Script dan kemandirian rendah.

B. Implikasi

1. Hasil yang diperoleh dari penelitian ini menunjukkan adanya pengaruh strategi pembelajaran terhadap hasil belajar Bahasa Inggris siswa. Hal ini memberikan penjelasan dan penegasan bahwa strategi pembelajaran merupakan salah satu faktor yang menjadi perhatian sebagai upaya meningkatkan hasil belajar Bahasa Inggris. Hal ini dapat dimaklumi karena melalui penerapan strategi pembelajaran yang dapat meningkatkan partisipasi aktif siswa dalam pembelajaran yang pada gilirannya dapat meningkatkan keberhasilan dan ketercapaian tujuan pembelajaran itu sendiri. Dengan demikian apabila menerapkan strategi pembelajaran yang kurang tepat dalam pembelajaran tentu akan berakibat berkurang pula partisipasi aktif siswa dalam pembelajaran.


(31)

107

Melalui penelitian ini menunjukkan bahwa secara rata-rata hasil belajar Bahasa Inggris siswa lebih tinggi dengan menggunakan strategi pembelajaran Picture and Picture daripada diajar dengan strategi Cooperative Script. Hal ini menunjukkan bahwa strategi pembelajaran Picture and Picture lebih efektif untuk meningkatkan hasil belajar Bahasa Inggris, karena dalam pembelajaran yang menerapkan strategi pembelajaran Picture and Picture siswa cenderung aktif untuk mengurutkan suatu prosedur dalam kehidupan sehari-hari. Siswa berupaya mengurutkan step by step kerja suatu materi dalam rangka pencapaian tujuan pembelajaran.

Konsekuensi logis dari pengaruh penerapan strategi pembelajaran terhadap hasil belajar Bahasa Inggris berimplikasi kepada guru untuk melaksanakan strategi pembelajaran Picture and Picture. Dengan menggunakan strategi pembelajaran Picture and Picture diharapkan guru dapat membangkitkan dan memotivasi keterlibatan dan patisipasi aktif siswa terhadap pembelajaran Bahasa Inggris dan dapat menciptakan suasana belajar yang lebih interaktif dan efektif dalam mencapai tujuan pembelajaran.

2. Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa kemandirian berpengaruh terhadap hasil belajar Bahasa Inggris. Siswa dengan kemandirian tinggi memiliki rata-rata hasil belajar Bahasa Inggris lebih tinggi atau unggul dibandingakan dengan siswa dengan kemandirian rendah. Pernyataan tersebut memberikan penjelasan dan penegasan bahwa kemandirian


(32)

108

signifikan memberikan pengaruh dalam meningkatkan hasil belajar Bahasa Inggris siswa.

Siswa dengan kemandirian tinggi, akan lebih dapat menerima materi ajar karena sudah mengenal sebelumnya. Dengan demikian maka siswa yang selalu melatih dirinya secara terus menerus akan dapat menemukan prosedur belajar yang sistematis yang pada gilirannya siswa terbiasa dan terlatih untuk memecahkan masalah belajarnya. Dengan demikian apabila siswa dengan kemandirian rendah tentu akan rendah pula pencapaian hasil belajar Bahasa Inggris, sebaliknya siswa dengan kemandirian tinggi maka tingkat pencapaian hasil belajar Bahasa Inggris lebih tinggi.

Konsekuensi logis dari pengaruh kemandirian terhadap hasil belajar Bahasa Inggris berimplikasi kepada guru pengampu mata pelajaran Bahasa Inggris untuk melakukan identifikasi dan prediksi dalam menentukan kemandirian yang dimiliki siswa. apabila kemandirian siswa dapat dikelompokkan maka guru dapat menerapkan rencana-rencana pembelajaran dan strategi pembelajaran yang tepat sesuai dengan karakteristik siswa, di samping itu juga guru dapat melakukan tindakan-tindakan lain misalnya untuk siswa dengan kemandirian tinggi diberikan materi pengayaan dan soal-soal latihan dengan tingkat kesukaran yang lebih tinggi. Sedangkan untuk siswa dengan kemandirian rendah diberikan materi remedial yang bertujuan memberikan pemahaman dan penguasaan kepada siswa terhadap materi pelajaran. Dengan demikian siswa diharapkan mampu membangun dan menemukan sendiri pengetahuan dan


(33)

109

keterampilan yang dibutuhkan dalam menyelesaikan persoalan belajar untuk memperoleh hasil belajar Bahasa Inggris yang lebih baik. Di samping itu siswa diharapkan mampu untuk meningkatkan retensinya dengan cara menemukan materi penting bukan karena perintah guru.

