28
membantu dalam mobilitas, seperti berjalan atau membantu membaringkan di tempat tidur; melakukan tugas-tugas keperawatan, termasuk pengawasan obat
atau mengganti pakaian; mengawasi dan memonitor recipient; memberikan dukungan emosional; sebagai teman dekat bagi recipient; melakukan tugas-tugas
praktis rumah tangga, termasuk memasak, berbelanja, pekerjaan rumah; serta membantu masalah-masalah finansial dan kerja administratif.
Arksey dkk., 2005 dalam Goodhead McDonald, 2007:21 menjelaskan bahwa informal caregiver orang-orang dengan masalah kesehatan mental
memiliki tugas-tugas meliputi menjaga keselamatan recipient; berurusan deal dengan perilaku agresif atau yang tidak diterima secara sosial; mendorong
recipient untuk mengusahakan kesehatan pribadi; memastikan bahwa pengobatan yang dilakukan tepat; mengatur atau menyediakan keuangan; memastikan adanya
dukungan dari lingkungan; bertindak sebagai penghubung dengan profesional kesehatan dan lainnya; mengedukasi keluarga dan teman-teman recipient; serta
memberikan perawatan, akomodasi, dan advokasi. Berdasarkan uraian di atas maka disimpulkan tugas-tugas informal
caregiver meliputi perawatan pribadi dan kesehatan, pemberian obat, memberikan dukungan emosional, serta dukungan finansial.
2.2.3 Dampak Memberikan Perawatan
“Studi melaporkan bahwa caregiver mengalami penurunan kesehatan fisik serta lebih tinggi dalam penggunaan obat daripada orang yang bukan caregiver.
Memberikan perawatan atau caregiving diasosiasikan dengan munculnya beban, peningkatan depresi dan kecemasan, serta
berkurangnya kepuasan hidup”
29
Goodhead McDonald 2007:6. Selain itu, “caregiving menyebabkan caregiver
mengalami berbagai masalah finansial, kehilangan kontak sosial dengan orang lain, dan tingkat partisipasi kerja yang lebih rendah daripada bukan caregiver
” Goodhead McDonald 2007:58.
Menurut Horsburg Trenhholme, 2002 dalam Goodhead McDonald, 2007:43, dampak negatif caregiving pada informal caregiver antara lain
meningkatkan stress dalam pernikahan; munculnya perasaan bersalah, marah, dan hancur; penurunan kohesi keluarga dan kemampuan dalam berhubungan; sangat
mengurangi kontak sosial; kurang istirahat dan tidur; beban finansial. Peran sebagai caregiver tidak hanya menimbulkan dampak negatif.
“Meskipun dihadapkan pada berbagai tuntutan, banyak caregiver yang memberikan perawatan secara sukarela dan merasa positif akan perannya.
Kualitas dari prioritas hubungan antara caregiver dengan recipient mempunyai pengaruh positif bagi caregiver
untuk menerima perannya” Goodhead McDonald, 2007:58.
“Aspek positif dari caregiving adalah “caregiver dapat memaksimalkan potensi care-recipient, mengalami peningkatan hubungan, merasa bertanggung
jawab, saling berbagi cinta dan dukungan, pengembangan pribadi, perasaan dekat dengan care-recipient
, serta mempertinggi harga diri” Nolan dkk. 1996; Lund 1999; Ashworth Baker dalam Savage Bailey 2004:104.
Berdasarkan uraian di atas disimpulkan bahwa peran sebagai informal caregiver mempunyai dampak negatif maupun positif. Dampak negatif caregiving
meliputi kecemasan dan stress, berkurangnya hubungan sosial serta munculnya
30
beban caregiver, sedangkan dampak positif caregiving meliputi perasaan lebih berguna dan dibutuhkan serta peningkatan hubungan antara caregiver dengan
recipient.
2.3 Skizofrenia