3 Fleksibilitas dan kekuatan otot
4 Bakat
5 Indera dan syaraf
6 Intelegensia
7 Minat dan bakat.
Untuk menunjang dan melaksanakan hal tersebut, perlu adanya identifikasi pemanduan bakat, sebagai upaya untuk menyiapkan tenaga pengajar dan pelatih
klub olahraga yang berwenang dan mampu untuk menggerakan kegiatan olahraga di sekolahklub, memberikan motivasi, merangsang minat anak, melakukan
kerjasama antar sekolahklub dengan orang tuamasyarakat. Selain itu juga diperlukan sarana dan prasarana yang memadai, adanya pertandingan yang teratur
untuk dijadikan arena kompetisi yang sportif, demonstrasi pertandingan atlet-atlet yang
berprestasi untuk
dijadikan idola
anak-anak usia
dini, pemassalanpemasyarakatan agar diperoleh anak usia dini yang berpotensi untuk
menjadi atlet sebanyak mungkin.
2.5 Tahapan Pemanduan dan Pembinaan Bakat
Menurut Harsono, dkk 2000: 10, pemanduan dan pembinaan bakat anak usia dini sebagai upaya untuk membentuk atlet yang memiliki prestasi prima
memerlukan serangkaian tahapan yang dapat memakan waktu lama. Latihan jangka panjang yang ditujukan untuk pencapaian prestasi tersebut kurang lebih
antara 8 sampai 10 tahun yang dilakukan secara kontinyu, bertahap, meningkat
dan berkesinambungan. Tahapan pembinaan dan pemanduan bakat tersebut terbagi menjadi 3, yaitu:
1. Tahap Latihan Persiapan
Tahap latihan ini dilakukan kurang lebih lamya 3-4 tahun. Tahap latihan persiapan merupakan tahap dasar untuk memberikan kemampuan dasar yang
menyeluruh multilateral kepada anak dalam aspek fisik, mental dan sosial. Pada tahap dasar ini, anak sejak usia dini yang berprestasi diarahkan ke tahap
spesialisasi, tetapi pemberianpenentuan latihan harus tepat dan mampu membentuk kerangka tubuh yang kuat dan benar, khususnya dalam perkembangan
biomotorik. Hal tersebut dimaksudkan untuk menunjang tahapan latihan berikutnya.
2. Tahap Latihan Pembentukan
Tahap latihan yang dilakukan kurang lebih 2 sampai 3 tahun ini bertujuan untuk merealisasikanmewujudkan profil atlet seperti yang diharapkan sesuai
dengan cabang olahraganya masing-masing. Kemampuan fisik, teknik, dan taktik atlet mulai terbentuk, sehingga dapat digunakan untuk modal atau titik tolak dari
atlet atau pelatih untuk pencapaian prestasi selanjutnya. Pada tahap ini, atlet yang dibentuk lebih dispesialisasikan ke cabang olahraga yang paling cocoksesuai
baginya. 3.
Tahap Latihan Pemantapan
Tahan latihan ini berlangsung kurang lebih 2 sampai 3 tahun. Profil atlet yang telah diperoleh pada tahap pembentukan, lebih ditingkatkan pembinaannya,
serta disempurnakan sampai batas optimalmaksimal. Tahap peantapan ini merupakan usaha pengembangan potensi atlet semaksimal mungkin, sehingga
telah dapat mendekati atau bahkan mencapai puncak prestasinya. Menurut Rubianto Hadi 2007: 63, seorang atlet dapat mencapai prestasi
puncak golden age harus melewati beberapat tahapan latihan, antara lain: 1.
Tahap Latihan Dasar Merupakan tahap latihan awal yang harus dilewati oleh atlet muda sebelum
masuk dalam spesialisasi pada satu-satunya cabang yang akan ditekuni. Harus diakui bahwa pencarian bakat bukanlah hal yang mudah tanpa melalui
pelaksanaan aktifitas pada berbagai gerakan motorik, kecabangan olahraga, maupun kemampuan kondisi fisik yang sesuai. Oleh karena itu dengan melakukan
berbagai aktifitas dalam dasar yang berprinsip multilateral maka dimungkinkan atlet muda dapat diidentifikasi bakatnya sejak dini. Selain itu kesamaptaan
jasmani atlet pada tingkat kebugaran yang memadai pada usia muda sangat mendukung proses latihan pada tahap selanjutnya.