Implikasi dari perbedaan karakteristik siswa dari aspek kemandirian adalah memberikan pemahaman kepada guru dalam memilih strategi pembelajaran harus mempertimbangkan kemandirian siswa. dengan adanya kemandirian dalam diri siswa akan berperan terhadap reaksi positif atau negative yang akan dilakukannya dalam merespon suatu ide, gagasan atau situasi tertentu dalam pembelajaran yang berlangsung. Oleh karena itu, strategi pembelajaran yang diterapkan guru akan efektif atau tidak tentunya tergantung dari karakteristik siswa.

Perbedaan kemandirian juga berimplikasi kepada guru di dalam memberikan motivasi, membangkitkan minat dan motivasi belajar siswa. bagi siswa dengan kemandirian tinggi, hal tersebut tidak menjadi sulit bagi guru dalam memotivasi, membangkitkan minat dan motivasi belajar siswa. Tetapi bagi siswa dengan kemandirian rendah maka guru perlu lebih perhatian serta berkesinambungan dalam memberikan motivasi, membangkitkan minat dan motivasi belajar siswa. sehingga dapat dimaklumi bahwa pemberian motivasi, membangkitkan minat dan motivasi belajar siswa akan lebih efektif apabila terjalin hubungan antara guru dan siswa, siswa dengan siswa tercipta dan terjalin secara kondusif sebelumnya. Secara khusus bagi siswa yang berkesulitan belajar maka


(34)

110

guru Bahasa Inggris dapat bekerja sama dengan guru bimbingan dan konseling untuk menanganinya.

Perbedaan kemandirian juga berimplikasi kepada guru di dalam melaksanakan pembelajaran di kelas. Tindakan yang dapat dilakukan guru adalah dengan menerapkan konsep belajar tutorial sesama murid dimana guru mengarahkan dengan membentuk kelompok belajar atau kelompok diskusi di dalam kelas di mana siswa dengan kemandirian tinggi memberikan bantuan kepada siswa dengan kemandirian rendah, dengan demikian kegiatan pembelajaran bagi siswa dengan kemandirian rendah dapat terbantu dalam memahami materi pelajaran.

3. Hasil penelitian juga menunjukkan terdapat interaksi strategi pembelajaran dan kemandirian terhadap hasil belajar Bahasa Inggris. Interaksi tersebut terindikasi dari siswa dengan kemandirian tinggi dan diajar dengan strategi pembelajaran Picture and Picture memperoleh hasil belajar Bahasa Inggris yang lebih tinggi dibandingkan dengan menggunakan strategi pembelajaran Cooperative Script. Sedangkan bagi siswa dengan kemandirian rendah yang diajar dengan strategi pembelajaran Picture and Picture lebih rendah dibandingkan yang diajar dengan menggunakan strategi pembelajaran Cooperative Script. Dengan demikian dapat dipahami bahwa strategi pembelajaran Picture and Picture lebih tepat digunakan bagi siswa yang memiliki karakteristik kemandirian tinggi, sedangkan strategi pembelajaran Cooperative Script lebih tepat digunakan bagi siswa dengan karakteristik kemandirian rendah.


(35)

111

Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa untuk meningkatkan hasil belajar Bahasa Inggris dipengaruhi oleh strategi pembelajaran yang diterapkan oleh guru dan kemandirian yang dimiliki siswa. dalam hal ini antara guru dan siswa mempunyai peranan yang sama dan berarti dalam upaya meningkatkan hasil belajar Bahasa Inggris itu sendiri, sehingga untuk mencapai hasil belajar Bahasa Inggris yang maksimal maka kedua variabel tersebut yaitu strategi pembelajaran dan kemandirian perlu menjadi perhatian secara bersamaan.

Interaksi strategi pembelajaran dan kemandirian berimplikasi kepada guru dan siswa. Untuk guru, agar dapat memahami dan tentunya melaksanakan dengan baik penerapan strategi pembelajaran Picture and Picture dalam penerapannya di kelas karena melalui penelitian ini terbukti efektif untuk meningkatkan hasil belajar Bahasa Inggris. Sedangkan untuk siswa agar selalu berupaya meningkatkan kemandirian dan yang terpenting adalah mendisiplinkan diri untuk komit dan konsisten dalam belajar

C. Saran-saran

Berdasarkan hasil temuan penelitian sebelumnya, maka dapat dituliskan beberapa saran sebagai berikut.

1. Kepada penyelenggaran sekolah dan guru disarankan dalam kegiatan pembelajaran perlu menerapkan strategi pembelajaran Picture and Picture dengan melengkapi unsur teknologi dan media pembelajaran

2. Kepada pengawas rumpun mata pelajaran Bahasa Inggris untuk memberikan kepada guru agar memperhatikan karakteristik siswa dalam merancang pembelajaran sehingga dengan demikian dapat menetapkan


(36)

112

strategi pembelajaran yang lebih sesuai untuk dilaksanakan pada materi ajar Bahasa Inggris

3. Kepada peneliti lain disarankan untuk meneliti karakteristik siswa yang lain misalnya retensi, kreativitas, gaya belajar dan sebagainya yang turut mempengaruhi hasil belajar Bahasa Inggris


(37)

113

DAFTAR PUSTAKA

Abdul Majid. 2006. Perencanaan Pembelajaran. 2011. Bandung: PT. REMAJA ROSDAKARYA.

Abdul Hamid. 2009. Teori Belajar dan Pembelajaran. Medan:Pustaka Pribadi. Abner Siahaan. 2014. Pengaruh Strategi Pembelajaran Dan Tingkat Kemandirian

Terhadap Hasil Belajar IPS SMPN Lima Puluh Kebupaten Batubara. Tabularasa Jurnal Pendidikan PPS Unimed vol. 11 no 2.

Anita lie. 2002. Cooperative Learning: Mempraktikkan Cooperative Learning di ruang-ruang kelas. Jakarta:PT Grasindo.

Busmin Gurning. 2008. Pembelajaran Kooperatif Dalam Bahasa Inggris Untuk Anak Berbakat. Jurnal Teknologi Pendidikan vol. 1 no 1

Burhanuddin. 2012. Pengaruh Strategi Pembelajaran Kooperatif Dan Kemampuan Verbal Terhadap Hasil Belajar Ips Siswa Mts Ulumul Quran Langsa. Tabularasa Jurnal Pendidikan PPS Unimed vol 9 no 1.

Badan Nasional Standar Pendidikan. 2006. Standar Isi untuk satuan Pendidikan Dasar dan Menengah, Standar Kompetensi dan Kompetensi dasar SMP/MTs. Jakarta: BSNP.

Darwis. Thesis. Pengaruh model pembelajaran dan kemandirian terhadap hasil

belajar bahasa Inggris siswa SMP Negeri Lubuk Pakam.

Medan:PascaSarjana Unimed.

Desmawati. 2014. Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Tari Bambu Pada Mata Pelajaran Sejarah. Tabularasa Jurnal Pendidikan PPS Unimed vol.11 no 1.

Direktorat Pendidikan Dasar dan Menengah Lembaga Penjamin Mutu : Jawa Timur, 2005.

Dimyanti dan Mudjiono. 2006. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta Emosda. 2007. Faktor Guru Dalam Aktivitas Pembelajaran Di Kelas. Jurnal

Tabularasa PPS Unimed vol. 4 no 2.

Eka Nilan Sari. 2010. Keefektifan Pendekatan Cooperative Learning Dalam Meningkatkan Aktifitas Dan Hasil Belajar Siswa. Jurnal Tabularasa PPS Unimed vol. 7 no 2.


(38)

114

Haidir & Salim. Strategi Pembelajaran. 2012. Medan:Perdana Publishing.