Tujuan pada tahap latihan dasar ini adalah memberikan landasan yang baik kepada atlet muda berkaitan dengan aspek fisik, mekanik, psikologi dan moral
sebagai prekondisi untuk mencapai hasil yang baik melalui kemampuan pengembangan, ketrampilan, dan karakter.
Sasaran yang harus dicapai pada tahap latihan dasar ini adalah sebagai berikut:
a. Pengembangan kondisioning dan koordinasi.
b. Pengembangan pola gerak dasar olahraga yang akan ditujuditekuni.
c. Kesiapan berlatih dan pembentukan kepribadian yang baik seperti:
persahabatan, tim spirit, disiplin, kejujuran, solidaritas, kemauan, dan bekerja keras untuk berlatih.
d. Menanamkan pengalaman pada latihan dan kompetisi.
e. Menemukan bakat atlet dan mengembangkannya.
2. Tahap Latihan Lanjutan
Tahap lanjutan merupakan tahap penghubung dari tahap latihan dasar menuju tahap prestasi tinggi. Pada tahap ini tujuan latihan adalah untuk
memperkuat fondasi ketrampilan, kualitas dan kemampuan fisik dan elakukan latihan yang lebih khusus pada cabang olahraganomor yang ditekuni. Tahap ini
dimulai pada usia sekitar 14 tahun. Sasaran latihan pada tahap ini: a.
Memperkuat kemauan untuk berlatih dan menghadapi berbagai kendala psikologis dan fisik serta sosial.
b. Mengembangkan harmonisasi kondisi fisik dengan seperti: kekuatan,
kecepatan, daya tahan, kelincahan. c.
Mengembangkan latihan teknik dan taktik dengan melakukan berbagai uji coba atau implementasi pada latihan dan melakukan pertandingan-
pertandingan. 3.
Tahap Prestasi Tinggi Tahap ini merupakan bagian terakhir pada seluruh proses latihan. Tujuan
pada tahap ini adalah kemampuan atlet untuk mengikuti kejuaraaan nasional dan
internasional serta mencatatkan prestasi terbaik. Sasaran latihan pada tahap ini adalah melakukan spesialisasi pada tingkat tertinggi untuk mencapai prestasi.
Pada tahap prestasi tinggi ini usia atlet lebih kurang 20 tahun, tetapi untuk olahraga-olahraga tertentu misalnya senam lantai dan renang dapat dicapai pada
usia yang lebih muda. Dengan demikian dapat diketahui bahwa ada 3 tahap yang akan dilewati
oleh anak dalam menjalani aktivitasnya untuk menjadi atlet yang berprestasi, yaitu:
1 tahap awalpersiapan, tahap dimana anak mulai berlatih untuk menyukai
olahraga yang dilakukannya sekaligus tahap pembentukan kerangka tubuh bagi anak agar mampu menjalani tahap berikutnya.
2 tahap perkembanganpembentukan, yaitu tahap dimana mulai diberlakukan
latihan untuk lebih mengasah ketrampilan yang sudah dimiliki anak. 3
tahap pemantapan sempurna, yaitu tahap dimana prestasi yang telah diperoleh terlihat, dan pembinaan diarahkan sampai batas maksimal untuk lebih
meningkatkan prestasi. Sasaran yang akan ditempuh dari tahapan-tahapan tersebut adalah agar atlet
dapat mencapai puncak prestasi, yang lebih sering dikenal sebagai golden age atau usia emas. Puncak prestasi atlet umumnya tercapai sekitar umur 20 tahun
dengan melakukan serangkaian tahapan sebelumnya selama 8 sampai 10 tahun. Oleh karena itu, sangat cocok jika seorang atlet mulai dibina sejak usia dini yaitu
antara 3 sampai 14 tahun.
Menurut Bompa 1990 di dalam Harsono,dkk 2000:13, tahapan pembinaan yang dilakukan kepada anak usia dini untuk mencapai golden age
adalah sebagai berikut:
Puncak prestasi atlet Golden age
Latihan pemantapan Lama latihan 3 tahun
Latihan pembentukan Lama latihan 3 tahun
Latihan persiapan Lama latihan 4 tahun
Gambar 1. Tahapan pembinaan usia dini
2.6 Pertumbuhan dan Perkembangan Anak Usia Dini