Hasruddin. 2006 Strategi Pembelajaran Kooperatif Pada Pembelajaran Biologi Tabularasa Jurnal Pendidikan PPS Unimed. vol. 3 no 01

Hamruni. 2009. Strategi dan Model-model Pembelajaran Aktif Menyenangkan, (Yogyakarta:Fakultas Tarbiyah Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga)

Hamruni. 2009. Edutainment Dalam Pendidikan Islam & Teori-teori Pembelajaran Quantum, (Yogyakarta: Fakultas Tarbiyah Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga)

Istarani. 2011. 58 Model Pembelajaran Inovatif. Medan: Media Persada. Jodih Rusmajadi. 2010. Terampil Berbahasa Inggris. Jakarta: Indeks.

John W Creswell. Research Design (Edisi Ketiga). 2010. Jogjakarta: Pustaka Pelajar.

Margaret E. Bell Gredler. 1991. Belajar dan Membelajarkan. Jakarta: Rajawali Mel Silberman. 2002. Active Learning: 101 Strategies to Teach Any Subject, Trj

Sarjuli dkk.Yogyakarta: Yappendis, Cetakan Kedua.

Mel Silberman. 2009. Active Learning. Yogyakarta: PUSTAKA INSAN MADANI

Muhammad Nur. 2005. Pembelajaran Kooperatif, Departemen Pendidikan Nasional Direktorat Pendidikan Dasar dan Menengah Lembaga Penjamin Mutu : Jawa Timur.

Moh Sholeh Hamid. 2011. Metode EduTainment. Jogjakarta:Diva Press. M. Atwi Suparman. 2012. Desain Instruksional Modern. Jakarta: Erlangga M.Said. 2010. Ice Breaker Games. Jogjakarta.ANDI.

M. Ali dan M. Asrori. 2011. Psikologi Remaja; Perkembangan Peserta Didik. Jakarta: Bumi Aksara.

Orin. W. and David R. Krathwohl. Abridged Edition. A Taxonomy For Learning, Teaching and Assessing. New York.

Syafaruddin, Dkk. 2013. Inovasi Pendidikan. Medan:Perdana Publishing.

Sofyan Amri. 2013. Pengembangan & Model Pembelajaran dalam Kurikulum 2013. PT. Prestasi Pustakarya. Jakarta


(39)

115

Sulastri Yusro. 2007. Makalah. Pembinaan Kurikulum, tanggal 4 Agustus. Sudjana. 2005. Metode Statistika. Bandung: Tarsito

Pedoman Administrasi dan Penulisan Tesis. 2013. PascaSarjana Unimed. Medan Purnawan Junaidi. 1995. Pengantar Analisis Data. Jakarta. Rineka Cipta.

Rusman. 2012. Model-Model Pembelajaran (Edisi Kedua). Jakarta.Rajawali Pers. Robert E. Slavin. 2011. Psikologi Pendidikan (Edisi Kesembilan Jilid I). Indeks.

Jakarta.

Robert E Slavin. 2008. “Cooperative Learning Teori, Riset dan Praktik (diterjemahkan dari Cooperative Learning: theory, research and practice)”. Bandung : Nusa Media.

Sugiono. 2012. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta.

Suharsini Arikunto. 2012. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara

Trianto. 2011. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif dan Progresif. Jakarta: Kencana

Wina Senjaya. 2008. Strategi Pembelajaran; Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

Wina Sanjaya. 2011. Perencanaan dan Desain Sistem Pembelajaran. Jakarta. Kencana Pradana Media Grup. Rawamangun.

Yusri dan Ratna Tanjung. 2008. Peningkatan Kemampuan Mahasiswa Belajar Mandiri Dalam Pembelajaran Fisika Dasar Melalui Peta Konsep di FMIPA Unimed. Tabularasa Jurnal Pendidikan PPS Unimed vol 5 no 2

Yusufhadi Miarso. 2004. Menyemai Benih Teknologi Pendidikan. Jakarta: Kencana.

Zulkifli Matondang. 2010 Menuyusun Suatu Instrumen Yang Baik Dalam Penelitian Jurnal Teknologi Pendidikan vol. 3 no 2


(40)

(1)

111

Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa untuk meningkatkan hasil belajar Bahasa Inggris dipengaruhi oleh strategi pembelajaran yang diterapkan oleh guru dan kemandirian yang dimiliki siswa. dalam hal ini antara guru dan siswa mempunyai peranan yang sama dan berarti dalam upaya meningkatkan hasil belajar Bahasa Inggris itu sendiri, sehingga untuk mencapai hasil belajar Bahasa Inggris yang maksimal maka kedua variabel tersebut yaitu strategi pembelajaran dan kemandirian perlu menjadi perhatian secara bersamaan.

Interaksi strategi pembelajaran dan kemandirian berimplikasi kepada guru dan siswa. Untuk guru, agar dapat memahami dan tentunya melaksanakan dengan baik penerapan strategi pembelajaran Picture and Picture dalam penerapannya di kelas karena melalui penelitian ini terbukti efektif untuk meningkatkan hasil belajar Bahasa Inggris. Sedangkan untuk siswa agar selalu berupaya meningkatkan kemandirian dan yang terpenting adalah mendisiplinkan diri untuk komit dan konsisten dalam belajar

C. Saran-saran

Berdasarkan hasil temuan penelitian sebelumnya, maka dapat dituliskan beberapa saran sebagai berikut.

1. Kepada penyelenggaran sekolah dan guru disarankan dalam kegiatan pembelajaran perlu menerapkan strategi pembelajaran Picture and Picture dengan melengkapi unsur teknologi dan media pembelajaran

2. Kepada pengawas rumpun mata pelajaran Bahasa Inggris untuk memberikan kepada guru agar memperhatikan karakteristik siswa dalam merancang pembelajaran sehingga dengan demikian dapat menetapkan


(2)

112

3. Kepada peneliti lain disarankan untuk meneliti karakteristik siswa yang lain misalnya retensi, kreativitas, gaya belajar dan sebagainya yang turut mempengaruhi hasil belajar Bahasa Inggris


(3)

113

DAFTAR PUSTAKA

Abdul Majid. 2006. Perencanaan Pembelajaran. 2011. Bandung: PT. REMAJA ROSDAKARYA.

Abdul Hamid. 2009. Teori Belajar dan Pembelajaran. Medan:Pustaka Pribadi. Abner Siahaan. 2014. Pengaruh Strategi Pembelajaran Dan Tingkat Kemandirian

Terhadap Hasil Belajar IPS SMPN Lima Puluh Kebupaten Batubara. Tabularasa Jurnal Pendidikan PPS Unimed vol. 11 no 2.

Anita lie. 2002. Cooperative Learning: Mempraktikkan Cooperative Learning di ruang-ruang kelas. Jakarta:PT Grasindo.

Busmin Gurning. 2008. Pembelajaran Kooperatif Dalam Bahasa Inggris Untuk Anak Berbakat. Jurnal Teknologi Pendidikan vol. 1 no 1

Burhanuddin. 2012. Pengaruh Strategi Pembelajaran Kooperatif Dan Kemampuan Verbal Terhadap Hasil Belajar Ips Siswa Mts Ulumul Quran Langsa. Tabularasa Jurnal Pendidikan PPS Unimed vol 9 no 1.

Badan Nasional Standar Pendidikan. 2006. Standar Isi untuk satuan Pendidikan Dasar dan Menengah, Standar Kompetensi dan Kompetensi dasar SMP/MTs. Jakarta: BSNP.

Darwis. Thesis. Pengaruh model pembelajaran dan kemandirian terhadap hasil

belajar bahasa Inggris siswa SMP Negeri Lubuk Pakam.

Medan:PascaSarjana Unimed.

Desmawati. 2014. Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Tari Bambu Pada Mata Pelajaran Sejarah. Tabularasa Jurnal Pendidikan PPS Unimed vol.11 no 1.

Direktorat Pendidikan Dasar dan Menengah Lembaga Penjamin Mutu : Jawa Timur, 2005.

Dimyanti dan Mudjiono. 2006. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta Emosda. 2007. Faktor Guru Dalam Aktivitas Pembelajaran Di Kelas. Jurnal

Tabularasa PPS Unimed vol. 4 no 2.

Eka Nilan Sari. 2010. Keefektifan Pendekatan Cooperative Learning Dalam Meningkatkan Aktifitas Dan Hasil Belajar Siswa. Jurnal Tabularasa PPS Unimed vol. 7 no 2.


(4)

Haidir & Salim. Strategi Pembelajaran. 2012. Medan:Perdana Publishing.

Hasruddin. 2006 Strategi Pembelajaran Kooperatif Pada Pembelajaran Biologi Tabularasa Jurnal Pendidikan PPS Unimed. vol. 3 no 01

Hamruni. 2009. Strategi dan Model-model Pembelajaran Aktif Menyenangkan, (Yogyakarta:Fakultas Tarbiyah Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga)

Hamruni. 2009. Edutainment Dalam Pendidikan Islam & Teori-teori Pembelajaran Quantum, (Yogyakarta: Fakultas Tarbiyah Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga)

Istarani. 2011. 58 Model Pembelajaran Inovatif. Medan: Media Persada. Jodih Rusmajadi. 2010. Terampil Berbahasa Inggris. Jakarta: Indeks.

John W Creswell. Research Design (Edisi Ketiga). 2010. Jogjakarta: Pustaka Pelajar.

Margaret E. Bell Gredler. 1991. Belajar dan Membelajarkan. Jakarta: Rajawali Mel Silberman. 2002. Active Learning: 101 Strategies to Teach Any Subject, Trj

Sarjuli dkk.Yogyakarta: Yappendis, Cetakan Kedua.

Mel Silberman. 2009. Active Learning. Yogyakarta: PUSTAKA INSAN MADANI

Muhammad Nur. 2005. Pembelajaran Kooperatif, Departemen Pendidikan Nasional Direktorat Pendidikan Dasar dan Menengah Lembaga Penjamin Mutu : Jawa Timur.

Moh Sholeh Hamid. 2011. Metode EduTainment. Jogjakarta:Diva Press. M. Atwi Suparman. 2012. Desain Instruksional Modern. Jakarta: Erlangga M.Said. 2010. Ice Breaker Games. Jogjakarta.ANDI.

M. Ali dan M. Asrori. 2011. Psikologi Remaja; Perkembangan Peserta Didik. Jakarta: Bumi Aksara.

Orin. W. and David R. Krathwohl. Abridged Edition. A Taxonomy For Learning, Teaching and Assessing. New York.

Syafaruddin, Dkk. 2013. Inovasi Pendidikan. Medan:Perdana Publishing.

Sofyan Amri. 2013. Pengembangan & Model Pembelajaran dalam Kurikulum 2013. PT. Prestasi Pustakarya. Jakarta


(5)

115

Sulastri Yusro. 2007. Makalah. Pembinaan Kurikulum, tanggal 4 Agustus. Sudjana. 2005. Metode Statistika. Bandung: Tarsito

Pedoman Administrasi dan Penulisan Tesis. 2013. PascaSarjana Unimed. Medan Purnawan Junaidi. 1995. Pengantar Analisis Data. Jakarta. Rineka Cipta.

Rusman. 2012. Model-Model Pembelajaran (Edisi Kedua). Jakarta.Rajawali Pers. Robert E. Slavin. 2011. Psikologi Pendidikan (Edisi Kesembilan Jilid I). Indeks.

Jakarta.

Robert E Slavin. 2008. “Cooperative Learning Teori, Riset dan Praktik (diterjemahkan dari Cooperative Learning: theory, research and practice)”. Bandung : Nusa Media.

Sugiono. 2012. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta.

Suharsini Arikunto. 2012. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara

Trianto. 2011. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif dan Progresif. Jakarta: Kencana

Wina Senjaya. 2008. Strategi Pembelajaran; Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

Wina Sanjaya. 2011. Perencanaan dan Desain Sistem Pembelajaran. Jakarta. Kencana Pradana Media Grup. Rawamangun.

Yusri dan Ratna Tanjung. 2008. Peningkatan Kemampuan Mahasiswa Belajar Mandiri Dalam Pembelajaran Fisika Dasar Melalui Peta Konsep di FMIPA Unimed. Tabularasa Jurnal Pendidikan PPS Unimed vol 5 no 2

Yusufhadi Miarso. 2004. Menyemai Benih Teknologi Pendidikan. Jakarta: Kencana.

Zulkifli Matondang. 2010 Menuyusun Suatu Instrumen Yang Baik Dalam Penelitian Jurnal Teknologi Pendidikan vol. 3 no 2


(6)